• Tidak ada hasil yang ditemukan

Iklan mulai dikenal pada jaman Yunani kuno, bentuk yang digunakan adalah dengan penyebaran surat edaran semacam brosur. Sejalan dengan perkembangan teknologi informasi di Inggris, digunakan metode tulisan tangan dan mencetaknya di atas kertas-kertas ukuran besar. Kemajuan teknologi memproduksi iklan baru dimulai abad pertengahan ke-17 di negara Inggris seiring munculnya buku-buku sehingga iklan terkait dengan bidang-bidang industri, komunikasi dan informasi.

Iklan adalah bagian dari bauran promosi (promotion mix) dan bauran promosi adalah bagian dari bauran pemasaran (marketing mix). Perbedaan marketing mix dan promotion mix menurut Renald Kasali dapat digambarkan dalam tabel berikut:

Berikut adalah perbedaan Marketing Mix dan Promotion Mix MARKETING MIX PROMOTION MIX Product Price Place Promotion Advertising Personal Selling Sales Promotion Publicity

Tabel 3. Perbedaan Marketing Mix dan Promotion Mix

Iklan sebagai segala bentuk pesan tentang suatu produk yang disampaikan lewat media ditujukan kepada sebagian atau seluruh masyarakat. Sedangkan periklanan didefinisikan sebagai keseluruhan proses yang meliputi penyiapan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan penyampaian iklan (Renald Kasali: 1995: 11). Sebagai bauran dari komunikasi pemasaran, iklan mempunyai sasaran yang berbeda dengan sasaran ketiga unsur lainnya dalam bauran pemasaran. Baik produk, harga, maupun tempat (atau distribusi) mempunyai sasaran pada pasar

sasaran, sedangkan periklanan sebagai bagian dari bauran komunikasi pemasaran atau bauran promosi mempunyai sasaran pada konsumen sasaran. Perbedaan antara keduanya adalah sebagai berikut: Pasar sasaran adalah sasaran pasar yang dituju. Dalam konsep pemasaran, pasar sasaran adalah sasaran yang ditentukan dan dipilih oleh produsen sesuai dengan konsep segmentasi pasar. Konsumen sasaran adalah pasar sasaran ditambah dengan faktor-faktor di sekelilingnya yang mempengaruhi pasar sasaran untuk mengambil keputusan.

M. Suyanto (1992: 11) mengemukakan, ”Periklanan adalah penggunaan media bayaran oleh seorang penjual untuk mengkomunikasikan informasi persuasif tentang produk (ide, barang, jasa) maupun organisasi yang merupakan alat promosi yang kuat”. Menurut Frank Jefkins (1996: 5) disebutkan, bahwa ”Periklanan merupakan pesan-pesan penjulan yang paling potensial atas produk barang atau jasa tertentu dengan biaya yang semurah-murahnya” .

Tujuan pertama dari kegiatan periklanan adalah : menyadarkan komunikan dan memberi informasi kepadanya tentang suatu barang, jasa, ataupun idea yang ”disajikan” dalam periklanan dan menggerakkannya untuk berusaha memiliki barang atau menggunakan jasa yang dianjurkan (Astrid S.Susanto, 1974: 208). Adapun manfaat iklan bagi pembangunan masyarakat dan ekonomi, antara lain: 1) bagi konsumen iklan memperluas alternatif untuk mengetahui adanya berbagai produk. Pada gilirannya akan menimbulkan adanya pilihan; 2) Bagi produsen iklan dapat membantu menimbulkan kepercayaan bagi konsumennya. Sering dikatakan ”tak kenal maka tak sayang”. Iklan-iklan yang secara gagah tampil dihadapan masyarakat dengan ukuran besar dan logo yang cantik akan menimbulkan kepercayaan yang tinggi, bahwa perusahaan yang membuatnya bonafid dan produknya bermutu; 3) Iklan membuat orang kenal, ingat, dan percaya (Renald Kasali, 1995: 16).

Dalam pembuatan iklan ada beberapa persyaratan teknis yang harus dimiliki oleh pengiklan untuk mencapai keberhasilan dalam memperkenalkan produknya yaitu : a) What (positioning) apa yang ditawarkan dari produk yang diiklankan, atau ingin dijual sebagai apa; b) Who (segmen pasar) siapa yang cocok dijadikan sasaran pasar dilihat dari segi demografi dan psikografi; c) How

(kreatifitas) bagaimana membujuk calon pembeli agar tertarik menyukai, dan loyal; d) Where (media dan kegiatan) dimana saja daerah pasar yang perlu digarap, serta media dan kegiatan apa yang cocok untuk daerah pasar tersebut; e) When (penjadwalan) kapan kegiatan tersebut dilaksanakan akan memerlukan waktu berapa lama; dan f) How much (anggaran) seberapa jauh identitas kampanye atau berapa banyak dana yang tersedia untuk membiayai kegiatan tersebut ( Renald Kasali, 1995: 24).

