• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hampir setiap kali saya menghadiri upacara pengukuhan Guru Besar, selalu saja ada teman sejawat yang bertanya, “Pabila jua Prof-nya?”. Maklum, jabatan terakhir Lektor Kepala sudah disandang terlalu lama, sejak 1996. Pertanyaan seperti ini mencairkan kembali semangat saya yang sudah membeku. Atas dorongan rekan-rekan,Atas dorongan rekan-rekan, khususnya para senior, saya mengucapkan terima kasih.

Dokumen pendukung yang bertumpuk dan tidak tertata, tidak mungkin tersusun rapi tanpa bantuan saudara A. Mukti, tenaga honorer di Fakultas Pertanian Unlam. Atas bantuannya, usulan saya siap diajukan untuk dinilai oleh Senat Fakultas Pertanian Unlam dan Senat Unlam.

Alhamdulillah, Ibu Ir. Hj. Rodinah, M.S. selaku Dekan dan Ketua Senat Fakultas Pertanian Unlam, segenap anggota Senat Fakultas Pertanian Unlam, Prof. Ir. H. Muhammad Rasmadi, M.S. selaku Rektor dan Ketua Senat Unlam, serta semua anggota Senat/ Guru Besar Unlam mengusulkan pengangkatan saya sebagai Guru Besar untuk mendapat persetujuan Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas). Kepada mereka yang telah memungkinkan saya mendapat kepercayaan dan kehormatan sebagai Guru Besar dalam mata kuliah atau bidang ilmu Ekologi / Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan ini, saya ucapkan terima kasih setulus-tulusnya dari lubuk hati yang paling dalam.

Pada saat menulis pidato ini, saya menyadari betapa terbatasnya ilmu yang saya ketahui; tidak ubahnya bagaikan setetes air di samudera yang sangat luas dan sangat dalam. Namun, saya pun menyadari bahwa dengan bekal itulah saya dapat meniti karir akademik yang cukup panjang selama ini. Selama saya menapak jalan panjang kehidupan ini dan sampai dapat berpidato di hadapan forum terhormat ini, betapa banyak orang yang telah turut berjasa memanusiakan diri saya. Oleh karena itu, sepantasnyalah dalam suasana yang penuh kebahagiaan dan kehormatan ini serta sekaligus untuk mengenang mereka ―karena di antara mereka ada yang tidak bisa hadir di sini dan bahkan ada yang sudah meninggalkan dunia fana ini― saya mengucapkan terima kasih.

Bekal dasar dan filsafat hidup yang kuat, konsisten, dan istiqamah menuju khusnul-khotimah untuk mencapai tingkat kehidupan seperti sekarang ini telah ditanamkan pada diri saya oleh Almarhum Ayahanda H. Mursyid (Gelar Tuan Guru Haji Kabau) serta Almarhumah Ibunda Hj. Lawiah. Mereka telah mengasuh dan mendidik saya sejak kecil. Namun, mereka tidak dapat menyaksikan saya menerima jabatan akademik tertinggi ini, karena telah meninggal dunia. Rasa saling menyayangi serta rukun dan saling membantu antar-saudara dan antar-keluarga terbentuk dan terbina atas bimbingan Almarhum Ayahanda dan Ibunda. Doa, dorongan moril, bantuan materil sangat banyak saya peroleh dari kakak/adik saya: keluarga Hasbullah Mursyid, keluarga almarhum H. Saadillah Mursyid, keluarga almarhumah Hj. Samnah Syukeri Mursyid, keluarga Fadlillah Mursyid, keluarga Abidillah Mursyid, dan keluarga Faizah Eman Sulaiman Mursyid. Doa, dorongan moril, dan

bantuan materi/serta teladan kesabaran telah diberikan mertuaku, Almarhum Ayahanda H. Abdul Wahab dan Almarhumah Ibunda Hj. Halimah. Hal yang sama juga kami terima dari kakak ipar: keluarga almarhum Abdul Khair, keluarga H. Abdul Hadi Wahab, dan keluarga Hj. Hurriah H. Salimi. Atas doa, dukungan moril dan bantuan materil dari mereka semua saya sampaikan terima kasih. Kepada Ayahanda, Ibunda, dan kakak-kakak saya yang telah mendahului meninggalkan dunia fana ini, dipanjatkan doa semoga mereka mendapat tempat yang lapang dan terhormat di sisi Allah swt.

