• Tidak ada hasil yang ditemukan

F. Visualisasi 1 Copywritting

2. Visual a Ilustras

Merupakan penjelasan global atas pesan yang ingin disampaikan dalam wujud gambar atau foto. Ilustrasi juga berfungsi sebagai penghubung antara isi dengan bentuk visual, karena ilustrasi akan dapat berbicara banyak mengenai tema dalam upaya mendukung headline.

Fungsi yang lebih pokok dari ilustrasi adalah sebagai penarik perhatian, menjelaskan suatu pernyataan, dan merangsang khalayak untuk membaca keseluruhan isi pesan. Pada suatu iklan ilustrasi harus relevan dengan produk atau jasa yang ditawarkan dan mampu berbicara walaupun hanya sekilas pandang. Teknik ilustrasi dapat tercapai dengan fotografi sebagai pendukung pesan; harus menarik perhatian, merangsang minat pembaca keseluruhan pesan, menonjolkan keistimewaan produk, menjelaskan pernyataan, memenangkan persaingan dalam menarik perhatian pembaca dari serentetan informasi dalam suatu media yang sama; menciptakan suasana khas; mendramatisasi pesan; dan mendukung judul

iklan. Dalam desain promosi ini ilustrasi yang ditampilkan antara lain: a). Foto tas (handbag) Aan’s collection yang menjadi produk unggulan; b). Model wanita dewasa dan modern sebagai model peraga promosi tas; c). Kupu-kupu, sebagai simbol wanita, eksklusif dan menarik; d). Bunga yaitu bunga anggrek (orchid) yang merupakan simbol daya tarik, cinta, kecantikan dan kebaikan hati. Bunga aster merupakan simbol perhatian dan keikhlasan dari pemahaman itu dapat menanamkan image bahwa Aan’s collection baik untuk masa depannya. Sedangkan bunga tulip memiliki kesan perfect lover (menyukai kesempurnaan); e). Motif tekstur kulit reptil (skin croco dan skin snake) yang merupakan salah satu bahan yang digunakan membuat tas.

b. Brand

Brand merupakan suatu simbol yang dipakai untuk memudahkan konsumen agar dapat mengingat tentang suatu produk. Brand juga dipakai untuk membedakan dengan produk lain, biasanya terdiri dari sebuah huruf, kata atau sekelompok kata atau huruf. Brand bukan hanya logo tapi sekumpulan atribut yaitu logo, slogan, warna, dan kualitas emosional yang diasosiasikan dengan perusahaan dan produk layanannya. Atribut-atribut tersebut memberikan identitas dan kepribadian pada individu atau organisasi (perusahaan) yang membedakan dari produk-produk pesaingnya. Brand juga dipakai untuk memudahkan para calon konsumen untuk mengingat tentang suatu produk. Dalam perancangan ini brand yang digunakan adalah kata ”Aan’s collection” dengan jenis typografi Engaged yang sudah diubah sedemikian rupa sebagai identitas Aan’s collection.

c. Lay Out

Lay out adalah mengatur penempatan berbagai unsur komposisi, seperti: huruf, garis, bidang, gambar, dan sebagainya. Pertimbangan perencanaan lay out guna mencapai suatu keseimbangan bentuk yang dapat menarik perhatian

khalayak dengan tidak mengesampingkan karakter produk, sasaran, dan media yang dipilih. Sebuah lay out yang baik mampu membuat pembacanya menilai produk yang ditawarkan merupakan produk yang bagus dan bukan iklannya saja yang bagus. Sedangkan layout sendiri mempunyai dua fungsi dasar, yaitu: 1) Menghubungkan berbagai elemen pada sebuah bidang (halaman) agar dapat komunikatif dan mempunyai nilai estetis; 2) Dalam semua desain, setiap elemen pada sebuah bidang (halaman) mempunyai elemen-elemen lainnya. Lay out bukan sekedar penambahan foto atau ilustrasi, teks, tetapi adalah usaha untuk menyeimbangkan semua elemen tersebut dan menuntun mata pengamat.

