• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tipe-Tipe Gangguan Kecemasan

BAB IV : Hasil Penelitian

LANDASAN TEORI

A. Interaksi Sosial

2. Tipe-Tipe Gangguan Kecemasan

Menurut Maher yang dikemukakan oleh Sobur Alex ada 3 aspek atau komponen dari reaksi kecemasan, yaitu:

d. Emosional

Orang yang mengalami kecemasan dapat diketahui dari aspes emosional, seperti merasa malu, merasa tertekan, merasa terhambat dalam berinteraksi dengan masyarakat sehingga cenderung menutup diri dalam berkomunikasi.84

e. Kognitif

Berkaitan dengan kekhawatiran individu terhadap konsekuensi-konsekuensi negatif yang mungkin akan dialaminya atau adanya harapan negatif. Jika kekhawatiran ini meningkat

84 Sobur Alex, Psikologi Umum. (Bandung : Pustaka Setia, 2003), hal 346

maka akan mengganggu kemampuan individu untuk berpikir jernih, memecahkan masalah, dan memenuhi tuntutan lingkungan (baik oleh keluarga, tetangga, dan masyarakat). Hal ini dapat disebabkan oleh persepsi negatif terhadap kemampuan yang dimiliki dan belum siap menghadapi masa pembebasan. 85

f. Fisiologis

Tanggapan tubuh terhadap rasa takut berupa pengerasan diri untuk bertindak, baik itu dikendalikan ataupun tidak dikendalikan. Kondisi fisik yang tidak prima karena kegelisahan, stres yang dialami, persepsi yang negatif terhadap pembebasan.

Hal ini diketahui dari munculnya reaksi-reaksi tubuh tertentu yang sebagian besar merupakan hasil kerja sistem syaraf otonom yang mengontrol berbagai otot dan kelenjar tubuh. Jika pikiran individu dikuasai oleh kecemasan, maka sistem syaraf otonom akan berfungsi dan akan muncul gejala-gejala fisik seperti jantung berdebar-debar, berkeringat dingin, tekanan darah meningkat, nafas menjadi cepat, merasa gelisah, tangan gemetaran dan adanya gangguan pencernaan. Tidak setiap individu yang mengalami kecemasan akan mengalami gejala fisik yang sama, karena pola reaksi otomatis individu berbeda antara yang satu dengan yang lainnya.86

85 Sobur Alex, Psikologi Umum,… hal 346

86 Sobur Alex, Psikologi Umum,… hal 346

Nevid J.S Rathus mengungkapkan tipe-tipe kecemasan yang dialami seseorang sangatlah beragam, adapun tipe-tipe yang dimaksud yaitu:

a. Gangguan panik

Gangguan panik muncul secara berulang dan tidak terduga.

Serangan-serangan panik melibatkan reaksi kecemasan yang intens disertai dengan simtom-simtom fisik seperti jantung berdebar, nafas cepat, nafas tersengal, berkeringat banyak, lemas serta pusing.87

b. Gangguan kecemasan menyeluruh

Gangguan kecemasan menyeluruh merupakan suatu tipe gangguan kecemasan yang ditandai dengan perasaan cemas yang umum dan bahwa suatu yang buruk akan terjadi dan keadaan peningkatan keterangsangan tubuh. Gangguan ini ditandai dengan keadaan cemas yang tidak dipicu oleh suatu objek, situasi atau aktifitas yang spesifik. Misalnya seseorang mengalami kecemasan secara berlebihan mengenai keadaan hidup seperti keuangan, kesejehteraan, anak-anak dan hubungan sosial mereka.88

c. Gangguan Fobia

Kata fobia berasal dari kata Yunani Phobos yang berarti takut. Gangguan fobia merupakan rasa takut terhadap suatu objek atau situasi namun rasa takut ini tidak sebanding dengan

87 Nevid J.S Rathus. Psikologi Abnormal, (Edisi 5),… hal 168

88 Nevid J.S Rathus. Psikologi Abnormal, (Edisi 5),… hal 167

ancamannya. Pada gangguan fobia, ketakutan yang dialami jauh melebihi penilaian tentang bahaya yang ada. Hal yang anah tentang fobia adalah biasanya melibatkan ketakutan terhadap peristiwa yang biasa dalam hidup bukan yang luar biasa. Orang dengan gangguan fobia mengalami ketakutan untuk hal-hal yang biasa, yang bagi orang lain tidak dipikirkan lagi.89

