• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUJUAN UMUM DINDING BAHASA:

Dalam dokumen BPKP Bahasa 1B Panduan Guru (Halaman 77-84)

DING BAH DINDING BAHASA BULAN 7 ASA Bulan

TUJUAN UMUM DINDING BAHASA:

- Guru mendorong anak untuk membaca cerita - Guru mendorong selalu memberikan pendapat

- Guru mendorong anak untuk cerita tentang pengalaman pribadi *Guru membaca cerita dengan tempo lambat

- Guru pilih cerita dari RPP atau dari buku cerita yang ada di sekolah.

- Guru, “Anak-anak, saya akan membaca cerita. Semua dengar, sebentar saya akan tanya.”

*Guru tanya anak-anak tentang cerita

- Guru, “Kalian sudah dengar cerita? (Sudah)Bagus, tadi saya baca cerita tentang apa? Anak

jawab apa yang mereka dengar.”

*Guru tanya pendapat anak-anak tentang cerita

- Guru, “Menurut kalian cerita yang guru baca kalian suka tidak? Anak bisa jawab suka atau tidak suka. Kalau anak jawab suka atau tidak suka. Bisa bisa tanya ulang. Kenapa suka Anak akan jawab saya suka karena…. kenapa tidak suka? Anak akan jawab saya tidak suka karena… Bagus sekali, kalian sudah kasih pendapat kalian tentang cerita yang guru baca. Tidak ada yang salah atau benar saat

kalian kasih pendapat.”

*Anak cerita tentang pengalaman mereka tentang cerita

- Guru, “Siapa punya pengalaman yang sama dengan cerita yang guru baca. Ada yang mau

cerita?”

- Satu anak cerita pengalaman.

- Guru, “Terima kasih, jadi tadi teman cerita tentang apa? Anak jawab apa yang mereka dengar. Bagus, apa pendapat kalian tentang cerita apakah kalian suka? Anak jawab suka. Kenapa kamu suka cerita dari teman? Anak jawab: Saya suka karena… kalau anak jawab saya tidak suka. Kenapa kamu tidak suka? Anak jawab; Saya tidak suka karena… Terima kasih, kalian sudah kasih pendapat kalian tentang cerita. Kita tidak boleh marah atau sedih kalau teman kasih pendapat. Teman kasih

pendapat itu bagus.”

TUJUAN UMUM DINDING BAHASA:

- Menyiapkan anak-anak untuk materi yang akan diajar selanjutnya. - Melatih konsep baru dan mengulang konsep lama.

- Menghafal hal-hal yang perlu diingat karena terus diulang.

- Waktu atau kesempatan yang baik untuk anak dan guru bertanya “mengapaTUJUAN KHUSUS (KD:3.1, 4.1, 3.2, 4.2, 3.3, 4.3, 3.6, 4.6)

- Membaca cerita, pendapat, pengalaman anak-anak - Anak belajar kosakata baru

- Anak belajar kalimat tanya - Anak belajar kata ganti orang - Anak belajar sebab-akibat - Anak belajar kata tunjuk - Anak tanda baca + kalimat - Wawancara

- Anak belajar diskusi tentang cita-cita KOSAKATA : kosakata baru di dalam cerita ALAT & BAHAN : kartu gambar, cerita

Waktu : Dinding Bahasa 35 menit

TUJUAN:

- Guru mendorong anak untuk mengenal kosakata baru - Guru mendorong untuk buat kalimat pakai kosakata baru * Guru membaca kosakata baru

- Guru ajar kosakata baru yang sudah ada di papan. - Guru, “Saya akan baca kosakata baru di papan.”

- Guru baca dengan tempo lambat.

- Guru, “Kalian sudah dengar guru baca. Sekarang guru akan tunjuk dan kalian baca kata yang guru

tunjuk.”

