• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN UMUM

B. TINJAUAN UMUM TENTANG KEWARGANEGARAAN

B. TINJAUAN UMUM TENTANG KEWARGANEGARAAN

Untuk menetapkan siapa saja yng bisa menjadi warga negaranya, hanya negara yang bisa menentukannya. Sama halnya dengan Indonesia yang bisa menentukan siapa saja warga negaranya. Penjelasan tentang warganegara didasarkan kepada Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 26 menyebutkan bahwa:

a. Yang menjadi Warga Negara Indonesia adalah penduduk asli ataupun orang asing yang telah disahkan oleh Undang-Undang.

b. Penduduk merupakan orang yang tinga diwilayah Indoensia.

43 c. Hal-hal mengenai warga negara dan penduduk telah ditetapkan

didalam Undang-Undang.

Status warga negara juga sudah dibahas didalam Undang-Undang 62 Tahun 1958 , yaitu yang menjadi Warga Negara Indonesia adalah sebagai berikut:

a. Anak-anak termasuk penduduk asli Republik Indonesia.

b. Pasanagn yang menikah dengan Warga Negara Indonesia.

c. Anak lahir dari perkawinan campuran.

d. Anak lahir secara tidak sah di Republik Indonesia.

e. Untuk anak yang lahir 300 hari sesudah ayahnya meninggal dunia.

f. Orang asing yang tinggal di Indonesia paling lama 5 Tahun menyebutkan bahwa hanya orang asli Indonesia yang bisa menjadi warganegara dan orang asing yang telah disahkan oleh Undang-Undang.

Menurut BAB II Pasal 4 menyatakan bahwa yang bisa menjadi warganegara ialah:

a. Perjanjian pemerintah menjelaskan bahwa tiap orang bisa menjadi warganegara Indonesia;

b. Anak yang lahir dari ayah ibunya warganegara Indonesia dari perkwinan Indonesia;

c. Anak yang lahir dari orangtua melakukan perkawinan campuran dalam perkawinan sah;

d. Anak yang lahir secara sah dari perkawinan campuran ayah WNA dan ibu WNI ;

e. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah ibu WNI yang mana ayahnya tidak memiliki kewarganegaraan;

f. Anak yang lahir lahir secara sah setelah 300 Hari ayahnya meninggal dunia;

44 g. Anak yang lahir dari secara sah dari seorang ibu Warga Negara

Indonesia;

h. Anak yang lahir dari perkawinan yang tidak sah dari ibu WNA dan tetap diakui oleh ayahnya yang WNI;

i. Anak yang dari ibu dan ayahnya tidak bekewarganegaraan dan anak tersebut lahir di Indonesia;

j. Anak yang lahir dari ayah ibunya yang tidak jelas keberadaannya dan anak tersebut lahir di Indonesia;

k. Anak yang lahir dinegara Indonesia dimana ayah dan ibu nya tidak diketahui kewarganegaraan dan keberadaannya;

l. Anak yang dilahirkan diluar Indonesia yang ayah dan ibunya bekewarganegaraan Indonesia;

m. Anak yang lahir dari permohonan kewarganegaraan dan telah dikabulkan.

Menurut pasal 5 warga negara adalah:

a. Untuk anak yang lahir dari perkawinan orangtua yang tidak sah dan belum berumur 18 Tahun serta diakui oleh ayahnya dianggap sebagai warganegara Indonesia

b. Untuk anak warganegara Indonesia yang masih berumur 5 Tahun diangkat secara sah oleh orang asing tetap anggap sebagai warganegara Indonesia.

Kewarganegaraan pada dasarnya berisikan hak dan kewajiban yang dimiliki oleh penduduk. Warga negara juga bisa disebut anggota dari negara tersebut dan bisa mengikuti kegiatan politik karena warga negara tersebut berhubungan langsung dengan negara maka kedudukan warga negara terletak dibawah negara yang diiukutinya.

Ikatan anatar warga negara dan negara bersifat tertulis dan kewarganegaraan tidak selalu berkaitan dengan hokum tetapi juga bisa dikaitkan dengan sosioogisnya. Ikatan yang paling berperan disini ialah ikatan yang menyentuh perasaan seperti sejarah, tanah air dan keturunan.

45 Setiap warga negara mempunyai hak dan kewajiban yang tidak dibedakan oleh setiap warga negara, bisa dilihat hak sebagai warga negara sebagai berikut:

a. Hak untuk mengeluarkan pendapat

b. Hak untuk mendapatkan penghidupan dan pekerjaan yang layak c. Hak untuk menganut agama sesuai dengan yang diyakininya d. Hak untuk mendapatkan pendidikan.

e. Hak untuk sejahtera.

f. Hak untuk mendapatkan keadilan social.

g. Hak untuk mengembangkan kebudayaan Indonesia.

