P : Penanya
HL : Informan HL, Staf Humasy dan Protokoler Pemko Sibolga
P : Bagaimana pandangan Bapak mengenai pentingnyamedia relationsdi lembaga pemerintah, khususnya Pemkot Sibolga?
HL : Menurut saya sangat perlu dan sangat penting karena seluruh kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah daerah khususnya kota Sibolga wajib ditampilkan di media massa baik berupa website. Karena masyarakat luas dapat mengetahui apa saja pembangunan yang telah dilakukan oleh pemerintah daerah, apa visi dan misinya, dan apa yang akan dikerjakan kedepannya.
P : Posisi wartawan seperti apa bagi Humas, Pak?
HL : Posisi wartawan untuk Pemerintah daerah khususnya Pemerintah Kota Sibolga sebagairelationshiplah
P : Seperti mitra seperti itu ya, Pak?
HL : Iya seperti mitra karena mereka merupakan tangan Pemerintah daerah untuk menyebarkan program kerja Pemerintah daerah.
P : Apa saja kegiatan media relations yang telah dilakukan oleh Humas Pemkot Sibolga?
HL : Termasuk ruangan ini yang dulu sempat menjadi ruangan media center, kemudiancoffe morning.
P : Bagaimana proses kegiatancoffe morningtersebut, Pak?
HL : Humas mengundang wartawan untuk hadir ke tempat yang ditentukan lalu disana akan membahas program-program pemerintah namun suasananya lebih santai.
P : Bagaimana dengan penyebaran rilis kepada wartawan, apakah ada atau tidak Pak?
HL : Penyebaran rilis kepada wartawan setiap ada kegiatan itu wajib dikirimkan rilis itu kepada mereka melalui email.
P : Berarti rilis itu ada dibuat kalau setiap ada kegiatan ya, Pak?
HL : Ya kalau tidak ada kegiatan apa yang harus kita buat rilis.
P : Kalau kegiatan sepertipress tour, Pak?
HL : Sering dilakukan apalagi kalau ada kegiatan seperti penerimaan penghargaan itu wajib diikutkan wartawan.
P : Kalau kegiatan konferensi pers Pak?
HL : Iya ada konferensi pers yang diakukan humas, biasanya kegiatannya bersifat mendadak untuk mengklarifikasi suatu isu atau menyampaikan program pemerintah.
P : Pernah tidak Pak Humas berunjung ke kantor media?
HL : Selama saya disini belum pernah Humas berkunjung ke kantor media biasanya wartawan yang datang ke sini.
P : Bagaimana akses informasi yang disediakan bagi wartawan di Humas Pemkot Sibolga, Pak?
HL : Sepertinya tidak bisa saya jawab, karena kalau seputar informasi yang bersifat umum bang Iwan atau kita bisa berikan informasi kalau lebih lanjut bisa langsung ke Kabag.
P : Informasi seperti apa yang biasanya banyak diminta atau menarik minat para wartawan?
HL : Hari-hari besar, penghargaan-penghargaan, ya itu sepertinya. Kalau misalnya informasi yang urgen langsung ke pimpinan Kabag atau ke bang Iwan atau bang Ganda.
P : Jika ada informasi yang dibutuhkan oleh wartawan, siapa pihak dalam Pemkot Sibolga yang biasanya dihubungi pertama kali?
HL : Kasubbag Dokumentasi dan Pemberitaan.
P : Adakah fasilitas-fasilitas khusus yang disediakan untuk mendukung peliputan yang dilakukan oleh wartawan, Pak?
(Lanjutan 3) P : Jadi, sekarang ruanganmedia centeritu apa masih berfungsi, Pak?
HL : Tidak, tidak ada lagi ruangannya sudah beralih fungsi dan komputer yang empat tadi jadi staff yang menggunakannya.
P : Media apa saja yang kooperatif dalam pelaksanaan media relations di Pemkot Sibolga, Pak?
HL : Medan Bisnis, Kompas, SIB, Andalas, kalau media lokal ada Rakyat Tapanuli, New Tapanuli.
P : Berarti kebanyakan media cetak ya, Pak?
HL : Media online juga ada SCTV, RCTI, TV One, Trans 7 .
P : Media apa saja yang kurang kooperatif dalam pelaksanaan media relations
di Pemkot Sibolga?
