• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tujuan Pendidikan Multukultural

Dalam dokumen PENDIDIKAN MULTIKULTURAL ANAK USIA DINI (Halaman 43-48)

PEMBAHASAN MATERI A. Pembelajaran Multikultural

G. Tujuan Pendidikan Multukultural

Pada dasarnya tujuan pendidikan multikultural selaras dengan tujuan pendidikan pendidikan secara umum, yaitu mencetak peserta didik tidak hanya mampu mengembangkan potensi dirinya dalam penguasaan ilmu pengetahuan, seni dan teknologi. Melainkan sekaligus mampu mengembangkan dan menerapkan nilai-nilai universal dalam kehidupan.

Kemudian, secara spesifik gorski menjelaskan bahwa tujuan dari pendidikan multukultural adalah sebagai berikut:

a. Setiap peserta didik mempunyai kesempatan untuk mengembangkan prestasi anak

b. Peserta didik bagaimana belajar dan berpikir secara kritis

xliv

c. Mendorong peserta didik untuk mengambil peran aktif dalam pendidikan, dengan menghadirkan pengalaman-pengalaman anak dalam konteks belajar

d. Mengakomodasi semua gaya belajar

e. Mengembangkan sikap positif terhadapa kelompok-kelompok yang mempunyai latar belakang yang berbeda

f. Untuk menjadi warga yang baik disekolah dan dimasyarakat g. Belajar bagaimana menilai pengetahuan dari perspektif yang

berbeda

h. Untuk mengembangakan identitas etnis, nasional, global

i. Mengembangkan keterampilan-keterampilan mengambil keputusan dan analisis secara kritis.43

Di samping tujuan-tujuan multikultural yang telah disebut, pada dasarnya paradigma multikultural yang didasarkan pada nilai dasar toleransi,empati,simpati dan solidaritas sosial, maka hasil dari proses pendidikan multikultural diharapkan dapat mendorong terciptanya perdamaian dan upaya mencegah serta menanggulangi konflik etnis, konflik etnis beragama, radikalisme agama, pendidikan multikultural tidak dimaksudkan untuk menciptakan keseragaman cara pandang. Akan tetapai membangun kesadaran diri terhadap keniscayaan pluralitas sebagai sunnah Allah, mengakui kekurangan di samping kelebihan yang dimiliki baik diri sendiri maupun orang lain. Sehingga tumbuh sikap untuk mensinergikan potensi diri dengan potensi orang lain dalam kehidupan yang demokratis dan humanis.sehingga terwujudlah suatu kehidupan yang damai, berkeadilan dan sejahtera. Tujuan Pendidikan Multikultural dapat

43 Syamsul Ma’arif, Pendidikan Pluralisme di indonesia, (yogyakatra: lugong pustaka, 2005), hal. 95

xlv mencakup tiga aspek belajar (kognitif, afektif, dan tindakan) dan berhubungan baik nilai-nilai intrinsik (ends) maupun nilai instrumental (means) pendidikan Multikultural. Secara detail sebagaimana berikut:

a. Pengembangan Literasi Etnis dan Budaya. Salah satu alasan utama gerakan untuk memasukkan Pendidikan Multikultural dalam program sekolah adalah untuk memperbaiki kelalaian dalam penyusunan kurikulum. Pertama, kita harus memberi informasi pada siswa tentang sejarah dan kontribusi dari kelompok etnis yang secara tradisional diabaikan dalam kurikulum dan materi pembelajaran, kedua, kita harus menempatkan kembali citra kelompok ini secara lebih akurat dan signifikan, menghilangkan bias dan informasi menyimpang yang terdapat dalam kurikulum. Tujuan utama Pendidikan Multikultural adalah mempelajari tentang latar belakang sejarah, bahasa, karakteristik budaya, sumbangan, peristiwa kritis, individu yang berpengaruh, dan kondisi sosial, politik, dan ekonomi dari berbagai kelompok etnis mayoritas dan minoritas.

b. Perkembangan Pribadi. Dasar psikologis Pendidikan Multikultural menekankan pada pengembangan pemahaman diri yang lebih besar, konsep diri yang positif, dan kebanggaan pada identitas pribadinya. Mengembangkan pemahaman yang lebih baik tentang diri mereka sendiri dan pengalaman budaya dan kelompok etnis yang lain dapat memperbaiki penyimpangan yang menganggap nilai yang ada pada kelompok yang dominan itu lebih unggul.