Kepada istriku tercinta, HELWATI ―sesuai dengan namanya ”MANIS”, yang selalu memberikan nuansa manis dalam mengarungi samudera hidup dan kehidupan yang penuh tantangan ini dan dengan penuh kesabaran, pengertian dan keikhlasannya senantiasa menjadi pendamping dan pendorong kuat sehingga saya dapat melaksanakan berbagai tugas selama ini― saya sampaikan rasa kasih sayang setulus-tulusnya. Penghargaan dan terima kasih yang khusus saya sampaikan juga atas kesabaran dan keikhlasan istriku dalam mengasuh dan membimbing anak-anak. Tanpa belaian kasih sayang darinya, tidaklah mungkin anak-anak dapat tumbuh dan berkembang baik fisik maupun akal-pikirannya.

Kepada anak-anakku, Fajar Isnaeni, Nizar Husnaeni, dan Helma Mursyida, saya sampaikan rasa bangga dan kasih sayang setulus-tulusnya. Anak-anakku semua, kalian sudah melaksanakan amanah yang dititipkan oleh bapak dan ibumu. Bersama isteri atau suami, kalian telah menghadirkan cucu yang cantik dan gagah: Maisa, Najya, Deniz, Arviza, dan Noval, sehingga menyempurnakan kebahagiaan di usia senja kakek dan neneknya. Semoga keluarga anak-anakku menjadi keluarga imani dan islami. Buat cucuku, semoga kalian menjadi anak shaleh dan shalehah serta bermanfaat bagi masyarakat dan bangsa.

Kepada segenap guru dan dosen, yang telah mendidik saya di SR (Sekolah Rakyat) sampai Perguruan Tinggi dan yang telah membekali saya dasar-dasar pemahaman ilmu pengetahuan dan budipekerti, serta kepada segenap rekan-rekan senasib seperjuangan dalam organisasi kemahasiswaan dan organisasi sosial kemasyarakatan, yang sama-sama belajar dan berlatih mengabdi dan menumbuh kembangkan kepedulian sosial, saya sampaikan terima kasih.

betapa berharganya bantuan dan sumbangsih orang lain. Tanpa sumbangsih mereka yang tak kenal lelah, tidak mungkin saya dapat bekerja dengan nyaman. Untuk itu saya sampaikan terima kasih kepada staf dan pegawai Fakultas Pertanian, Pusat Penelitian Lingkungan Hidup (PPLH), Rektorat, dan staf dan pegawai Program Studi Pengelolaan Sumber daya Alam dan Lingkungan (PS-PSDAL), Program Pascasarjana Universitas Lambung Mangkurat. Di unit-unit kerja ini saya pernah atau sedang menjabat pemimpin.

Naskah pidato ini dapat tersusun rapi atas bantuan saudara M. Isynainie, S.Hut., staf PS PSDAL serta Bandi Chairullah dan G. Tajuddin Noor, mahasiswa PS PSDAL Pascasarjana Universitas Lambung Mangkurat. Kepada mereka, saya ucapkan terima kasih.

Kepada hadirin, saya beserta keluarga juga mengucapkan terima kasih tak terhingga atas kesediaannya meluangkan waktu yang berharga untuk hadir dan mengikuti acara ini dengan khidmat. Kepada Dekan Fakultas Kehutanan serta Panitia Pengukuhan Tingkat Fakultas (Kehutanan) dan Tingkat Universitas Lambung Mangkurat, saya ucapkan terima kasih atas dukungannya menyiapkan dan melaksanakan acara dengan sukses.

Bagi semuanya itu, saya berdoa, semoga budi baik, perhatian, pengertian dan kesabaran yang diberikan mendapat imbalan yang berlipat ganda dari Allah swt. Akhir kalam, saya panjatkan puji syukur ke hadirat Allah swt. Atas ridho, karunia, dan rahmat-Nya jualah, saya dapat menempuh perjalanan hidup yang tidak pernah sepi dari tantangan.

Billahit taufiq wal hidayah, wassalaamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh.