Pasal 82 (1) sub a Undang-Undang Nomor 22 tahun 1997
6.1.10 Tindak Pidana Pemerkosaan (verkrachting)
Dasar yang digunakan untuk tindak pidana perkosaan terdapat dalam KUHP pasal 285 yang berbunyi:
Barangsiapa dengan kekerasan atau ancaman kekerasan memaksa seseorang wanita bersetubuh dengan dia di luar pernikahan, diancam karena melakukan perkosaan, dengan pidana penjara paling lama dua belas tahun.
Berdasarkan pasal tersebut akhirnya ditemui kualifikasi persetubuhan (verkrachting) sebagai rumusan tindak pidana berupa: "Dengan kekerasan atau
ancaman kekerasan memaksa seorang perempuan untuk bersetubuh dengan ada di luar perkawinan", dengan ancaman hukuman maksimum dua belas tahun penjara.
Pasal yang menyerupai tindak pidana perkosaan adalah pasal 289 dengan kualifikasi "penyerangan kesusilaan dengan tindakan " (feitelijke aanranding der eerbaarheid) yang dirumuskan sebagai: "Dengan kekerasan atau ancaman kekerasan memaksa seorang melakukan atau membiarkan dilakukan padanya tindakan cabul (ontuchtige handelingen", dengan ancaman hukuman maksimum sembilan tahun penjara.
Data-data berikut menunjukkan adanya tindak pidana perkosaan.
(1) HARJANTO NUGROHO (PEMERKOSAAN)
PUTUSAN PN Klaten No: 117/Pid. B/2005/PNKL Selasa, 26-6-2005
Barang siapa orang atau Subyek Hukum, sehat Jasmani dan rohani, yang melakukan suatu perbuatan pidana, dalam perkara ini Terdakwa : HARJANTO NUGROHO, oleh Penuntut Umum diajukan di persidangan sebagai orang atau pelaku yang melakukan perbuatan pidana sebagaimana tersebut dalam dakwaan
Dengan kekerasan atau ancaman kekerasan;
Terdakwa mendorong korban hingga jatuh ke tempat tidur lalu Terdakwa menindih korban dan meronta dan berteriak minta tolong serta menendang Perut Terdakwa, lalu Terdakwa mengambil Sabit di Bufet lalu membungkam mulut korban dan sambil mengacungkan Sabit ke muka korban, Terdakwa mengancam jika tidak menuruti kemauannya korban akan di bunuh, sehingga korban takut dan tidak berdaya ;
Memaksa seseorang wanita bersetubuh dengan dirinya ;
Terdakwa membuka baju dan celana dalam korban, lalu Terdakwa memasukkan alat vitalnya ke Vagina korban hingga korban meronta kesakitan tetapi terdakwa tetap memasukkan alat vitalnya, dinaik turunkan 4-5 kali hingga klimaks dan mengeluarkan air mani ;
Bahwa korban Eni Ernawati berjenis kelamin wanita.
Di luar perkawinan ; antara Terdakwa dan korban tersebut tidak menikah, dalam perkara ini berdasarkan keterangan saksi-saksi dan keterangan Terdakwa, bahwa terdakwa menikah dengan Saksi Wiwik (Ibu Korban), sehingga korban adalah anak tiri dari Terdakwa, yang seharusnya dilindungi oleh Terdakwa ;
Dilakukan secara berlanjut
;
Terdakwa menyetubuhi korban berulang kali setiap ada kesempatan yaitu siang hari saat rumah kosong karena istri Terdakwa (Saksi Wiwik) bekerja ;
Dan perbuatan tersebut terjadi sejak tahun 2001 sampai tahun 2004, sekitar 3 tahun, dan dilakukan 1-2 kali seminggu ;
(a) Ditinjau dari segi hukum ditemukan tafsiran makna sebagai berikut.