- Guru tunjuk kata dan anak baca. Guru lihat apakah ada anak yang alami kesulitan. * Guru tanya anak tentang arti kosakata baru

- Guru, “Kalian sudah dengar dan baca kosakata baru. Sekarang saya akan tanya arti kosakata baru. Siapa tahu arti kata: … .”

Contoh: tukang? (Tukang adalah orang yang biasa bangun rumah.) Guru bisa tanya tentang kosakata yang lain. kalau ada kata yang susah guru yang kasih penjelasan.

* Guru minta anak untuk buat satu kalimat dengan kosakata baru

- Guru, “Sekarang masing-masing dari kalian pilih satu kata. Kalau sudah kalian harus pikir dan buat

satu kalimat pakai kata itu.”

- Anak-anak buat satu kalimat dengan kosakata baru.

- Guru, “Apakah sudah selesai? (sudah)Bagus, sekarang siapa mau baca satu kalimat, pakai

kosakata baru?”

- Anak baca satu kalimat. Kalau bisa guru tunjuk anak, kalau mereka malu. *Guru minta satu anak maju untuk baca kosakata baru

- Guru, “Siapa mau maju baca kosakata kepada kita semua?’ - Satu anak maju dan baca kosakata dan teman-teman ikut teman.

- Kegiatan ini sama dengan guru saat pertama mengajar tentang kosakata.

2. KOSAKATA

TUJUAN:

- Guru mendorong anak untuk bertanya menggunakan kata tanya - Guru mendorong untuk membuat kalimat dengan kata Tanya - Guru mendorong anak untuk mengenal simbol tanda tanya * Guru mengajar hal baru ‘Kata Tanya”

- Guru ajak anak-anak nyanyi. Lagu-lagu nomor 1.

- Kalau bisa guru sudah tulis lagu di papan sebelum pelajaran di mulai. Untuk hemat waktu. - Guru, “Sekarang kita akan belajar hal baru, yaitu kata tanya Siapa dari kalian yang senang

bertanya? (saya) kalau kita bisa bertanya itu bagus, tetapi sekarang kalau kita mau tanya harus pakai kata tanya. Ada yang tahu? (tidak)Bagus, saya akan kasih tahu. Kata tanya ada: siapa, di mana, kapan, apa, kenapa.”

- Guru, “Mari kita baca sama-sama. Guru baca tempo lambat dan anak ikuti. (siapa, di mana, kenapa, kapan, apa)

- Guru, “Kalian sudah tahu kata tanya. Tapi di kata tanya punya tanda, bentuknya ada yang tahu?

(tidak/tahu) Bagus, bentuk tanda tanya adalah

?

jadi akhir kalimat tanya selalu ada tanda tanya. Contoh; Siapa nama kamu? Ada kata tanya apa? (Siapa)Benar, ada tanda apa di akhir kalimat?” (tanda tanya)

- Guru, “Terima kasih, saya akan jelaskan satu-satu. Siapa itu untuk tanya orang. Contoh: Siapa nama kamu? Coba tanya teman dengan kalimat tanya yang guru buat. Anak tanya teman “Siapa

nama kamu?” Bagus, teman jawab apa? (Dia kasih tahu namanya.) Di mana, untuk tanya tempat tinggal. Contoh; kamu tinggal di mana? Coba tanya teman lagi. Anak-anak tanya teman. Bagus, dia jawab apa? Anak kasih tahu jawaban teman.Kapan kita akan pakai untuk tanya tentang waktu. Contoh; kapan kamu lahir? Tanya teman di samping. Anak tanya teman di samping. Bagus, teman jawab apa? Anak kasih tahu jawaban teman. Apa untuk tanya barang atau benda. Contoh: Apa warna yang kamu suka? Coba tanya teman. Anak tanya teman. Apa jawaban teman? Anak kasih tahu jawaban teman. Bagus, ada lagi kenapa. Untuk tanya alasan. Contoh kenapa kamu suka warna itu. Coba ulang tanya teman.Anak tanya teman. Apa jawaban teman?”Anak kasih tahu jawaban teman.

