• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN BISNIS BUSINESS REVIEW

Dalam dokumen 28 annual report 2016 (Halaman 54-56)

A. Segmen Batubara

PT Kaltim Prima Coal

Berdasarkan Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B), pemerintah memberikan izin kepada KPC untuk melaksanakan eksplorasi, produksi dan pemasaran Batubara diwilayah seluas 90.938 hektar di wilayah Sangatta dan Bengalon di Kabupaten Kutai Timur, Propinsi Kalimantan Timur. Tambang Sangatta terletak dekat dengan fasilitas-fasilitas pelabuhan di Tanjung Bara, yang dihubungkan dengan lokasi tambang melalui overland conveyor (OLC) dengan panjang sekitar 13 kilometer. Jalur OLC kedua dan peningkatan fasilitas pemuatan tongkang telah dibangun untuk mendukung rencana peningkatan produksi ke depan.

Tambang Bengalon juga berlokasi dekat dengan pantai dan dihubungkan dengan fasilitas pelabuhan melalui jalan sepanjang 22 kilometer. Lokasi yang dekat dengan pelabuhan memberikan keuntungan bagi KPC, berupa biaya transportasi yang rendah dari lokasi tambang ke lokasi pelabuhan.

A. Coal Segment

PT Kaltim Prima Coal

Based on Coal Contract of Work (CCOW), the government of Indonesia granted authorization to KPC to carry out exploration, production and marketing of coal in area of 90,938 hectares in Sangatta and Bengalon of East Kutai Regency, East Kalimantan Province.

KPC’s Sangatta mine is close to the port facilities at Tanjung

Bara, which is linked to the mine by an overland conveyor (OLC) of approximately 13 kilometers in length. Second OLC line and Barge Loading Facility Extension have been built to support plans to increase the production capacity in the future.

The Bengalon mine is also close to the coast and is linked to port facilities by a 22 kilometers haul road. The close proximity of all the mines to the ports provides KPC with the advantage of lower costs mine to port transportation.

PT Bumi Resources Tbk

.

2016

Annual Report

53

KPC memproduksi tiga jenis Batubara:

• Prima, Batubara berkualitas unggul, dengan kalori tinggi, kandungan abu sangat rendah, kandungan sulfur menengah dengan kelembaban rendah.

• Pinang, memiliki kalori yang lebih rendah dari Prima dengan tingkat kelembaban yang lebih tinggi.

• Melawan, Batubara sub-bituminous dengan kandungan sulfur dan abu rendah, serta tingkat kelembaban yang tinggi. Di tahun 2016, total produksi Batubara KPC (siap jual) dari tambang Sangatta dan Bengalon mencapai 58,3 juta ton, meningkat 5,8% dari sebesar 55,1 juta ton di tahun 2015. Tabel 1. Produksi Batubara KPC Tahun 2016

Keterangan

Notes

Sangatta Bengalon Total 2015 2016 2015 2016 2015 2016 Overburden (Million BCM) 433.8 438.7 73.7 57.6 507.6 496.3

Stripping Ratio 9.2 8.9 8.2 6.8 9.0 8.6

Coal Mined (Million Ton) 47.5 49.2 9.0 8.5 56.5 57.7

Coal Ready to Sale (Million Ton) 46.5 49.5 8.6 8.8 55.1 58.3

KPC produces three grades of coal:

• Prima: high quality coal with high calorie content, very low ash, medium sulphur, and low moisture.

• Pinang: has lower energy compared to Prima but with higher moisture content.

• Melawan: sub-bituminous coal with low sulphur and ash, and high moisture content.

In 2016, KPC’s total production of coal (saleable form) from

Sangatta and Bengalon were recorded at 58.3 million ton, up 5.8% from 55.1 million ton in 2015.

