• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II PRINSIP KETERBUKAAN DALAM PERUNDANG-

B. Tujuan Prinsip Keterbukaan

Air sungai yang bersih dan bening akan lebih memudahkan seseorang untuk melihat apa yang ada dibawah permukaan air sungai tersebut sebelum ia memutuskan untuk terjun kedalam sungai tersebut. Keadaan air sungai seperti ini dapat dengan mudah dijadikan sebagai pertimbangan untuk melihat potensi risiko yang membahayakan yang ada dibawah permukaan air sungai tersebut.

Keadaan akan sangat berbeda jika air sungai tersebut keruh atau tidak bening.

Resiko terkena bahaya dapat saja terjadi pada orang yang memutuskan untuk terjun ke dalam sungai tersebut. Demikian halnya dalam pengungkapan seluruh informasi material sangat penting untuk mencegah terjadinya penipuan atau penyalahgunaan kekuasaan.

Pentingnya prinsip keterbukaan dalam pasar modal, telah ditekankan oleh hasil studi International Federation of Stock Exchange (FIBV) pada tahun 1998. Disebutkan bahwa dalam rangka menuju milenium ketiga orientasi pengembangan pasar modal dunia adalah menciptakan pasar modal-pasar modal yang likuid dan efisien. Untuk mewujudkan kondisi yang demikian, pasar modal dimana-mana cenderung meningkatkan hal-hal yang

‡‡‡‡‡‡‡‡Mohamad Samsul, Pasar Modal dan Manajemen Portofolio (Jakarta: Erlangga, 2006), hlm. 61.

antara lain terkait dengan keterbukaan. Hasil riset International Organization of Securities Commisson (IOSCO), mengungkapkan bahwa pasar modal yang mengembangkan sistem yang aman dan efisien terbukti lebih menarik bagi investor domestik maupun asing.§§§§§§§§

Pengamatan John C. Cofee. Jr tentang perlunya mempertahankan sistem keterbukaan wajib dapat dijadikan sebagai dasar penerapan prinsip keterbukaan bagi emiten atau perusahaan publik. Gunanya untuk mengatur pemberian informasi mengenai keadaan keuangan dan informasi lainnya kepada investor. Dengan perkataan lain, tujuan yang ingin dicapai ketentuan ini adalah untuk menghasilkan dokumen yang menceritakan kepada pembeli prospektif, mengenai berbagai hal yang seharusnya diketahui oleh pembeli sebelum membeli suatu saham.*********

Dengan pemberian informasi berdasarkan prinsip keterbukaan, maka dapat diantisipasi terjadinya kemungkinan investor tidak memperoleh informasi atau fakta material atau tidak meratanya informasi bagi investor disebabkan ada informasi yang tidak sampai dan bisa juga terjadi informasi yang belum tersedia untuk publik telah disampaikan kepada orang-orang tertentu, seperti kepada seseorang atau kelompok investor lainnya. Sedangkan

§§§§§§§§Bismar Nasution, op.cit., hlm. 23.

*********John C. Coffee, Jr.1, Market Failure and the Economic Case for A Mandatory Disclosure System,Virginia Law Review, Vol.79, 1984, hlm. 721-722, dalam : Bismar Nasution, op.cit., hlm. 26.

informasi itu sangat berfungsi karena berisi fakta material yang dapat dibuat sebagai bahan pertimbangan bagi investor untuk melakukan investasi.†††††††††

Penekanan untuk mencermati pelaksanaan prinsip keterbukaan dalam pasar modal Indonesia adalah langkah yang tepat dilakukan, mengingat terdapatnya berbagai masalah yang timbul dalam pelaksanaan prinsip keterbukaan. Tanpa upaya pembenahan prinsip keterbukaan terhadap masalah-masalah yang timbul menyebabkan tujuan prinsip keterbukaan tidak tercapai, dan pada akhirnya mengakibatkan pasar modal mengalami atau menjadi tidak efisien. Pengungkapan informasi tentang fakta material secara akurat dan penuh diperkirakan dapat merealisasikan tujuan prinsip keterbukaan dan mengantisipasi timbulnya pernyataan yang menyesatkan (misleading) bagi investor. ‡‡‡‡‡‡‡‡‡

Sedikitnya ada tiga (3) tujuan ditegakkannya prinsip keterbukaan di pasar modal.§§§§§§§§§ Pertama, menjaga kepercayaan investor. Pelaksanaan prinsip keterbukaan guna meningkatkan kepercayaan investor atau publik terhadap pasar modal sangat penting untuk diperhatikan. Karena apabila terjadi “krisis kepercayaan” atau “ketidakpercayaan” investor terhadap pasar modal dan perekonomian, maka investor menarik modal mereka dari pasar.

