• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.3. Tanggap Darurat Bencana

2.4.3. Tugas dan Fungsi Setiap Bidang Dinkes Kabupaten Karo

Tugas Pokok dan Fungsi dalam Jajaran Dinas Kesehatan Kabupaten Karo dapat diuraikan sebagai berikut (Profil Dinkes Kab.Karo, 2012) :

A. Kepala Dinas Kesehatan

Kepala dinas kesehatan mempunyai tugas pokok yaitu:

1. Melaksanakan Tugas berdasarkan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Pemerintah Daerah (Bupati dan Sekretaris Daerah).

2. Memberikan pembinaan, pengawasan dan pengendalian terhadap pekerjaan yang diberikan kepada Unsur-unsur dibawahnya (Kepala bagian umum, Kepala bagian keuangan, Kepala bagian program, dan Kepala bagian lainnya).

Fungsi :

1. Mengadakan Koordinasi, Integrasi, Singkronisasi dan Kolaborasi, baik dalam Lingkungan Dinas Kesehatan maupun dengan Instansi – instansi lainnya diluar Dinas sesuai dengan Tugas bagian dan Bidang masing-masing.

2. Mengevaluasi seluruh Program dan kegiatan bagian dan Bidang-bidang di Lingkungan Kerja Dinas Kesehatan dan Unit-unit Pelaksanaan Teknis Dinas.

3. Memberikan Laporan Kegiatan Program secara berkala kepada Bupati Kepala Daerah.

4. Melaksanakan koordinasi dengan Kepala Dinas, Kepala Badan, Kepala Kantor/Instansi terkait di lingkungan kerja Pemerintah Kab. Karo.

5. Melaksanakan Konsultasi dengan Bupati, Wakil Bupati, dan Sekertaris Daerah atas pelaksanaan kegiatan dilingkungan kerja Dinas Kesehatan.

B. Sekretariat

Sekretariat mempunyai tugas pokok yaitu: merencanakan, mengorganisasikan, melaksanakan dan mengevaluasi pengelolaan ketatausahaan, kepegawaian, keuangan serta aset.

Fungsi :

1. Penyusunan perencanaan anggaran belanja satuan organisasi di lingkuangan dinas.

2. Pengelolaan administrasi kepegawaian, keuangan, peralatan dan perlengkapan, rumah tangga, dokumentasi dan kepustakan.

3. Pelayanan teknis administrasi kepada semua satuan organisasi dinas dalam rangka pelaksanaan tugas dinas.

4. Pelakasaan koordinasi secara lintas program dan lintas sektor dalam rangka menggariskan kebijakan di bidang tugasnya.

5. Pelaksanaan kegiatan monitoring, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan administrasi.

6. Pelaksanaan fungsi-fungsi lainnya sesuai tugas dan kewenangan dinas. Sekretariat terdiri dari :

1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian 2. Sub Bagian Keuangan

C. Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

Kepala sub bagian umum dan kepegawaian mempunyai tugas pokok dan fungsi yaitu:

Urusan Umum

1. Menyusun perencanaan kebutuhan dan pengelolaan urusan umum rumahtangga dinas dan UPTnya.

2. Melaksanakan pengawasan dan pengendalian barang inventaris milik dinas, daerah dan negara.

3. Melaksanakan persiapan rapat-rapat dinas dan arsip serta kehumasan. 4. Melaksanakan penataan administrasi barang inventaris.

5. Melaksanakan pembinaan terhadap petugas kehumasan dan bendahara barang. Urusan Kepegawaian/Nakes

1. Merumuskan kebutuhan pegawai / nakes pada dinas dan UPTnya.

2. Melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian/nakes dan penempatannya. 3. Merencanakan peningkatan sumber daya manusia (SDM) nakes melalui

pendidikan dan pelatihan serta kursus-kursus profesi.

4. Merencanakan dan melaksanakan peningkatan kesejahteraan pegawai.

5. Melaksanakan pembinaan disiplin pegawai negeri sipil /nakes secara keseluruhan. 6. Melaksanakan evaluasi kegiatan urusan umum dan kepegawaian.

D. Kepala Sub Bagian Keuangan

Kepala sub bagian keuangan mempunyai tugas pokok dan fungsi yaitu: 1. Membuat perencanaan kebutuhan anggaran dinas kesehatan dan UPTnya.

2. Menyusun/merumuskan ramperda retribusi pelayanan kesehatan. 3. Melaksanakan pengelolaan keuangan di lingkungan bagian tata usaha.

4. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan keuangan di lingkungan dinas dan UPTnya.

5. Melaksanakan penataan dan pelaporan administrasi keuangan.

6. Melaksanakan pengawasan verifikasi administrasi kuangan sesuai dengan ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku.