barang siapa ‘orang atau Subyek Hukum, sehat Jasmani dan rohani, yang melakukan suatu perbuatan pidana, dalam perkara ini Terdakwa : HARJANTO NUGROHO’
dengan kekerasan atau ancaman kekerasan ‘Terdakwa mendorong korban hingga jatuh ke tempat tidur lalu Terdakwa menindih korban dan meronta dan berteriak minta tolong serta menendang Perut Terdakwa, lalu Terdakwa mengambil Sabit di Bufet lalu membungkam mulut korban dan sambil mengacungkan Sabit ke muka korban, Terdakwa mengancam jika tidak menuruti kemauannya korban akan di bunuh, sehingga korban takut dan tidak berdaya’
memaksa seseorang wanita bersetubuh dengan dirinya ‘Terdakwa membuka baju dan celana dalam korban, lalu Terdakwa memasukkan alat vitalnya ke Vagina korban hingga korban meronta kesakitan tetapi terdakwa tetap memasukkan alat vitalnya, dinaik turunkan 4-5 kali hingga klimaks dan mengeluarkan air mani’
di luar perkawinan ‘antara Terdakwa dan korban tersebut tidak menikah, dalam perkara ini berdasarkan keterangan saksi-saksi dan keterangan Terdakwa, bahwa terdakwa menikah dengan Saksi Wiwik (Ibu Korban), sehingga korban adalah anak tiri dari Terdakwa, yang seharusnya dilindungi oleh Terdakwa’
dilakukan secara berlanjut ‘Terdakwa menyetubuhi korban berulang kali setiap ada kesempatan yaitu siang hari saat rumah kosong karena istri Terdakwa (Saksi Wiwik) bekerja ;
Dan perbuatan tersebut terjadi sejak tahun 2001 sampai tahun 2004, sekitar 3 tahun, dan dilakukan 1-2 kali seminggu’
(b) Ditinjau dari segi leksikon ditemukan makna sebagai berikut.
barang siapa ‘siapa saja’
dengan kekerasan ‘tindakan yang menyebabkan orang lain cedera atau mati’
ancaman kekerasan ‘menyatakan untuk melakukan sesuatu yang merugikan, menyusahkan, mencelakakan pihak lain’
memaksa ‘menyuruh dengan paksa (harus bertindak walaupun tidak mau) seseorang wanita ‘salah satu orang yang berjenis kelamin wanita’
bersetubuh dengan dirinya ‘bersenggama dengan wanita tersebut’
di luar perkawinan ‘tidak diikat oleh perkawinan’
dilakukan ‘dikerjakan’
secara berlanjut ‘lama; berulang-ulang’
(2) DONI TRIWIYONO BIN DARYOTO PEMERKOSAAN Putusan PN Surakarta Nomor: 05/Pid.B/1998/PN.Ska.
Pasal 285 yo pasal 55 (1) LE 1 KUHP
Dengan kekerasan atau ancaman kekerasan
Yang dimaksud dengan kekerasan disini ialah menggunakan tenaga atau kekuatan jasmani yang tidak kecil secara syah.
Misalnya : memukul dengan tangan atau dengan senjata dan sebagainya atau membuat orang tidak berdaya.
Menimbang, bahwa dari fakta hukum yang diperoleh dipersidangan pada hari SELASA, tanggal 19 Agustus 1997
dirumah Eko Prihardi alias Suprih saksi korban Indrawati telah minum buah vita tersebut saksi korban merasa pusing-pusing;
Bahwa setelah Hudi datang dengan saksi korban lalu diajak masuk kamar dan didalam kamar saksi korban Padra dirayu aagr mau diajak bersetubuh akan tetapi korban tidak mau lalu hudi keluar kamar dan memberi tahu kalau saksi korban tidak mau selanjutnya yudha masuk kekamar dan memukul tengkuk saksi korban satu kali dan agus juga memukul satu kali.
Bahwa kemudian saksi korban Indra dibopong oleh Yudha lalu diputar-putar supaya cepat teler dan dijatuhkan kelantai ruang tamu, badanya ditelentangkan, mulut disumbat dengan kain, tangan dan kaki dipegang, sehingga saksi korban menjadi tidak berdaya, tidak bisa bergerak, tidak bisa berteriak dan dalam keadaan tidak berdaya tersebut saksi korban Indra disetubuhi ramai-ramai secara bergiliran;
Memaksa seorang wanita bersetubuh dengan dia diluar perkawinan
berdasarkan fakta-fakta hukum dipersidangan pada saat terdakwa Doni dan terdakwa Untung menyetubuhi korban Indrawati, mulut korban disumbat kain oleh Yudha, tangan kiri korban dipegangi juga oleh Yudha, tangan kanan dipegangi oleh eko, kaki kiri dipegang oleh saksi sehingga keadaan saksi korban Indrawati sama sekali tidak dapat bergerak maupun berontak atau saksi korban tidak berdaya.