Akibatnya pasar dan perekonomian akan rusak secara keseluruhan. Sebab ketiadaan keterbukaan atau ketertutupan informasi akan menimbulkan

†††††††††D. Brian Hufford, “Deserring Fraud vs, Avoiding the ‘Srike Suit’ : Reaching An Appropriate Balance,” Brooklyn Law Review, Vol.61,1995, hal. 55-56, dalam : Bismar Nasution, op.cit., hlm. 26.

‡‡‡‡‡‡‡‡‡Bismar Nasution, op.cit.,hlm. 27-28.

§§§§§§§§§Ibid.

ketidakpastian bagi investor. Akibanya investor sulit mengambil keputusan untuk berinvestasi melalui pasar modal, hal ini sesuai dengan pendapat bahwa apabila semakin jelas informasi perusahaan, maka keinginan investor untuk berinvestasi semakin tinggi. Sebaliknya ketiadaan atau ketertutupan informasi dapat menimbulkan keragu-raguan investor untuk berinvestasi. Peraturan prinsip keterbukaan secara substansial dapat memberikan iformasi pada saat-saat yang telah ditentukan, dan yang lebih penting peraturan prinsip keterbukaan mengatur tentang pengawasan, waktu, tempat dan dengan cara bagaimana perusahaan melakukan keterbukaan.

Kebijakan pemerintah merupakan faktor penting yang mempengaruhi kepercayaan investor terhadap pergerakan harga saham di bursa. Karena hal-hal yang menentukan pertumbuhan perusahaan didominasi oleh pertimbangan kebijakan pemerintah. Deregulasi pasar modal mempengaruhi perilaku investor, yang sebelumnya cenderung mengharapkan deviden saham, telah beralih orientasinya kepada kenaikan kurs atau capital gain. Selanjutnya perubahan perilaku investor ini telah membuat harga saham menjadi naik.

Dengan deregulasi yang dikeluarkan pemerintah membuka pintu untuk masuknya investor asing ke bursa efek telah melahirkan lonjakan yang spektakuler dalam aktivitas pasar modal dan membawa dampak nyata pada penawaran dan permintaan bursa efek. Salah satu contoh kebijakan pemerintah yang mempengaruhi kepercayaan investor terhadap saham, dapat di lihat dalam keputusan pembekuan izin operasi tujuh bank swasta nasional

pada tanggal 04 April 1998.********** Pembekuan tersebut melahirkan tanggapan negatif pelaku bursa. Mereka profit taking, sehingga IHSG anjlok.

Pergerakan harga saham juga dipengaruhi oleh lahirnya Undang-undang yang baru, kebijakan pemerintah melalui perundang-undangan. Naiknya IHSG dari akhir tahun 1991 sampai Februari 1992, yang sebelumnya menurun terus menerus sejak April 1990 adalah optimisme pelaku bursa sehubungan lahirnya beberapa undang-undang yang berkaitan dengan investasi pada tahun 1992.

Pertama, Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan, memberikan kesempatan kepada investor asing untuk membeli saham-saham bank. Kedua, Undang-undang Pasar Modal tahun 1995, yang berlaku efektif mulai tanggal 1 Januari 1996 juga telah membuat optimisme pelaku bursa.

Karena lahirnya Undang-undang Pasar Modal tersebut telah menjadi dambaan pelaku pasar selama ini, tahun 1996 IHSG naik 22 persen dan awal tahun 1997 IHSG BEJ telah berada pada posisi puncak sebesar 700, yang merupakan sejarah tertinggi IHSG BEJ.††††††††††

Tujuan prinsip keterbukaan kedua, adalah menciptakan pasar yang efisien. Menurut John C. Cofee. Jr pasar yang efisien berkaitan dengan sistem keterbukaan wajib. Sistem keterbukaan wajib berusaha menyediakan informasi teknis bagi analis saham dan profesional pasar. Hal ini wajar karena mereka merupakan daya penggerak pasar yang efisien. Keterbukaan yang

**********Ibid, hlm. 48-50.

††††††††††Ibid.

dilakukan secara terinci bagi investor individu mempengaruhi analisis fundamental terhadap penilaian suatu tingkat risiko portopolio.‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡

Menurut John C. Cofee. Jr argumentasi terkuat atas suatu sistem keterbukaan wajib dapat didasarkan pada efisiensi, data empiris secara kuat menyatakan bahwa penggunaan sistem keterbukaan wajib menyebarkan harga yang diturunkan, sehingga dapat meningkatkan efisiensi alokasi pasar modal.

