Tujuan dari karya tulis terdahulu dimuatkan didalam penelitian ini adalah sebagai bahan acuan penelitian ini yang berguna untuk mencari persamaan dan perbedaan data serta teori yang digunakan berupa karya ilmiah dan skripsi . Adapun penelitian-penelitian sebelumnya yang pernah dilakukan antara lain:
Nabilatul Labibah (2016) Program Studi Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang, peneliti ini meneliti tentang “Analisis Semiotika Riffaterre pada Puisi Unsyudatul Mathar Karya Badr Syakir Assayyab dan Pemanfaatannya pada Perkuliahan Telaah Puisi”. Penelitian ini menggunakan metode penelitian Deskriptif-Kualitatif. Dengan jenis penelitian analisis isi (content analysis). Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan makna pada puisi diatas menggunakan teori Riffaterre. Penelitian ini berupa skripsi dan lebih menekankan kepada pemanfaatan teori semiotik pada perkuliahan telaah puisi.
Persamaan yang terdapat pada penelitian ini adalah penelitian yang mengkaji tentang teks menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis semiotik Riffaterre. Perbedaannya, peneliti yang dilakukan Nabilah dan penelitian ini adalah objek dan penekanan dalam penelitian. Nabilah menggunakan objek yaitu teks puisi Puisi Unsyudatul Mathar Karya Badr Syakir Assayyab, sedangkan penelitian ini meneliti lagu
فسآ بنا
/Anā Asif/ sebagai objeknya. Peneliti Nabilah tersebut mengandung kesimpulan berkaitan dengan pemanfaatan isi informasi yang dikandungnya dan menekankan pada perkuliahan telaah puisi sedangkan yang peneliti lakukan mengandung isi informasi makna lagu yang terkandung dalam lagu Ana asif melalui semiotik Rifaterre secara keseluruhan terhadap objek lagu tersebut.Lukman Hadi (2019), yang berjudul “Nissa Sabyan Dalam Pesan Deen Assalam: Analisis Semiotik”. Penelitian ini menggunakan metode penelitian Kualitatif dengan jenis penelitian analisis isi (content analysis). Dalam
penelitiannya, peneliti ini menyimpulkan bahwa pesan yang terdapat dalam lagu tersebut dapat menciptakan rasa damai terhadap berbagai suku, budaya, ras, dan agama di masyarkaat setelah mendengar lagu tersebut. Persamaan yang terdapat pada penelitian ini adalah penelitian yang mengkaji tentang teks menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis semiotika Riffaterre. Perbedaannya terdapat pada objek dan metode yang dilakukan pada teori riffaterre, peneliti Lukman menggunakan objek yaitu teks lagu Deen Assalam yang bertujuan untuk mengetahui pesan dakwah melalui pembacaan heuristic dan hermeneutik saja, sedangkan penelitian ini meneliti lagu
فسآ بنا
/Anā Asif/ sebagai objeknya.penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna lagu melalui pembacaan heuristik dan pembacaan hermeneutik, matriks, model, varian, dan hipogram
Kholiq Pando Subeno (2020) Program Studi Sastra Arab Universitas Sumatera Utara, dengan judul „‟Analisis Semiotik Syi‟ir
جٍفضأ
/Adfaita/ Pada Albumثبٌركذ
/dzikrayt/ Karya Syeikh Mishary Rashid Al-Afasy‟‟. Persamaan yang terdapat pada penelitian ini adalah penelitian yang mengkaji tentang teks menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis semiotika Michael Riffaterre. Perbedaannya, peneliti Kholiq menggunakan objek yaitu Syi‟irجٍفضأ
/Adfaita/ Pada Album
ثبٌركذ
/dzikrayt/ Karya Syeikh Mishary Rashid Al-Afasy yang bertujuan untuk mengetahui pembacaan heuristic dan hermeneutik saja, sedangkan penelitian ini meneliti laguفسآ بنا
/Anā Asif/ sebagai objeknya.penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna lagu melalui pembacaan heuristik, hermeneutik, matriks, model, varian, dan hipogram.
