• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.3 Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka adalah peninjauan kembali pustaka-pustaka yang relevan dengan penelitian yang sedang dikerjakan. Dalam penelitian ini memiliki beberapa tinjauan pustaka oleh beberapa penelitian terdahulu, yaitu :

Khifdiatullutfiah (2013) , Penelitian ini berjudul “Tindak tutur Ilokusi Direktif tokoh dalam novel hujan karya Tere Liye : Kajian pragmatik”.

Novel ini menceritakan tentang percintaan yang dimana seorang perempuan mencintai laki-laki yang telah menyelamatkan hidupnya di masa lalu, ketika bencana alam terjadi dan merusak hampir seluruh penjuru dunia. Perempuan ini ingin sekali menghapus kenangan yang menyakitkan yang disebabkan oleh laki-laki tersebut dalam hidupnya. Dalam komunikasi yang terjalin diantara penokohan ini ditemukan jenis tindak tutur yaitu Tindak tutur Direktif.

Penelitian tersebut memberikan kontribusi bagi penulis untuk mengetahui dan memahami konteks tuturan selain bukan dari Rustono melainkan menurut Hymes (1968) unsur-unsur konteks mencakup berbagai komponen yang disebutnya dengan akronim , yaitu : SPEAKING. Adapun perbedaan penelitian yang telah dilakukan dengan penelitian ini adalah objek, dan teori yang digunakan sama.

Penelitian ini membahas tentang jenis dan fungsi tindak tutur dalam novel Tere Liye yang mengacu pada teori tindak tutur oleh Searle.

Mitra ( 2013 ), Penelitian ini berjudul “Analisis Tindak Tutur dalam Acara Variety Show Running Man 《奔跑吧兄弟》: Kajian Pragmatik”. Acara ini menceritakan tentang variety show siaran Cina di ZRTG. Televisi Zhejiang Ini adalah spin-off dari variety show asli Korea Selatan Running Man oleh SBS . Ini pertama kalinya ditayangkan pada 10 Oktober 2014. Acara ini diklasifikasikan sebagai permainan variety show, di mana MC dan tamu menyelesaikan misi untuk memenangkan perlombaan. Dalam komunikasi yang terjalin diantara penokohan ini ditemukan jenis tindak tutur yaitu Tindak tutur Ilokusi . Penelitian tersebut dapat memberikan kontribusi bagi penulis untuk memahami makna dan fungsi dari tindak tutur . Adapun perbedaan penelitian yang telah dilakukan dengan penelitian ini adalah objek, dan teori yang digunakan sama. Penelitian ini membahas tentang jenis dan fungsi tindak tutur dalam acara Variety show Running Manyang mengacu pada teori tindak tutur oleh Searle.

Wu (2013), Penelitian ini berjudul dalam jurnal “ Tindak Tutur dalam Novel Dream in Red Mansions”. Novel ini menceritakan tentang percintaan yang terjadi di tengah masa dinasti Qing. Dalam komunikasi yang terjalin diantara penokohan ini ditemukan tiga jenis tindak tutur yaitu lokusi, ilokusi dan perlokusi sesuai dengan teori tindak tutur oleh Austin. Penelitian tersebut memberikan kontribusi bagi penulis untuk memahami penggunaan kalimat, kata dalam bahasa mandarin

yang memiliki daya tindak tutur khususnya dalam berkomunikasi.

Adapun perbedaan penelitian yang telah dilakukan dengan penelitian ini adalah objek, dan teori yang digunakan sama. Penelitian ini membahas tentang jenis dan

fungsi tindak tutur dalam acara variety show yang mengacu pada teori tindak tutur oleh Searle.

Wang Shuhong (2013), Penelitian ini berjudul dalam jurnal”Sebuah Studi tentang Penggunaan Pragmatik dari Tindak tutur Guru bahasa Inggris di kelas”.