John C. Cofee. Jr menyatakan sistem keterbukaan wajib tidak hanya berlandaskan pada bukti historis, sebab logika ekonomi juga menunjukkan pada kesimpulan yang menyatakan adanya kelemahan penelitian saham dan verifikasi karena tidak adannya sistem keterbukaan wajib.§§§§§§§§§§

Tujuan pelaksanaan prinsip keterbukaan untuk membantu menetapkan harga pasar yang akurat, relevan dengan kebutuhan investor canggih atau profesional yang memerlukan informasi untuk keputusan investasi. Karena dalam pasar modal yang modern harga saham tidak ditentukan oleh investor-investor individual amatir atau investor-investor biasa, tetapi oleh investor-investor profesional.

Dalam hal ini, tidaklah penting apakah investor biasa mengerti atau tidak mengerti tentang informasi yang harus disampaikan. Yang utama adalah informasi harus diinformasikan tanpa memperhatikan siapa yang memperoleh lebih dahulu. Cara penyampaian informasi di atas didasarkan pada asumsi harga tercermin dari informasi yang efisien. Hal ini membenarkan bahwa

‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡Ibid, hlm. 51.

§§§§§§§§§§Ibid, hlm. 56.

keakuratan harga saham akibat yang menguntungkan dari keterbukaan.***********

Tujuan prinsip keterbukaan ketiga adalah perlindungan terhadap investor. Tidak berlebihan apabila undang-undang pasar modal suatu negara mewajibkan prinsip keterbukaan, walaupun negara tersebut telah mempunyai ketentuan anti fraud, sebagimana diatur dalam Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP).

Suatu negara walaupun telah mempunyai ketentuan anti fraud, tetapi tidak mempunyai peraturan keterbukaan wajib bagi perusahaan go public akan dapat merugikan investor. Dalam keadaan seperti itu perusahaan dapat memberikan informasi sepanjang bersedia, atau dapat diam tanpa adanya informasi atau memberikan informasi tidak tepat waktu. Apabila ketentuan prinsip keterbukaan tidak ada, maka kecenderungan penipuan tersebut sulit dihindari. Perlu ditetapkan ketentuan spesifik mengenai anti fraud dalam transaksi saham yang pada dasarnya merupakan alat pelindung dan untuk mencegah tindakan semena-mena kepada investor publik, atau untuk melindungi investor dari praktek-praktek perbuatan curang. Ketentuan spesifik untuk anti fraud tersebut adalah dengan menetapkan ketentuan pelaksanaan prinsip keterbukaan, yang memberikan akses yang sama dan menyederhanakan penyampaian informasi sehingga semua pihak dapat memahaminya dan menyelesaikan masalah.†††††††††††

***********Ibid.

†††††††††††Ibid,hlm. 59.

Apabila hukum yang mewajibkan prinsip keterbukaan ditegakkan secara fair dan mengandung unsur creditability serta accountability, maka penipuan dalam bentuk pernyataan menyesatkan dapat diatasi, sebab dengan pelaksanaan prinsip keterbukaan itu membuat kegiatan yang dilakukan manajemen sangat mudah dideteksi.‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡

Pencapian tujuan prinsip keterbukaan untuk perlindungan investor dapat terpenuhi, sepanjang informasi yang disampaikan kepada investor mengandung kelengkapan data keuangan emiten dan informasi lainnya yang mengandung fakta material. Dengan penyampaian informasi yang demikian kepada investor berguna untuk menghindari investor dari bentuk-bentuk penipuan atau manipulasi. Keterbuaan wajib harus ditegakkan sesuai dengan peraturan pasar modal yang mengatur keterbukaan harus dilaksanakan dengan prinsip ketinggian derajat akurasi informasi dan derajat kelengkapan informasi secara fair. Sebaliknya peraturan pasar modal melarang penipuan atas pemberian informasi yang salah, kebenaran yang tidak lengkap dan diam terhadap informasi. Pelanggaran terhadap pemberian informasi yang tidak akurat tersebut bertujuan agar informasi tidak menyesatkan investor dan tidak merusak harga saham. Harga saham yang akurat berkaitan dengan keakuratan informasi yang diterima investor pada saat pengambilan keputusan dalam perdagangan saham.§§§§§§§§§§§

C. Pilar-pilar Prinsip Keterbukaan

‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡Ibid.

§§§§§§§§§§§Ibid, hlm. 65.

Dokumen terkait