• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

C. Tipe Kepribadian Ekstrovert

3. Tipe-tipe fungsi psikologi tipe kepribadian ekstrovert

Menurut Jung (1953), setiap orang dapat didiferensiasikan dengan lebih luas, tidak hanya melalui perbedaan umum ekstrovert-introvert saja, tetapi juga melalui fungsi dasar psikologis individual. Ada empat macam fungsi dasar psikologis, yaitu pikiran (thinking), perasaan (feeling), pengindera (sensation), dan intuisi (intuition). Setiap fungsi ini dapat berperan sebagai tipe kepribadian ekstovert ataupun introvert tergantung hubungan yang nanti tercipta dengan objeknya. Kolaborasi antara empat fungsi jiwa dengan tipe kepribadian ekstrovert-introvert akan membentuk delapan tipe, yaitu pemikir ekstrovert, perasa ekstrovert, pendria ekstrovert, intuitif ekstrovert, pemikir introvert, perasa introvert, pendria introvert, dan intuitif introvert. Penjelasannya sebagai berikut: a. Pemikir ekstrovert

Tipe pemikir adalah tipe yang dimiliki individu yang dalam sebagian besar masa hidupnya sering bergantung dari refleksi kognitif, sehingga disetiap aksi penting yang dikeluarkan merupakan hasil dari motif-motif yang dipertimbangkan secara intelektual. Sebagai hasil dari sikap ekstravert, individu tipe ini selalu menggunakan fungsi intelektualnya dalam setiap pengambilan keputusan, yang mana keputusan akhirnya selalu terarah pada data objektif maupun ide-ide yang menurutnya sudah valid. Ciri-ciri yang dimiliki adalah sebagai berikut:

1) Keputusan yang diambilnya ditentukan tidak semata-mata untuk dirinya sendiri, tetapi juga bagi teman-teman atau lingkungannya.

commit to user

2) Keputusannya berdasar pada formula intelektual yang telah terbentuk dan menghasilkan keyakinan, yaitu semua benar bila sesuai dengan pemikirannya dan semua salah bila tidak sesuai dengan pemikirannya. 3) Tipe ini cocok untuk menjadi seorang reformator dalam permasalahan

publik, penyuluh masyarakat, dan inovator. b. Perasa ekstrovert

Fungsi perasaan memberikan kepada individu pengalaman- pengalaman subjektifnya tentang kenikmatan, ketakutan, kegembiraan, kesedihan, cinta, dan kebencian. Perasaan dalam pendirian ekstrovert terarah pada data objektif, sehingga hal-hal diluar dirinya merupakan penentu penting dalam proses ini. Ciri-ciri yang dibawa oleh tipe ini adalah:

1) Meski individu selalu mengarahkan perasaannya pada objektivitas, individu tetap dapat memiliki perasaan pribadi mengenai apa yang dirasa, hanya keputusan akhir nanti tetap berfokus pada lingkungannya.

2) Individu tipe ini akan menggunakan perasaan ekstrovertnya untuk merasakan hal-hal yang positif mengenai lingkungannya dan ditunjukkan dengan perilaku, misal pergi ke acara konser, teater, dan peragaan busana. 3) Mengadakan tekanan pada proses pikirnya, karena pikiran adalah fungsi

psikis yang paling mengganggu individu ini dalam merasa.

4) Sering ditemukan pada kaum wanita karena fokusnya yang lebih menegakkan afeksi daripada kognisi.

commit to user c. Pengindera ekstrovert

Fungsi pengindera adalah fungsi perseptual yang menghasilkan fakta- fakta konkret, sehingga individu akan melihat suatu hal semata-mata seperti apa adanya, sesuai dengan realitas yang ada. Tentu saja, sebagai tipe ekstrovert, pendriaan yang dilakukan dikondisikan oleh objek yang berada diluar diri individu. Ciri-ciri yang dibawa oleh tipe ini adalah:

1) Pemahaman individu mengenai objeknya dikembangkan secara tidak biasa, akumulasi dari pengalaman pribadinya yang actual dengan obek konkret yang diamati.

2) Pemahamannya menjadi tidak masuk akal karena individu tersebut menjadi subjek dalam pengindraan irasional dan sikap rasionalnya.

3) Tujuan hidupnya adalah mewujudkan kesenangannya tetapi juga mengedepankan moralitas.

d. Intuitif ekstrovert

Fungsi intuisi adalah fungsi persepsi yang bekerja melalui proses- proses tak sadar dan di bawah ambang kesadaran yang dapat melampaui fakta-fakta, perasaan-perasaan, dan ide-ide dalam mencari hakikat kenyataan. Sesuai dengan sikap ekstrovert, maka intuisi adalah fungsi psikis yang proses persepsinya di bawah kesadaran dan sepenuhnya terarah pada objek di luar diri individu. Dalam kesadaran, fungsi intuitif ditunjukkan melalui sikap ekspektasi tertentu, yaitu dengan imajinasi mengenai masa depan (vision) yang tajam dan perseptif dimana hanya bisa dibuktikan di kemudian hari.

commit to user Ciri-ciri yang diusung oleh tipe ini adalah:

1) Individu dengan tipe intuitif ekstrovert ini selalu dinamis dan selalu muncul ketika ada peluang-peluang atau kemungkinan-kemungkinan yang terjadi.