Orang kreatif yang terlibat dalam pembuatan lay out harus ingat, bahwa iklan tidak dibuat untuk kepentingan atasan, klien, atau semata-mata untuk kepuasan pribadi dalam melampiaskan gejolak seninya. Melainkan untuk menjual produk yang akan ditawarkan. Faktor yang mempengaruhi dalam sebuah lay out, antara lain : 1) Ukuran dan Proporsi, faktor terpenting dan tersulit dalam keseimbangan adalah kesensitifan terhadap proporsi (pengaturan beberapa elemen sehubungan dengan ukuran dan jumlah). Keseimbangan tidak dapat diukur secara matematis, karena itulah seorang desainer harus memiliki sensitifitas terhadap peletakan elemen-elemen sehingga terlihat dan terkesan harmonis dan seimbang. Dalam hal layout, hubungan antara ukuran type, bidang cetak (printed area) dan bidang putih (unprint area) dan elemen-elemen lainnya harus proposional; 2) Arah (Path way), layout yang efektif harus dapat mengarahkan mata pengamat menyusuri bidang atau halaman desain. Desain adalah ”peta” yang mengarahkan mata dari satu point ke point yang lain, biasanya dari bagian kiri atas kekanan bawah yang membentuk seperti huruf ”Z”; dan 3) Konsistensi pada style, konsistensi adalah masalah detail menyangkut pemilihan jenis font dan menggunakan spacing yang sama pada suatu layout dokumen, mengarah pada kesatuan yang harmonis.

Menurut Surianto Rustan (2008: 74-84), selain faktor di atas kita juga harus memperhatikan prinsip dasar lay out yang merupakan prinsip dasar desain grafis, antara lain:

1) Sequence (urutan/ aliran/ flow/ hierarki)

Dalam membuat lay out kita membuat prioritas dan mengurutkan dari yang harus dibaca pertama sampai yang boleh dibaca belakangan. Dengan sequence pembaca secara otomatis mengurutkan pandangan matanya sesuai dengan yang kita inginkan.

2) Emphasis (penekanan)

Salah satu pembentuk emphasis adalah kontras, kontras tersebut bertujuan untuk membangun sequence. Ada bermacam-macam menciptakan kontras, bisa lewat ukuran, posisi, warna, bentuk, konsep yang berlawanan, dan masih banyak lagi.selain kontras emphasis bisa juga diciptakan lewat elemen lay out yang mengandung pesan-pesan yang unik, emosional atau kontroversial, efeknya akan lebih kuat dalam menarik orang untuk membacanya.

3) Balance (keseimbangan)

Dalam desain grafis kita mengebnal dua macam balance, yaitu balance simetris dan balance asimetgris. Balance yang dicapai secara simetris adalah dengan pencerminan, keseimbangan yang simetris dapat dibuktikan dengan tepat secara matematis, sedangkan yang asimetris keseimbangannya lebih bersifat optis atau : ’kelihatannya seimbang’.

4) Unity (kesatuan)

Unity tidak berarti hanya kesatuan dari elemen-elemen yang secara fisik kelihatan, namun juga kesatuan antara yang fisik dan yang non fisik yaitu pesan atau komunikasi yang dibawa dalam konsep desain tersebut.

