• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II PERAN DAN FUNGSI PEGAWAI ASN BIRO HUKUM

B. Tugas Pokok dan Fungsi Biro Hukum Sekretariat Daerah

Berdasarkan pengertiannya, tugas pokok merupakan suatu kewajiban yang harus dikerjakan, pekerjaan yang merupakan tanggung jawab, perintah untuk

berbuat atau melakukan sesuatu demi mencapai suatu tujuan. 25 Sedangkan fungsi

memiliki arti kegunaan suatu hal, daya guna serta pekerjaan yang dilakukan.26

24 Ibid. 25

W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia,1986, Jakarta, Balai Pustaka, hlm. 1094.

26

Tugas Pokok dan Fungsi secara umum merupakan hal-hal yang harus bahkan wajib dikerjakan oleh seorang anggota organisasi atau pegawai dalam suatu instansi secara rutin sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya untuk menyelesaikan program kerja yang telah dibuat berdasarkan tujuan, visi dan misi suatu organisasi atau instansi tempat dia bekerja.

Setiap pegawai seharusnya melaksanakan kegiatan yang lebih rinci yang dilaksanakan secara jelas dan dalam setiap bagian atau unit. Rincian tugas-tugas tersebut digolongkan kedalam satuan praktis dan konkrit sesuai dengan kemampuan dan tuntutan masyarakat. Tugas Pokok dan fungsi (tupoksi) merupakan suatu kesatuan yang saling terkait antara Tugas Pokok dan Fungsi. Dalam Peraturan Perundang-undangan pun sering disebutkan bahwa suatu organisasi menyelenggarakan fungsi-fungsi dalam rangka melaksanakan sebuah tugas pokok.

David F. Smith dalam Gibson, Ivancevich, dan Donelly menjelaskan mengenai hubungan antara pekerjaan pegawai, yang dalam hal ini berupa tugas pokok dan fungsi dengan efektivitas pegawai, bahwa: “Selain masalah praktis dalam hubungan dengan desain pekerjaan, yaitu berkaitan dengan keefektifan dalam istilah ekonomi, politik, dan moneter, akan tetapi pengaruh yang terbesar berkaitan dengan keefektifan sosial dan psikologis pegawai. Pekerjaan dapat menjadi sumber tekanan psikologis dan bahkan gangguan mental dan fisik terhadap seorang pegawai selain sisi positif dari pekerjaan yaitu dapat menghasilkan pendapatan, pengalaman hidup yang berarti, harga diri,

penghargaan dari orang lain, hidup yang teratur dan hubungan dengan orang lain”.27

Definisi lainnya yang menilai bahwa tugas merupakan suatu kegiatan spesifik yang dijalankan dalam organisasi yaitu menurut John & Mary Miner dalam, menyatakan bahwa Tugas adalah kegiatan pekerjaan tertentu yang dilakukan untuk suatu tujuan khusus. Sedangkan menurut Moekijat, Tugas adalah suatu bagian atau satu unsur atau satu komponen dari suatu jabatan. Tugas adalah gabungan dari dua unsur (elemen) atau lebih sehingga menjadi suatu kegiatan yang lengkap.

Adapun definisi tugas pokok dan fungsi menurut para ahli yang lain, yaitu

Dale Yoder, “The Term Task and function is frequently used to describe one

portion or element in a job” (Tugas dan fungsi digunakan untuk mengembangkan satu bagian atau satu unsur dalam suatu jabatan). Sementara Stone

mengemukakan bahwa “A task is a specific work activity carried out to achieve a

specific purpose” (Suatu tugas pokok merupakan suatu kegiatan pekerjaan khusus yang dilakukan untuk mencapai suatu tujuan tertentu).

28

Penjelasan tersebut di atas dapat kita simpulkan bahwa pekerjaan ataupun tupoksi yang ditetapkan untuk suatu jabatan sangat berpengaruh secara langsung terhadap efektivitas pegawai. Efektivitas pegawai dapat dinilai melalui pelaksanaan tugas-tugasnya secara benar dan konsisten. Tugas pokok dan fungsi

27

Ivancevich Gibson. 1984. Organisasi dan Manajemen Perilaku Struktur Proses.

Jakarta: Penerbit Erlangga..Donnelly, 1996. Organisasi Perilaku Struktur Proses. (Alih Bahasa :

Agus Darma), Jakarta: Penerbit Erlangga,1996, Organisasi : Perilaku, Struktur, Proses, Edisi

Kedelapan Jilid Satu, Terjemahan Nunuk Ardiani, Jakarta : Binarupa Aksara.

28 Ibid.

pegawai merupakan jabaran langsung dari tugas dan fungsi organisasi atau instansi kedalam jabatan yang didudukinya.