- Guru, “Terima kasih, jadi kata tanya ada apa saja? (siapa, di mana, kapan, apa, kenapa) Di kalimat tanya selalu ada tanda apa?”(tanda tanya)

* Guru minta anak buat kalimat

- Guru, “Sekarang kalian semua punya tugas, buat kalimat tanya pakai kata tanya siapa?

- Satu anak buat satu kalimat tanya.

- Contoh anak buat: 1. Siapa nama kamu? 2. Siapa nama kakak kamu? Dan lain-lain. - Guru, “Siapa mau baca kalimat tanya?” Guru bisa tunjuk. Kalau bisa semua anak ditanya.

- Guru bisa lanjut dengan kata tanya yang lain dengan cara yang sama. kalau anak sudah mengerti buat kalimat dengan kata tanya siapa.

* Guru ulang kata ganti orang

- Guru, “Guru punya 2 kalimat 1. Saki pergi ke sekolah. 2. Dia pergi ke sekolah.Siapa tahu apa yang beda dari kalimat ini? Padahal sama-sama pergi ke sekolah? (kalimat nomor satu pakai nama Saki yang kedua pakai dia.) Benar, siapa tahu dia itu kata apa? (kata ganti orang) kata ganti Dia untuk tunjuk berapa orang? (satu orang )Siapa masih ingat kata ganti orang ada apa saja? (saya, dia)

Kata ganti artinya kita tidak sebut nama orang, tapi kita pakai kata lain untuk tunjuk atau sebut.

saya untuk tunjuk apa? (Diri sendiri) Untuk tunjuk satu orang atau dua orang? (satu orang) Bagus.”

* Guru latih anak-anak kata ganti

- Guru, “Siapa mau maju tulis kata ganti orang di kalimat kedua?” 1. Tina masak sayur.

2. Dia masak sayur. Warna kuning anak yang tulis.

Ada yang beda tidak kalimat yang guru tulis? (Ada, nomor 1 pakai nama Tina, tapi nomor 2 Tina ganti dengan Dia)Benar sekali. Apakah kata yang lain berubah? (tidak berubah) Benar, jadi guru hanya ganti nama orang dengan apa? (kata ganti orang)Benar, karena Tina satu orang jadi guru ganti dengan Dia.”

- Guru, “Sekarang semua punya tugas buat satu kalimat pakai kata ganti saya. Contoh: saya senang makan ikan.Kalian bebas untuk buat kalimat.” Kasih waktu kepada anak-anak.

- Guru, “Apakah sudah selesai? Sekarang satu anak baca satu kalimat.” Guru bisa tunjuk supaya semua anak dapat giliran.

* Guru ajak anak main

- Guru, “Guru akan sebut kata ganti orang. Kalau guru sebut saya kalian harus taruh tangan di dada. Tetapi kalau guru sebut dia. Kalian harus tunjuk satu orang teman.”

- Guru lihat apakah mereka mengerti kata ganti dia dan saya.

* Guru ulang sebab-akibat

- Guru, “Siapa yang pernah minum obat? (saya) Kenapa minum Obat? (Karena saya sakit.) Jadi

Sebab sakit, akibat apa? (minum obat) Bagus, masih ingat sebab-akibat. Sebab punya arti apa?

(Apa yang kita buat.) Akibat punya arti apa? (Apa yang kita dapat.) Sebab mama masak ikan.

Akibat apa? (Kita bisa makan.)Sebab Bapak tangkap ikan? (Kita bisa makan ikan.) Sebab mama tanam sayur akibat apa? (sayur tumbuh) Sebab main becek, akibat apa?” (badan kotor)

* Guru baca cerita

- Guru pilih satu cerita dan baca.

- Guru bisa tanya anak-anak tentang sebab-akibat dari cerita.

