• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tipologi TPPU terkait Tindak Pidana Telekomunikasi dan Tindak Pidana

BAB II HASIL RISET

C. DATA SALINAN PUTUSAN TERKAIT KASUS TPPU TAHUN 2005 S.D 2013

7. Tipologi TPPU terkait Tindak Pidana Telekomunikasi dan Tindak Pidana

Pidana Pencucian Uang an. Fachrizal Ahmad Sumardjo (FAS), Indra Ajiyasa (IA), Ahmad Hanafi (AH)

Tipologi ini disusun berdasarkan 3 putusan pengadilan atas perkara, sebagai berikut:

(i) Putusan Tingkat Pertama di Pengadilan Negeri Depok, Perkara No.284/PID.B/2012/PN.DPK tanggal 10 September 2012 an. Fachrizal Ahmad Sumardjo

(ii) Putusan Tingkat Pertama di Pengadilan Negeri Purwakarta, Perkara No.133/Pid/B/2012/PN.Pwk tanggal 15 Oktober 2012 an. Ahmad Hanafi

(iii) Putusan Tingkat Pertama di Pengadilan Negeri Purwakarta, Perkara No.189/Pid/B/2012/PN.Cbn tanggal 17 September 2012 an. Indra Ajiyasa

51

7.1 TPPU terkait Tindak Pidana "Telekomunikasi" dan TPPU an.

Fachrizal Ahmad Sumardjo (FAS)

a. Deskripsi Kasus

Kasus Posisi

Terdakwa Fachrizal Ahmad Sumardjo (FAS) yang berprofesi sebagai pekerja magang di LAPAN didakwa tanpa hak secara bersama-sama memanipulasi akses ke jaringan dan jasa telekomunikasi dan pencucian uang yang menyebabkan kerugian pada PT Telkomsel sejumlah kurang lebih Rp11,7 Miliar dan terdakwa bersama rekannya telah menikmati hasil kejahatannya.

Tindak Pidana Asal

Terdakwa FAS bersama terdakwa lain Ahmad Hanafi (AH), Muhammad Susanto (MS), Dwi Yunianto Widyo Nugroho (WN), Setia Perkasa (SP) dan Indra Ajiyasa (IA) telah menjual pulsa secara ilegal dengan cara sebagai berikut: 1. FAS: menerobos sistem server PT Telkomsel dan

berhasil melakukan Top Up (Pengisian Pulsa) secara gratis.

2. AH: membantu mencari celah di dalam server selain juga bertugas mencari reseller dan menjualnya kepada mereka.

3. MS: membuat aplikasi logging atau monitoring kegiatan top up pulsa mereka.

4. SP: membantu mencari celah dalam database, setelah itu menjual pulsa kepada reseller yang diberikan oleh AH.

5. IA: menjual pulsa melalui forum Online Kaskus (www.kaskus.us) dari SIM Card yang diisi sebanyak kurang lebih 20 SIM Card yang dibeli sendiri, kemudian Top Up sendiri secara ilegal dan terdakwa disarankan untuk memberikan 50% keuntungan untuk kegiatan sosial.

6. WN: membantu FAS untuk melakukan scanning IP Server Telkomsel dan melaporkan kepada SP, AH dan

52

FAS serta menyimpan stok sejumlah SIM card yang kemudian diisi pulsa.

Atas tindakan FAS di atas maka FAS didakwa melanggar pidana telekomunikasi sesuai pasal 50 jo Pasal 22 huruf a, b UU RI No. 36 tahun 1999 tentang Telekomunikasi jo Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP.

Tindak Pidana Pencucian Uang

1. FAS terbukti menerima harta kekayaan berupa uang hasil penjualan pulsa ilegal recharge milik PT Telkomsel dari rekening para reseller (penjual pulsa) dan rekening terdakwa lain AH, MS, WN, SP dan IA.

2. Dana yang telah masuk ke dalam rekening terdakwa terkait penjualan pulsa ilegal adalah sebagai berikut: (i) sejumlah Rp219.850.000,00 dari Benny,

(ii) sejumlah Rp20.000.000,00 dari Noni melalui rekening Adi Prayetno,

(iii) sejumlah Rp103.025.000,00 dari Noni melalui rekening Boby Ahmad Afandy,

(iv) sejumlah Rp42.100.000,00 dari Noni melalui rekeking Zulham Alamsyah,

(v) sejumlah Rp59.815.000,00 dari Ahmad Hanafi, (vi) sejumlah Rp99.800.000,00 dari Setia Perkasa

melalui rekening Titik Kustiningsih (ibu dari Setia Perkasa).