Dari kajian pustaka di atas, didapati kesamaan dalam teori yang digunakan yaitu teori Riffaterre dan perbedaan dari penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah cara pemahaman analisis di setiap peneliti yang memiliki analisis berbeda disetiap penelitian yang dilakukan. Yakni pada penelitian ini menuangkan pemaknaan khusus Riffaterre secara menyeluruh juga dari objek penelitian yang dilakukan belum pernah dilakukan sebelumnya yaitu lagu arab
بنا
فسآ
/Anā Asif/ sebagai objeknya.2.2 Landasan Teori
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pemaknaan dengan menggunakan ketidaklangsungan ekspresi pada puisi, pembacaan heuristik, pembacaan hermeneutik, pencarian matriks, model, dan hipogram yang terdapat pada lagu
فسآ بنا
/Anā Asif/. Kemudian menjelaskan keseluruhan makna dari lirik laguفسآ بنا
/Anā Asif/ yang mempunyai hubungan makna sesuai teori semiotik yang dianalisis. Sebagai landasan kerja penelitian, penulis menggunakan teori-teori sebagai berikut2.3 Lirik Lagu (
ي ئان غرع ش /
syi'ru ghina'i)
Menurut Fathiy (1988:253) lirik dalam bahasa arab disebut dengan
ي ئان غ /
ginā‟iyyun/ . Adapun pengertian lirik adalah:
ونؽ اٖى جذٞصق
حٞقٞعَ٘ىا حْٞغلاا خافصٗ : ي ئان غ
/ginā‟iyyun : qaṣidatun lahā syakalun waṣifātu al-agniyatu al-mūsiqiyatu/
„‟Lirik : puisi yang memiliki bentuk dan karakteristik lagu yang berirama (musik)‟‟
Lirik lagu merupakan ekspresi seseorang tentang suatu hal yang sudah dilihat, didengar maupun dialaminya. Dalam mengekspresikan pengalamannya, pencipta lagu melakukan permainan kata-kata dan bahasa untuk menciptakan daya tarik dan kekhasan terhadap lirik atau syairnya tersebut (Awe, 2003:48).
Menurut Noor (2004:24) Lirik lagu juga terbentuk dari bahasa yang dihasilkan dari komunikasi antara pencipta lagu dengan masyarakat penikmat lagu. Lirik lagu merupakan ekspresi seseorang dari dalam batinnya tentang sesuatu hal baik yang sudah dilihat, didengar maupun dialami. Lirik lagu juga memiliki kekhususan dan ciri tersendiri dibandingkan dengan sajak karena penuangan ide lewat lirik lagu diperkuat dengan melodi dan jenis irama yang disesuaikan dengan lirik lagu tersebut.
Jadi uraian Awe dan Noor menjelaskan bahwa lirik lagu merupakan ekspresi seseorang dari dalam batinnya tentang sesuatu hal, baik yang sudah dilihat, didengar maupun dialami. Kemudian dituangkan dalam bentuk susunan kata menjadi sebuah nyanyian yang didalamnya ditemukan pesan dan makna yang diungkapkan secara lugas maupun melalui kata-kata kiasan atau perumpamaan dan diperkuat dengan irama yang disesuaikan dengan lirik terebut.
2.4 Semiotik (ي ئاي مي س لا/al-siymyāyiyu)
Definisi semiotik dapat dipahami melalui pengertian semiotik yang berasal dari kata semeion, bahasa asal Yunani yang berarti tanda. Semiotik ditentukan sebagai cabang ilmu yang berurusan dengan tanda, mulai dari sistem tanda, dan proses yang berlaku bagi penggunaan tanda.
Menurut Khuli (1982: 252) semiotik dalam bahasa arab disebut dengan