• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pasal 82 (1) sub a Undang-Undang Nomor 22 tahun 1997

6.1.8 Tindak Pidana Perjudian

Tindak pidana perjudian termasuk bagian dari kejahatan terhadap kesusilaan. Perjudian ditetapkan pada KUHP pasal 303 ayat (3) yang berarti ‘tiap-tiap permainan, yang kemungkinan akan menang pada umumnya bergantung kepada untung-untungan saja, juga kalau kemungkinan akan menang itu bertambah besar karena si pemain lebih pandai atau lebih cakap’. Permainan judi meliputi juga segala perjanjian pertaruhan tentang keputusan perlombaan atau permainan lain, yang tidak diadakan oleh mereka yang turut berlomba atau permainan itu, demikian juga segala pertaruhan lain.

Perjudian

(1) Dipidana dengan pidana penjara selama-lamanya empat tahun atau denda setinggi-tingginya sepuluh juta rupiah:

Ke-1 barangsiapa menggunakan kesempatan untuk main judi, yang diadakan dengan melanggar ketentuan-ketentuan tersebut pada pasal 303;

Ke-2 baranghsiapa ikut serta permainan judi yang diadakan di jalan umum atau di pinggirnya maupun di tempat yang dapat dimasuki oleh khalayak umum, kecuali jika untuk mengadakan itu ada izin dari pengawas yang berwenang.

Tentang perjudian ini KUHP mempunyai dua pasal, yaitu pasal 303 tentang Kejahatan Melanggar Kesopanan, dan pasal 542 tentang Pelanggaran mengenai Kesopanan.

Di dalam Pasal 303 KUHP ditemukan tiga macam kejahatan, semua diancam dengan maksimum hukuman penjara dua tahun delapan bulan atau denda enam ribu rupiah:

Ke-1: dengan tidak berhak melakukan sebagai perusahaan tindakan-tindakan berupa sengaja menawarkan atau memberi kesempatan berjudi atau dengan sengaja turut serta dalam perusahaan untuk itu,

Ke-2: dengan tidak berhak sengaja menawarkan atau memberi kepada umum kesempatan berjudi atau sengaja turut serta dalam suatu perusahaaa untuk itu, biarpun diadakan atau tidak diadakan suatu syarat atau cara dalam hal mempergunakan kesempatan itu,

Ke-3: dengan tidak berhak melakukan sebagai perusahaan tindakan turut serta dalam perjudian.

Dengan ketentuan (ayat 2), jika yang bersalah melakukan kejahatan ini dalam menjalankan pekerjaan sehari-hari (beroep), maka dapat dicabut haknya untuk melakukan pekerjaan itu.

Pasal 542 mengenal dua macam pelanggaran, keduanya dengan ancaman maksimum hukuman kurungan satu bulan atau denda tiga ratus rupiah:

Ke-1: mempergunakan kesempatan berjudi yang diadakan bertentangan dengan ketentuan-ketentuan dari pasal 303 KUHP;

Ke-2: turut serta main judi di jalan umum atau pinggir jalan umum atau di tempat yang dapat dikunjungi umum, kecuali kalau oleh seorang penguasa diberi izin mengadakan perjudian itu.

Di dalam persidangan ditemukan data-data tindak perjudian sebagai berikut.

(1) SANTO ALIAS BODONG

SURAT TUNTUTAN PIDANA NO : PDM-38/ Klaten/Ep.2/06.05.

setiap orang dalam Ilmu Hukum Pidana adalah setiap orang (persoon) atau badan hukum (rechtspersoon) yang melakukan suatu perbuatan mana kepada orang atau badan hukum tersebut dpat dikenakan pidana;