7. Melakukan konsultasi dengan sekretaris dinas atas pelaksanaan penyusunan program/perencanaan dan urusan keuangan.

E. Kepala Bidang Bina Pelayanan Kesehatan (Yankes)

Kepala sub bagian pelayanan kesehatan mempunyai tugas pokok dan fungsi yaitu: Melaksanakan sebagian tugas Kepala Dinas dibidang Pelayanan Kesehatan

Fungsi :

1. Merencanakan dan merumuskan program yankes di bidang Promosi Kesehatan dan jaminan pemilihan kesehatan masyarakat.

2. Merencanakan dan merumuskan program farmasi dan alkes.

3. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan mutu pelayanan kesehatan dasar dan rujukan.

4. Melaksanakan koordinasi program bimbingan kesehatan masyarakat, Promosi Kesehatan serta program farmamin dan alkes baik lintas program maupun lintas sektor.

5. Melaksanakan penataan sistim informasi kesehatan (SIK) di lingkungan bidang yankes.

6. Melaksanakan pembinaan dan monitoring mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit. Puskesmas dan sarana kesehatan lainnya baik pemerintah maupun milik swasta.

7. Melaksanakan evaluasi atas pelaksanaan program di lingkungan bidang Yankesmas.

8. Melaksanakan konsultasi dengan kepala dinas terkait dengan tugas pokok dan fungsi bidang Yankesmas.

9. Mengambil kebijaksanaan apabila terjadi masalah/kasus di bidang pembinaan dan pelayanan masyarakat.

10. Melaksanakan fungsi-fungsi lainnya sesuai tugas dan kewenangan dinas. F. Kepala Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan

Kepala Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan mempunyai tugas pokok dan fungsi yaitu: Melaksanakan sebagian tugas kepala dinas kesehatan dibidang Pemberantasan Penyakit (P2) dan kesehatan lingkungan.

Fungsi :

1. Mengkoordinasikan program P2M-PL secara lintas program maupun lintas sektor. 2. Melakukan pembinaan terhadap wasor di lingkungan P2M-PL.

3. Melakukan penataan sistim informasi manajemen kesehatan (SIK) pada program P2 Kesling .

5. Melakukan konsultasi dengan kepala dinas atas pelaksanaan program/kegiatan P2 Kesling

6. Mengambil kebijaksanaan bila terjadi masalah/kasus luar biasa di bidang P2 Kesling.

Bidang P2 Kesling terdiri dari : 1. Seksi Pemberantasan Penyakit (P2) 2. Seksi Kesehatan Lingkungan G. Kepala Seksi Promkes

Kepala seksi bina PromKes mempunyai tugas pokok dan fungsi yaitu:

1. Merencanakan dan merumuskan maupun mengkoordinasikan pelaksanaan Promosi Kesehatan dan pesran serta masyarakat secara lintas program dan lintas sektoral dengan melibatkan langsung unsur masyarakat dalam upaya peningkatan status derajat kesehatan masyarakat.

2. Menyusun dan merencanakan secara lebih profesional pengelolaan upaya kesehatan bersumber daya masyarakat (UKBM) yang merupakan wujud partisipasi masyarakat dalam menanggulangi masalah kesehatan yang mereka hadapi seperti posyandu, dana sehat, pos obat desa, polindes, poskesdes dan lain-lain.

3. Melaksanakan kegiatan promosi kesehatan untuk memotivasi dan mendorong pembentukan masyarakat untuk berbudaya / berPerilaku Hidup Bersih dan Sehat. 4. Melakukan advokasi dalam pembuatan kebijakan publik yang memberikan

5. Merencanakan, merumuskan maupun mengkoordinasikan pelaksanaan kelembagaan dan kepesertaan JPKM secara lintas program dan lintas sektor dengan tujuan dapat memotivasi masyarakat dalam kepersertaan JPKM.

6. Menyusun dan merencanakan secara lebih profesional pengelolaan JPKM sehingga dapat memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh, efisien dan efektif serta membina peserta JPKM dan keluarganya dalam rangka meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat.

7. Melakukan advokasi dalam memperoleh persetujuan dan dukungan terhadap kegiatan kelembagaan dan kepesertaan JPKM bagi masyarakat secara luas.

8. Membuat pencatatan dan pelaporan maupun analisa-analisa dalam bidang promosi kesehatan.

9. Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh kepala dinas kesehatan.

H. Kepala Seksi Bidang Farmasi dan Alkes

Kepala seksi bidang farmasi dan alkes mempunyai tugas pokok dan fungsi yaitu:

1. Membuat perencanaan dan merumuskan program Farmamin, dan Alkes. 2. Melaksanakan Pembinaan terhadap Program Farmamin dan Alkes.