c. Klarifikasi Nilai dan Sikap. Mengajari generasi muda untuk menghargai dan menerima pluralisme etnis, menyadarkan bahwa

xlvi

perbedaan budaya tidak sama dengan kekurangan atau rendah diri, dan untuk mengakui bahwa keragaman merupakan bagian integral dari kondisi manusia. Pengklarifikasian sikap dan nilai etnis didesain untuk membantu siswa memahami bahwa berbagai konflik nilai itu tidak dapat dielakkan dalam masyarakat pluralistik; dan bahwa konflik tidak harus menghancurkan dan memecah belah.

d. Kompetensi Multikultural. Upaya interaksi lintas kultural seringkali terhalang oleh nilai, harapan dan sikap negatif ; kesalahan budaya (cultural blunders); dan dengan mencoba menentukan aturan etiket sosial (rules of social etiquette) dari satu sistem budaya terhadap system budaya yang lain.

Pendidikan Multikultural dapat membantu siswa mempelajari bagaimana memahami perbedaan budaya tanpa membuat pertimbangan nilai yang semena-mena tentang nilai intrinsiknya.

e. Kemampuan Keterampilan Dasar. Tujuan utama Pendidikan Multikultural adalah untuk memfasilitasi pembelajaran untuk melatih kemampuan ketrampilan dasar dari siswa yang berbeda secara etnis.

f. Persamaan dan Keunggulan Pendidikan. Pendidik harus memahami secara keseluruhan bagaimana budaya membentuk gaya belajar, perilaku mengajar, dan keputusan pendidikan.

Dengan memberikan pilihan yang lebih tentang bagaimana mereka akan belajar akan membantu memaksimalkan prestasi belajar mereka. Tujuan multikultural untuk mencapai persamaan dan keunggulan pendidikan mencakup kognitif, afektif dan ketrampilan perilaku, di samping prinsip demokrasi.

xlvii g. Memperkuat Pribadi Untuk Reformasi Sosial. Tujuan pendidikan multicultural adalah untuk memulai perubahan dari lingkungan sekolah dan meluas pada lingkungan masyarakat.Pada diri siswa sebagai agen perubahan social ditanamkan nilai, sikap, kebiasaan, dan keterampilan agar mereka menjadi agen perubahan yang berkomitmen kuat dalam memberantas perbedaan etnis dan rasial. Tujuan dan pengembangan ketrampilan ini didesain untuk membuat masyarakat lebih benar-benar egaliter dan lebih menerima pluralisme kultural. Fungsi multikulturalisme ini adalah apa yang dimaksudkan Banks dengan pendekatan aksi sosial dari Pendidikan Multikultural, yang mengajari siswa bagaimana menjadi kritikus sosial (social critics), aktivis politik (political activists), agen perubahan change agents), dan pemimpin yang berkompeten dalam masyarakat dan yang berbeda secara etnis dan pluralistik secara kultural.

h. Memiliki Wawasan Kebangsaan dan Kenegaraan yang Kokoh.

Multikultural perlu menambahkan materi, program dan pembelajaran yang memperkuat rasa kebangsaan dan kenegaraan dengan menghilangkan etnosentrisme, prasangka, diskriminasi dan stereotipe.

i. Memiliki Wawasan Hidup yang Lintas Budaya dan Lintas Bangsa sebagai Warga Dunia. Hal ini berarti individu dituntut memiliki wawasan sebagai warga dunia (world citizen). Namun siswa harus tetap dikenalkan dengan budaya lokal, harus diajak berpikir tentang apa yang ada di sekitar lokalnya. Mahasiswa diajak berpikir secara internasional dengan mengajak mereka untuk

xlviii

tetap peduli dengan situasi yang ada di sekitarnya act locally and globally.

j. Hidup Berdampingan Secara Damai. Dengan melihat perbedaan sebagai sebuah keniscayaan, dengan menjunjung tinggi nilai kemanusian, dengan menghargai persamaan akan tumbuh sikap toleran terhadap kelompok lain dan pada gilirannya dapat hidup berdampingan secara damai.

k.

Dalam dokumen PENDIDIKAN MULTIKULTURAL ANAK USIA DINI (Halaman 43-48)

Dokumen terkait