- Contoh, “kenapa dia bangun rumah?Apa akibat dia bangun rumah?” * Guru ajak anak nyanyi

- Guru, “Anak-anak, kita akan nyanyi. Lagu sebab-akibat.” 5. SEBAB-AKIBAT

Siapa tahu

Siapa tahu, sebab dia jatuh Naik pohon tinggi itu sebabnya

Siapa tahu , sebab dia makan Mama masak sayur itu sebabnya

Nada lagu sama dengan lagu: ‘Siapa tahu?’

Ajak anak untuk nyanyi saat ajar sebab-akibat. Guru bisa ganti kata jatuh, makan dan lain-lain.

* Guru ulang kata tunjuk

- Guru coba mulai dengan tunjuk sesuatu yanga da dalam kelas. Contoh tunjuk lemari. Itu apa? Anak jawab: itu lemari. Tanya lagi berdiri dekat anak dan sambil tunjuk tas anak. Ini apa? anak itu jawab (ini tas).

- Guru, “Siapa tahu saat guru tanya kalian, saya pakai kata apa? (kata tunjuk) Benar, kata tunjuk apa saja? (ini, itu) Benar, kata tunjuk ini dan itu. Kata tunjuk untuk tunjuk ini dan itu untuk tunjuk apa? (untuk tunjuk manusia, hewan, benda/barang, tanaman) Ini untuk tunjuk yang ada di mana?

(Untuk tunjuk yang ada dekat dengan kita.) Itu untuk tunjuk yang ada di mana?” (Untuk tunjuk yang ada jauh dari kita.)

* Guru minta anak untuk buat kalimat

- Guru, “Saya buat satu kalimat dengan kata tunjuk. Pohon itu Saki yang tanam. Saya pakai kata tunjuk apa? (itu) Benar, sekarang kalian semua punya tugas. Buat satu kalimat dengan kata tunjuk

itu.”

- Guru kasih waktu kepada anak-anak untuk pikir dan buat satu kalimat. - Guru, “Waktu habis, saya akan tanya. Siapa bisa baca satu kalimat?”

- Anak baca kalimat yang mereka buat. Guru bisa tunjuk anak.

- Kalau anak sudah mengerti guru bisa minta anak untuk buat kalimat dengan kata tunjuk ini, dengan cara yang sama.

* Guru ajak anak main di luar

- Guru, “Kita akan main di luar. Masing-masing kelompok harus pikir barang, orang, hewan, atau

apa saja yang ada di luar. Kalian harus tanya pakai kata tunjuk ini dan itu.” - Guru bagi anak-anak dalam dua kelompok.

- Anak buat kalimat dengan kata tunjuk. Contoh; Itu apa? kelompok lain jawab: Itu pohon.

* Guru latih tanda baca

- Guru, “Siapa pernah lihat tanda . , ? ini ada di mana? (saya, ada di buku) Benar, kita sebut ini tanda baca. Siapa tahu tanda ini namanya apa saja?” (tanda titik, tanda koma, tanda tanya)

Kalau anak tidak tahu, guru bantu.

- Guru, Jadi, saat kalian baca cerita atau kalimat, kalau ada tanda seperti ini, kalian harus berhenti sebentar. Caranya Hitung 1, 2 dalam hati, tarik nafas, baru lanjut baca kalimat berikut.

Saat kalian baca cerita atau kalimat. Kalian tidak perlu baca cepat. Kalian baca pelan dan lihat

ada tanda yang ada dalam cerita atau kalimat.”

- Guru, Tanda titik selalu ada di akhir kalimat. Contoh: Sopir bawa mobil. Tanda titik ada di mana?

(akhir kalimat)Benar, karena satu kalimat guru taruh tanda titik. Siapa bisa buat satu kalimat pakai kata kapal kalian baca guru tulis? Contoh anak buat; kapal bawa ikan.Bagus, akhir kalimat ada apa?” (tanda titik)

- Guru, Tanda koma, biasa ada di tenagh kalimat. Contoh; Saya mau jadi pilot, karena mau bawa pesawat. Tanda koma ada di mana? (ada di tengah)Benar, akhir kalimat ada apa?” (tanda titi) - Guru, Tanda tanya. Siapa tahu tanda tanya itu untuk apa? (kalimat tanya) Kalau anak tidak tahu

guru bantu. Tanda tanya untuk kalimat tanya. Jadi kalau kalian baca kalimat atau cerita dan akhir kalimat ada tanda ini, artinya itu kalimat tanya. contoh: Kenapa baju kotor?