HL : Kalau menurut dari wartawan ada surat kabar yang belum mempunyai izin dari Dewan Pers, tetapi korannya ini sudah terbit dan beredar di masyarakat namun karena di Sibolga ini tidak terlalu ketat dengan peraturan jadi koran tersebut bisa bebas beredar dimasyarakat.
P : Bagaimana pemberitaan seputar Pemerintahan Kota Sibolga yang berkembang saat ini di media massa?
HL : Kalau pemberitaan mengenai Pemerintah saat ini ya cukup baik tahun ini dengan banyaknya penghargaan yang di terima Pemerintah Kota Sibolga beberapa tahun ini.
P : Misalnya ada pemberitaan yang katakanlah tidak sesuai dengan apa yang Humas sampaikan, bersifat negatif, bagaimana Humas menanggapinya Pak?
HL : Humas biasanya langsung merangkul baik itu wartawannya, lalu melakukan jumpa pers untuk menyamakan persepsi dari Pemerintah kota dengan media massa.
P : Apa saja hambatan yang ditemui dalam melaksanakan media relations di lingkungan Pemkot Sibolga, Pak?
HL : Kepentingan setiap media inikan berbeda-beda ada yang memilki kepentingan untuk kerja sama ada juga yang hanya ingin mengkritik mencari kesalahan kita. Pernah waktu itu personal Humas diberitakan tidak enak karena masalah pribadi ya secara tidak langsung nama Humas juga jatuh waktu itu.
P : Kalau hubungan antara media dengan Humas apakah pernah ada masalah, Pak?
HL : Kalau secara instansi saya rasa tidak pernah ya, tetapi kalau secara pribadi pernah.
P : Hal-hal apa saja yang mendukung dalam pelaksanaan media relations yang dijalankan oleh Humas Pemkot Sibolga?
HL : Hal-hal yang mendukung pelaksanaan media relations yaitu fasilitas- fasilitas yang di sediakan kantor dan pemahaman posisi wartawan dan humas sendiri dalam kegiatanmedia relationstersebut.
P : Informasi seperti apa saja yang dimuat di dalam website, Pak?
HL : Ya seputar kegiatan sehari-hari kepala daerah, kegiatan SKPD maupun kegiatan instansi vertikal, kegiatan Sidak, lalu ada juga Kepala daerah keluar kota untuk menghadiri rapat atau kegiatan pemberian penghargaan dari Pemerintah pusat.
P : Bagaimana proses pencarian berita yang dimuat di dalam website, Pak?
HL : Biasanya di lapangan terutama sambutan kepala daerah, laporan panitia, laporan yang memberikan sambutan pada acara tersebut seperti tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda, atau OKP lalu di sinkronkan menjadi berita. Setelah meliput, staff Humas membuatkan rilis nya lalu dikirimkan ke saya dan saya edit bahasanya kurang lebih saya tambahi setelah bahasanya baku tidak ada kesalahan penulisan baru kita naikkan di website.
P : Apakah ada campur tangan wartawan Pak dalam pengelolaan website ini?
HL : Kalau staf Humas ada di lapangan ataupun kegiatan berita itu tidak ada campur tangan wartawan tetapi kalau staf Humas kita tidak ada di sana baru kita meminta datanya dari wartawan itu pun tidak kita terima bulat-bulat tetap kita edit kembali sesuai dengan yang bahasa kita.
P : Apa tujuan dari pembuatan website Pemkot Sibolga ini, Pak?
HL : Untuk kelancaran proses pelayanan informasi kepada masyarakat khususnya kepada masyarakat kota Sibolga, dan meningkatkan sosialisasi penyelenggaraan pelayanan pemerintah, pembangunan dan kemasyarakatan dalam rangka transparansi informasi publik.
(Lanjutan 5) P : Siapa sasaran pengunjung website Pemkot Sibolga ini, Pak?
HL : Masyarakat kota Sibolga dan terlebih masyarakat luas diluar Indonesia, pelajar yang ada di luar kota Sibolga jadi mereka tau sejauh apa perkembangan kota Sibolga.
P : Siapa saja orang-orang yang terlibat dalam pengelolaan website Pemerintah Kota Sibolga ini, Pak?
