• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.2 Keterlibatan Para Pihak 1 Identifikasi para pihak

5.2.3 Tingkat kepentingan dan pengaruh para pihak

Kepentingan (interest) terhadap tujuan mekanisme merupakan atribut yang penting untuk diinvestigasi dari para pihak. Kepentingan ini mendukung tujuan (para pihak juga menginginkan apa yang coba dicapai oleh mekanisme) atau kebalikannya (Groenendjik 2003). Kepentingan dari masing-masing pihak kemudian diidentifikasi dan dianalisis. Kepentingan (interest) dari tiap para pihak yang diidentifikasi tersaji pada Tabel 17.

Tabel 17 Kepentingan (interest) masing-masing pihak

Para Pihak Kepentingan (Interest)

Potensi dampak terhadap proyek * Prioritas kepentingan relatif* Pihak primer

KT Saluyu 1. Pendampingan kepada KT 2. Peningkatan kesejahteraan 3. Hutan tetap lestari

4. Pemilihan sub usaha yang sesuai dengan masyarakat -/+ -/+ + - 1 KT Garuda Ngupuk 1. Peningkatan kesejahteraan

2. Kepercayaan untuk mengelola bantuan 3. Program baru yang dijalankan sebagai

penerapan mekanisme

-/+ -/+ -

Tabel 17 (Lanjutan)

Para Pihak Kepentingan (Interest)

Potensi dampak terhadap proyek * Prioritas kepentingan relatif* KSM Cinagara Asri

1. Pemahaman mengenai program yang dijalankan

2. Kompensasi untuk masyarakat yang melakukan penanaman 3. Peningkatan kualitas SDM - ? ? 1 Pemanfaat- pemanfaat air

1. Kebutuhan air terpenuhi 2. Pelestarian kawasan TNGGP 3. Peninjauan pemanfaaat lain

4. Ikut serta dalam usaha penyelamatan lingkungan + + -/+ + 1 Perusahaan AMDK

1. Kebutuhan air terpenuhi 2. Ikut serta dalam mekanisme

+ -

1 BB TNGGP 1. Monitoring secara berkala

2. Kontribusi para pemanfaat 3. Kelestarian kawasan TNGGP

4. Kesejahteraan masyarakat desa penyangga -/+ -/+ + -/+ 1 Pihak sekunder Forpela TNGGP

1. Pemahaman menyeluruh terhadap mekanisme

2. Kesejahteraan masyarakat desa penyangga

3. Bantuan sosialisasi mekanisme dari BB TNGGP

4. Kontribusi dari pemanfaat

5. Kejelasan peran masing-masing pihak

- -/+ ? + -/+ 2

ESP-USAID 1. Lembaga independent yang mengatur mekanisme

2. Program berjalan baik

+ +

3

RCS 1. Payung hukum yang jelas terkait mekanisme

2. Dukungan program yang sinergis dengan visi misi RCS

-/+ +

3

YBUL 1. Aplikasi energi terbarukan untuk masyarakat pedesaan

2. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui energi terbarukan

+ -/+

4

Mapala UI 1. Penguatan KT di kedua desa

2. Kesejahteraan masyarakat meningkat

- -/+

4 Dirjen

PJLKKHL

1. Optimalisasi pemanfaatan jasa lingkungan air di kawasan konservasi

+ 2

Dinas PSDA Kab. Bogor

1. Memfasilitasi pengelolaan sumberdaya air

2. Mengembalikan kondisi dan fungsi sungai sebagai sumber air untuk menunjang daya dukung lingkungan 3. Peningkatan pemberdayaan

masyarakat dan peran swasta

+ ? + 3 Dinas ESDM Kab. Bogor

1. Peningkatan kemandirian masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan energi 2. Peningkatan upaya konservasi

lingkungan dan perlindungan masyarakat

-/+

+

Tabel 17 (Lanjutan)

Para Pihak Kepentingan (Interest)

Potensi dampak terhadap proyek * Prioritas kepentingan relatif* Dinas Pertanian dan Kehutanan Kab. Bogor

1. Optimalisasi perlindungan dan pemanfaatan sumberdaya alam

2. Peningkatan pengetahuan, sikap, keterampilan SDM + ? 3 BPDAS Citarum- Ciliwung

1. Pengembangan kelembagaan dan kemitraan pengelolaan DAS

2. Pengembangan model pengelolaan DAS

+ ?

3

Keterangan : Tanda positif (+), negatif (-), tidak jelas (-/+), dan tidak diketahui (?) diisi pada kolom potensi dampak, sedangkan kolom tingkat kepentingan relatif diisi dengan skala 0-5 berdasarkan kebijakan dan tujuan mekanisme (Groenendjik 2003).

Tabel 17 menunjukkan bahwa terdapat banyak kepentingan para pihak yang belum diakomodasi oleh mekanisme yang ada. Kepentingan para pihak yang dapat terakomodasi oleh mekanisme yang ada umumnya berkaitan kesesuaian antara program kerja para pihak dan mekanisme yang ada. Kepentingan yang berkaitan dengan hasil yang diharapkan dari mekanisme, seperti peningkatan kesejahteraan masyarakat, belum terakomodasi secara jelas. Hal ini mengindikasikan hasil dari mekanisme yang berjalan belum terukur secara jelas.

Selanjutnya, dimasukkan pula atribut lainnya yaitu pengaruh (influence) dan tingkat kepentingan (importance). Masing-masing pihak memiliki atribut yang berbeda dan dianalisis tergantung pada situasi dan tujuan analisis.