Akhir kalimat ada tanda apa?” (tanda tanya) Guru bisa minta anak untuk buat kalimat lain.”

* Guru jelaskan kalimat

- Guru, “Tadi pagi makan apa? (Saya tidak makan/ saya makan ubi/ Saya makan ikan)Anak-anak jawab sesuai dengan apa yang mereka alami. Bagus, ada yang makan pagi, ada yang tidak ada yang makan ikan dan ada yang tidak makan. Semua yang kalian jawab kita sebut itu. kalimat Contoh;

Saya makan ubi. atau Saya makan ikan. Ini kita sebut apa? (kalimat) Bagus, awal kalimat selalu pakai huruf kapital dan akhir kalimat pakai tanda apa? (tanda titik)Jadi, ingat kalau kalian buat

kalimat, jangan lupa awal kalimat selalu pakai huruf kapital.” * Anak membuat kalimat secara lisan sesuai gambar

Gambar ada di lampiran guru dan sebagian ada di buku kerja anak.

- Guru, “Kalian sudah tahu tentang kalimat. Sekarang guru akan tunjuk gambar dan guru akan sebut satu kata. Tugas kalian adalah; satu anak harus buat kalimat dengan gambar itu.”

- Guru tanya anak, “Ini gambar apa? (polisi) Siapa bisa buat kalimat dengan kata polisi?” Contoh; polisi tangkap pencuri. Guru tulis anak baca kalimat. Jangan lupa tanya anak awal kalimat ada pakai huruf apa dan akhir kalimat harus ada tanda apa?

8. BELAJAR KALIMAT tukang nelayan dokter pilot pedagang guru petani polisi 7. TANDA BACA

* Guru ajak anak diskusi tentang cita-cita

- Guru, “Guru mau tanya, kenapa kalian mau sekolah? Anak kasih alasan kenapa mereka mau sekolah.

Semua bagus. Guru sambil tunjuk satu anak. Mau kerja apa? Misalnya anak jawab dokter.Guru tanya anak. Kenapa mau jadi dokter? Anak kasih alasan. Saya mau jadi dokter karena/ supaya…Bagus, dokter kerja di mana?(rumah sakit) Dokter bikin apa di rumah sakit?(kasih obat/suntik orang sakit.) Itu kita sebut cita-cita. Cita-cita punya arti kalau saya sudah besar saya mau jadi dokter, guru, polisi, pilot, petani, nelayan, penjual, wartawan, penulis, polisi hutan, tukang. Itu semua kita sebut profesi.”

- Guru, “Sekarang duduk berdua dengan teman. Tanya teman apa cita-cita teman. Tanya kenapa

dia pilih itu. Kalian bisa tanya apa saja. Tapi ingat kalau tanya harus pakai kata tanya.” - Guru keliling periksa apakah anak-anak diskusi dengan teman.

- Guru bisa tentukan satu topik tentang profesi dan ajak mereka diskusi. Contoh petani. Tanya anak- anak. Apa yang baisa petani buat? Petani tanam apa saja? Menurut kalian jadi petani itu baik tidak? Siapa yang mau jadi petani? Kalau jadi petani mau tanam apa?

10. CITA-CITA

*Guru ajak anak diskusi tentang profesi

- Guru,“Siapa yang pernah dengar tentang profesi? Kalau anak belum dengar guru jelaskan. Profesi itu sama dengan pekerjaan. Contoh saya. Saya di sini sebagai guru. pekerjaan saya guru. Guru

adalah profesi saya. Siapa bisa sebut apa lagi, selain guru? (dokter, wartawan, bupati,kepala desa) Kalau anak tahu mereka akan jawab lebih dari itu.

