• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II PERAN DAN FUNGSI PEGAWAI ASN BIRO HUKUM

C. Tugas Pokok dan Fungsi Bagian Bantuan Hukum Biro

Tugas pokok dan fungsi Bagian Bantuan Hukum Biro Hukum berkaitan dengan penanganan perkara pidana (dalam hal ini pendampingan dalam tahap penyelidikan dan penyidikan), perkara perdata (berkaitan dengan gugatan perdata), perkara tata usaha negara (berkaitan dengan gugatan tata usaha negara) serta perlindungan dan Hak Asasi Manusia. Penanganan perkara tersebut dilaksanakan dalam rangka amanat peraturan perundang-undangan yang merupakan bagian dari tugas dan tanggung jawab ASN Biro Hukum. Oleh karena itu pegawai ASN Biro Hukum yang menangani suatu perkara tidak disebut sebagai pengacara, penasehat hukum maupun advokat atau istilah lainnya akan tetapi tetap disebut sebagai pegawai negeri sipil (PNS).

Berbeda halnya dengan sebutan untuk pengacara profesional misalnya sebutan Advokat pada tataran hukum pidana disebut juga sebagai Penasihat Hukum (PH). Pengertian Penasihat Hukum menurut pasal 1 butir 13 Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) adalah seseorang yang memenuhi syarat yang ditentukan oleh atau berdasarkan Undang-Undang untuk memberi bantuan hukum. Ketentuan demikian secara sosial memberikan pemahaman bahwa untuk menjadi Penasihat Hukum itu haruslah orang yang telah memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh Undang-Undang. Hal ini juga

ndimaksudkan satu upaya untuk memenuhi standar profesionalisme.31

31

Marudut Tampubolon, Membedah Profesi Advokat, 2014, Yogyakarta, Penerbit Pustaka Pelajar, hlm. 45.

Pada dimensi sosial, fungsi advokat mewakili klien dimuka pengadilan merupakan

pekerjaan yang bersifat klasik. Artinya bahwa keberadaan profesi ini sudah ada sejak lahirnya profesi tersebut dalam wilayah kekuasaan pengadilan.

Oleh karena itu didalam melakukan tindakan pendampingan itu, harus dilakukan oleh orang yang tau dan berlatar belakang sekolah hukum. Dalam hal demikian, lapangan hukum para Advokat adalah seluruh lapangan hukum itu sendiri, yang tentunya sangat luas. Dalam perkara pidana, misalnya peran Advokat sangat penting mulai penyelidikan, penyidikan, penuntutan dan proses

persidangan sampai kepada perkara mempunyai kekuatan hukum tetap.32

Pasal 32 Peraturan Gubernur Sumatera Utara Nomor 65 tahun 2011 tentang Tugas, Fungsi, dan Uraian Tugas Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara disebutkan bahwa

Namun dalam tulisan ini, peran pendampingan yang dilakukan terhadap orang yang bermasalah dengan hukum bukanlah dilakukan oleh seorang Advokat, akan tetapi dilakukan oleh Pegawai Aparatur Sipil Negara Biro Hukum, yaitu bagian Bantuan Hukum. Demikian juga dengan orang yang didampingi Pegawai ASN Biro Hukum tidak disebut dengan istilah Klien. Pendampingan yang dilakukan ASN Biro Hukum inipun bukanlah setiap masyarakat yang berhadapan dengan hukum. Akan tetapi terbatas hanya Pegawai ASN yang berhadapan dengan masalah hukum yang dilakukan dalam tugas kedinasannya di lingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara. Artinya yang didampingi dan yang mendampingi adalah pegawai ASN Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dan termasuk pegawai ASN di Kabupaten dan Kota di Sumatera Utara.

32

Bagian Bantuan Hukum mempunyai tugas membantu Kepala Biro Hukum dalam melaksanakan penyelenggaraan penanganan sengketa bantuan hukum dan perlindungan hak asasi manusia.