Dalam Penelitian ini menggunakan teori tindak tutur dalam pragmatik untuk menganalisis perilaku wacana kelas guru bahasa Inggris, terutama bahasa pengajar guru, pertanyaan kelas guru, umpan balik guru terhadap jawaban siswa, menganalisis perilaku wacana kelas guru dan bahasa dan hubungan antar lingkungan. Dalam penelitian ini juga menggunakan metode observasi alami dan analisis percakapan digunakan yaitu membuat video kelas lima guru sekolah menengah dari berbagai tempat dipilih sebagai lokasinya. Para guru dan siswa di kelas bahasa Inggris sekolah menengah biasa adalah objek penelitian, dan wacana kelas guru itu dipindahkan. Dalam menganalisis perilaku wacana guru di kelas ini, terutama instruksi yang dikeluarkan oleh guru di kelas, serta pertanyaan dan umpan balik, dan menarik beberapa kesimpulan yang bermakna, yang akan menginspirasi dan membantu praktik mengajar guru di kelas bahasa Inggris sekolah menengah. Dalam beberapa tahun terakhir, banyak sarjana tertarik untuk mempelajari wacana guru, tetapi sebagian besar studi ini terbatas pada penyelidikan jumlah wacana guru, kurangnya analisis mendalam tentang wacana guru, dan penggunaan teori perilaku wacana yang relevan dalam konteks kelas khusus. Perilaku wacana guru dipelajari. Oleh karena itu, skripsi ini menggunakan teori tindak tutur untuk menganalisis komposisi perilaku wacana guru dan fungsinya dari pengajaran kelas yang sebenarnya untuk menganalisis perilaku

wacana guru. Bagian ini memperkenalkan penelitian perilaku wacana guru di rumah dan di luar negeri, serta penelitian tentang teori yang terkait teori perilaku verbal. Penelitian tersebut memberikan kontribusi bagi penulis untuk memahami menggunakan teori tindak tutur dalam pragmatik dan teori tindak tutur tidak langsung dari Searle untuk menganalisis dan mengomentari perilaku wacana kelas guru, terutama berfokus pada instruksi, pertanyaan dan umpan balik guru, dan kemudian Perilaku kelas wacana ini ditempatkan dalam konteks kelas tertentu, dan mereka dipelajari secara kontekstual, fungsional, dan dinamis.

Fauziah (2015), Penelitian ini berjudul ”Tindak Tutur Direktif dan Ekspresif pada wacana rubrik Kriing Surat Kabar Salopos Edisi April 2015”.

Solopos merupakan salah satu surat kabar yang wilayah pembacanya berada di seluruh Solo raya. Sebagai surat kabar umum, Solopos berusaha mengakomodasikan berbagai kepentingan yang ada di masyarakat, mulai dari soal politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Solopos berusaha menempatkan dirinya sebagai surat kabar yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat banyak. Solopos dalam menyajikan lebih berani mengungkap fakta dan keberpihakan pada kepentingan lebih luas, Solopos berusaha menjadi jembatan penghubung dengan mengutamakan fakta dan kebenaran. Salah satu caranya dengan menyediakan rubrik untuk menampung informasi yang diperoleh reporter dari berbagai sumber yang telah dipublikasi ke redaksi Solopos untuk dimuat. Rubrik dalam surak kabar Solopos tersebut bernama kriiing Solopos. Rubrik kriiing Solopos tersebut, berisikan informasi terkini dari berbagai sumber sebagai sarana untuk mengungkapkan laporan, gagasan, keluhan, ucapan terimakasih, dan lain-lain.

Penelitian tersebut memberikan kontribusi bagi penulis untuk memahami bentuk-bentuk tindak tutur direktif dan ekspresif . Adapun perbedaan penelitian yang telah dilakukan dengan penelitian ini adalah objek, dan teori yang digunakan adalah sama yaitu : Searle.

Dwi (2015) , Penelitian ini berjudul ”Analisis Tindak Tutur Ilokusi dalam Bahasa Jepang”. Penelitian ini memberitakan tentang bahasa Jepang.

Berdasarkan hal tersebut, peneliti tertarik untuk meneliti lebih jauh tentang tuturan-tuturan yang ada dalam film menggunakan kajian pragmatik.

Tujuan diadakan penelitian adalah untuk mengetahui apa saja tindak tutur tidak langsung ilokusi dan untuk mengetahui tujuan penggunaan tindak tutur ilokusi dalam film. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Data diperoleh dari tuturan-tuturan yang terdapat dalam film Great Teacher Onizuka

Special Graduation yang mengandung tindak tutur tidak langsung ilokusi.

