Pasal 82 (1) sub a Undang-Undang Nomor 22 tahun 1997
2. Pemakaian surat palsu
6.1.13 Tindak Pidana Keimigrasian PARIDAH BINTI ABAS
Klaten No: 35/Pid. B/2003/PNKL Rabu, 25 Juni 2000 Putusan Keimigrasian Pasal 52 UU no 9 Tahun 1992
Orang asing Orang bukan warga Negara Republik Indonesia, yang dalam hal ini terdakwa PARIDAH Binti ABAS sebagai subyek hukum atau pelaku dari delik yang terjadi dan harus bertanggung jawab atas perbuatan yang dilakukan.
Untuk membuktikan apakah terdakwa Ny.Paridah Binti Abas tersebut merupakan pelaku delik dari perbuatan pidana yang didakwakan atau bukan dapat dijelaskan sebagai berikut :
Berdasarkan keterangan saksi ahli Armanto dan saksi Ny.Lestari maupun keterangan terdakwa sendiri, terungkap bahwa pada tanggal 7 Mei 2002 terdakwa bersama anak-anaknya memasuki wilayah Indonesia dengan melalui pemeriksaan petugas imigrasi yang memberi Cap pada Visa kunjungannya selama 2 (dua) bulan yang berakhir pada tanggal 7 Juli 2002, namun terdakwa sampai sekarang masih berada di Indonesia, dengan adanya surat dari Kantor Imigrasi Tanjung Balai Karimun Riau Nomor : W4.Fi-II.01.05-003 tanggal 2 Januari 2003, yang menerangkan bahwa terdakwa sebagai orang asing/ sebagai warga Negara Malaysia, dan sejak tanggal 4 Desember 2002 terdakwa tinggal dirumah saudara Juhari/ saksi Lestari dan tidak pernah melaporkan diri kepada pihak Imigrasi setempat sampai tertangkapnya terdakwa.
Yang ijin keimigrasiannya habis berlaku
Berdasarkan fakta dipersidangan baik keterangan para saksi, keterangan para terdakwa dan adanya barang bukti adalah sebagai berikut :
Berdasarkan keterangan saksi Ahli Armanto sebagaimana adanya surat dari Kantor Imigrasi Tanjung Balai Karimun, Riau, Indonesia terdakwa Ny.Paridah binti Abas sebagai warga Negara Malaysia yang masuk kewilayah Indonesia pada tanggal 7 Mei 2002 melalui pemeriksaan Petugas Imigrasi yang memberikan tanda Cap untuk Visa kunjungan selama 2 (dua) bulan, yang akan berakhir pada tanggal 7 Juli 2002.
Bahwa terdakwa sendiri mengakui dengan masa berlakunya Visa habis, namun tidak tahu harus kemana, karena terdakwa mngikuti suami, sedangkan akan kembali ke Malaysia bersama anak-anak takut, sehingga sampai ditempat tinggal yang terakhir dirumah saksi Lestari/Juhari tidak pernah melaporkan diri kepada pihak imigrasi dimana terdakwa bertempat tinggal, dan mengakui bahwa dirinya telah melampaui batas waktu kunjungannya (overstay). Bahwa benar CAD tersebut adalah milik terdakwa, sedangkan KTP dan KK pemberian dari suaminya (Ali Gufron). Bahwa saksi Ny.Lestari membenarkan bahwa terdakwa telah tinggal dirumahnya dan sehari-harinya jarang keluar dari kamarnya, hanya keluar kalau mau titip belanja kepasar, dan jarang berbicara pada saksi dan sampai sekarang ini masih tinggal dirumah saksi Dukuh Bendo, Desa Daleman, Kec.Tulung, Kab.Klaten.
Dari uraian tersebut diatas jelas unsur ini dapat terbukti.
Masih berada dalam wilayah Indonesia melampaui 60 (enam puluh) hari dari batas waktu ijin yang diberikan.