Adapun kewajiban yang dimiliki oleh setiap warga negara, dapat dilihat sebagai berikut:

a. Mempunyai kewajiban untuk taat pada hokum pemerintahan yang ada di Indonesia.

b. Mempunyai kewajiban untuk membela negara.

c. Kewajiban untuk menghargai hak asasi manusia.

d. Memiliki kewajiban untuk menghargai kebebasan orang lain.

Setiap warga negara mempunyai hal yang sangat kehidupan untuk kehidupan masyarakat dimana negara itu memberikan perlindungan hokum terhadap warga negaranya, hal tersebut dilaksanakan karena yang menjadi warga negara tidak hanya orang yang berada diwilayah tersebut, tetapi bisa juga dengan orang yang berada diluar negara. Dalam asas kewarganegaraan disebutkan bahwa status hak-hak dan kewenangan tetap terikat dimanapun dia berkedudukan. Jadi apabila ia tinggal di negara lain maka hokum yang berlaku adalah hokum nasionalnya.

46 Untuk mendapatkan mendapatkan jaminan tersebut terhadap hokum supayanya terjamin dan bisa menjadi warganegara dari negara tersebut yang memeliki suatu peraturan yang harus dipegang teguh dan dipatuhi. Hal tersebut karena adanya perbedaan antar bangsa baik bangsa asli maupun yang bukan mengenai hak dan kewajibannya sebagai warga negara. Syarat-syarat untuk menjadi warga negara untuk memperoleh suatu kewarganegaraan dijelaskan didalam Undang-Undang No 12 Tahun 2006 dan dilihat juga berdasarkan Undang-Undang No 62 Tahun 1958: .

Beberapa proses untuk mendapatkan kewarganegaraan Indonesia : 1. Berdasarkan kelahiran

Didalam Undang-Undang sudah dijelaskan bahwa hubungan antara ibu dan anak sudah selalu ada, dasar kelahiran diwilayah Indonesia digunakan untuk menentukan kewarganegaraan seorang anak dan digunakan supaya terhindar dari adanya tanpa kewarganegaraan.

2. Karena pengangkatan

Yang dimaksud pengangkatan adalah apabila anak dari orang Indinesia diangkat oleh orang asing maka anak tersebut tetap diakui sebagai Warga Negara Indonesia sesuai dengan keputusan pengadilan.

3. Karena Pewarganegaraan atau Naturalisasi

Menurut Undang-Undang No 12 Tahun 2006 syarat untuk permohonan pewarganegaraan sebagai berikut:

47 a. Sudah berusia 18 Tahun atau sudah menikah.

b. Pada saat mengajukan permohonan tersebut sudah harus bertempat tinggal di Indonesia paling lama 5 Tahun berturut-turut atau paling singkat 10 Tahun tidak berturut-turut.

c. Sehat jasmani dan rohani

d. Bisa berbahasa Indonesia dan mengakui dasar negara Pancasila dan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945.

e. Tidak pernah melakukan pidana atau dipenjara selama 1 Tahun atau lebih.

f. Apbila telah menjadi Warga Negara Indonesia tidak bisa mejadi kewarganegaraan ganda.

g. Memiliki pekerjaan tetap.

h. Membayar uang kas pada negara untuk uang pewarganegaraan.

Jika dibandingkan dengan Undang-Undang No 62 Tahun 1958 ada beberapa perbedaan dan untuk dapat lebih jelas dapat dilihat sebagai berikut, yaitu:

a. Berusia 21 Tahun;

b. Paling lama tinggal di Indonesia 5 tahun untuk mengajukan permintaan pindah kewarganegaraan.

c. Apabila yang pindah kewarganegaraan tersebut seorang laki-laki maka harus mendapatkan surat izin dari istrinya;

d. Bisa berbahasa Indonesia;

e. Sehat lahir dan batin;

f. Siap untuk membayar uang kas negara dari Rp 500 sampai Rp 10000 setiap bulan;

g. Mempunyai pekerjaan yang tetap

h. Tidak mempunyai kewarganegaraan lain selain Indonesia.

Menurut Undang-Undang ini permohonan pewarganegaraan dapat dilakukan sebagai berikut:

a. Permohonan dibuat secara tertulis diatas materai diajukan kepada menteri kehakiman melalui Pengadilan Negeri atau perwakilan Republik Indonesia yang berada di tempat pemohon tinggal;

48 b. Permohonan dibuat secara tertulis dalam bahasa Indonesia dan harus disampaikan bukti-bukti umur persetujuan istri dan kecakapan berbahasa Indonesia .