Penulis memilih film Great Teacher Onizuka Special Graduation karena film tersebut menunjukkan situasi, penutur, lawan tutur yang dapat dilihat dengan jelas, serta tindak tutur Ilokusi yang ditemukan cukup banyak. Metode pengambilan data menggunakan metode simak dan teknik catat. Analisis data menggunakan pendekatan fungsionalisme.

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Menurut Sugiyono (2009:2) metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif.

Menurut Moleong (2005: 4) penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain secara holistik dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode yang alamiah.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian yang bersifat deskriptif dengan bertujuan untuk mendeskripsikan atau menganalisis Tindak tutur Ilokusi dalam dialog fllm Full Circle karya Zhang Yang. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah teknik menyimak dan teknik mencatat.

Dalam menganalisis data dilakukan dengan cara mengklasifikasikan, menerjemahkan dan mendeskripsikan data serta mengumpulkan beberapa referensi dari beberapa sumber baik dari sumber jurnal, internet maupun sumber dari beberapa buku untuk mendukung penelitian.

Menurut Semi (1993: 8) library research yaitu penelitian yang dilakukan dikamar kerja peneliti atau diruang perpustakaan di mana peneliti memperoleh data atau informasi tentang objek penelitiannya lewat buku-buku atau alat-alat visual lainnya. Setelah data-data dan referensi itu terkumpul, selanjutnya penulis memilih dan menyeleksi beberapa referensi tersebut untuk diterapkan dalam penelitian. Pemilihan dan penyeleksian tersebut sangat penting untuk dilakukan agar sesuai dengan objek kajian penelitian yang dianalisis dan mendapatkan hasil yang baik oleh penelitian yang diharapkan.

3.2 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian kualitatif menempati peranan yang sangat penting. Kualitas hasil temuan yang diteliti dalam penelitian kualitatif ini sangat ditentukan oleh cara pengumpulan data.

Dalam penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data melalui pendapat dari Sudaryanto. Sudaryanto (1993:132) dalam pengumpulan data dengan cara metode simak yang merupakan metode yang dilakukan dengan penyimakan. Metode simak dipilih karena objek yang diteliti berupa bahasa yang sifatnya teks. Setelah dilakukan penyimakan pada seluruh dialog percakapan,

maka kalimat-kalimat dialog akan digunakan sebagai sumber data.

Selanjutnya, dilakukan pencatatan data menggunakan teknik catat. Teknik catat

merupakan salah satu teknik pengumpulan data dengan cara mencatat.

Teknik catat digunakan untuk mencatat kalimat-kalimat di dalam dialog yang mengandung tindak tutur Ilokusi yang diungkapkan oleh para tokoh .

3.3 Teknik Analisis Data

Setelah data dikumpulkan , maka dilakukan dengan cara menganalisis data karena dalam menganalisis data mempunyai peranan yang sangat penting dalam penelitian yang dilakukan oleh si peneliti .

Teknik yang digunakan penulis dalam penulisan ini adalah teknik kualitatif dengan metode deskriptif yang penerapannya bersifat menuturkan, menganalisis, menafsirkan serta menterjemahkan teks dialog dalam film.

Langkah yang dilakukan dalam menganalisis data penelitian ini dengan teori Miles dan A. Michael Huberman (1992: 16) bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya jenuh. Ukuran kejenuhan data ditandai dengan tidak diperolehnya lagi data atau informasi baru.

Aktivitas dalam analisis meliputi reduksi data (data reduction), penyajian data (data display) serta Penarikan kesimpulan dan verifikasi (conclusion drawing atau verification).

Berikut ini adalah tahapan dalam menganalisis data menurut teori Miles dan Hubermen:

1. Melihat kutipan teks dialog dan perkataan yang dibicarakan oleh para tokoh film Full Circle karya Zhang Yang sebagai landasan tindak pertuturan ilokusi.