Tipe-tipe kecemasan dapat yang dirasakan dapat terlihat dari beberapa aspek. Nevid J.S Rathus mengemukakan aspek-aspek tersebut dalam beberapa bentuk, yaitu:

a. Ciri-ciri dari aspek fisik

Kegelisahan, kegugupan, tangan atau anggota tubuh yang gemetar, sensasi dari pita ketat disekitar dahi, kekencangan pada pori-pori kulit, perut, atau dada, banyak berkeringat, pening atau pingsan, mulut atau kerengkongan terasa kering, sulit berbicara, nafas pendek bahkan sulit untuk bernafas, jantung yang berdebar keras atau berdetak kencang, suara yang gemetar, jari-jari atau anggota tubuh terasa dingin dan pusing serta sensitif atau mudah marah.90

b. Ciri-ciri dari aspek behavioral 1) Prilaku menghindar

Prilaku menghindar merupakan suatu prilaku dimana ketika seseorang individu mengalami suatu kecemasan, individu tersebut menjauhi sumber dari kecemasan tersebut.

89 Nevid J.S Rathus, Psikologi Abnormal, (Edisi 5),… hal 168

90 Nevid J.S Rathus, Psikologi Abnormal, (Edisi 5) ,… hal 164

Contohnya seseorang yang mengalami kecemasan akan terjadinya gempa yang disertai tsunami, maka dia lebih memilih untuk pindah ke daerah yang lebih tinggi dari pada menghadapi kenyataan harus kehilangan harta dan nyawa jika bencana itu terjadi.91

2) Prilaku mendekat (dependent)

Prilaku mendekat merupakan kebalikan dari prilaku menghindar. Ketika mengalami kecemasan, individu dengan prilaku menghindar berusaha menjauhi sumber yang menimbulkan kecemasan tersebut, sementara individu dengan prilaku mendekat, ia lebih cendrung mendekati sumber kecemasan tersebut dan berusaha untuk menghadapi dan mengatasi kecemasan itu.92

3) Prilaku terguncang

Berbeda dengan prilaku menjauh dan mendekat, ketika seorang individu mengalami kecemasan ada tindakan yang dapat mereka ambil baik itu menjauhi sumber kecemasan atau mendekati sumber tersebut dan berusaha untuk menghadapinya. Pada prilaku terguncang, individu yang mengalami hal ini akan mengalami stagnan atau kebingungan

91 Nevid, J.S Rathus, Psikologi Abnormal. (Edisi 5),… hal 164

92 Nevid, J.S Rathus, Psikologi Abnormal. (Edisi 5),… hal 164

apakah harus mendekat atau menjauhi sumber kecemasan tersebut. Ketika mengalami kecemasan tidak ada tindakan yang dapat ia ambil, sehingga kecemasan itu menjadi berlarut-larut dan tidak ada penyelesaian. Akibatnya individu yang mengalami hal ini akan mengalami keterguncangan, depresi, dan gejolak yang berat ketika kecemasan itu muncul.93

c. Ciri-ciri kognitif

Khawatir tentang sesuatu, perasaan terganggu akan ketakutan atau aprehensi terhadap sesuatu yang terjadi di masa depan, keyakinan bahwa sesuatu yang mengerikan akan terjadi tanpa ada penjelasan yang jelas, merasa terancam oleh orang atau peristiwa yang normalnya hanya sedikit atau tidak mendapat perhatian, ketakutan tidak akan mampu mengatasi masalah, pikiran terasa bercampur aduk atau kebingungan, berfikir bahwa harus bisa kabur dari keramaian, serta khawatir akan ditinggal sendirian.94

Adapun ciri-ciri kecemasan yang dialami seseorang ketika hidup di lingkungan sosial dan sedang mengalami kecemasan yaitu dimana seseorang mempunyai ketakutan yang intens terhadap situasi sosial sehingga mereka mungkin menghindarinya atau menghadapinya tetapi dengan distres yang sangat besar.95

93 Nevid, J.S Rathus, Psikologi Abnormal. (Edisi 5),… hal 164

94 Jeffrey S.Nevid, dkk. Psikilogi abnormal. PT Gelora Aksara Pratama.

Jakarta. Hal. 164

95 Jeffrey S.Nevid, dkk. Psikilogi abnormal,… hal. 170

Dokumen terkait