3. Dana yang diterima tersebut telah dibelanjakan/ditempatkan oleh terdakwa menjadi aset sebagai berikut:

(i) 2 unit Modem; (ii) 1 unit Flashdisk;

(iii) 1 unit Telepon gengam; (iv) 3 unit Harddisk External; (v) 1 unit SD Card;

(vi) 15 unit SIM Card;

(vii) 1 unit Personal Computer Rakitan; (viii) Paypal Balance senilai Rp4.725.000,00;

(ix) Pembayaran hutang pembelian kaos senilai Rp2.500.000,00;

53

(x) Pembelian barang kebutuhan sehari-hari untuk keperluan pribadi senilai Rp461.400,00; dan (xi) Rekening Tabungan di Bank Central Asia (BCA)

atas nama terdakwa senilai Rp322.648.297,17.

b. Putusan/Vonis

Tabel 2. 18

Putusan/Vonis terhadap Fachrizal Ahmad Sumardjo (FAS)

putusan pengadilan Tindak Pidana Pasal Vonis Pidana Denda Pengadilan Negeri Depok Telekomu nikasi Melanggar Pasal 50 jo Pasal 22 huruf a, b UU RI No. 36 tahun 1999 tentang Telekomunikasi jo Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP 2 (dua) tahun 8 (delapan ) bulan Rp50.000.000,00 (lima puluh juta

rupiah) dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar maka diganti dengan pidana penjara selama 2 bulan. Pencucian Uang Melanggar Pasal 3 UU RI No. 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang dan pasal-pasal lain dari perundang-undangan yang bersangkutan

7.2 Tipologi TPPU terkait Tindak Pidana Telekomunikasi dan

TPPU an. Ahmad Hanafi (AH)

a. Deskripsi Kasus

Kasus Posisi

Terdakwa Ahmad Hanafi (AH) yang berprofesi sebagai karyawan didakwa turut serta melakukan perbuatan mengakses komputer dengan tujuan untuk memperoleh informasi elektronik/dokumen elektronik dengan cara menerobos, memindahkan dan mengadakan untuk digunakan sistem elektronik agar dapat diakses yang mengakibatkan kerugian bagia orang lain dan pencucian uang yang menyebabkan kerugian pada PT Telkomsel

54

sejumlah ± Rp11.700.000.000,00 dan terdakwa bersama rekannya telah menikmati hasil kejahatannya.

Tindak Pidana Pencucian Uang

1. AH terbukti menerima harta kekayaan berupa uang hasil penjualan pulsa ilegal (dijual dengan harga 25% lebih murah dari harga jual PT Telkomsel yang dijual melalui forum chatting, website, kaskus dan dari mulut ke mulut dari rekening para pembeli (Benny, Herianto, Andi, Rahma).

2. AH terbukti membagikan 10 SIM card berisi Rp5.000.000,00. masing-masing dan berhasil dijual oleh Lukman sebesar Rp750.000,00.

3. AH terbukti melakukan top up ilegal kepada nomor SIM-card AH sendiri sebesar Rp21.160.000,00.

4. Dana yang telah masuk ke dalam rekening terdakwa AH terkait penjualan pulsa ilegal adalah sebagai berikut:

(i) sejumlah Rp69.580.000,00 dari Benny (B)

(ii) sejumlah Rp163.300.000,00 dari Herianto Phanliana (H)

(iii) sejumlah Rp1.600.000,00 dari Andi Farera (A) (iv) sejumlah Rp74.200.000,00 dari Rahma Dewi

Siregar (R)

5. Dana yang diterima tersebut dinikmati oleh terdakwa AH dengan cara:

(i) dibelanjakan/ditempatkan oleh terdakwa menjadi aset sebagai berikut:

1. 1 unit komputer;

2. 4 unit Telepon genggam; 3. 2 unit Modem;

4. 2 unit USB;

5. 1 unit mobil avanza dan 1 unit mobil apv (Rp171 juta dan Rp124 juta); dan

6. Rekening Tabungan di Bank Central Asia (BCA) atas nama terdakwa senilai Rp386.741.025,38.

(ii) Diberikan kepada terdakwa FAS sebesar Rp59.815.000,00

55

b. Putusan/Vonis

Tabel 2. 19

Putusan/Vonis terhadap Ahmad Hanafi (AH)