2. Menyeleksi data kemudian di analisis untuk menjawab semua masalah yang telah dirumuskan dalam penelitian ini.

3. Data yang telah di analisis kemudian disimpulkan sehingga penelitian ini memperoleh hasil yang diinginkan.

3.4 Data dan Sumber Data

3.4.1 Data

Data adalah informasi yang telah diterjemahkan ke dalam bentuk yang lebih sederhana untuk melakukan suatu proses (Wahyudi, 2008:2). Data dalam penelitian ini berupa teks kalimat dalam dialog film Full Circle karya Zhang Yang yang mengandung tindak tutur Ilokusi dalam durasi 1 jam 44 menit 47 detik.

3.4.2 Sumber Data

Sumber data dapat diperoleh dari berbagai sumber untuk memperolehnya (Yakub, 2012:6). Sumber data dalam penelitian ini adalah film yang mengandung bahasa Mandarin:

Judul Film : Full Circle

Judul Film Mandarinnya : 飞越老人院 (Fei Yue Lao Ren Yuan) Direktur Film : Zhang Yang

Penulis : Zhang Chong, Xin Huo, Zhang Yang Produser : Ann An, Fan Xin

Sinematografernya: Yang Tao Film diterbitkan : 8 Mei 2012 Genre: Drama

Bahasa : Mandarin Negara : China

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini berupa deskripsi bentuk dan fungsi tindak tutur Ilokusi yang terdapat dalam film Full Circle karya Zhang Yang tahun 2012.

1. Bentuk tindak tutur Ilokusi

Tindak tutur Ilokusi yang terdapat dalam film Full Circle , yaitu tindak tutur asertif, direktif, komisif, ekspresif. dan deklarasi Jenis tindak tutur asertif dalam film Full Circle sejumlah 4 data, tindak tutur direktif sejumlah 12 data, tindak tutur komisif sejumlah 4 data, dan tindak tutur ekspresif sejumlah 13 data.

Jenis tindak tutur deklarasi sejumlah 3 data Keseluruhan data yang mengandung jenis tindak tutur Ilokusi dalam film Full Circle sebanyak 36 data.

Hal ini dapat dilihat secara rinci pada tabel berikut:

Tabel 1. Jenis Tindak tutur Ilokusi dalam film Full Circle

Nomor Jenis Tindak tutur Ilokusi Jumlah

1 Tindak tutur asertif 4

2 Tindak tutur direktif 12

3 Tindak tutur komisif 4

4 Tindak tutur ekspresif 13

5 Tindak tutur deklaratif 3

Jumlah Keseluruhan 36

Tabel 1 menunjukkan bahwa bentuk-bentuk tindak tutur ekspresif paling sering digunakan dalam film Full Circle. Hal ini dapat dilihat dari jumlah data yang terdapat pada jenis tindak tutur ekspresif sebanyak 12 data dari data yang ada. Hal tersebut menandakan bahwa penutur dalam film Full Circle lebih sering meminta mitra tutur untuk melakukan tindakan yang diinginkan oleh penutur.

2. Fungsi tindak tutur Ilokusi

Fungsi tindak tutur Ilokusi yang terdapat dalam film Full Circle meliputi fungsi kompetitif sejumlah 4 data, fungsi konvivial sejumlah 7 data, fungsi kolaboratif sejumlah 5 data, dan fungsi konfliktif sejumlah 4 data. Keseluruhan data yang mengandung fungsi tindak tutur Ilokusi dalam film Full Circle sebanyak 20 data.

Hal ini dapat dilihat secara rinci pada tabel berikut :

Tabel 2. Fungsi Tindak Tutur Ilokusi dalam Film Full Circle

Nomor Fungsi Tindak tutur Ilokusi Jumlah

1 Fungsi kompetitif 4

2 Fungsi konvivial 7

3 Fungsi kolaboratif 5

4 Fungsi konfliktif 4

Jumlah Keseluruhan 20

Tabel 2 menunjukkan bahwa fungsi menyenangkan (konvivial) paling sering digunakan dalam film Full Circle. Hal ini dapat dilihat dari jumlah data yang terdapat pada fungsi menyenangkan sebanyak 7 data dari data yang ada.

Hal tersebut menandakan bahwa penutur dalam film Full Circle lebih sering

mengutarakan tuturan yang bertujuan untuk menawarkan, mengundang, menyapa, mengucapkan terima kasih, dan mengucapkan selamat kepada mitra tutur suatu informasi yang sifatnya netral dan membahagiakan sosialnya.