Pada proses pembuatan promosi yang mengacu pada penjualan produk tas

Aan’s collection sebagai tujuan utama, maka untuk lebih menunjukkan atribut yang berkaitan dengan produk tas dan elemen pendukungnya kepada target audience, layout yang akan dipakai berupa :

1). Layout Group

Layout ini menggunakan sejumlah elemen berupa foto yang diletakkan berkelompok dalam suatu titik konsentrasi pandang di halaman iklan, tujuannya adalah untuk memberikan suatu pusat perhatian. Dengan layout tipe group ini nantinya akan diletakkan berbagai foto tas dan foto yang telah diolah memakai komputer grafis dengan tujuan memberikan informasi berupa gambaran produk tas Aan’s collection dan diharapkan mampu menjadi stimulus bagi audience. 2). Layout tipe Mondrian

Pada layout tipe Mondrian ini bentuk iklan yang masing-masing bidangnya sejajar dengan bidang penyajian serta memuat ilustrasi foto tas dan model wanita dan serta ilustrasi bunga dan kupu yang saling berpadu sehingga membentuk komposisi yang konseptual. Malalui layout ini diharapkan informasi yang diberikan dapat lebih jelas diterima, namun tetap mengutamakan unsur prinsip desain dan nilai estetik, sehingga diharapkan mampu terbangun komunikasi dua arah antara Aan’s collection dengan Audience dalam penyampaian materi promosi ini nantinya.

d. Warna

Merupakan unsur penting dalam sebuah promosi yang dilakukan didalam sebuah iklan. Penggunaan warna menunjukkan identitas dari produk (identification marks) tersebut yang selanjutnya akan selalu dipakai dalam setiap media visual yang akan digunakan. Warna dapat didefinisikan secara obyektif/fisik sebagai sifat cahaya yang dipancarkan, atau secara subyektif/psikologis sebagai bagian dari pengalaman indera pengelihatan. Secara obyektif atau fisik, warna dapat diberikan oleh panjang gelombang. Dilihat dari panjang gelombang, cahaya yang tampak oleh mata merupakan salah satu bentuk pancaran energi yang merupakan bagian yang sempit dari gelombang elektromagnetik.

Warna adalah sebuah sensitivitas yang berhubungan dengan indra kita, seperti halnya rasa dan bau. Warna-warna itu bukanlah suatu gejala yang hanya dapat diamati saja, warna itu mempengaruhi kelakuan, memegang peranan penting dalam penilaian estetis dan turut menentukan suka tidaknya kita akan bermacam-macam benda. Dari pemahaman diatas dapat dijelaskan bahwa warna, selain hanya dapat dilihat dengan mata ternyata mampu mempengaruhi perilaku seseorang, mempengaruhi penilaian estetis dan turut menentukan suka tidaknya seseorang pada suatu benda.

Menurut Iwan Wirya, (1999: 28), fungsi penggunaan warna selain sebagai identitas produk dalam suatu media promosi adalah; a) Untuk menarik perhatian para konsumen ataupun calon pembeli; b) Untuk menimbulkan pengaruh psikologi, misalnya untuk membangkitkan selera konsumen terhadap produk sehingga mau membeli produk; c) Untuk mengembangkan/memberikan asosiasi tertentu terhadap produk; d) Untuk menciptakan suatu citra, warna disesuaikan ntuk mencerminkan atau menggambarkan keadan produknya; e) Untuk menghiasi produk; f) Untuk memastikan keterbacaan yang maksimum, gunakan warna kontras untuk sesuatu yang ingin ditonjolkan; dan g) Untuk membangkitkan minat dalam mode.

Warna merupakan unsur terpenting dalam mengkomunikasikan produk yang ditawarkan Aan’s collection. Warna yang akan dipakai harus direncanakan

dengan pertimbangan, bahwa warna tersebut dapat mencerminkan karakteristik produk yang di tawarkan, yaitu kesan menarik, kuat dan berani; warna mampu menjadi daya tarik utama dalam suatu komposisi desain; warna harus mendukung penampilan produk dalam penyajiannya dengan pengertian dapat membantu menonjolkan suatu produk dalam setiap komposisi penyajiannya di semua media yang dibuat.

Pemilihan warna dalam perancangan promosi ini mengambil unsur dari apa yang menjadi ciri khas produk tas Aan’s collection untuk dijadikan konsep sebagai pembangun identitas dalam promosi. Namun selain itu juga didasarkan pada aspek sasaran yang akan dituju dan karakteristik dari obyek itu sendiri.