Putusan pengadilan Tindak Pidana Pasal Vonis Pidana Denda Pengadilan Negeri Purwakarta Tanpa hak melakukan Akses ke Jaringan Telekomunikasi Melanggar Pasal 51 ayat (2), Pasal 36, Pasal 30 ayat (1), (2), (3), Pasal 32 ayat (2), Pasal 34 ayat (1) b UU RI Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Trannsaksi Elektronik 5 (lima) tahun Rp100.000.000,00

(dua ratus juta

rupiah) dengan

ketentuan apabila

denda tersebut

tidak dibayar maka

diganti dengan pidana penjara selama 3 bulan. Pencucian Uang Melanggar Pasal 3 UU RI No. 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang Pembantuan melakukan tindak pidana Melanggar Pasal 55 KUH Pidana serta pasal 197 UU RI

7.3 Tipologi TPPU terkait Tindak Pidana Telekomunikasi dan

TPPU an. Indra Ajiyasa (IA)

a. Deskripsi Kasus

Kasus Posisi

Terdakwa Indra Ajiyasa (IA) yang berprofesi sebagai pekerja magang di LAPAN didakwa tanpa hak secara bersama-sama memanipulasi akses ke jaringan dan jasa telekomunikasi dan pencucian uang yang menyebabkan kerugian pada PT Telkomsel sejumlah ± Rp11.700.000.000,00 dan terdakwa bersama rekannya telah menikmati hasil kejahatannya.

56

Tindak Pidana Pencucian Uang

1. IA terbukti menerima harta kekayaan berupa uang hasil penjualan pulsa ilegal recharge milik PT Telkomsel dari rekening para pembeli (A, AFM, AD, AK, DSW, F, FM, Kaskus, NM, xx)

2. Dana yang telah masuk ke dalam rekening terdakwa IA terkait penjualan pulsa ilegal adalah sebagai berikut:

(i) sejumlah Rp4.775.000,00 dari Ali (A),

(ii) sejumlah Rp40.095.000,00 dari Ali Daud (AD), (iii) sejumlah Rp71.080.000,00 dari Ali Fuad Mahmud

(AFM),

(iv) sejumlah Rp9.800.000,00 dari Akidra (AK),

(v) sejumlah Rp248.634.000,00 dari Dyan Setyo Wahyudi (DSW),

(vi) sejumlah Rp44.195.000,00 dari Fuad Mahmud (FM).

(vii) sejumlah Rp35.775.000,00 dari Kaskus Member (K).

(viii)sejumlah Rp19.520.000,00 dari Nicky Marani (NM).

(ix) sejumlah Rp30.000.000,00 dari 235282545 (xx). 3. Dana yang diterima tersebut dinikmati oleh terdakwa

IA dengan cara:

(i) Dibelanjakan/ditempatkan oleh terdakwa menjadi aset sebagai berikut:

(i) 3 unit laptop;

(ii) 5 unit Telepon genggam; (iii) 2 unit modem;

(iv) 1 unit mouse;

(v) 1 unit sepeda motor,

(vi) 2 unit modifikasi sepeda motor, (vii) 2 unit tablet,

(viii) 1 unit webcam,

(ix) Uang tunai senilai Rp4.000.000,00;

(x) Rekening Tabungan di Bank Negara Indonesia (BNI) atas nama terdakwa senilai Rp17.338.626,00.

57

(ii) Diberikan kepada terdakwa FAS sebesar Rp86.000.000,00 melalui ATM dan internet banking melalui rekening terdakwa WN yang merupakan 75% dari total hasil penjualan melalui SIM card milik FAS.

(iii) Diberikan kepada terdakwa AH sebesar 30% dari total hasil penjualan melalui SIM card milik AH melalui rekening Titik Kustiningsih yang merupakan rekening milik ibu dari terdakwa SP.

b. Putusan/Vonis

Tabel 2. 20

Putusan/Vonis terhadap Indra Ajiyasa (IA)

putusan

pengadilan Tindak Pidana Pasal

Vonis Pidana Denda Pengadilan Negeri Depok Tanpa hak melakukan Akses ke Jaringan Telekomunikasi Melanggar Pasal 50 jo Pasal 22 huruf a, b UU RI No. 36 tahun 1999 tentang Telekomunikasi 2 (dua) tahun Rp200.000.000,00

(dua ratus juta

rupiah) dengan

ketentuan apabila

denda tersebut tidak

dibayar maka diganti dengan pidana penjara selama 1 bulan. dan Pencucian Uang Melanggar Pasal 3 UU RI No. 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang dan pasal-pasal lain dari perundang-

undangan yang bersangkutan