Sebuah iklan yang dipublikasikan melalui media cetak maupun media penyiaran, pada dasarnya mempunyai struktur. Struktur iklan untuk media cetak dan media penyiaran hampir sama, hanya bentuknya saja yang berbeda karena perbedaan karakteristik mediumnya. Menurut Renald Kasali (1995 : 82) struktur iklan dibagi menjadi tiga, yaitu: a) Headline, biasa disebut judul atau kepala tulisan adalah bagian terpenting dari sebuah iklan. Letaknya tidak selalu pada awal tulisan, tetapi merupakan bagian pertama yang dibaca orang; b) Subheadline, biasanya mengatakan sesuatu yang sangat penting kepada calon pembeli, tidak peduli dalam suatu kalimat yang panjang atau pendek. Akan tetapi kalau kalimatnya cukup panjang, maka headline lazim diikuti subheadline; c) Amplifikasi atau perluasan disebut juga body copy adalah naskah atau teks iklan yang mengikuti headline. Pada bagian ini ditulis apa yang hendak disampaikan kepada calon pembeli dengan lebih rinci.

Dalam pembuatan iklan, untuk menghasilkan iklan yang baik selain harus memperhatikan struktur iklan diatas, penting juga menggunakan elemen-elemen dalam sebuah AIDCA, yang terdiri dari: a) Attention (perhatian), sebuah iklan harus menarik perhatian khalayak sasarannya, baik pembaca, pendengar, atau pemirsa. Untuk itu iklan memerlukan bantuan antara lain berupa ukuran, warna, tata letak, jenis huruf yang kesemuanya itu dapat memberikan kontribusi yang saling menunjang dalam overall effect; b) Interest (minat), setelah perhatian calon pembeli berhasil direbut, sekarang bagaimana agar mereka berminat dan ingin tahu lebih jauh. Untuk itu mereka harus dirangsang agar mau membaca dan mengikuti pesan-pesan yang disampaikan; c) Desire (kebutuhan), tidak ada gunanya menyenangkan calon pembeli dengan rangkaian kata-kata gembira

melalui sebuah iklan, kecuali iklan tersebut berhasil menggerakkan keinginan orang untuk memiliki atau menikmati produk tersebut; d) Conviction (rasa percaya), jika timbul perlawanan dalam diri calon pembeli berupa keragu-raguan, benarkah produk atau jasa yang bersangkutan memberikan sesuatu seperti yang dijanjikan iklannya? Pengalaman masa lalu serta kebiasaan iklan yang menipu turut mempengaruhi keragu-raguan ini. Maka anda harus meyakinkan calon pembeli agar tidak goyah lagi, jika anda yakin bahwa produk anda tawarkan benar-benar bermutu, harganya cukup bersaing, dan dibutuhkan oleh orang untuk melakukan sesuatu; e) Action (tindakan), akhirnya sampai pada yang terakhir untuk membujuk calon pembeli agar sesegera mungkin melakukan suatu tindakan pembelian atau bagian dari itu. Bujukan yang diajukan berupa harapan agar calon pembeli segera pergi ke toko, melihat-lihat di showroom terdekat, mengambil percontoh, mengangkat telepon, mengisi formulir pesanan, atau setidak-tidaknya menyimpan dalam ingatan mereka sebagai catatan untuk membelinya kelak. Adapun tujuan dari periklanan itu sendiri adalah untuk : Menciptakan kesadaran (awareness) atas nama merek konsep produk atau informasi mengenai tempat dan cara membeli produk, mengingatkan kembali para pembeli agar menggunakan atau membeli lagi (restock) produk, mengubah sikap terhadap penggunaan produk (produk form), mengubah persepsi terhadap derajat kepentingan atribut merek dengan cara mengiklankan USP (uniqe selling preposition), mengubah keyakinan terhadap merek tertentu, memperkuat sikap pelanggan, membangun citra korporat dan lini produk.