Warna merah merefleksikan keberaniaan, kuat, kecintaan dan kehangatan. Warna merah berasosiasi membangkitkan selera dan memotivasi untuk berpikir dan mengerjakan sesuatu lebih cepat. Konsep ini diambil dari Aan’s collection sebagai salah satu perusahaan tas yang memiliki karakter terampil, inovatif dan menarik.

Warna kuning merefleksikan kegembiraan, optimis, harapan dan keceriaan. Konsep ini diambil dari karakter produk Aan’s collection yang dapat memberikan rasa percaya diri dan keceriaan kepada konsumen.

Warna pink atau merah muda sangat identik dengan wanita atau karakter feminin. Warna ini juga dipercaya dapat memberikan energi untuk melakukan sesuatu yang menyenangkan, dinamis, dan trendi. Aan’s collection dari awal pembentukannya memiliki sasaran konsumen bagi para wanita. Khususnya wanita yang fashionable, dinamis dan aktif.

Dalam pengaplikasianya desain promosi yang dirancang tidak menutup kemungkinan menggunakan warna-warna lain yang masih berdekatan dengan key collor Aan’s collection ini dimaksudkan untuk mengimbangi artistik desain tersebut agar menarik perhatian. Adapun warna-warna pendukung seperti putih

dan hitam. Warna putih merefleksikan kesederhaan dan kesempurnaan sedangkan warna hitam di dalam dunia mode dapat memberikan kesan abadi, elegan, modern dan mewah.

e. Typografi

Typografi merupakan seni memilih, menyusun, mengatur bentuk, jenis, dan ukuran huruf untuk keperluan percetakan maupun reproduksi. Hal yang tidak kalah pentingnya dalam pelaksanaan perancangan sebuah iklan adalah penggunaan huruf yang dapat menimbulkan karakter tertentu pada produknya.

Typografi yang baik mengarah pada keterbacaan, kemenarikan dan desain huruf yang berkesan sederhana, dinamis, komunikatif, menarik dan mudah dibaca serta tidak ditentukan oleh kaidah buku. Pemakaian huruf dalam satu komposisi desain diusahakan seimbang dan selaras dengan elemen-elemen lainnya dalam lay out dan komposisi warna yang digunakan (Siti Mutmainah dan Lukamanul hakim, 2003: 32).

Perencanaan typografi didasarkan pada pertimbangan gaya desain dan fungsi, juga karakter huruf yang akan dipasang. Dalam pemilihan typografi, perancangan mengunakan jenis font yang bersifat tegas agar dapat terbaca dengan baik. Pemilihan jenis Font yang tepat merupakan pertimbangan utama yang perlu diperhatikan dalam media desain, karena setiap karakternya harus memiliki kekuatan sendiri untuk mewakili karakteristik obyek dan pesan yang akan disampaikan. Typografi merupakan representasi visual dari sebuah bentuk komunikasi verbal dan merupakan properti visual yang pokok dan efektif. Hadirnya typografi dalam sebuah media terapan visual merupakan faktor yang membedakan antara desain grafis dan media ekspresi visual lain seperti lukisan. Lewat kandungan nilai fungsional dan nilai estetiknya, huruf memiliki potensi untuk menterjemahkan atmosfir-atmosfir yang tersirat dalam sebuah komunikasi verbal yang dituangkan melalui abstraksi bentuk-bentuk visual. Pada dasarnya huruf memiliki energi yang dapat mengaktifkan gerak mata. Energi ini dapat dimanfaatkan secara positif apabila dalam penggunaannya senantiasa diperhatikan kaidah-kaidah estetika, kenyamanan keterbacaannya, serta interaksi huruf

terhadap ruang dan elemen-elemen visual di sekitarnya. Font yang tertera di bawah ini merupakan font yang akan digunakan didalam perancangan dan kemungkinan untuk merubah font agar terlihat menarik perhatian.