*Guru jelaskan dikusi

- Guru,“Kita akan belajar tentang disikusi. Diskusi itu artinya ada dua orang atau lebih yang duduk atau berdiri dan mereka bicara. Ada yang tanya, ada yang jawab, ada yang kasih pendapat. Jadi kalau diskusi kita harus dengar dan tidak boleh potong suara, kalau teman bicara. Jadi

sekarang kita akan diskusi tentang profesi.” *Guru ajak anak diskusi

Ingat anak saat diskusi, kalau ada teman yang bicara kalian tidak boleh potong suara. Kalian harus dengar samapi teman selesai bicara baru kalian bicara. Jaga nada bicara tidak boleh marah teman kalau teman kasih pendapat.

- Guru,“Siapa yang mau jadi pilot? (saya)Kenapa mau jadi jadi Pilot? Anak kasih alasan.Pilot biasa buat apa? Anak jelaskan cara kerja pilot.Kalau mau jadi pilot kalian harus buat apa? Anak jelaskan mereka harus sekolah atau belajar yang rajin.Bagus, sekarang kalian akan diskusi dalam kelompok satu kelompok ada 4 anak. Tugas kalian tanya teman. kalau sudah besar mau kerja apa? kalian bisa tanya apa saja.kalian bisa kasih pendapat kalian tentang pekerjaan yang teman pilih. Kalau sudah selesai gentian. Tanya cita-cita teman yang lain.”

- Guru bagi anak-anak dalam kelompok.

- Guru keliling untuk lihat apakah anak-anak diskusi. Bantu kelompok yang alami kesulitan. - Guru tanya anak-anak kalau sudah selesai.

Guru juga bisa tentukan topik untuk anak diskusi. Misalnya; minta anak-anak diskusi tentang petani, tukang angkat sampah, nelayan.

*Guru ajak diskusi dan kasih pendapat dari gambar

- Guru bisa minta pendapat anak dari gambar nomor 5 dari Dinding Bahasa. - Guru tunjuk gambar dan minta pendapat anak.

* Guru ajar lagu-lagu

- Guru pakai lagu saat mengajar.

- Guru pilih lagu di sini sesuai dengan materi saat itu. - Guru juga bisa pilih lagu dari DB semester 1.

1. Guru ajar lagu ‘tanya

2. Guru ajar lagu ‘Kring-kring naik sepeda?’ nyanyi dalam dua kelompok atau dua dua anak.

3. Guru ajar lagu ‘Ini Apa”

4. Guru ajak anak menyanyi lagu “Siapa Tahu”

11. LAGU-LAGU tanya Siapa orang Apa benda Di mana tempatnya Kapan waktu Kenapa alasan

Bagai bagaimana caranya

Kring, Kring Sepeda

kring, kring, kring Ada sepeda

Sepedaku dua roda Kudapat dari bapak Karena rajin belajar

ini apa? ini apa? ini apa namanya. Itu buku Itu buku Itu buku namanya Ini apa

Kelompok a tanya Kelompok b jawab

Nada lagu sama dengan lagu: ‘Sedang Apa?’

Ajak anak untuk nyanyi saat ajar kata tunjuk ini dan itu. Sambil tunjuk benda.

Siapa tahu

Siapa tahu, sebab dia jatuh Naik pohon tinggi itu sebabnya

Siapa tahu , sebab dia makan Mama masak sayur itu sebabnya

Nada lagu sama dengan lagu: ‘Siapa tahu?’

Ajak anak untuk nyanyi saat ajar sebab-akibat. Guru bisa ganti kata jatuh makan dan lain-lain.

Nada lagu sama dengan ‘Sedang Apa”

Guru bisa pakai lagu ini saat mengajar kata tanya.

Dalam dokumen BPKP Bahasa 1B Panduan Guru (Halaman 77-84)

Dokumen terkait