4.2 Pembahasan

Pembahasan jenis tindak tutur Ilokusi dan fungsi Ilokusi dalam film Full Circle akan dipaparkan secara berurutan sebagai berikut :

4.2.1 Bentuk Tindak Tutur Ilokusi dalam dialog film Full Circle 1. Bentuk Tindak Tutur Ilokusi

Bentuk tindak tutur Ilokusi yang ditemukan dalam penelitian ini terbagi menjadi lima bentuk, yaitu tindak tutur asertif, direktif, komisif, dan ekspresif.

Berikut ini akan dipaparkan secara berurutan bentuk-bentuk tindak tutur Ilokusi yang terdapat dalam film Full Circle karya Zhang Yang tahun 2012.

a. Tindak Tutur Asertif

Pada tindak tutur Ilokusi ini, penutur terikat pada kebenaran tuturan yang diutarakan. Adapun yang termasuk dalam bentuk tindak tutur Ilokusi asertif dalam film Full Circle dapat dilihat sebagai berikut:

(1) 老周:老糊涂了,怪可怜的呀,仨儿子都不管他,就等着分他的房呢 Lǎo hú tú le, guài kělián de ya,Sā érzi dōu bù guǎn tā, jiù děng zhuó fēn tā de fáng ne

(dasar orangtua yang aneh, ketiga putranya tidak peduli padanya, dia langsung menunggunya ke kamarnya)

老葛:我和他也差不多,这老伴死了半年多了,他那儿子老掂着那套 房子

Wǒ hé tā yě chà bù duō, zhè lǎo bàn sǐ le bàn duō le, tā nà er zi lǎo diān zhe nà tào fáng zi

(Aku dan dia begitu mirip, istriku telah meninggal lebih dari setengah tahun)

Gambar 4- 1: Lao Ge mendeskripsikan kehidupan dirinya dengan Lao Jin.

Berdasarkan data (1) Lao Ge menggunakan tindak tutur Ilokusi asertif – deskripsi, yaitu: "我和他也差不多,这老伴死了半年多了,他那儿子

老掂着那套房子Wǒ hé tā yě chà bù duō, zhè lǎo bàn sǐ le bàn duō le, tā nà er zi lǎo diān zhe nà tào fáng zi, (aku dan dia begitu mirip, istriku telah meninggal lebih dari setengah tahun , Putranya selalu terobsesi menjual rumah)”, Penjelasan dari pembicara (Lao Ge) kepada pendengar (Lao Zhou) adalah bahwa mendeskripsikan kisah hidupnya mirip dengan Lao Jin karena mereka sama-sama dikeluarkan dari putra-putra mereka.

(2) Mr. Ge : 这钱您拿回去吧,当初该给的时候您没给,现在也不会要。

Zhè qián nín ná huí qù ba, dāng chū gāi gěi de shíhòu nín méi gěi, xiànzài yě bù huì yào

(Silahkan, ini uang anda kembali, ketika aku tidak membutuhkanmu, kamu tidak perlu untuk membantuku dan sekarang pun juga aku tidak membutuhkan bantuanmu)

老葛 :这钱是我给孙子的 Zhè qián shì wǒ gěi sūnzi de.

(Uang ini untuk cucuku)

Gambar 4-2: Putra Lao Ge menegaskan untuk mengembalikan uang pemberian Lao Ge untuk cucunya.

Berdasarkan data (2) Mr.Ge menggunakan tindak tutur Ilokusi asertif–menegaskan, yaitu: "这钱您拿回去吧,当初该给的时候您没给,现在 也不会要Zhè qián nín ná huí qù ba, dāng chū gāi gěi de shíhòu nín méi gěi, xiànzài yě bù huì yào, (Silahkan, ini uang anda kembali, ketika aku tidak membutuhkanmu, kamu tidak perlu untuk membantuku dan sekarang pun juga aku tidak membutuhkan bantuanmu) ", Penjelasan dari pembicara (Mr.Ge) kepada pendengar (Lao Ge) adalah bahwa Ia menegaskan tidak membutuhkan ayahnya untuk membantu anaknya.

b. Tindak Tutur Direktif

Pada tindak tutur Ilokusi ini memperlihatkan usaha penutur dalam membuat mitra tutur agar melakukan sesuatu. Adapun yang termasuk dalam bentuk tindak tutur Ilokusi direktif dalam film Full Circle dapat dilihat sebagai berikut:

(3) 老周:这就是超级变变变,这是我模仿的一个节目,我想告诉我大家的 就是咱们也可以玩吗?请大家踊跃参加,好不好?