1) Engaged

Jenis huruf ini termasuk dalam kelompok huruf Script, merupakan goresan tangan yang dikerjakan dengan pena, kuas atau pensil tajam dan biasanya miring ke kanan. Jenis font ini termasuk dalam kategori dekoratif namun tetap memiliki tingkat keterbacaan (legibility) yang baik dan memiliki unsur gerak. Huruf ini akan sering digunakan untuk penulisan headline, huruf ini dipakai karena dapat mewakili karakteristik tas Aan’s collection sebagai produk fungsional dan penghias yang terus berinovasi namun tetap mempertahankan karakeristik yang dimilikinya.

Kesan yang ditimbulkannya adalah sifat pribadi, akrab, terkesan didesain secara hati-hati. Jenis huruf seperti ini biasanya mencitrakan jenis tulisan tangan wanita dan memiliki tingkat keterbacaan yang ringan dan bersifat menghias.

2) Arial

Jenis huruf ini merupakan kelompok huruf sans serif, Pengertian San Serif adalah tanpa sirip/serif, jadi huruf jenis ini tidak memiliki sirip pada ujung hurufnya dan memiliki ketebalan huruf yang sama atau hampir sama. Kesan yang ditimbulkan oleh huruf jenis ini adalah modern, mudah dipahami dan efisien. Arial merupakan jenis huruf yang sering kali digunakan sebagai text dan dislpay type karena memiliki bentuk yang proporsional dan tingkat keterbacaan (legibility) yang baik meskipun diperkecil. Sehingga pada promosi nantinya peranan huruf arial ini akan digunakan sebagai penulisan body copy dan kalimat penjelas lainnya, sehingga diharapkan dapat memberikan kemudahan untuk menyampaikan pesan kepada audience.

ABCDEFGHIJKLMOPQRSTUVWXYZ

Abcdefghijklmnopqrstuvwxyz 1234567890

3) Arial Rounded MT Bold

Jenis huruf ini hampir sama dengan arial yang membedakan adalah ketebalan bentuknya. Memiliki karakter yang ringan dan keterbacaan yang baik meskipun di perkecil ukurannya.

ABCDEFGHIJKLMOPQRSTUVWXYZ

Abcdefghijklmnopqrstuvwxyz 1234567890

4) Caslon No.540 Swad

Huruf ini termasuk dalam klasifikasi Dutch Old Style, memiliki keterbacan yang sangat bagus. Huruf Caslon No.540 Swad sebagai penulisan slogan dan, karakteristik huruf yang dekoratif serta memiliki unsur keindahan dan anggun penuh kedinamisan, sentuhan pribadi dan kepuasan yang dianggap mampu mewakili makna dari kata ”Gaya Unik Harga Asyiiik !!!”.

f. Identification Marks

Adalah suatu grafis pengikat yang didalamnya terdapat elemen-elemen desain yang selalu digunakan dalam rangkaian perancangan desain seperti logo, slogan, dan yang lainnya dengan tujuan sebagai identitas agar target market dan target audience mudah mengenali setiap media promosi tas Aan’s collection. Melalui perancangan ini terdapat target yang akan dicapai, yaitu:

a. Target market dari perancangan ini adalah para wanita di kota Solo yang memiliki katertarikan pada benda fashion terutama tas, menginginkan sesuatu yang khas dan berkualitas.

b. Target audience dalam perancangan ini adalah para wanita di Solo sebagai target primer dan wanita di Indonesia sebagai target sekunder.

c. Target visual berupa karya media cetak (print), dengan menggunakan gaya desain formalis (Dalam penyampaian pesan kepada masyarakat yaitu dengan

menonjolkan illustrasi dengan kekuatan fotografi yang difungsikan sebagai stimulus dan menitikberatkan pada nilai kebentukan atau karakter-karakter tas

BAB III

Dokumen terkait