HL : Biasanya kami menyebutnya redaksi. Redaksi kami itu berjumlah lima orang yang semuanya staf Humas dan kalau pun masyarakat luas atau masyarakat lain yang ingin mengirimkan tulisannya bisa dikirmkan melalui email ke meja redaksi kita. Yang penting berita yang mereka kirimkan itu fakta dan tidak ada unsur SARA.
P : Berapa kali jadwal penaikan berita di website Pemerintah Kota Sibolga ini, Pak?
HL : Per hari itu minimal ada 2 maksimal ada 5 atau 6 rilis berita.
P : Setelah sekian kali terbit, apakah sudah sesuai dengan tujuan penerbitan majalah itu, Pak?
HL : Kita kembali lagi dengan pengelola website sebelum saya ya, website kita jatuh bangun bisa dikatakan hanya ratusan pengunjung. Bukan sombong diri, semenjak kita yang mengelola website bersama dengan redaksi yang telah ditentukan pengunjung wesite
kita mencapai ribuan perhari, beberapa hari ini tembus dua ribuan. Jadi, semakin lama saya lihat perkembangannya semakin baik.
P : Bagaimana tanggapan sasaran pengunjung website Pemkot Sibolga ini, Pak?
HL : Kita Cuma bisa lihat dari jumlah pengunjung, kita juga tidak menyediakan kolom komentar untuk memberikan tanggapan jadi kita tidak mengetahui tanggapan mereka.
P : Apakah ada ditemui hambatan dalam pembuatan majalah ini, Pak?
HL : Tidak ada, kalaupun ada tidak bersifat rutin paling keterlambatan para peliput dilapangan dalam penyerahan rilis, kemudian kurangnya niat untuk membuat rilis ada staf kita yang karena banyaknya peliputan dalam satu hari dia jadi malas membuat rilis entah karena kecapekan banyaknya ngeliput atau karna tidak sempat dan bertumpuk-tumpuk, padahal misalnya berita itu
berita mengenai kegiatan besar yang penting untuk ditampilkan ke website kita.
P : Adakah harapan kedepannya Pak guna peningkatan pelaksanaan media relations ataupun dalam pengelolaan website pemko pak?
HL : Sarana dan prasarana yang paling penting, komputer yang memadai, jaringan internet yang baik, dan situasi kantor yang tenang saat saya ingin fokus untuk mengedit rilis.
Lampiran 7 Transkip Wawancara 5 P : Penanya
J : Informan J, wartawan Harian Medan Bisnis
P : Selamat Siang Pak, terimakasih Pak sudah meluangkan waktunya untuk wawancara dengan saya. Boleh saya tau Pak nama Bapak siapa dan dari media mana?
J : Nama saya Juniwan, saya bekerja di media massa namanya Medan Bisnis.
P : Media koran ya Pak?
J : Iya media Koran.
P : Begini Pak, saya mau bertanya dengan bapak seputarmedia relationsantara Media Bapak dengan pihak Humas Pemerintah Kota Sibolga. Menurut Bapak, apakah penting media relations bagi keberlangsungan tugas jurnalistik wartawan khususnya di Pemko Sibolga?
J : Sangat perlu, sangat perlu. Apalagi Pemko Sibolga butuh promosi ya terkait pembangunannya jadi Pemko juga harus menggandeng media untuk media promosi.
P : Bagaimana hubungan media (media relations) yang ideal menurut Bapak?
J : Idealnya itu adanya kerjasama yang baik antara Pemerintah Kota dengan jurnalis baik dengan medianya maupun oknum jurnalisnya gitu. Jadi untuk menjaga kelanggengan itu perlu lah menjalin kerjasama yang baik.
P : Kerjasama yang baik seperti apa Pak?
J : Artinya dalam sisi pemberitaan, promosi-promosi seperti itu. Promosi- promosi pembangunan kalau ada pemberitaan mengenai pembangunan ya mereka bekerja sama dengan rekan-rekan wartawan untuk membantu mengeksposenya.
P : Berarti Cuma sebatas pemberitaan saja ya, Pak?
J : Boleh juga dengan langkah yang lain, artinya agar kerjasama itu utuh kalau boleh ya Pemerintah memberikan fasilitas-fasilitas kepada wartawan semisalpress room, ya bantuan-bantuan yang tidak mengikat lainnya seperti itu.
P : Bapak sudah berapa lama Pak di Media?
J : Kurang lebih 20 tahun lah.
P : Sudah lama juga ya Pak hehehe. Apa saja sih Pak kegiatan media relations
yang Bapak ketahui telah dilakukan oleh Humas Pemko Sibolga?
J : Ya seperti yang Saya bilang tadi, a.. kerjasama yang tidak mengikat, kerjasama dalam hal pemberitaan-pemberitaan. Beruntung Pemko Sibolga ini tidak alergi di kritik aa.. itu dia ada sisi positifnya mereka tidak alergi untuk di kritik dan berita kita sebagai wartawan yang independen a.. mereka tetap menjunjung tinggi dan menghargai itu. Jadi kita tidak hanya memberitakan berita-berita yang positif tapi berita kritikan mereka juga menerima.
P : Kalau kegiatan sepertipress tourgitu apakah pernah Pak?
J : Kalau seperti itu belum ada, paling kita diajak liputan keluar daerah tapi kerjasama dalam bentuk liputan aja namanya gitu tapi bukan press tour
namanya kalau press tour itu kan kita di fasilitasi jalan-jalan itu belum ada sejauh ini.
P : Kalau konferensi pers apa pernah Pak?
J : Kalau konferensi pers sering mereka lakukan.
P : Seringnya itu kira-kira dalam setahun menurut Bapak ada berapa kali Pak?
J : Setiap ada kegiatan penting, setiap ada agenda-agenda pemerintahan yang mereka anggap penting mereka selalu mengadakan konpers.
P : Misalnya ini Pak ada konferensi pers yang mereka laksanakan lalu Bapak terlambat untuk hadir atau bahkan tidak bisa hadir, apakah mereka menyediakan rilis?
J : Terkadang ada, ada disediakan rilis dari Pemerintah Kota melalui Humas. Dan kita bersyukur juga staff Humas bisa bekerja sama dengan kita artinya jika terlambat ataupun tidak datang mereka mau membagi-bagikan rilis termasuk dari bahan berita sampai foto.
P : Menurut Bapak apa rilis yang pihak Humas buat sudah sesuai dengan keinginan ataupun kriteria dari pihak wartawan?
(Lanjutan 3) karena mereka hanya menyediakan bahan dasar dan bahan dasar tidak bisa dijadikan berita jadi harus diolah lagi.
P : Apakah Humas Pemko Sibolga pernah melakukan kunjungan ke kantor Bapak?
J : Belum, belum pernah.
P : Bagaimana dengan akses informasi yang disediakan pihak humas Pemerintah Kota Sibolga?
J : Akses informasi sekarang ini saya lihat sudah cukup berkembang yah. Pemerintah Kota juga melalui Humasnya sudah kreatif ya menyediakan wifi kalau ada rekan-rekan kita wartawan yang ingin membuat berita di kantor Humas tinggal meminta pasword wifinya mereka tinggal bekerja dan cukup koperatif sama wartawan.
P : Lalu siapa pihak Pemko Sibolga yang Bapak hubungi pertama sekali jika membutuhkan informasi atau data untuk pembuatan berita?
J : Kabag Humasnya lalu kabag Humas menyarankan ke Kasubbag dokumentasi dan pemberitaan.
P : Apakah informasi yang Bapak butuhkan selalu dapat, Pak?
J : Terkadang selalu dapat, walaupun jarang informasi yang tidak dapat. Tapi secara umumnya kita cukup apresiasi lah dengan Humas Pemko Sibolga.
P : Berarti Bapak lebih sering mencari informasi ke Humas ya Pak dibandingkan langsung?
J : Tidak juga, terkadang kita juga liputan ke lapangan hanya kadang kalau ada bahan yang kurang ya kita minta ke Humas.
P : Informasi seperti apa Pak yang biasanya diberikan pihak Humas?
J : Apa yang kita butuhkan mereka kasih, kita perlu informasi kalau mereka punya bahannya pasti mereka kasih.
P : Misalnya ini Pak, Bapak butuh berita ada suatu isu yang Bapak ketahui dan Bapak membutuhkan data dari pihak Humas apa pihak Humas selalu siap menyediakan data Pak?
J : Kalau ada isu-isu kita selalu konfirmasi. Kalau mereka menguasai mereka pasti menjawab, tetapi kalau mereka tidak menguasainya mereka menanyakan kepada pimpinannya terlebih dahulu.