Zhè jiù shì chāojí biàn biàn biàn, Zhè shì wǒ mófǎng de yī gè jiémù, wǒ xiǎng gào sù wǒ dàjiā de jiù shì , zánmen yě kěyǐ wán ma? Qǐng dàjiā yǒng yuè cānjiā, hǎo bù hǎo?

(Ini adalah sebuah program acara “Super Skit”, Aku ingin memberitahukan semuanya bisakah kita juga boleh bermain? Silakan semua ikut berpartisipasi dengan antusias, bagaimana?))

别人:好 Hǎo (oke)

Gambar 4-3: Lao Zhou mengajak semua orang untuk ikut lomba di Tianjin.

Berdasarkan data (3) Lao Zhou menggunakan tindak tutur Ilokusi direktif-mengajak, yaitu:”我想告诉我大家的就是咱们也可以玩吗?请大家踊跃 参加,好不好?wǒ xiǎng gào sù wǒ dàjiā de jiù shì , zánmen yě kěyǐ wán ma?

Qǐng dàjiā yǒng yuè cānjiā, hǎo bù hǎo?)”, Penjelasan dari pembicara (Lao Zhou) mengajak pendengar (orang lain) untuk berpartisipasi dalam kompetisi di Tianjin.

(4) 男孩子:葛叔,这是我妈遗嘱里面,你应得的那份一共是 20 万,你给 签个字

Gé shū, zhè shì wǒ mā yízhǔ lǐmiàn nǐ yīng dé dì nà fèn yīgòng shì 20 wàn, nǐ gěi qiān gè zì,”

(Ge Shu, ini yang pantas kamu dapatkan dari janda ibuku, total 200.000, kamu tandatangani dalam sebuah tanda tangan)

老葛:没什么了,我现在来一个箱子,这么些东西,这盆花,还有你 妈那张照片, 我也带上

Méi shén me liǎo, wǒ xiànzài lái yīgè xiāngzi, zhème xiē dōngxī, zhè pénhuā, hái yǒu nǐ mā nà zhāng zhàopiàn, wǒ yě dài shàng

(Sudah tidak ada lagi, aku sekarang datang langsung membawa sebuah kotak , beberapa barang, pot bunga ini , masih ada album foto ibumu aku juga ikut membawanya)

Gambar 4-4: Anak Lao Ge I memerintah Lao Ge pergi keluar dari sini.

Berdasarkan data (4) anak Ge-I menggunakan tindak tutur Ilokusi direktif-perintah, yaitu: "这是我妈遗嘱里面,你应得的那份一共是 20 万,你给 签个字 Zhè shì wǒ mā yízhǔ lǐmiàn nǐ yīng dé dì nà fèn yīgòng shì 20 wàn, nǐ gěi qiān gè zì (Ini yang pantas kamu dapatkan dari janda ibuku, total 200.000, kamu tandatangani dalam sebuah tanda tangan)”, Penjelasan dari pembicara (anak Ge I) memerintahkan pendengar (Lao Ge) untuk segera tinggalkan tempat itu agar dapat menjual rumah tersebut.

c. Tindak Tutur Komisif

Pada tindak tutur Ilokusi ini mengungkapkan janji penutur terhadap tindakan yang akan dilakukan di masa depan . Adapun yang termasuk dalam bentuk tindak tutur komisif dalam film Full Circle dapat dilihat sebagai berikut:

(5) 老林:我行吗,老周?

Wǒ xíng ma, Lǎo Zhōu?

(apakah aku bisa, Lao Zhou?) 老周:老林,你可不行 Lǎolín, nǐ kě bùxíng ( Lao Lin, kamu tidak bisa) 老林:我昨不行啊

Wǒ zuó bùxíng a

Wǒ zuó bùxíng a

Dokumen terkait