Groenendjik (2003) mendefinisikan pengaruh (influence) sebagai kewenangan para pihak untuk mengontrol keputusan apa yang dibuat, untuk memfasilitasi penerapannya atau untuk menggunakan tekanan yang mempengaruhi mekanisme secara negatif. Pengaruh mungkin saja diartikan sebagai tingkatan orang, kelompok, atau organisasi yang dapat membujuk atau memaksa pihak lain dalam membuat keputusan dan mengikuti beberapa tindakan.

Tingkat kepentingan (importance) mengindikasikan prioritas yang diberikan untuk memuaskan kebutuhan dan kepentingan para pihak pada mekanisme (Groenendjik 2003). Oleh karena itu, tingkat kepentingan merujuk pada masalah, kebutuhan, dan kepentingan para pihak yang merupakan prioritas dari mekanisme. Tingkat pengaruh dan kepentingan dari masing-masing pihak tersaji pada Gambar 11.

Gambar 11 Diagram matriks tingkat kepentingan (importance) dan pengaruh (influence) dari masing-masing pihak.

Gambar 11 merupakan pemetaan para pihak berdasarkan tingkat pengaruh dan kepentingan. Pemetaan tersebut didasarkan pada hasil skoring (Lampiran 10). Groenendjik (2003) menyatakan bahwa kuadran A, B, dan C merupakan pihak kunci yang dapat mempengaruhi mekanisme secara signifikan. Implikasi masing- masing kuadran pada Gambar 12 yaitu:

1. Kuadran A mengimplikasikan para pihak dengan tingkat kepentingan tinggi terhadap mekanisme tetapi memiliki pengaruh yang rendah.

Pihak-pihak yang terdapat dalam kuadran ini adalah KT Saluyu, KT Garuda Ngupuk, dan KSM Cinagara Asri, para pemanfaat air, perusahaan AMDK, ESP- USAID, dan RCS. Penyedia jasa (KT Saluyu, KT Garuda Ngupuk, dan KSM Cinagara Asri) dan pembeli jasa (pemanfaat air dan perusahaan AMDK), memiliki tingkat kepentingan yang tinggi terhadap mekanisme. Hal ini dikarenakan pihak-pihak tersebut merupakan subyek dari mekanisme yang ada. Selain itu, mekanisme ini merupakan cara untuk mengakomodasi kebutuhan

(kepentingan) mereka. Namun, di sisi lain, pihak-pihak tersebut tidak memiliki pengaruh yang tinggi terhadap mekanisme. Pihak-pihak ini bukan merupakan pengatur regulasi mekanisme. Mereka tidak dapat mengupayakan tindakan apapun apabila mekanisme ini mengalami gangguan dalam pelaksanaannya.

ESP-USAID dan RCS memiliki kepentingan tinggi karena pihak ini merupakan inisiator dalam pembentukan mekanisme yang ada. Sama halnya dengan penyedia dan pembeli jasa, pihak ini memiliki tingkat pengaruh yang rendah. Walaupun pihak ini merupakan inisiator pembentukan mekanisme, tetapi pihak ini bukan merupakan pengatur regulasi mekanisme. Groenendjik (2003) menyebutkan pihak-pihak dalam kuadran ini memerlukan inisiatif khusus untuk melindungi kepentingan mereka.

2. Kuadran B mengimplikasikan para pihak dengan tingkat pengaruh dan kepentingan yang tinggi terhadap keberhasilan mekanisme.

Pihak-pihak yang terdapat pada kuadran ini adalah BB TNGGP, Forpela TNGGP, Dirjen PJLKKHL, Dinas PSDA, Distanhut, dan BPDAS Citarum- Ciliwung. Pihak-pihak dalam kuadran ini merupakan pembuat dan pengatur regulasi terhadap mekanisme yang ada. Regulasi merupakan titik awal dari penerapan mekanisme. Tingkat kepentingan pihak yang berada di kuadran ini juga tergolong tinggi terhadap mekanisme. Kepentingan pihak yang berada di kuadran ini secara umum berkaitan dengan program pelestarian lingkungan (DAS maupun kawasan taman nasional) dan pemberdayaan masyarakat yang terakomodasi dari mekanisme ini. Untuk membentuk kerjasama efektif dalam mendukung mekanisme, sebaiknya pihak yang terlibat langsung dengan mekanisme membangun hubungan kerja dengan pihak-pihak ini (Groenendjik 2003).

3. Kuadran C mengimplikasikan para pihak yang memiliki pengaruh tinggi tetapi tidak memiliki kepentingan terhadap mekanisme.

Pihak yang terdapat pada kuadran ini adalah Dinas ESDM. Pihak ini memiliki tingkat pengaruh yang tinggi tetapi memiliki tingkat kepentingan yang rendah. Dalam kaitannya dengan tingkat kepentingan, pihak ini tidak memiliki hubungan langsung dengan mekanisme. Namun, kedudukan dinas ini sebagai lembaga pemerintahan, memiliki kewenangan untuk membuat dan mengatur regulasi. Apabila kepentingan pihak ini tidak sejalan dengan mekanisme yang ada, pihak

ini dapat menjadi sumber resiko yang signifikan (Groenendjik 2003). Oleh karena itu, dibutuhkan monitoring dan manajemen terhadap pihak ini.

4. Para pihak pada kuadran D memiliki pengaruh dan kepentingan yang rendah terhadap mekanisme.

Pihak yang terdapat pada kuadran ini adalah YBUL dan Mapala UI. Pihak ini bukanlah subyek dari mekanisme yang berlangsung. Pihak ini hanya berperan sebagai fasilitator dan donor serta tidak memiliki kepentingan khusus terhadap mekanisme. Pihak ini juga tidak memiliki pengaruh yang kuat terhadap mekanisme. Dapat dikatakan, pihak ini berada di luar mekanisme yang berjalan. Pihak ini mungkin memerlukan monitoring dan evaluasi namun dengan prioritas yang rendah (Groenendjik 2003).