Dalam Peraturan Gubernur Sumatera Utara Nomor 65 tahun 2011 tentang Tugas, Fungsi, dan Uraian Tugas Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara dalam pasal 25 dibebutkan bahwa Biro Hukum mempunyai tugas membantu Sekretaris Daerah Provinsi dalam menyusun konsep kebijakan Kepala Daerah dalam penyelenggaraan urusan Pemerintahan atas:

a. pelaksanaan pembinaan,

b. koordinasi,

c. fasilitasi,

d. monitoring,

e. evaluasi dan pengendalian pelaksanaan penyuluhan hukum,

f. peraturan perundang-undangan,

g. fasilitasi produk hukum daerah dan

h. bantuan hukum.29

Sedangkan fungsi dari Biro Hukum adalah sebagai berikut :

a. Menyiapkan dan mengkoordinasikan menyusun konsep kebijakan Kepala Daerah dalam penyelenggaraan pembinaan, fasilitasi, monitoring, evaluasi, koordinasi dan pengendalian urusan Pemerintahan dan/atau Kewenangan Otonomi Provinsi di bidang penyuluhan hukum, peraturan perundang-undangan, fasilitasi produk hukum daerah dan bantuan hukum.

29

Hasil wawancara dengan Kepala Bagian Bantuan Hukum Sekretariat Provinsi Sumatera Utara, 9-10 Maret 2014, Pukul 09.00-12.00 WIB.

b. Menyelenggarakan koordinasi, fasilitasi, monitoring, evaluasi dan pengendalian pelaksanaan kebijakan Kepala Daerah di bidang penyuluhan hukum, peraturan perundang-undangan, fasilitasi produk hukum daerah dan bantuan hukum.

Biro Hukum dalam melaksanaan tugas pokok dan fungsinya dipimpin oleh seorang Kepala Biro Hukum yang rnernpunyai uraian tugas:

1) Menyelenggarakan pembinaan, bimbingan, arahan dan penegakan disiplin

pegawai pada lingkup Biro Hukum.

2) Menyelenggarakan penetapan perencanaan dan program kegiatan Biro, sesuai

ketentuan peraturan perundang-undangan.

3) Menyelenggarakan penetapan bahan/data di bidang penyelenggaraan hukum.

4) Menyelenggarakan penetapan penyusunan standar, norna dan kriteria

penyelenggaraan penyuluhan hukum, Peraturan Perundang-undangan, fasilftasi produk hukum daerah dan bantuan hukum, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

5) Menyelenggarakan pembinaan, koordinasi, fasilitasi, monitoring, evaluasi,

pengendalian dan pengawasan pelaksanaan kebl'jakan Kepala Daerah di bidang penyuluhan hukum, perundang-undangan, fasilitasi produk hukum daerah dan bantuan hukum, sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan.

6) Menyelenggarakan penyiapan bahan penyusunan dan penyempurnaan

kebijakan di bidang penyelenggaraan penyuluhan hukum, Peraturan perundang-undangan, fasilitasi, produk hukum daerah dan bantuan hukum.

7) Menyelenggarakan konsultasi, asistensi dan supervisi penyelenggaraan hukum, sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan.

8) Menyelenggarakan pembinaan dan pengendalian ketatausahaan, sesuai

standar yang ditetapkan.

9) Menyelenggarakan pengkoordinasian dan perumusan pelaporan LAKIP,

LKPJ, LPPD dan penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Biro, sesuai standar yang ditetapkan.

10) Menyelenggarakan koordinasi dan fasilitasi terhadap instansi vertikal lingkup

Provinsi dan Kabupaten/Kota, sesuai standar yang ditetapkan.

11) Menyelenggarakan fasilitas rapat-rapat internal dan eksternal Biro, sesuai

tugas dan fungsinya.

12) Menyelenggarakan koordinasi, fasilitasi, analisa dan pengkajian penyusunan

dan perumusan produk hukum daerah tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota, sesuai standar yang ditetapkan.

13) Menyelenggarakan supervisi dan klarifikasi penetapan kebijakan produk

hukum tingkat Provinsi dan Kabupaten, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

14) Meyelenggarakan pengendalian dan pengawasan atas produk hukum tingkat

Provinsi dan Kabupaten/Kota, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

15) Menyelenggarakan pengernbangan informasi, publikasi, penyuluhan dan

16) Menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan kebijakan, sesuai tugas dan fungsinya.

17) Menyetenggarakan pemberian masukan kepada Sekdaprovsu Provinsi, sesuai

tugas dan fungsinya.

18) Menyelenggarakan tugas lain yang diberikan Sekdaprovsu, sesuai tugas dan

fungsinya.

19) Menyelenggarakan laporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan

tugasnya, sesuai standar yang ditetapkan.30

Untuk melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud, Kepala Biro Hukum dibantu bagian-bagian dari Biro Hukum itu sendiri, yaitu:

1. Bagian Penyuluhan Hukum.

2. Bagian Perundang-Undangan.

3. Bagian Fasilitasi Produk Hukum Daerah.

4. Bagian Bantuan Hukum.

Mengingat bahwa bagian Penyuluhan Hukum, Bagian Perundang-Undangan, Bagian Fasilitasi Produk Hukum Daerah dalam biro hukum setdaprovsu tugas pokok dan fungsinya tidak berkaitan langsung dengan bahasan dalam tulisan ini sehingga tugas pokok dan fungsi ketiga bagian tersebut tidak diuraikan. Dengan kata lain tugas pokok dan fungsi yang diuraikan adalah tugas pokok dan fungsi Bagian Bantuan Hukum karena berkaitan langsung dengan materi tulisan ini dan merupakan yang berperan langsung dalam tugas pendampingan.

30

C. Tugas Pokok dan Fungsi Bagian Bantuan Hukum Biro Hukum