Santo Al.Bodong telah dihadapkan oleh Jaksa Penuntut Umum sebagai orang yang telah melakukan suatu perbuatan pada hari Kamis tanggal 21 April 2005, kira-kira pukul 18.30 Wib bertempat dirumah terdakwa Santo Al.Bodong yang terletak did k/ds Jombor, Kec.Ceper, Kab Klaten

sengaja apabila perbuatan itu dilakukan dengan kemauan dan kesadaran melakukan perbuatan itu 2005, kira-kira pukul 18.30 Wib bertempat dirumah terdakwa Santo Al.Bodong yang terletak did k/ds Jombor, Kec.Ceper, kab.Klaten telah ditangkap oleh petugas Polres Klaten berikut dengan alat dingdong yang disediakan dirumah terdakwa ; terdakwa telah menyediakan mesin ding dong dirumahnya dengan kesepakatan bersama dengan Sdr.Nggodek dengan ketentuan Sdr.Nggodek sebagai penyedia alat judi dingdong dan Modal berbentuk uang logam (coin) pecahan Rp.100,-an yang dimasukkan kedalam alat dingdong itu sebesar Rp.70.000,- sedangkan terdakwa sebagai penyedia tempat dan pengawas atau penjaga saat ada permainan, memainkan dingdong itu

Dengan tidak berhak ia terdakwa Santo Al.Bodong telah menyediakan alat judi ding dong dirumahnya dan alat itu ada dirumah terdakwa setelah ada persetujuan dengan Sdr.Nggodek dan baik terdakwa maupun Sdr.Nggodek tidak memiliki ijin untuk mengadakan permainan tersebut;

(a) Ditinjau dari segi hukum dijumpai penafsiran makna sebagai berikut.

setiap orang ditafsirkan secara referensial melalui pengetahuan (konsep) hukum sebagai ‘setiap orang (persoon) atau badan hukum (rechtspersoon) yang melakukan suatu perbuatan mana kepada orang atau badan hukum tersebut dpat dikenakan pidana;

Santo Al. Bodong telah dihadapkan oleh Jaksa Penuntut Umum sebagai orang yang telah melakukan suatu perbuatan pada hari Kamis tanggal 21 April 2005, kira-kira pukul 18.30 Wib bertempat dirumah terdakwa Santo Al.Bodong yang terletak did k/ds Jombor, Kec.Ceper, Kab Klaten’. Setiap orang à konsep hukum à terdakwa à nama diri (Santo al. Bodong)

sengaja ‘apabila perbuatan itu dilakukan dengan kemauan dan kesadaran melakukan perbuatan itu

dengan sengaja menuntut pencaharian mengadakan atau memberi kesempatan untuk main judi, atau sengaja turut campur dalam perusahaan main judi ditafsirkan ‘ia terdakwa Santo Al.Bodong pada hari kamis tanggal 21 April 2005, kira-kira pukul 18.30 Wib bertempat dirumah terdakwa Santo Al.Bodong yang terletak di dk/ds Jombor, Kec.Ceper, kab.Klaten telah ditangkap oleh petugas Polres Klaten berikut dengan alat dingdong yang disediakan dirumah terdakwa’. Ditafsrkan dengan cara menentukan siapa terdakwa, waktu, tempat, barang bukti yang menyebabkan dia ditangkap.

Dengan tidak berhak ditafsirkan dengan menentukan padanan kata (tidak memiliki ijin) ‘ia terdakwa Santo Al.Bodong telah menyediakan alat judi ding dong dirumahnya dan alat itu ada dirumah terdakwa setelah ada persetujuan dengan Sdr.Nggodek dan baik terdakwa maupun Sdr.Nggodek tidak memiliki ijin untuk mengadakan permainan tersebut’

(b) Ditinjau dari segi leksikon ditemukan makna sebagai berikut.

barang siapa ‘setiap orang’

sengaja ‘dimaksudkan; direncanakan’

dengan sengaja ‘dengan maksud/ merencanakan’

dengan ‘menerangkan cara’

menuntut pencaharian ‘mencari pekerjaan’

tuntut ‘berusaha dengan keras mencari sesuatu’

turut campur ‘ikut ambil bagian di suatu hal (perjudian)’

perusahaan ‘pekerjaanyayang dilakukan dengan peralatan dengan tujuan untuk mencari keuntungan’

perusahaan main judi ‘perusahaan yang dilakukan dengan mencari keuntungan dengan bermain judi’

tidak berhak ‘tidak memiliki wewenang’

(2) SAPTARINI (PERJUDIAN)