P : Jadi selama ini lebih sering menguasai atau tidak menguasai Pak?
J : Umumnya sih mereka menguasai isu-isu itu, mereka kuasai kemudian mereka memberikan penjelasan.
P : Ada tidak Pak fasilitas-fasilitas khusus yang disediakan pihak Humas untuk mendukung peliputan wartawan?
J : Kalau fasilitas khusus sejauh ini belum ada, a.. artinya seperti peralatan kita belum ada didukung seperti itu. Tetapi kalau hanya sekedar-sekedar ada.
P : Sekedar-sekedar itu seperti apa Pak bentuknya?
J : Seperti rilis tadi itukan membantu kita juga. Tapi kalau fasilitas umpamanya seperti kamera, atau lainnya itu kita tidak pernah dapatkan.
P : Tadi Bapak ada mengatakan adanya fasilitas sederhana yang disediakan, bagaimana menurut Bapak apa sudah puas atau belum Pak dengan fasilitas tersebut?
J : Kalau soal puas atau tidak puas itu ya relatif ya. Tapi ya.. kalau dibilang hati kecil ya terus terang kita tidak puas. Artinya kalau boleh saran kita pemerintah daerah melalui Kabag Humas memberikan pembinaan kepada rekan-rekan wartawan jadi mereka ada merasa dihargai seperti itu.
P : Pernah tidak Pak, Bapak diajak liputan tetapi berita Bapak telat naik?
J : Pernah juga.
P : Bagaimana tanggapan pihak Humas Pak?
J : Ya tidak masalah, yang penting kalau tidak hari ini naik besok udah naik. Yang jelas setiap yang kita liput itu naik dikoran kita.
P : Apakah Bapak pernah memberitakan berita negatif tentang Pemerintah Kota Pak?
J : Sering-sering.
P : Tanggapan dari pihak Humas seperti apa?
J : Biasa-biasa saja. Itu merupakan hak koreksi dari wartawan dan mereka juga selalu welcome setiap ada berita yang miring maupun yang lurus tidak masalah.
(Lanjutan 5) P : Pernahkah Humas Pemko Sibolga meminta Bapak untuk tidak
mempublikasikan berita-berita tertentu?
J : Oh tidak pernah karena mereka tidak mau menginterpretasi kita.
P : Jika mereka mengundang Bapak untuk meliput suatu kegiatan apakah mereka pernah memberikan uang transport ke pihak wartawan, Pak?
J : Kadang-kadang , kadang-kadang mereka memberikannya kadang-kadang tidak.
P : Apakah di setiap kegiatan pihak Bapak dihubungi Pak?
J : Mudah-mudahan kalau ada kegiatan-kegiatan Humas sering mengabari kita untuk meliput.
P : Seperti ini Pak, terkadang ada media yang beranggapan kenapa media A saja yang selalu diundang kenapa media kami tidak dan mereka menganggap seperti di anak tirikan oleh pihak Humas. Apakah dari pihak Bapak pernah beranggapan seperti itu?
J : Kalau kita menilai positif sajalah. Memang sih mungkin rekan-rekan yang lain banyak yang tidak diundang tapi kita tetap diundang kok.
P : Apa saja hambatan yang pernah ditemui dalam pelaksanaan media relations
di Pemko Sibolga, Pak?
J : Mudah-mudahan alhamdulillah tidak pernah karena selama ini semuanya berjalan cukup baik dan lancar.
P : Hal-hal apa saja Pak yang mempermudah/menjadi pendukung dalam hubungan Bapak dengan Humas pemko Sibolga?
J : Adanya fasilitas komputer yang disediakan oleh pihak Humas sering kami gunakan untuk proses membuat berita kalau kita tidak membawa laptop bisa kita gunakan untuk komputer tersebut.
P : Apa pernah tersangkut masalah dengan pihak Humas Pak?
J : Mudah-mudahan tidak pernah lah. Sejauh ini alhamdulillah lancar-lancar saja.
P : Apakah pihak Humas sering mengadakan kegiatan Informal untuk menjalin dan menjaga hubungan baik dengan pihak media massa/wartawan?