Menteri kehakiman bisa saja menolak atau mengabulkan permohonan kewarganegaraan tersebut jika permohonan tersebut diterima maka pemohon harus mengucapkan sumpah dan janji didepan Pengadilan Negeri. Apabila permohonan tersebut ditolak maka dapat diajukan kembali.

4. Karena Persyaratan Memilih

Untuk anak yang berstatus kewarganegaraan ganda pada saat berusia 18 Tahun dan sudah kawin anak tersebut harus menetapkan salah satu kewarganegaraannya. Hal tersebut harus dilakukan secara terdaftar didepan pejabat yang berwenang dan melampirkan dokumen sebagaimana yang telah ditetapkan didalam Undang-Undang. Dan waktu yang diberikan paling lambat setelah 3 Tahun setelah anak tersebu berusia 18 Tahun atau sudah kawin.

Undang-Undang No 12 Tahun 2006 menjelaskan bahwa orang menikah dengan pria dan wanita Warga Negara Indonesia dikasih peulang untuk menjadi Warga Negara Indonesia dengan peraturan sebagai berikut:

a. Pada saat yang bersangkutan mengajukan permohonan, pemohon tersebut harus sudah menikah dengan perempuan atau laki-laki di Indonesia.

49 b. Pada saat mengajukan permohonan paling lama 5 Tahun

berturut-turut tinggal di Indonesia.

c. Sehat lahir dan batin.

d. Bisa berbahasa Indonesia dan mengakui bahwa pancasila sebagai dasar negara.

e. Tidak pernah dipidana selama 1 Tahun.

f. Apabila dia telah mendapatkan kewarganegaraan Indonesia ia tidak bekewarganegaraan lain.

g. Memiliki pekerjaan yang tetap.

h. Harus membayar uang kas kepada negara tiap bulan.

Yang dimaksud kewarganegaraan adalah hak-hak bagi setiap orang.

Berdasarkan pasal 26 Undang-Undang Dasar 1945 menjelaskan bahwa “ yang menjadi Warga Negara Indonesia ialah orang-orang bangsa Indoneisa asli, dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan Undang-Undang sebagai warga Negara(Kansil, 1996:5). Sejak Republik Indonesia diproklamasikan permasalahan kewarganegaraan yang sedang menjadi pembicaraan banyak orang. Terutama bagi mereka yang dipandang sebagai Warga Negara yang baru masalah ini merupakan perbincangan setiap orang yang tak pernah ada habisnya dalam percakapan sehari-hari(Gautama, 1997:1).

Pasal 1 ayat (2) Undang-Undang Kewarganegaraan No 12 Tahun 2006 menjelaskan bahwa kewarganegaraan adalah:

“segala ihwal yang berhubungan dengan warga Negara”.

Kewarganegaraan merupakan keistimewaan yang paling berarti bagi setiap warga Negara, karena itu merupakan suatu bentuk pengakuan Negara kepada masyarakatnya. Kewarganegaraan juga merupakan status yang akan

50 mewariskan suatu kedudukan yang khusus bagi warga negaranya terhadap negarnya dan negara juga mempunyai hak dan kewajiban yang saling memberi antara negara dan warganegaranya. Berdasarkan Pasal 5 Undang-Undang No 23 Tentang perlindungan anak dimana negara Indonesia telah memberikan perlindungan hokum terhadap kewarganegaraan anak dan disebutkan didalam Undang-Undang bahwa:

“setiap anak berhak atas suatu nama sebagai identitas diri dan status kewarganegaraan.

Untuk memiliki status kewarganegaraan adalah kewajiban yang pasti dalam suatu kehidupan pada saat ini. Setiap orang pasti akan sadar dengan kepentingannya. Banyak permasalahan yang dialami mereka karena tidak jelanya status kewarganegaraannya.Permasalahan yang paling menonjol adalah sangat sulit untuk mendapat perlindungan hokum dari pemerintah untuk mereka yang tidak memiliki status kewarganegaraan tersebut apabila suatu saat mereka membutuhkan jaminan dan perlindungan hokum tersebut.

Dilihat dari padangan hokum Undang-Undang No 12 Tentang Kewarganegaraan mengasihkan suatu perlindungan hokum untuk wanita Warga Negara Indonesia dan pria Warga Negara Asing supaya tidak terjadinya kehilangan kewarganegaraan atau akan mengikuti kewarganegaraan sang suami dan dalam Undang-Undang ini juga memberikan perlindungan kepada anak perkawinan campuran.