PUTUSAN PN Karanganyar No. 116/Pid.B/2005/PN Kray Kamis, 27-10-2005

Barang siapa ; orang sebagai subjek hukum yang didakwa melakukan suatu tindak pidana oleh Penuntut Umum ;

terdakwa SAPTARINI alias RINI yang identitasnya sebagaimana dalam dakwaan Penuntut Umum dibenarkan oleh para terdakwa tersebut

digunakanya kesempatan untuk melakukan suatu permainan yang mendasarkan pada pengharapan untuk menang yang pada umumnya bergantung kepada untung-untungan saja ;

pada hari Kamis, tanggal 25 Agustus 2005 mulai sekitar jam 24.00 Wib sampai dengan sekitar jam 01.00 Wib di rumah kosong milik saksi HERMAWAN di Jalan Pandu Perumahan Gomdangrejo Permai, Kec. Gondangrejo, Kab. Karanganyar terdakwaa bersama dengan saksi WAGINO, saksi HANDOKO dan saksi SLAMET tanpa ijin dari pihak yang berwajib melakukan permainan judi dadu kopyok ;

(a) Berdasarkan kajian hukum ditemukan tafsiran makna seperti berikut.

barang siapa ditafsirkan secara referensial melalui pengetahuan (konsep hukum)

‘orang sebagai subjek hukum yang didakwa melakukan suatu tindak pidana oleh Penuntut Umum ;

terdakwa SAPTARINI alias RINI yang identitasnya sebagaimana dalam dakwaan Penuntut Umum dibenarkan oleh para terdakwa tersebut. Barang siapaà terdakwa à nama diri (SAPTARINI)

tanpa hak dengan semgaja memberi kesempatan kepada khalayak umum untuk permainan judi ‘digunakanya kesempatan untuk melakukan suatu permainan yang mendasarkan pada pengharapan untuk menang yang pada umumnya bergantung kepada untung-untungan saja ; pada hari Kamis, tanggal 25 Agustus 2005 mulai sekitar jam 24.00 Wib sampai dengan sekitar jam 01.00 Wib di rumah kosong milik saksi HERMAWAN di Jalan Pandu Perumahan Gomdangrejo Permai, Kec. Gondangrejo, Kab.

Karanganyar terdakwaa bersama dengan saksi WAGINO, saksi HANDOKO dan saksi SLAMET tanpa ijin dari pihak yang berwajib melakukan permainan judi dadu kopyok ‘

(b) Ditinjau dari segi leksikon ditemukan makna sebagai berikut.

barang siapa ‘siapa saja’

tanpa hak ‘tidak memiliki wewenang’

dengan sengaja ‘dengan maksud/ merencanakan lebih dahulu’

memberi ‘menyediakan sesuatu untuk’

kesempatan ‘waktu untuk; peluang’

kepada ‘untuk; bagi’

khalayak umum ‘orang banyak; masyarakat’

untuk ‘menunjukkan tujuan atau maksud; bagi’

permainan judi ‘kegiatan bermain judi’

judi ‘permainan dengan memakai uang sebagai taruhannya’

(3) SUYAMTO

SURAT TUNTUTAN No.REG.PERK : PDM-40/ Byl/Ep.2/03/2006 Pasal 303 bis ayat (1) ke-2 KUHP

barangsiapa setiap orang atau badan hukum yang mampu berbuat dan dapat mempertangungjawabkan perbuatanya tersebut.

ikut serta dalam permainan judi

permainan judi adalah tiap-tiap permainan, yang mendasarkan pada umumnya bergantung kepada untung-untungan saja termasuk jika kemungkinan menang bertambah besar karena keahlian pemain.