Menimbang, bahwa dalam keadaan tidak bisa bergerak dan berontak itulah para terdakwa Doni dan terdakwa untuk menyetubuhi saksi korban dengan jalan menindih tubuh korban dan memasukkan kemaluan para terdakwa kedalam kemaluan saksi korban menggoyang-goyangkan sehingga merasa puas dan mengeluarkan air mani;
Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan para terdakwa Doni dan Untung maupun saksi korban Indrawati mereka semua masih berstatus belum menikah
Dilakukan bersama-sama sebagai orang yang turut serta melakukan
Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta hukum didalam persidangan saksi korban Indrawati telah diperkosa atau disetubuhi secara bergiliran oleh Sidharta, Eko, Yudha, Agus, Sarmanto, Untung, Doni pada hari Selasa tanggal 19 Agustus 1997 sekitar jam 15.00 WIB di rumah Eko Prihadi
(a) Berdasarkan penafsiran hukum ditemukan makna sebagai berikut.
dengan kekerasan atau ancaman kekerasan ‘Yang dimaksud dengan kekerasan disini ialah menggunakan tenaga atau kekuatan jasmani, misalnya : memukul dengan tangan atau dengan senjata dan sebagainya atau membuat orang tidak berdaya’
‘saksi korban Indrawati telah diberi minuman buah vita yang telah dicampuri obat sehingga tidak lama setelah minum buah vita tersebut saksi korban merasa pusing-pusing ‘
‘saksi korban dirayu agar mau diajak bersetubuh akan tetapi korban tidak mau lalu hudi keluar kamar dan memberi tahu kalau saksi korban tidak mau selanjutnya yudha masuk kekamar dan memukul tengkuk saksi korban satu kali dan agus juga memukul satu kali’
‘saksi korban Indra dibopong oleh Yudha lalu diputar-putar supaya cepat teler dan dijatuhkan kelantai ruang tamu, badanya ditelentangkan, mulut disumbat dengan kain, tangan dan kaki dipegang, sehingga saksi korban menjadi tidak berdaya, tidak bisa bergerak, tidak bisa berteriak dan dalam keadaan tidak berdaya tersebut saksi korban Indra disetubuhi ramai-ramai secara bergiliran’
memaksa seorang wanita bersetubuh dengan dia diluar perkawinan
‘terdakwa Doni dan Untung maupun saksi korban Indrawati mereka semua masih berstatus belum menikah’
dilakukan bersama-sama sebagai orang yang turut serta melakukan ‘saksi korban Indrawati telah diperkosa atau disetubuhi secara bergiliran oleh Sidharta, Eko, Yudha, Agus, Sarmanto, Untung, Doni pada hari Selasa tanggal 19 Agustus 1997 sekitar jam 15.00 WIB di rumah Eko Prihadi’
(b) Berdasarkan leksikon ditemukan makna sebagai berikut.
dengan kekerasan ‘tindakan yang menyebabkan orang lain cedera atau mati’
ancaman kekerasan ‘menyatakan untuk melakukan sesuatu yang merugikan, menyusahkan, mencelakakan pihak lain’
memaksa ‘menyuruh dengan paksa (harus bertindak walaupun tidak mau)’
seorang wanita ‘salah satu orang yang berjenis kelamin wanita’
bersetubuh dengan dia ‘bersenggama dengan laki-laki tersebut’
diluar perkawinan ‘tidak diikat oleh perkawinan’
dilakukan ‘dikerjakan’
bersama-sama ‘berbarengan; serentak’
sebagai orang yang turut serta ‘sebagai orang yang ikut ambil bagian di suatu hal (bersenggama)’
melakukan ‘tindakan bersenggama’