PT Bumi Resources Tbk . Laporan Tahunan 2016

54

Tabel 2. Sumber daya dan Cadangan Batubara KPC – per Akhir Maret 2014

Lokasi

Location

Sumber daya Batubara (juta ton)

Coal Resources (million ton)

Cadangan Batubara (juta ton)

Coal Reserves (million ton)

Sangatta 6.203 715

Bengalon 1.468 159

Total 7.671 875

PT Arutmin Indonesia

PT Arutmin Indonesia (AI) beroperasi di area konsesi seluas 59.261 hektar di Block 6 Kalimantan, yang mencakup sejumlah area sempit di sebelah tenggara Kalimantan dan ujung utara Pulau Laut. Arutmin mengelola 6 tambang Batubara terbuka (open cut): Senakin, Satui, Mulia/Jumbang, Sarongga, Asam-asam, dan Kintap. Seluruh tambang memiliki lokasi strategis tidak jauh dari fasilitas pelabuhan milik Arutmin – North Pulau Laut Coal Terminal (NPLCT) yang terletak di pesisir utara Pulau Laut.

Tambang Senakin memproduksi Batubara bituminous. Batubara tersebut dipecah, dipisahkan dan kemudian dicuci untuk mengurangi kandungan abunya dan meningkatkan harga jualnya. Tambang Satui memproduksi Batubara bituminous yang harus dipecah namun tidak perlu dicuci karena memiliki kandungan abu yang rendah. Tambang Mulia/Jumbang, Asam Asam and Kintap memproduksi Batubara ecocoal (sub-bituminous) yang banyak digunakan untuk pembangkit listrik tenaga uap di dalam dan luar negeri. Batubara tersebut memiliki kandungan belerang dan abu yang sangat rendah sehingga dikategorikan sebagai Batubara ramah lingkungan. Tambang Sarongga memproduksi Batubara kalori rendah (low sub-bituminous). Batubara tambang Sarongga memiliki kandungan abu, belerang dan CV yang rendah. Batubara tambang Sarongga dipecah dan banyak digunakan untuk pembangkit listrik tenaga uap. Pada tahun 2016, total produksi Batubara di tambang Arutmin mencapai 28,5 juta ton, meningkat 12,7% dari produksi 25,3 juta ton di tahun sebelumnya.

Tabel 3. Produksi Batubara Arutmin Tahun 2016

Tahun Year Pengupasan Lapisan Tanah Penutup (MBCM) Stripping Overburden (MBCM) Nisbah Kupas (BCM/Ton) Stripping Ratio (BCM/Ton) Batubara ditambang (Juta Ton) Coal Mined (MillionTon) Produksi Batubara (Juta Ton) Coal Production (Million Ton) Penjualan Batubara (Juta Ton) Coal Sales (Million Ton) Senakin 2015 - - - 0,2 - 2016 - - - - 0,2 Satui 2015 2,4 7.4 0,3 0,3 - 2016 8,5 5,0 1,7 1,5 1,4 Sarongga 2015 2,2 1.4 1,5 2,0 2,2 2016 5,8 10,0 5,9 5,9 5,9 Mulia/Jumbang 2015 24,3 4,1 5,9 5,9 5,9 2016 22,7 5,9 3,8 3,9 3,9

Table 2. KPC coal resources and reserves – as of March 2014

PT Arutmin Indonesia

PT Arutmin Indonesia (“AI”) operates in a 59,261 hectares concession area of Kalimantan Block 6, covering narrow strips of land in the southeast of Kalimantan and the northern tip of neighboring island Pulau Laut. Arutmin operates 6 open cut coal mines: Senakin, Satui, Mulia, Batulicin, Asam-asam and Kintap, all strategically located near

Arutmin’s port facility – North Pulau Laut Coal Terminal (“NPLCT”)

in the north shore of Pulau Laut.

Senakin mine produces bituminous coal. Senakin coal is crushed and, apart from a small portion, washed to lower the ash content and heighten marketability.

Satui mine produces bituminous coal that requires crushing but does not require washing due to its low ash content.

Mulia, Asam Asam and Kintap mines produce eco-coals (subbituminous) mainly used as fuel for domestic and foreign steamenergy power stations. The mines produce sub-bituminous coal with extremely low ash and sulphur contents and therefore are environmentally friendly.

Sarongga mine produces low sub-bituminous coal. Sarongga coal is characterized by low ash, low sulphur and low CV.

Sarongga coal is crushed and mainly used as fuel in coal-ired

power stations.

In 2016, Arutmin’s total coal mined reached 28.5 million tons,

grew 12.7% from 25.3 million tons in the previous year. Table 3. Arutmin Coal Production in 2016

Dalam dokumen 28 annual report 2016 (Halaman 54-56)

Dokumen terkait