Tujuan suatu iklan biasanya dibangun atas empat komponen, yakni : a) Aspek perilaku, yaitu tidakan-tindakan yang diharapkan pada calon pembeli seperti : pembelian percobaan, mengunjungi toko, menggambil percontoh, atau meminta info lebih lanjut; b) Sikap yang diharapkan. Hal ini menyangkut sikap atau keistimewaan produk. Misalnya IBM, yang tidak menonjolkan penjualan komputer, melainkan sistem dan pelayanan; c) Kesadaran. dalam pengembangan produk-produk baru di pasaran, merebut kesadaran calon pembeli adalah tugas utama periklanan; d) Positioning, sebuah upaya guna pembentukan sebuah citra (Rhenald Kasali, 1995: 158-159).

6. Tas

Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990: 905) dinyatakan: "Tas adalah kemasan atau wadah yang berbentuk persegi dan sebagainya yang biasanya bertali, dipakai untuk menaruh, menyimpan atau membawa sesuatu".tas adalah tempat untuk menyimpan sesuatu baik alat-alat ataupun barang-barang yang diperluka, semisal sebaagai tempat surat, buku, pakaian, dan sebagainya (Gunarto dan sugiyono, 1979: 2). Beberapa jenis tas menurut Gunarto (1979: 5) antara lain: a. Tas Koper

Kegunaan tas untuk menyimpan pakaian terutama pada saat bepergian jauh yang memerlukan jumlah barang yang cukup banyak, sesuai dengan kegunaannya maka tas ini dibuat dalam bentuk praktis dan kuat. Untuk menambah kekuatan dan mewujudkan bentuk yang dimaksud maka biasanya pada bagian dalam diberi lapisan karton yang tebal supaya pada bagian dalam terlihat rapi dan bersih. Kemudian diberi lapisan kain yang sesuai dengan warnanya.

b. Tas Kantor

Tas kantor adalah sejenis tas yang diperlukan oleh para pekerja kantor untuk menyimpan atau membawa kertas-kertas surat penting.

c. Tas Olah Raga

Tas olah raga adalah sejenis tas yang dipergunakan untuk menyimpan perlengkapan olah raga.

d. Tas Pesiar

Tas pesiar adalah tas yang dipergunakan untuk kepentingan wisata, yang dipergunakan untuk menyimpan barang-barang keperluan pesiar. Tas pesiar dibuat dengan beraneka ragam bentuk dan corak hiasan yang berbeda-beda. Tas pesiar yang disenangi anak-anak dan remaja adalah tas pesiar yang kecil dengan selempang yang panjang, sedangkan untuk orang tua disediakan tas yang berukuran besar dengan hiasan corak yang klasik.

e. Tas Sekolah

Tas sekolah adalah sejenis tas yang dipergunakan untuk menyimpan peralatan sekolah baik untuk para siswa TK, SD, SMP, SLTA, maupun para mahasiswa. Karena perkembangan model tas yang cukup pesat di saat ini maka

bentuk tas sekolah mengikuti perkembangan mode, biarpun tetap disesuaikan penerapan. Tas sekolah mempunyai ciri-ciri yang khusus, ialah bentuk sederhana , kuat dan cukup menampung alat-alat sekolah.

f. Tas gunung

Tas yang digunakan untuk keperluan pendakian gunung juga mempunyai bentuk yang berbeda dengan bentuk tas yang lain. Mengingat kegunaan yang khusus pula, terutama pada penggunaan yang mempunyai peranan penting di dalam pendakian maka tas gunung mempunyai bentuk yang relatif besar dan kuat serta tahan terhadap goresan dan air.

g. Tas wanita

Tas wanita pada dasarnya adalah tas yang digunakan oleh wanita, sesuai dengan perkembangannya tas wanita dibuat dalam bentuk dan corak yang berbeda. Disesuaikan dengan bentuk dan kegiatan dari wanita si pemakai tersebut, serta waktu yng cocok untuk digunakan. Tas wanita mempunyai beberapa model antara lain: tas pesta, tas bepergian, tas kantor, tas sekolah, tas santai dan sebagainya. Saat ini tas wanita tidak hanya sebagai tempat menyimpan barang atau perlengkapan tapi juga sebagai pelengkap busana dan simbol status sosial si pemakai.

h. Tas untuk Keperluan Lain

Adalah sejenis tas yang dipergunakan untuk kepentingan khusus atau tertentu misalnya untuk pesta, belanja, fashion, travel, dan lain sebagainya.

B. Gambar umum Aan’s collection Surakarta

Dokumen terkait