2) Tidak pernah ingin stabil dalam posisi atau keadaan tertentu

3) Aspek moral yang dimiliki tidak didapat dari perasaan/ pemikirannya, tetapi individu mempunyai sendiri karakteristik moralnya, yang terdiri dari pandangan intuitifnya yang setia terhadap lingkungannya dan sikap tunduknya terhadap otoritas.

4) Selalu siap untuk memperluas kemampuannya di bidang apapun, sehingga individu pernah atau sedang menggeluti berbagai profesi. Namun individu pada tipe ini tidak begitu profesional dalam bidang sosial.

e. Pemikir introvert

Pikiran individu introvert sangat diarahkan oleh faktor subjektif, atau setidaknya faktor subjektif ini diwakili oleh arahan dari perasaan subjektif, dimana pada akhirnya akan menentukan keputusan yang akan diambil. Pikiran subjektif ini dapat berasal dari faktor yang konkret atau abstrak, namun poin yang menentukan akan selalu diarahkan oleh data subjektif, oleh karena itu pemikiran ini tidak mengarah dari pengalaman konkret yang kembali lagi menuju hal-hal yang objektif, akan tetapi akan selalu tertuju pada konten subjektivitas. Selain itu, tujuannya tidak pernah bersentuhan dengan intelektualitas yang memproses hal konkret dan aktual. Tujuannya adalah

commit to user

untuk membenarkan bahwa fakta yang ada sudah sesuai dan memenuhi dengan kerangka ide yang diciptakan.

f. Perasa introvert

Perasa introvert sangat ditentukan oleh faktor subjektif. Fakta objektif dipandang hanya sebagai pelengkap yang muncul setelah intensitas pengaruh dari dalam diri individu, jadi bila diamati, perasa introvert sangat identik dengan pemikir introvert, hanya saja perasa introvert lebih menggunakan perasaannya, sedangkan pemikir introvert lebih condong pada buah pikiran/ ide yang dihasilkan. Perasaan yang dimiliki cenderung diperdalam (intensif) daripada diluaskan (ekstensif), individu ini mengembangkan perasaannya hingga lubuk yang terdalam. Contohnya, dimana ada suatu peristiwaa yang dapat saja membuat individu mengekspresikan rasa simpatinya secara ekstensif kedalam tindakan ataupun ucapan, individu dengan tipe ini akan cepat menghilangkan pengaruh ini kedalam rasa simpati yang intensif ke lubuk perasaannya yang terdalam dan tidak mengekspresikannya.

g. Intuitif introvert

Individu tipe intuitif introvert, fungsi psikologisnya diarahkan pada objek yang ada didalam dirinya (inner object), dimana biasanya berhubungan dengan elemen bawah kesadaran. Individu pada tipe ini memfokuskan dirinya pada penilaian tentang pandangan pribadinya. Individu ini tidak begitu merepotkan mengenai nilai estetika yang dimiliki dan bisa dikatakan sangat parah dalam hal moral yang muncul berasal dari pemaknaan intrinsiknya.

commit to user

Individu dengan tipe ini dapat beradaptasi dengan dirinya sendiri dan mampu memaknai sebuah peristiwa, namun tidak mampu beradaptasi dengan realitas pada masa kini yang aktual, sehingga ini menghalangi dirinya sendiri untuk terpengaruh dari berbagai macam realitas yang ada dan cenderung menjadi sosok yang tidak masuk akal.

h. Pengindera introvert

Tipe pengindera sangat bergantung pada pengindraan/ sensasi yang ditangkap oleh panca indera individu. Tipe ini juga memiliki faktor subjektif yang memberikan kontribusi pada pembawaan subjektif untuk mengatasi stimulus objektif. Akan tetapi sensasi tetaplah sensasi, kekuasaan faktor subjektif terkadang mendapat suatu gencetan yang sempurna dari pengaruh objek, meskipun demikian tetap saja sensasi itu akan menjadi persepsi dari faktor subjektif dan pengaruh dari objek akan tenggelam ke tingkat stimulator saja. Secara normal, objek yang tampak bukannya diperkecil pengaruhnya hingga akhirnya tak ada dalam kesadaran individu, namun stimulus objek ini dihapus dari proses ini, karena segera digantikan oleh reaksi subjektif yang tidak lagi berhubungan dengan realitas yang dimiliki objek.

Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa, menurut Jung (1953) setiap orang dapat didiferensiasikan dengan lebih luas, tidak hanya melalui perbedaan umum ekstrovert-introvert saja, tetapi juga melalui fungsi dasar psikologis individual. Ada empat macam fungsi dasar psikologis, yaitu pikiran (thinking), perasaan (feeling), pengindraan (sensation), dan intuisi (intuition).

commit to user

Kolaborasi antara empat fungsi jiwa dengan tipe kepribadian ekstrovert-introvert akan membentuk delapan tipe, yaitu pemikir ekstrovert, perasa ekstrovert, pengindera ekstrovert, intuitif ekstrovert, pemikir introvert, perasa introvert, pengindera introvert, dan intuitif introvert. Sesuai dengan tujuan penelitian, yaitu melakukan pengamatan dan pengukuran pada tipe kepribadian ekstrovert, maka peneliti lebih berfokus pada tipe fungsi pada sikap ekstrovert, yaitu pemikir ekstrovert, perasa ekstrovert, pendria ekstrovert, dan intuitif ekstrovert, namun tanpa menyingkirkan kemungkinan-kemungkinan munculnya tipe-tipe fungsi dari sikap introvert.

D. Hubungan antara Sense of Humordan Tipe Kepribadian Ekstrovert

Dokumen terkait