Menurut Undang-Undang No 12 Tahun 2006 seseorang dapat kehilangan kewarganegaraannya apabila memenuhi hal dibawah ini:

51 a. Mendapatkan kewarganegaraan asing dengan kehendak pribadi;

b. Menerima kewarganegaraan lain, dimana orang tersebut mendapatkan kesempatan itu;

c. Melakukan permohonan kepada presiden untuk tinggal diluar negeri serta dipastikan hilangnya kewarganegaraan;

d. Tanpa izin dari presiden orang Indonesia tidak boleh mengikuti kedinasan orang luar;

e. Secara sukarela masuk dalam dinas asing yang jabatannya sesuai di Indonesia yang telah ditetapkan diperaturan Undang-Undang dan hanya Warga Negara Indonesia yang menjabat, dan telah menyatakan sumpah atau janji setia pada negara asing tersebut;

f. Ikut serta dalam pemilihan yang bersifat ketatanegaraan dalam negara asing;

g. Mempunyai paspor dari negara asing dimana paspor tersebut diaktifkan sebagai tanda kewarganegaraannya yang masih berlaku di negara asing tersebut;

h. Telah tinggal diluar wilayah Indonesia selama 5 Tahun berturut-turut tanpa alasan yang jelas dan tidak menyatakan keinginan untuk tetap menjadi Warga Negara Indonesia.

Meskipun demikian setiap Warga Negara Asing memiliki kewajiban ditempat tinggal mereka tapi hak dan kewajiban tersebut berbeda dengan penduduk asli Indonesia. Perbedaan tersebut bisa dilihat dalam hokum privat dan hokum public, dalam hokum privat orang asing tidak boleh memiliki ha katas tanah dan didalam hokum public Warga Negara Asing tidak memiliki hak pilih.(Radjab, 2006:160).

Setiap masyarakat yang menjadi penduduk memiliki wewenang dan kewajiban sama yang paling penting orang tersebut harus dipenuhi haknya oleh negara terutaman didalam bidang kewarganegaraan agar terhidar dari idak adanya kewarganegaraan. Dengan adanya hal tersebut negara juga tidak mengizinkan orang mempunyai dua kewarganegaraan. Maka dari itu sekarang kewarganegaraan dilihat berdasarkan kelahiran.

52 Munculnya hokum kewarganegaraan yang mana hokum disetiap Negara dan didalam masing-masing Negara yang mengartikan hak dan kewajiban Warga Negara dan cara dimana Warga Negara seseorang memperoleh kewarganegaraan serta bagaimana kewarganegaraan itu mungkin akan hilang. Kewarganegaraan seseorang tersebut menimbulkan adanya orang tersebut harus mematuhi hokum serta tunduk pada hokum yang bersangkutan.Orang yang telah memiliki kewarganegaraan tidak adanya kewenangan atau kekuasaan pada Negara lain. Negara lain juga tidak memiliki kaidah-kaidah hokum bagi orang yang bukan Warga Negaranya.

Adapun untuk menentukan kewarganegaraan seseorang didasarkan atas dua asas, yaitu:

1. Asas Tempat Kelahiran (ius soli) ialah asas yang menentukan kewarganegaraan individu sesuai negara tempat dimana ia dilahirkan.

2. Asas keturunan (ius sanguinis) ialah asas yang menentukan kewarganegaraan seorang individu mengikuti kewarganegaraan kedua orangtua kandungnya.

Keuntungan dari asas ius sanguinis adalah:

a. Supaya tidak banyak keturunan asing di Indonesia.

b. Mempererat hubungan negara satu dan yang lainnya.

c. Untuk memperkuat semangat nasionalismenya.

d. Seperti negara daratan, diaman negara tersebut tidak menetap disuatu negara tertentu, tetapi kedudukannya tetap sebagai penduduknya walaupun lahir dinegara berbeda.

53 Adapun masalah kewarganegaraan yang dapat muncul adalah adanya kemungkinan orang tersebut memiliki kewarganegaraan ganda maupun tidak mempunyai kewarganegaraan. Hal tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Dwi Kewarganegaraan (Bipatride) yaitu seorang anak yang lahir dari orang tuanya menganut asas ius sanguinis yang anak tersebut lahir di negara yang menganut asas ius soli, maka anak tersebut dianggap oleh kedua negara tersebut sebagai warga negaranya.

2. Tanpa Kewarganegaraan (Apatride) yaitu seorang anak yang lahir dari orang tua yang menganut asas ius soli dan anak tersebut lahir di negara yang menganut asas sanguinis, maka anak tersebut tidak dia akui oleh masing-masing negara tersebut atau tidak adanya kewarganegaraan bagi anak yang lahir tersebut. Untuk tidak terjadinya apatride Undang-Undang No 62 Tahun 1958 Pasal 1 huruf f memberikan keteranan bahwa anak yang lahir diwilayah Indonesia, selama orang tuanya tidak diketahui adalah Warga Negara Indonesia.

Didalam Undang-Undang No 62 Tahun 1958 terdapat deskriminasi untuk orang yang melakukan perkawinan campuran dan anak yang lahir dari perkawinan campuran tersebut. kebanyakan dari mereka yang kehilangan kewaganegaraan Republik Indonesia disebabkan mengikuti suaminya yang berkewarganegaraan asing dan menyelamatkan rumah tangganya. Apabila tidak mengikuti suaminya maka harus megurus suarat domisili secara terus menerus supaya anaknya dapat tinggal di wilayah Indonesia. Dimana hal tersebut telah di tentunkan didalam Undang-Undang No 62 Tahun 1958 yang menjelaskan bahwa anak yang lahir dari perkawinan campuran mengikuti kewarganegaraan ayah.

54 Tapi dengan adannya Undang yang baru yaitu Undang-Undang No 12 Tahun 2006 ini tidak lagi berlaku hal mengenai itu. Dalam Undang-Undang ini khusus anak-anak yang lahir dari pasangan yang melakukan perkawinan campuran, dikasih pilihan untuk berkewarganegaraan ganda sampai berumur 18 Tahun atau sudah menikah setelah itu berhak memilih kewarganegaraan yang dia mau.

Hal tersebut bisa maksud untuk melindungi kepentingan anak. Karena dengan adanya kewarganegaraan ganda, orangtua tidak perlu membuat surat izin tinggal sebagaimana telah dijelaskan bahwa anak yang lahir dari perkawinan campuran tetap diakui di Indonesia dengan cara anak harus didaftarkan kepada pejabat yang berwenang.

Apabila terjadi perceraian karena alasan-alasan tertentu antara suami yang berkewarganegaraan asing dan istri yang berkewarganegaraan Indonesia.

Berdasarkan Undang-Undang No 12 Tahun 2006 untuk ststus anaknya tidak harus mengikuti kewarganegaraan ayah karena menurut Undang-Undang tersebut anak tersebut diakui sebagai Warga Negara Indonesia. Dan selama anak tersebut masih dibawh 18 Tahun atau belum kawin maka anak tersebut masih tercatat dikewarganegaraan ayahnya.

Dengan diberikannya kemudahan mengenai status kewrganegaraan yang telah diberikan kepada pasangan yang telah melakukan perkawinan campuran akan menghapuskan deskriminasi terhadap anak dari orangtua yang

55 melakukan perkawinan campuran. Karena pada saat ini persamaan hak sudah menjadi kewajiban dan keadilan yang merata bagi warga negara yang menduduki suatu negara.

Untuk menghilangkan deskriminasi harus berdasarkan Undang-Undang No 12 Tahun 2006, dimana didalam Undang-Undang-Undang-Undang ini untuk anak yang lahir dari perkawinan campuran anak tersebut bisa mendapatkan dua akta kelahiran yaitu negara Indonesia dan negara ayahnya dan anak tersebut berhak mendapatkan fasilitas di Indonesia contohnya kewarganegaraan dan mendapatkan pendidikan. Hal tersebut sangat berbanding terbalik dengan Undang-Undang No 62 Tahun 1958 dimana anak tersebut secara tidak langsung tidak diakui di Indonesia dan secara tidak langsung juga diusir dari negara Indonesia sampai waktu izin tinggal ayahnya sudah lewat batas.

Jadi berdasarkan dengan apa yang ada didalam Pasal-Pasal dalam Undang-Undang No 12 Tahun 2006 Tentang Kewarganegaraan Ganda, bahwa bagi mereka akan mendapatkan kewarganegaraan ganda sesuai dengan Undang-Undang anak tersebut bisa mendapatkan kewarganegaraan ganda sampai anak itu berusia 18 Tahun atau sudah menikah, dan anak tersebutseelah itu harus memilih salah satu kewarganegaraan. Hal tersebut juga berlaku bagi mereka yang melakukan perkawinan campuran dan anaknya bekewarganegaraan ganda karena Undang-Undang ini menghapus segala bentuk deskriminasi dan menghindari anak tidak bekewarganegaraan

56 (apatride) yang disebabkan sesuatu hal yang mengakibatkan hilangnya kewarganegaraan.

Normally, working a patent is understand to mean working in industrially, namely, by manufacture of the pantented product, or industrial application of pantented process.

Thas imporation or sale of the patented article(Abdul Thalib, 2016).