• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

E. Modal Usaha

Modal merupakan sejumlah dana yang menjadi dasar untuk mendirikan suatu usaha, setiap usaha menggunakan dana ini untuk membelanjai aktivitas produksi dalam menghasilkan produk barang dan jasa. Menurut Jusup (2005:313), modal menggambarkan hak pemilik atas perusahaan yang timbul sebagai akibat penanaman (investasi) yang dilakukan oleh pemilik atau para pemilik. Faktor produksi modal merupakan faktor yang penting dan mempunyai arti yang lebih menonjol dalam kegiatan usaha, karena modal usaha merupakan urat nadi bagi suatu kegiatan usaha. Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia (2008:453) modal didefinisikan sebagai, Sejumlah uang yang dipakai sebagai pokok (induk) untuk berdagang, melepas uang dan sebagainya : harta benda

(uang, barang, dan sebagainya) yang dapat dipergunakan untuk menghasilkan sesuatu yang menambah kekayaan

Gilarso (2002 : 97), menyatakan bahwa dalam ilmu ekonomi modal adalah sumber daya yang dihasilkan oleh manusia untuk membantu proses produksi menghasilkan barang dan jasa. Capital juga berarti dana uang yang diperlukan untuk membiayai pembelian barang barang industri. Modal juga dapat berupa Capital Goods, yakni gejala sumber daya selain kerja manusia dan pemberian alam, yang dipergunakan dalam proses produksi, atau barang hasil produksi yang dipakai sebagai sarana atau alat untuk menghasilkan barang lain. Modal adalah jumlah uang yang dinyatakan untuk sisa hak atas aktiva perusahaan setelah dikurangi dengan seluruh hutang hutangnya. Modal merupakan hak atas aktiva perusahaan yang melekat pada pemilik perusahaan (Alexandri, dkk, 2011:22).

Definisi modal dalam Statement Of Financial Accounting Concept No.6 (Chariri dan Ghozali, 2003) merupakan hak sisa terhadap aktiva suatu entitas setelah dikurangi hutang. Dari definisi di atas dapat dikatakan bahwa terdapat dua karakteristik modal, yaitu :

1. Ekuitas sama dengan neto, yaitu selisih antara aktiva perusahaaan dengan hutang perusahaan

2. Ekuitas dapat bertambah atau berkurang karena kenaikan atau penurunan aktiva neto baik yang berasal dari sumber pendapatan dan biaya maupun investasi oleh pemilik atau distribusi kepada pemilik

Berdasarkan pendapat yang sudah dikemukakan diatas modal tidak hanya penting untuk memulai bisnis akan tetapi juga penting dalam melanjutkan kegiatan usaha. Pendapat mengenai modal ini sudah termasuk di dalamnya modal usaha, karena menurut pengertian modal seperti di atas pengertian dari usaha sudah terkandung di dalamnya. Priyanto (2013:19), modal merupakan ikhtisar neraca suatu perusahaan yang menggambarkan adanya modal kongkrit (setelah debet) dan modal abstrak (sebelah kredit), juga menunjukan suatu bentuk modal lain yang disebut modal aktif (debet) dan modal pasif (kredit). Jadi pengertian modal usaha dapat dikatakan merupakan ikhtisar dari neraca perusahaan yang terletak di sebelah debet dan kredit sisi debet disebut modal aktif dan sisi kredit disebut modal pasif

Berdasarkan cara dan lamanya, modal aktif dibedakan sebagai berikut: 1. Modal Lancar

Menurut Priyanto (2013:19), modal lancar diartikan sebagai aktiva yang habis dalam satu kali perputaran proses produksi dan proses perputaranya dalam jangka waktu pendek (umumnya kurang dari satu tahun). Selanjutnya menurut Munawir (2000:16), modal lancar diartikan sebagai kekayaan perusahaan dalam bentuk uang tunai dan komponen komponen lain yang mudah menjadi uang dalam waktu kurang dari satu tahun serta beredar dalam lingkungan perusahaan, diantaranya adalah uang tunai, simpanan di bank, piutung dagang, surat surat berharga, persediaan barang dan sebagainya.

