• Tidak ada hasil yang ditemukan

Transportasi Laut

Dalam dokumen DUMMY LAPORAN PENDAHULUAN MASTERPLAN DR (Halaman 32-35)

JUMLAH GEMPA

2.3 KONDISI KEPENDUDUKAN

2.4.2 Transportasi Laut

2.4.2.1 Pelabuhan Laut

Saat ini pelabuhan laut di kawasan perkotaan Saumlaki terdiri dari pelabuhan umum dan pelabuhan khusus. Pelabuhan umum Saumlaki saat ini berfungsi sebagai pelabuhan penyeberangan, bongkar-muat barang, serta pangkalan pendaratan ikan. Hal tersebut terlihat dari berbagai aktivitas yang dilayani di pelabuhan tersebut serta berbagai jenis kapal dan perahu yang bersandar di pelabuhan Saumlaki. Pelabuhan Saumlaki saat ini berada di bawah kewenangan Departemen Perhubungan dan merupakan pelabuhan nasional kelas IV. Pelabuhan Saumlaki memiliki 2 (dua) dermaga, masing-masing untuk bongkar-muat angkutan barang serta angkutan penyeberangan. Dermaga Pelabuhan Saumlaki saat ini memiliki panjang 100 meter dengan lebar 8 meter dan kedalaman kolam 5 meter. Dengan demikian Pelabuhan Saumlaki mampu dilabuhi oleh kapal dengan bobot hingga 1.500 DWT.

Sedang pelabuhan khusus yang ada saat ini adalah pelabuhan Pertamina yang melayani kegiatan khusus PT Pertamina.

2.4.2.2 Sarana Transportasi Laut

Angkutan penyeberangan yang dilayani di Pelabuhan Saumlaki dilayani oleh kapal penumpang milik PELNI, ASDP, dan perusahaan swasta (perintis). Sarana transportasi laut yang melayani pergerakan antar kepulauan terdiri dari kapal PELNI, kapal nusantara, kapal perintis, dan kapal pelayaran rakyat (pelra) yang dikelola oleh pemerintah, perusahaan swasta, dan perorangan.

Rute pelayaran yang dilayani meliputi:

1. Rute pelayaran nusantara, yaitu menghubungkan Saumlaki dengan kota-kota besar lainnya seperti Surabaya, Kupang, Tual, hingga Merauke.

Pelayaran nasional yang dilayani oleh PT PELNI dan melayani wilayah Kabupaten Maluku Tenggara Barat menggunakan kapal motor yang semuanya singgah di pelabuhan Saumlaki. Kapal yang digunakan antara lain KM Kelimutu, KM Tatamailau berkapasitas 969 penumpang dan KM Pangrango berkapasitas 554 penumpang dengan rute sebagai berikut:

• KM Kelimutu melayani rute Makassar – Bau Bau – Ambon – Saumlaki – Tual – Dobo – Timika.

• KM Tatamaiiau melayani rute Surabaya – Kupang – Saumlaki – Timika.

• Selain kapal milik PT PELNI, terdapat juga angkutan penyeberangan dengan jalur Tual – Larat – Saumlaki – Larat – Tual (pp) menggunakan kapal ferry KM Kormomolin.

2. Rute pelayaran perintis, terutama menghubungkan Saumlaki dengan ibukota kecamatan yang tersebar di kepulauan Tanimbar, seperti rute Larat – Saumlaki – Tepa – Serwaru – Wonreli (pp).

Terdapat 7 (tujuh) rute pelayaran perintis yang singgah di Pelabuhan Saumlaki, yaitu:

• Rute Ambon – Geser – Gerom – Kesui – Tior – Kaimeer – Kur – Tayando – P. Molu – Larat – Tutukembong – Saumlaki;

• Rute Ambon – Tual – Larat – Saumlaki – Adaut – Dawera – Kroing – Marsela – Tepa – Pulau Lulau di Kabupaten Maluku Barat Daya – Kupang

• Rute Ambon – Babar – Wulur – Romang – Ilwaki – Kisar – Leti – Moa – Lakor – Tepa – Dai – Dawera – Saumlaki – Tual;

• Rute Tual – Tayando – Kaimeer – Kur – P. Molu – Larat – Saumlaki – Kroing – Pulau-pulau di Kabupaten Maluku Barat Daya – Makassar;

• Rute Tual – Elat – Dobo – Larat – Saumlaki – Kroing – Tepa – Pulau-pulau di Kabupaten Maluku Barat Daya – Kalabahi – Surabaya;

• Rute Saumlaki – Ambon; dan

• Rute Saumlaki – Tepa – Bebar – Wulur – Romang – Leti – Kisar – Ilwaki – Kupang.

2.4.2.3 Angkutan Penumpang dan Barang

Ditinjau dari jumlah kapal yang sandar di Pelabuhan Saumlaki, pada tahun 2008 tercatat 470 kapal yang sandar. Jumlah kapal yang sandar tiap bulan berkisar antara 24 hingga 47 kapal per bulan. Bulan Januari mencatat jumlah kapal terendah yang sandar di Pelabuhan Saumlaki, sedang bulan Mei mencatat jumlah terbesar.

Berdasarkan pertumbuhan tahunan, jumlah kapal yang sandar di Pelabuhan Saumlaki relatif bervariasi. Pada tahun 2005, tercatat pertumbuhan jumlah kapal yang sandar di Pelabuhan Saumlaki sebesar 27,56% dibanding tahun 2004. Namun pada tahun 2006 dan 2007 terjadi penurunan jumlah kapal yang sandar hingga mencapai 305 pada tahun 2006 dan 301 pada tahun 2007. Akan tetapi pada tahun 2008 terjadi kenaikan kembali jumlah kapal yang sandar hingga mencapai 470 kapal.

Jumlah penumpang yang turun di Pelabuhan Saumlaki secara umum relatif lebih banyak dibanding jumlah penumpang yang naik (berangkat) dari Pelabuhan Saumlaki. Pada tahun 2008 tercatat sebanyak 11.221 penumpang yang naik dari Pelabuhan Saumlaki dan 25.819 penumpang yang turun di Pelabuhan Saumlaki atau lebih dari dua kali lipat dari jumlah penumpang yang naik. Hal ini kemungkinan mengindikasikan jumlah penduduk yang migrasi ke Saumlaki.

Berbeda dengan jumlah kapal yang sandar di Pelabuhan Saumlaki, jumlah penumpang yang naik dan turun di Pelabuhan Saumlaki relatif meningkat selama periode 2004 – 2008. Namun demikian jumlah kenaikan jumlah penumpang yang naik dari Pelabuhan Saumlaki tidak terlalu signifikan dibanding jumlah penumpang yang turun di Pelabuhan Saumlaki. Jika pada tahun 2004 jumlah penumpang yang naik dari Pelabuhan Saumlaki tercatat hanya berjumlah 3.203 penumpang, pada tahun 2008 meningkat hingga 11.221 penumpang. Sedang penumpang yang turun di Pelabuhan Saumlaki pada tahun 2004 tercatat sebesar 8.225 penumpang, pada tahun 2008 meningkat hingga 25.819 penumpang.

Jumlah angkutan barang yang dimuat di Pelabuhan Saumlaki pada tahun 2008 tercatat sebesar 5.531 ton sedang jumlah barang yang dibongkar sebesar 65.545 ton atau kira-kira 11,8 kali lebih besar dibanding jumlah barang yang dimuat. Ditinjauu dari aspek ekonomi, hal tersebut menunjukkan lebih banyak barang yang didatangkan dari luar Saumlaki dibanding barang yang diekspor ke luar wilayah.

Ditinjau dari jenis barang yang dibongkar di Pelabuhan Saumlaki, sebagian besar berupa bahan bakar minyak (BBM) yang pada tahun 2008 tercatat sebesar 31.741 ton. Jenis barang lain yang dibongkar di Pelabuhan Saumlaki adalah semen sebesar 15.510 ton, beras sebesar 3.347 ton, gula sebesar 149 ton, tepung terigu sebesar 207 ton, dan barang campuran sebesar 14.591 ton. Secara ekonomi, terlihat bahwa Saumlaki masih menggantungkan bahan kebutuhan pokok, seperti beras dan gula dari luar wilayah.

Tabel 2.18 Jumlah Penumpang dan Barang di Pelabuhan Saumlaki

BULAN JUMLAH KAPAL JUMLAH PENUMPANG (orang) JUMLAH BARANG (ton)

NAIK TURUN MUAT BONGKAR

Januari 24 639 695 402 7.062 Februari 33 682 1.559 524 5.839 Maret 46 1.150 2.585 280 6.827 April 45 877 2.025 655 4.620 Mei 47 831 2.493 439 6.728 Juni 45 1.163 2.010 336 3.867 Juli 44 1.186 2.453 406 4.746 Agustus 29 695 1.523 734 6.211 September 34 1.146 1.604 613 6.028

BULAN JUMLAH KAPAL JUMLAH PENUMPANG (orang) JUMLAH BARANG (ton)

NAIK TURUN MUAT BONGKAR

Oktober 45 951 2.707 442 6.241 November 42 787 3.667 382 4.155 Desember 36 1.114 2.498 318 3.221 Jumlah 470 11.221 25.819 5.531 65.545

Tabel 2.19 Jumlah Penumpang dan Barang di Pelabuhan Saumlaki Tahun 2004-2008

TAHUN JUMLAH KAPAL PENUMPANG (orang) BARANG (ton)

NAIK TURUN MUAT BONGKAR

2004 450 3.203 8.225 11.254 24.379 2005 529 10.897 12.084 28.174 41.379 2006 350 11.857 17.804 1.570 25.814 2007 301 11.104 19.775 2.443 16.059 2008 470 11.221 25.819 5.531 65.545

Tabel 2.20 Tingkat Pertumbuhan Penumpang dan Barang

TAHUN JUMLAH KAPAL PENUMPANG BARANG

NAIK TURUN MUAT BONGKAR

2004 - 2005 17,56 240,21 46,92 150,35 69,73 2005 - 2006 -33,84 8,81 47,34 -94,43 -37,62 2006 - 2007 -14,00 -6,35 11,07 55,61 -37,79 2007 - 2008 56,15 1,05 30,56 126,40 308,15

Dalam dokumen DUMMY LAPORAN PENDAHULUAN MASTERPLAN DR (Halaman 32-35)

Dokumen terkait