J : Pernah ada diskusi bersama yang menyangkut kinerja Pemerintahan semisal ada rencana pembangunan. Mereka panggil kita untuk membahas dan meminta pendapat kita meskipun tidak semua kawan-kawan dari media dipanggil tapi adalah sedikit sumbang saran dari kita.
P : Bagaimana pandangan Bapak terhadap media relations yang telah dijalankan oleh pihak Humas Pemerintah Kota Sibolga?
J : Ya kalau bisa ditingkatkan lagi. A... kalau bisa Humas itu berdiri sendiri tidak dibawah Sekertariat lagi seperti diberi kewenangan untuk mengelola anggaran sendiri jadi mereka bisa menjalin hubungan yang lebih harmonis lagi bersama rekan-rekan media. Artinya anggaran mereka selama ini selalu dari sekertariat daerah A.. kalau boleh Humas ini dipisahkan dari sekertariat semacam kantor atau badan jadi dia mengelola anggaran sendiri sehingga bisa mengelola anggaran sendiri dan menjalin mitra yang lebih baik lagi.
P : Terakhir ini Pak, adakah saran atau masukan guna peningkatan pelaksanaan
media relationsdi Pemerintah Kota Sibolga?
J : Saran saya ya itu tadi kalau boleh Humas ini berdiri sendiri kelembagaannya jadi Humas mempunyai kekuasaan atau kewenangan untuk mengelola anggaran secara mandiri sama seperti kesatuan perangkat kerja daerah yang lain, sehingga tidak ada kawan-kawan yang merasa seperti di anak tirikan. Semua kawan-kawan bisa dirangkul dan diajak kerjasama. Kalau ada dana pembinaan kawan-kawan juga bisa diajak tour minimal setahun sekalilah. Tetapi kalau mereka masih berada dibawah Sekertariatan daerah Saya rasa
press touritu sangat berat untuk dilaksanakan.
P : Terimakasih ya Pak sudah meluangkan waktunya dan diizinkan untuk wawancara.
Lampiran 8 Transkip Wawancara 6 P : Penanya
RB : Informan RB, Wartawan Harian New Tapanuli
P : Dengan Bapak siapa Pak?
RB : Nama saya Ridwan Butar-Butar dari Harian New Tapanuli Jawa Pos Group.
P : Begini Pak, saya mau bertanya seputar media relations dengan pihak Humas. Menurut Bapak, apakah penting media relations bagi keberlangsungan tugas jurnalistik wartawan khususnya di Pemko Sibolga?
RB : Kalaumedia relationsitu sebenarnya apalagi antara pemerintah dengan pers ya itu memang sangat perlu, sangat berguna sekali ya. Artinya begini, antara Pemerintah Kota dengan media massa saling membutuhkan dengan kepentingan bagaimana program-program Pemerintah secara spesifik Pemko Sibolga informasinya bisa tersampaikan kepada masyarakat melalui media massa, jadi program-program apa saja yang sudah dilakukan oleh Pemerintah baik itu program nasional maupun program Pemerintah Kota Sibolga itu sendiri bisa tersampaikan kepada masyarakat ramai melalui media massa. Termasuk misalnya ada informasi-informasi dari pusat yang tidak sepenuhnya bisa disampaikan oleh Pemerintah Kota Sibolga bisa disalurkan untuk diketahui masyarakat melalui media massa jadi ada hubungan atau patner antara Pemerintah Kota Sibolga dengan media massa.
P : Bagaimana hubungan media (media relations) yang ideal menurut Bapak?
RB : A.. disatu sisi media massa itu adalah bisnis, media massa itu merupakan perusahaan yang ingin menghasilkan profit atau keuntungan untuk perusahaan itu. Artinya antara Pemerintah dengan Perusahaan media massa harus saling mengerti, saling mengetahui, idealnya memang ada seperti MOU/kerjasama seperti kita ada kerjasama dengan Pemerintah Kota Sibolga. Kerjasamanya ini dalam arti kita mengekspose semua kegiatan Pemerintah Kota Sibolga termasuk juga ada pemasangan-pemasangan kalau bagi kita namanya society, mungkin di media lain namanya galery photo, pariwara, dll. Artinya Saya pikir ketika berbicara mengenai hubungan yang ideal itu berbicara kategori bisnis.
RB : Sudah ada sekitar sepuluh tahun dan selama ini hubungan kita dengan