2. Modal Tetap

Priyanto (2013:19), aktiva yang tahan lama yang tidak atau yang secara berangsur-angsur habis turut serta dalam proses produksi, aktiva tetap tidak habis dalam proses produksi misalnya: tanah diamana diatasnya didirikan bangunan-bangunan pabrik. Adapun aktiva tetap yang berangur angsur habis dalam proses produksi mislanya bangunan-bangunan pabrik, kendaraan-kendaraan dan perlengkapan-perlengkapan lainya.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya aktiva tetap adalah aktiva yang digunakan dalam jangka panjang (lebih dari 1 tahun) dan tidak habis dalam satu kali proses produksi. Kemudian mengenai modal pasif Priyanto (2013:19), mengatakan bahwa, Modal Pasif merupakan modal yang tertera di sebelah kredit dari neraca yang menggambarkan sumber-sumber dari mana dana diperoleh. Modal pasif terbagi menjadi dua bagian, yaitu modal sendiri, modal asing atau modal badan usaha dan modal kreditur/utang.

Menurut Priyanto, (2013:21). Modal sendiri adalah modal yang berasal dari perusahaan itu sendiri (cadangan, laba) atau berasal dari pengambil bagian, peserta atau pemilik. Sedangkan modal asing atau sering juga disebut modal kreditur adalah modal yang berasal dari kreditur, yang ini merupakan utang bagi perusahaan yang bersangkutan. Dengan demikian secara umum modal merupakan ikhtisar dari necara perusahaan yang tertera di sebelah debet sebagai modal aktif yang menggambarkan bentuk bentuk seluruh dana yang diperoleh dan ditanamkan perusahaan sehingga dapat menunjukan struktur keuangan

perusahaan. Sedangkan di sebelah kredit sebagai modal pasif yang menggambarkan sumber sumber dana, sehingga dapat menunjukan financial dan struktur modal perusahaan. Jadi yang dimaksud peneliti dalam modal usaha adalah sejumlah nilai pokok yang dimiliki dan digunakan oleh pengusaha untuk membiayai kegiatan usaha dagangnya setiap hari, baik berupa total nilai uang, barang dagangan maupun peralatan yang dapat dihitung dalam satuan rupiah. Diukur dalam satuan rupiah (Rp)

Kembali ditegaskan lagi menurut Kartadinata (2000:8), dengan menyatakan lebih terinci bahwa: Modal aktif dibedakan menjadi aktiva lancar dan aktiva tetap. Aktiva lancar dibedakan lagi menjadi modal kerja dan alat alat lancar. Alat alat lancar terdiri dari uang kas, piutang yang dapat ditagih, dan surat surat berharga yang seketika dapat digunakan. Sementara aktiva tetap terdiri dari bangunan/gedung, mesin mesin, peralatan kantor, dan sebagainya. Kemudian Kartadinata (2000:10), menyimpulkan bahwa modal usaha adalah sejumlah nilai pokok modal aktif dan pasif yang dimiliki dan digunakan oleh perusahaan untuk membiayai kegiatan usahanya setiap hari, baik berupa total nilai uang, barang barang maupun peralatan peralatan yang dapat dihitung oleh satuan rupiah.

Oleh karena itu tersedianya modal usaha yang cukup akan sangat mempengaruhi kelancaran usaha kerajinan gerabah. Hal ini didukung oleh pendapat Munawir (2000:114), adanya modal kerja yang cukup memungkinkan bagi perusahaan untuk beroprasi seekonomis mungkin dan perusahaan tak akan

mengalami kesulitan karena adanya krisis keuangan. Akan tetapi adanya modal kerja yang berlebihan menunjukkan adanya dana yang tidak produktif dan hal ini menimbulkan kerugian bagi perusahaan, karena adanya kesempatan untuk memperoleh keuntungan telah disia siakan. Sebaliknya adanya ketidak cukupan modal kerja atau mismanajemen merupakan sebab utama gagalnya perusahaan.

Dokumen terkait