1. Bagian Bantuan Hukum, menyelenggarakan fungsi:

a. penyelenggaraan pembinaan, bimbingan dan arahan kepada staf pada

lingkup Bagian Bantuan Hukum.

b. penyelenggaraan pengolahan bahan/data untuk penyempurnaan dan

penyusunan Bantuan Hukum.

c. penyelenggaraan penyusunan perencanaan dan program kegiatan Bagian

Bantuan Hukum, sesuai ketentuan peraturan perundangundangan.

d. penyelenggaraan pengkajian dan evaluasi pelaksanaan bantuan hukum.

e. penyelenggaraan pembinaan, koordinasi, fasilitasi, sosialisasi, monitoring

dan pengendalian pelaksanaan bantuan hukum, sengketa hukum, perlindungan dan hak asasi manusia, sesuai standar yang ditetapkan.

f. penyelenggaraan tugas lain yang diberikan Kepala Biro sesuai bidang

tugas dan fungsinya.

g. penyelenggaraan pemberian masukan kepada Kepala Biro, sesuai bidang

tugas dan fungsinya.

h. penyelenggaraan penyusunan laporan dan pertanggungjawaban atas

pelaksanaan tugasnya, sesuai standar yang ditetapkan.

2. Kepala Bagian Bantuan Hukum, mempunyai uraian tugas:

a. menyelenggarakan pembinaan, bimbingan dan arahan kepada staf pada

b. menyelenggarakan pengolahan dan penyajian datalbahan di bidang pelaksanaan bantuan hukum.

c. menyelenggarakan penyusunan perencanaan dan program kegiatan di

bidang penyelenggaraan bantuan hukum, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

d. menyelenggarakan penyusunan dan penyempurnaan standar, norma dan

kriteria penyelenggaraan bantuan hukum.

e. menyelenggarakan pembinaan, bimbingan, koordinasi, fasilitasi,

monitoring, evaluasi dan pengendalian penyelenggaraan bantuan hukum, sengketa, perlindungan dan hak asasi manusia, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

f. menyelenggarakan pengkajian dan analisa penyelenggaraan bantuan

hukum.

g. menyelenggarakan konsultasi, asistensi dan supervisi pelaksanaan bantuan

hukum.

h. menyelenggarakan identifikasi dan inventarisasi bantuan hukum.

i. menyelenggarakan deseminasi, bimbingan teknis, lokakarya, seminar

penyelenggaraan bantuan hukum, sesuai standar yang ditetapkan.

j. menyelenggarakan koordinasi dan fasilitasi penanganan sengketa,

perlindungan hukum dan hak asasi manusia.

k. menyelenggarakan hubungan antar lembaga hukum dalam

l. menyelenggarakan koordinasi dan kerjasama dengan panitia RANHAM, sesuai standar yang ditetapkan.

m. menyelenggarakan langkah-langkah persiapan penyelenggaraan bantuan

hukum, sesuai standar yang ditetapkan.

n. menyelenggarakan pemeliharaan dan pengamanan bahan/data dan berkas

penanganan bantuan hukum.

o. menyelenggarakan bantuan hukum dan perlindungan hukum atas aset dan

permasalahan hukum dalam kedinasan di lingkungan Pemerintah Provinsi, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

p. menyelenggarakan fasilitasi bantuan dan perlindungan hukum terhadap

pegawai negeri sipil dalam hubungan kedinasan Pemerintah daerah Provinsi, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

q. menyelenggarakan koodinasi penegakan hak asasi manusia skala Provinsi,

sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

r. menyelenggarakan rapat-rapat internal dan eksternal pembahasan bantuan

hukum.

s. menyelenggarakan penyusunan persiapan penanganan sengketa dan

bantuan hukum, sesuai standar yang ditetapkan.

t. menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan dalam

pengambilan kebijakan, sesuai bidang tugas dan fungsinya.

u. menyelenggarakan pemberian masukan kepada Kepala Biro, sesuai bidang

v. menyelenggarakan tugas lain yang diberikan Kepala Biro, sesuai bidang tugas dan fungsinya.

w. menyelenggarakan penyusunan laporan dan pertanggungjawaban atas

pelaksanaan tugasnya, sesuai standar yang ditetapkan.

D. Peran Dan Fungsi Pegawai Aparatur Sipil Negara Biro Hukum Dalam