3. Melakukan Pengawasan dan pengendalian kepada Fasilitas dan Pengelolaan Kefarmasian, Makanan, Minuman dan peralatan Kesehatan.

4. Melaksanakan Pendataan, Registrasi dan perijinan pada fasilitas farmasi, Rumah makan/Industri, Rumah Tangga, PDAM/industri air minum dan Alat Kesehatan.

5. Mengkoordinasikan Program Farmasi dan Alkes baik Lintas Program maupun Lintas Sektor.

6. Melaksanakan monitoring dan evaluasi program Farmamin dan Alkes

7. Melaksanakan konsultasi dengan kepala bidang Yankesmas atas pelaksanaan kegiatan farmamin dan alkes.

8. Membuat pencatatan dan pelaporan maupun analisa-analisa di bidang farmasi dan alkes.

9. Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Kepala Bidang Yankesmas maupun oleh Kepala Dinas Kesehatan.

2.5 Kerangka Pikir

Gambar 2.1 Kerangka Pikir Penelitian

- Kebijakan

- Tenaga Kesehatan - Metode

- Dana

- Sarana dan Prasarana

Perencanaan Pengorganisasian Pemantauan dan Evaluasi Penerapan PHBS Kedaruratan Input Proses Out Put

Berdasarkan gambar di atas dapat dilihat bahwa kerangka penelitian ini di lakukan berdasarkan metode input, proses dan output manajemen promosi kesehatan khususnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada masa tanggap darurat erupsi Gunung Sinabung tahun 2014 yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Karo.

Adapun yang dinilai dari komponen input meliputi:

1. Kebijakan adalah seluruh aktivitas pemerintah yang dilakukan oleh badan/ kantor pemerintah, secara langsung ataupun tidak langsung, dan berpengaruh pada masyarakat/ individu/kelompok.

2. Tenaga Kesehatan merupakan komponen yang diperlukan dalam mewujudkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam kondisi tanggap darurat bencana. 3. Metode dan Media. Metode adalah suatu cara yang digunakan dalam melakukan Promosi Kesehatan PHBS. Sedangkan media adalah suatu alat atau bahan yang digunakan selain metode dalam menyampaikan pesan-pesan promosi kesehatan. Metode dan media yang dipilih harus disesuaikan dengan kelompok sasaran yang dituju dengan mempertimbangkan perilaku, budaya atau kebiasaan mereka agar keberhasilan dari Promosi Kesehatan tersebut tercapai.

4. Dana merupakan kebutuhan finansial untuk suatu program atau kegiatan yang ingin dilaksanakan. Kebutuhan dana ini sangatlah penting dalam melancarkan promosi kesehatan PHBS yang dirancang.

5. Sarana dan Prasarana. Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud atau tujuan yang bisa berupa alat atau media.

Sedangkan prasarana adalah segala sesuatu penunjang utama terselenggaranya suatu proses (usaha, pembangunan, proyek).

Yang dinilai dari komponen proses meliputi:

1. Perencanaan adalah suatu proses penganalisaan dan pemahaman dari suatu sistem, merumuskan tujuan umum dan tujuan khusus, memperkirakan kemampuan yang dimiliki, menguraikan segala kemungkinan rencana kerja yang dapat dilakukan untuk mencapai tujuan umum dan tujuan khusus tersebut, menganalisa efektifitas dari pelbagai rencana kerja ini, memilih satu diantaranya yang dipandang paling baik, menyusun perincian dari rencana kerja terpilih secara lengkap agar dapat dilaksanakan, dan mengikatnya dalam suatu sistem pengawasan yang terus menerus dalam rangka dapat dicapainya hubungan optimal antara rencana kerja itu dengan sistem yang ada.

2. Pengorganisasian adalah suatu langkah untuk menetapkan, menggolong- golongkan dan mengatur berbagai macam kegiatan, penetapan tugas-tugas dan wewenang seseorang, dan pendelegasian wewenang dalam rangka mencapai tujuan.

3. Pemantauan Penggerakan adalah suatu rangkaian kegiatan yang berhubungan dengan aktivitas mempengaruhi orang lain agar mereka suka melaksanakan usaha-usaha kearah pencapaian sasaran/tujuan administrasi.

4. Evaluasi adalah suatu tindakan yang dilakukan melalui proses pemantauan sehingga menghasilkan suatu hal yang dibandingkan dengan rencana kerja.

Sedangkan yang dinilai dari komponen output berupa keberhasilan program PHBS dinilai dari PHBS dilapangan dan targetnya yaitu penurunan angka kesakitan dan tidak terjadi Kejadian Luar Biasa (KLB).

Dokumen terkait