Sebagaimana fakta dalam persidangan baik berbentuk keterangan para saksi, keterangan terdakwa dan adanya barang bukti adalah sebagai berikut :
- Benar berdasarkan keterangan saksi M.Arifin bersama tim Investigasi yang salah satu tugas saksi mendatangi rumah sdr.Juhari/saksi Ny.Lestari dan menemukan terdakwa bersama anak-anaknya berjumlah 5 orang serta menunjukkan barang bukti tersebut, kemudian dibawa ke Polsek Delanggu, terjadi pada tanggal 9 Desember 2002.
- Benar keterangan saksi Ahli Armanto sebagaiman surat dari Kepala Kantor Imigrasi Tanjung Balai Karimun, Riau, Nomor : W4.Fi.II.01.05-003 tanggal 02 Januari 2003 yang ditandatangani oleh Kepala Kantor Imigrsi Drs.R.Anggoro
Reksodirjo, menyatakan bahwa Paridah Binti Abas sebagai warga Negara Malaysia yang memasuki Wilayah Indonesia melalui temapt pemeriksaan petugas Imigrasi Tg.Balai karimun pada tanggal 07 Mei 2002 diberikan tanda Cap pada Visa kunjungan selama 2 (dua) bulan terhitung sampai dengan tanggal 07 Juli 2002, hal tersebut terdakwa telah mengetahui bahwa batas waktu yang diberikan belum kembali ke Malaysia karena mengikuti suaminya dan akan pulang ke Malaysia bersama anak-anak merasa takut, sehingga pada tanggal 4 Desember 2002 terdakwa bersama anak-anaknya tinggal dirumah Sdr.Juhari/saksi Ny.Lestari Dk.Bendo, Ds.Daleman, Kec.Tulung, Kab.Klaten, dan terdakwa tidak pernah melaporkan diri kepada kantor Imigrasi dimana terdakwa bertempat tinggal terakhir, sehingga terdakwa mengakui bahwa dirinya tinggal di Wilayah Indonesia melampaui60 (enam puluh) hari dan masih bersama anak-anak hingga sekarang tinggal dirumah saksi Ny.Lestari/Juhari.
(a) Ditinjau dari segi hukum, ada penafsiran makna sebagai berikut.
orang asing ‘Orang bukan warga Negara Republik Indonesia, yang dalam hal ini terdakwa PARIDAH Binti ABAS sebagai subyek hukum atau pelaku dari delik yang terjadi dan harus bertanggung jawab atas perbuatan yang dilakukan’
Yang ijin keimigrasiannya habis berlaku ‘terdakwa Ny.Paridah binti Abas sebagai warga Negara Malaysia yang masuk kewilayah Indonesia pada tanggal 7 Mei 2002 melalui pemeriksaan Petugas Imigrasi yang memberikan tanda Cap untuk Visa kunjungan selama 2 (dua) bulan, yang akan berakhir pada tanggal 7 Juli 2002.
Terdakwa sendiri mengakui dengan masa berlakunya Visa habis, namun tidak tahu harus kemana, karena terdakwa mngikuti suami, sedangkan akan kembali ke Malaysia bersama anak-anak takut, sehingga sampai ditempat tinggal yang terakhir dirumah saksi Lestari/Juhari tidak pernah melaporkan diri kepada pihak imigrasi dimana terdakwa bertempat tinggal, dan
mengakui bahwa dirinya telah melampaui batas waktu kunjungannya (overstay).’
Masih berada dalam wilayah Indonesia melampaui 60 (enam puluh) hari dari batas waktu ijin yang diberikan ‘terdakwa tidak pernah melaporkan diri kepada kantor Imigrasi dimana terdakwa bertempat tinggal terakhir, sehingga terdakwa mengakui bahwa dirinya tinggal di Wilayah Indonesia melampaui 60 (enam puluh) hari dan masih bersama anak-anak hingga sekarang tinggal dirumah saksi Ny.Lestari/Juhari.’
(b) Berdasarkan kajian leksikon ditemukan makna sebagai berikut.
orang asing ‘orang dari negara lain’
ijin keimigrasiannya ‘persetujuan membolehkan pindah dari satu negara ke negara lain untuk menetap ’
habis berlaku ‘habis masa tinggal’
masih berada dalam wilayah Indonesia ‘masih ada di dalam wilayah Indonesia’