• Tidak ada hasil yang ditemukan

TRANSKIP WAWANCARA DENGAN SANTRIWATI PONDOK PESANTREN AL MUNTAHA SALATIGA

BAB IV : PAPARAN DAN ANALISIS DATA

TRANSKIP WAWANCARA DENGAN SANTRIWATI PONDOK PESANTREN AL MUNTAHA SALATIGA

A. Identitas Narasumber

Nama : Miftahul Jannah

Umur : 21 tahun

Hari dan tanggal : 27 Mei 2018 B. Transkip Wawancara

9. Bagaimana pelaksanaan ta‟zir untuk meningkatkan kedisiplinan salat

berjama‟ah pada santriwati Pondok Pesantren Al Muntaha Salatiga?

Implementasi ta‟zir cukup berjalan dengan baik, pertamanya

santriwati mengisi absen jama‟ah yang sudah ada di kamar. Kemudian pada malam jum‟at akan diumumkan siapa saja yang melanggar tidak mengikuti salat berjama‟ah.

10.Apa saja bentuk-bentuk ta‟zir yang diterapkan bagi santriwati yang

melanggar tidak salat berjama‟ah?

Pada hari ahad sore akan diberi ta‟zir yaitu bagi santriwati bil hifdzi mengaji di samping ndalem dengan berdiri dan bagi santriwati bin nadhor setoran hafalan dengan pengurus serta membayar denda lima

ribu perjama‟ah.

11.Seberapa besar efektivitas dilaksanakannya ta‟zir untuk meningkatkan

kedisiplinan santriwati dalam mematuhi peraturan salat berjama‟ah

dipondok pesantren?

Masalah efektifitas, lumayan baik untuk kedisiplinan santriwati dan patut untuk diperkembangkan. Karena adanya ta‟zir ini membuat para

santriwati terutamanya saya jadi lebih disiplin untuk salat berjama‟ah

walaupun masbuq.

12.Apa sebab santriwati tidak mengikuti kegiatan salat berjama‟ah di

pondok pesantren?

Para santriwati yang tidak mengikuti jama‟ah banyak sekali penyebabnya. Kalau saya pernah tidak mengikuti salat berjama‟ah

karena kelelahan sehabis pulang kuliah, pengaruh hp membuat malas

beranjak untuk mengikuti jama‟ah, ketiduran, ngobrol dan masih

banyak lagi.

93

13.Apakah dengan diterapkannya ta‟zir bagi santriwati yang tidak

mengikuti salat berjama‟ah akan membuat mereka merasa jera untuk

tidak melanggar peraturan kembali?

Penerapan ta‟zir ini lumayan efektif sehingga para santriwati akan merasa jera untuk tidak melanggar lagi.

14.Bagaimana tanggapan santriwati dengan diterapkannya ta‟zir bagi

yang melanggar tidak salat berjama‟ah?

Saya sangat setuju adanya peraturan serta ta‟zir bagi santriwati yang

tidak salat berjama‟ah karena bagaimanapun juga ini demi kebaikan

diri kita sendiri.

15.Apa faktor pendukung terlaksananya ta‟zir untuk meningkatkan

kedisiplinan salat berjama‟ah pada santriwati?

Faktor yang mendukung terlaksananya ta‟zir yaitu adanya kerjasama antara santriwati dan pengurus, pengurusnya aktif keliling kamar untuk ngoprak-oprak.

16.Apa faktor penghambat pelaksanaan ta‟zir untuk meningkatkan

kedisiplinan salat berjama‟ah pada santriwati?

Faktor penghambatnya karena waktunya tidak tepat, saat diminta untuk membayar denda belum tentu punya uang.

94

TRANSKIP WAWANCARA DENGAN SANTRIWATI PONDOK PESANTREN AL MUNTAHA SALATIGA A. Identitas Narasumber

Nama : Nastangini

Umur : 18 tahun

Hari dan tanggal : 27 Mei 2018 B. Transkip Wawancara

1. Bagaimana pelaksanaan ta‟zir untuk meningkatkan kedisiplinan salat

berjama‟ah pada santriwati Pondok Pesantren Al Muntaha Salatiga?

Implementasi dari ta‟zir itu sudah berjalan dengan lancar. Kita

sebelum ataupun sesudah jama‟ah mengisi absen di kamar. Jadi nanti

santriwati yang tidak jama‟ah pasti ketahuan karena absennya

kosong. Kemudian pada hari kamis malam itu akan dipanggil untuk mempertanggungjawabkan kesalahannya.

2. Apa saja bentuk-bentuk ta‟zir yang diterapkan bagi santriwati yang melanggar tidak salat berjama‟ah?

Didenda lima ribu per-salat dan mengaji di samping ndalem.

3. Seberapa besar efektivitas dilaksanakannya ta‟zir untuk meningkatkan

kedisiplinan santriwati dalam mematuhi peraturan salat berjama‟ah

dipondok pesantren?

Adanya ta‟zir ini cukup efektif. Karena saya sendiri eman-eman

dengan uangnya kalau untuk membayar ta‟zir. Jadi tetap mengikuti jama‟ah walaupun masbuq.

4. Apa sebab santriwati tidak mengikuti kegiatan salat berjama‟ah di

pondok pesantren?

Sebenarnya banyak sekali alasan kenapa tidak mengikuti jama‟ah. Di

antaranya yaitu karena males apalagi kamar saya di lantai tiga jadi malas untuk naik turun tangga, kadang-kadang juga karena ketiduran, kecapekan, kesiangan bangun pagi.

5. Apakah dengan diterapkannya ta‟zir bagi santriwati yang tidak

mengikuti salat berjama‟ah akan membuat mereka merasa jera untuk

95

Adanya ta‟zir ini membuat santriwati terutama saya lumayan jera untuk tidak mengulangi kesalahan.

6. Bagaimana tanggapan santriwati dengan diterapkannya ta‟zir bagi

yang melanggar tidak salat berjama‟ah?

Adanya peraturan dan hukuman ini menurut saya sangat bagus dan jika tidak ada ta‟zir maka santriwati akan bermalas-malasan mematuhi peraturan yang ada di pesantren.

7. Apa faktor pendukung terlaksananya ta‟zir untuk meningkatkan

kedisiplinan salat berjama‟ah pada santriwati?

Pendukung terlaksananya ta‟zir karena aktifnya sie pendidikan untuk melaksanakan ta‟zir setiap minggu.

8. Apa faktor penghambat pelaksanaan ta‟zir untuk meningkatkan

kedisiplinan salat berjama‟ah pada santriwati?

Sedangkan penghambat terlaksananya karena santriwati pada pergi saat hukuman dilaksanakan, cuaca kadang tidak mendukung, seperti hujan sehingga pelaksanaan ta‟zir ditunda pada minggu depan.

96

TRANSKIP WAWANCARA DENGAN SANTRIWATI PONDOK PESANTREN AL MUNTAHA SALATIGA A. Identitas Narasumber

Nama : Nunung Anisatul Maghfiroh

Umur : 21 tahun

Hari dan tanggal : 2 Juni 2018 B. Transkip Wawancara

1. Bagaimana pelaksanaan ta‟zir untuk meningkatkan kedisiplinan salat

berjama‟ah pada santriwati Pondok Pesantren Al Muntaha Salatiga?

Penerapan ta‟zir bagi santriwati yang tidak berjama‟ah kurang

berjalan dengan baik. Adanya absen disetiap kamar terkadang ada yang tidak mengisi sehingga susah untuk didata pelanggarnya. Bagi

santriwati yang tidak salat berjama‟ah nanti pada malam jumat akan

dipanggil.

2. Apa saja bentuk-bentuk ta‟zir yang diterapkan bagi santriwati yang

melanggar tidak salat berjama‟ah?

Pada hari ahad habis ashar santriwati melaksanakan hukuman yaitu mengaji di samping ndalem bagi yang tahfid dan setoran hafalan bagi yang bin nadhor serta membayar lima ribu persalat.

3. Seberapa besar efektivitas dilaksanakannya ta‟zir untuk meningkatkan kedisiplinan santriwati dalam mematuhi peraturan salat berjama‟ah

dipondok pesantren?

Menurut saya kurang efektif. Karena masih banyak santriwati yang melanggar.

4. Apa sebab santriwati tidak mengikuti kegiatan salat berjama‟ah di

pondok pesantren?

Santriwati melanggar aturan tentunya mempunyai alasan. Kadang males, makan disambi cerita-cerita, ketiduran, karena antri wudhu disebabkan kamar mandi dipakai mandi santriwati yang udzur

sehingga tertinggal jama‟ah dan malu kalau masbuq jadi milih salat

sendiri saja di kamar.

97

5. Apakah dengan diterapkannya ta‟zir bagi santriwati yang tidak

mengikuti salat berjama‟ah akan membuat mereka merasa jera untuk

tidak melanggar peraturan kembali?

Saat kita mendengar pengumuman santriwati yang melanggar juga orangnya ada yang beda dan kadang ada juga yang sama. Jadi tergantung masing-masing ada yang jera dan ada yang tidak.

6. Bagaimana tanggapan santriwati dengan diterapkannya ta‟zir bagi

yang melanggar tidak salat berjama‟ah?

Dengan adanya ta‟zir ini mau tidak mau ya harus setuju. Karena itu sudah konsekuensi dan bentuk pertanggung jawaban.

7. Apa faktor pendukung terlaksananya ta‟zir untuk meningkatkan

kedisiplinan salat berjama‟ah pada santriwati?

Pendukung terlaksananya hukuman yaitu selalu diingatkan apabila mendapat hukuman, pengurus aktif dalam mengoprak-oprak.

8. Apa faktor penghambat pelaksanaan ta‟zir untuk meningkatkan

kedisiplinan salat berjama‟ah pada santriwati?

Sedangkan penghambat terlaksananya karena saat dimintai denda belum punya uang, kurangnya kesadaran santriwati.

98

TRANSKIP WAWANCARA DENGAN SANTRIWATI PONDOK PESANTREN AL MUNTAHA SALATIGA A. Identitas Narasumber

Nama : Ainis Aqilatul M

Umur : 20 tahun

Hari dan tanggal : 3 Juni 2018 B. Transkip Wawancara

1. Bagaimana pelaksanaan ta‟zir untuk meningkatkan kedisiplinan salat

berjama‟ah pada santriwati Pondok Pesantren Al Muntaha Salatiga?

Implementasinya sudah dilaksanakan dengan baik dan lancar. Dilakukan setiap hari minggu jam empat sore dan hal tersebut diawali

dengan mengisi absensi salat berjama‟ah yang telah ditempel di

tembok kamar. Kemudian absen tersebut direkap pengurus setiap hari kamis.

2. Apa saja bentuk-bentuk ta‟zir yang diterapkan bagi santriwati yang

melanggar tidak salat berjama‟ah?

Hukuman bagi yang tidak berjama‟ah yaitu didenda lima ribu, bagi

santriwati tahfidz mengaji atau murojaah selama sepuluh menit persalat disamping pintu ndalem dan bagi santriwati bin nadhor setoran hafalan juz 30.

3. Seberapa besar efektivitas dilaksanakannya ta‟zir untuk meningkatkan kedisiplinan santriwati dalam mematuhi peraturan salat berjama‟ah

dipondok pesantren?

Berpengaruh lumayan besar, meskipun mengikuti salat berjama‟ah itu

karena menghindari hukuman.

4. Apa sebab santriwati tidak mengikuti kegiatan salat berjama‟ah di

pondok pesantren?

Apabila saya maupun santriwati yang lain melanggar peraturan itu memang ada sebabnya seperti kecapekan karena pulang kuliahnya kesorean mepet maghrib sehingga belum mandi dan akhirnya tidak

jama‟ah, kadang karena asyik ngobrol dengan teman di kamar, masih

ngantuk saat salat subuh.

99

5. Apakah dengan diterapkannya ta‟zir bagi santriwati yang tidak

mengikuti salat berjama‟ah akan membuat mereka merasa jera untuk

tidak melanggar peraturan kembali?

Jadi dengan adanya hukuman itu santriwati tidak akan mengulangi kesalahan lagi dan merasa jera.

6. Bagaimana tanggapan santriwati dengan diterapkannya ta‟zir bagi

yang melanggar tidak salat berjama‟ah?

Mau tidak mau demi menghindari hukuman ya dilawan semua penyebab-penyebab itu. Karena kalau tidak dilawan, akhirnya tidak

jama‟ah dan kena hukuman. Dan saya tentunya setuju dengan

diterapkannya hukuman tersebut karena dengan begitu kegiatan di pondok dapat berjalan sebagaimana mestinya.

7. Apa faktor pendukung terlaksananya ta‟zir untuk meningkatkan

kedisiplinan salat berjama‟ah pada santriwati?

Faktor pendukung terlaksananya hukuman adanya kesadaran tertanam dalam diri santriwati akan kesalahan yang dilakukan dan pengurus ontime dalam memberikan hukuman sesuai waktu yang ditentukan.

8. Apa faktor penghambat pelaksanaan ta‟zir untuk meningkatkan kedisiplinan salat berjama‟ah pada santriwati?

Untuk penghambatnya karena kadang saat dimintai denda belum punya uang, ketika dipanggil tidak langsung turun, santriwati yang bersangkutan sedang tidak ada di pondok.

100 Lampiran 11: Pedoman Dokumentasi

Dokumen terkait