Bahwa benar pada hari Senin tanggal 28 Nopember 2005 dari pukul 21.30 s/d pukul 23.30 WIB di rumah / warung saksi Arwan para terdakwa melakukan permainan judi kartu bentuk domino dengan uang teruhan masing-masing sebesar Rp.1000,- (seribu rupiah)

diadakan di tempat umum tempat umum adalah di suatu tempat di mana masyarakat umum dapat melihat atau memasuki tempet tersebut secara bebas,

Bahwa berdasarkan fakta-fakta yang terungkap di persidangan yang diperoleh dari keterangan para saksi dan terdakwa, para terdakwa telah melakukan permainan judi kartu domino di warung makan dan minuman di Dk. Cengol Ds.Jagoan Kec.Sambi Kab.Boyolali, sehingga setiap orang bisa masuk ke warung tersebut dan melihat tempat tersebut,

Tidak ada ijin dari pihak yang berwenang

Berdasrkan fakta-fakta yang terungkap di depan persidangan yang diperoleh dari keterangan para saksi dan pengakuan para terdakwa sendiri bahw permainan judi kartu domino tersebut dilakukan para terdakwa tanpa seijin sebelumnya dari pihak berwenang yaitu pemerintah daerah dan Kepolisian dan Bahwa di Kabupaten Boyolali tidak pernah diterbitkan ijin untuk melalukan judi dalam bentuk apapun,

(a) Berdasarkan tafsiran hukum ditemukan makna unsur tindak pidana sebagai berikut.

barangsiapa ditafsirkan ‘setiap orang atau badan hukum yang mampu berbuat dan dapat mempertangungjawabkan perbuatanya’. Tidak ditentukan pelaku atau terdakwanya karena sudah ditentukan identitas terdakwa sebelumnya.

ikut serta dalam permainan judi ditafsirkan dengan menentukan definisi

‘permainan judi adalah tiap-tiap permainan, yang mendasarkan pada umumnya bergantung kepada untung-untungan saja termasuk jika kemungkinan menang bertambah besar karena keahlian pemain.

Bahwa benar pada hari Senin tanggal 28 Nopember 2005 dari pukul 21.30 s/d pukul 23.30 WIB di rumah / warung saksi Arwan para terdakwa melakukan permainan judi kartu bentuk domino dengan uang teruhan masing-masing sebesar Rp.1000,- (seribu rupiah)”. Ditentukan tafsiran unsur pidana dengan cara menunjukkan waktu, tempat, tindak pidana.

diadakan di tempat umum ‘tempat umum adalah di suatu tempat di mana masyarakat umum dapat melihat atau memasuki tempat tersebut secara bebas.

Bahwa berdasarkan fakta-fakta yang terungkap di persidangan yang diperoleh dari keterangan para saksi dan terdakwa, para terdakwa telah melakukan permainan judi kartu domino di warung makan dan minuman di Dk. Cengol Ds.Jagoan Kec.Sambi Kab.Boyolali, sehingga setiap orang bisa masuk ke warung tersebut dan melihat tempat tersebut’ Ditafsirkan dengan

cara membuat definisi, menunjukkan fakta di persidangan, tindak pidana yang dilakukan, tempat permainan judi yang dikategorikan tempat umum.

tidak ada ijin dari pihak yang berwenang ‘Berdasarkan fakta-fakta yang terungkap di depan persidangan yang diperoleh dari keterangan para saksi dan pengakuan para terdakwa sendiri bahwa permainan judi kartu domino tersebut dilakukan para terdakwa tanpa seijin sebelumnya dari pihak berwenang yaitu pemerintah daerah dan Kepolisian dan Bahwa di Kabupaten Boyolali tidak pernah diterbitkan ijin untuk melalukan judi dalam bentuk apapun’. Ditafsirkan dengan menunjukkan padanan kata (tanpa ijin sebelumnya dari pihak berwenang).

(b) Ditinjau dari segi leksikon ditemukan makna tindak pidana sebagai berikut.

barangsiapa ‘siapa saja’

ikut serta ‘ikut ambil bagian di suatu hal (perjudian)’

permainan judi ‘kegiatan bermain judi’

judi ‘permainan dengan memakai uang sebagai taruhannya’

diadakan ‘diselenggarakan; menyediakan tempat’

tempat ‘ruang untuk melakukan sesuatu’

di tempat umum ‘tempat yang disediakan untuk masyarakat’

tidak ada ijin ‘tidak memiliki ijin’

ijin ‘persetujuan membolehkan’

pihak yang berwenang ‘pejabat yang memiliki kewenangan untuk mengeluarkan ijin’.