BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 66
B. Uji Asumsi
Uji asumsi bertujuan untuk melihat apakah data yang akan dianalisis telah memenuhi asumsi dasar regresi yaitu uji normalitas, uji linearitas, uji autokorelasi, uji multikolinearitas dan uji heteroskedatisitas.
1. Uji Normalitas
Uji normalitas pada model regresi berganda dilakukan untuk menguji apakah nilai residual yang dihasilkan dari regresi terdistribusi secara normal atau tidak (Priyatno, 2012). Dalam hal ini uji normalitas bukan dilakukan pada masing-masing
dengan menggunakan uji Kolmogorov Smirnov. Pengujian ini menyatakan sebaran data berdistribusi normal jika p ≥ 0.05 dan sebaliknya jika p ≤ 0.05 maka sebarannya dinyatakan tidak normal.
a. Uji normalitas residual regresi linear dukungan organisasi terhadap komitmen karyawan pada organisasi.
Tabel 16
Hasil Uji Normalitas Residual
Regresi Linear Dukungan Organisasi terhadap Komitmen Karyawan pada Organisasi
KO-DO
N 412
Normal Parametersa,b Mean .0000000 Std. Deviation 6.51939701
Most Extreme Differences
Absolute .051
Positive .038
Negative -.051
Kolmogorov-Smirnov Z 1.030
Asymp. Sig. (2-tailed) .239
Berdasarkan tabel 16 terlihat bahwa nilai signifikansi sebesar 0.239 (p ≥ 0.05). Hal ini menunjukkan bahwa nilai residual untuk regresi linear dukungan organisasi terhadap komitmen karyawan pada organisasi terdistribusi normal.
b. Uji normalitas residual regresi linear bullying di tempat kerja terhadap komitmen karyawan pada organisasi
Tabel 17
Hasil Uji Normalitas Residual
Regresi Linear Bullying di Tempat Kerja terhadap Komitmen Karyawan pada Organisasi
UnRes_KO_WB
N 412
Normal Parametersa,b Mean .0000
Std. Deviation 7.30752
Most Extreme Differences
Absolute .032
Positive .025
Negative -.032
Kolmogorov-Smirnov Z .640
Berdasarkan tabel 17 terlihat bahwa nilai signifikansi sebesar 0.807 (p ≥ 0.05). Hal ini menunjukkan bahwa nilai residual untuk regresi linear bullying di tempat kerja terhadap komitmen karyawan pada organisasi terdistribusi normal.
c. Uji normalitas residual regresi linier dukungan organisasi dan bullying di tempat kerja terhadap komitmen karyawan pada organisasi
Tabel 18
Hasil Uji Normalitas Residual
Regresi Linear Dukungan Organisasi dan Bullying di Tempat Kerja terhadap Komitmen Karyawan pada Organisasi
UnRes_KO_DO_WB
N 412
Normal Parametersa,b Mean 0E-7
Std. Deviation 6.35984534
Most Extreme Differences
Absolute .049
Positive .042
Negative -.049
Kolmogorov-Smirnov Z .988
Asymp. Sig. (2-tailed) .283
Berdasarkan tabel 18 terlihat bahwa nilai signifikansi sebesar 0.283 (p ≥ 0.05). Hal ini menunjukkan bahwa nilai residual untuk regresi linear dukungan organisasi dan bullying di tempat kerja terhadap komitmen karyawan pada organisasi terdistribusi normal.
2. Uji Linearitas
Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai hubungan yang linear atau tidak secara signifikan. Dalam penelitian ini, uji linearitas dilakukan untuk melihat apakah tiga variabel yaitu variabel komitmen karyawan pada organisasi, dukungan organisasi dan bullying di tempat kerja berkorelasi memenuhi asumsi garis linear. Hasil uji linearitas dapat dilihat pada tabel 19 berikut:
Tabel 19 Hasil Uji Linearitas
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
KO*DO
Between Groups
(Combined) 11023.161 43 256.353 6.457 .000 Linearity 8163.736 1 8163.736 205.642 .000 Deviation from Linearity 2859.425 42 68.082 1.715 .005 Within Groups 14609.118 368 39.699 Total 25632.279 411 KO*WB Between Groups (Combined) 5541.016 44 125.932 2.300 .000 Linearity 3684.927 1 3684.927 67.311 .000 Deviation from Linearity 1856.089 43 43.165 .788 .829 Within Groups 20091.263 367 54.745
Total 25632.279 411
Berdasarkan tabel 19 terlihat bahwa nilai F = 6.457 (p<0.00) untuk korelasi antara komitmen karyawan pada organisasi dengan dukungan organisasi dan nilai F = 2.3 (p<0.00) untuk korelasi antara komitmen karyawan pada organisasi dengan
bullying di tempat kerja. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang linear antara variabel komitmen karyawan pada organisasi dengan dukungan organisasi dan variabel komitmen karyawan pada organisasi dengan bullying di tempat kerja.
3. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terdapat korelasi antara residual pada periode t dengan residual pada periode sebelumnya (t-1). Model regresi yang baik adalah yang tidak terdapat masalah autokorelasi. Metode pengujian menggunakan uji Durbin-Watson, dengan ketentuan sebagai berikut :
a) dU < DW < 4-dU maka Ho diterima, artinya tidak terjadi autokorelasi. b) DW < dL atau DW > 4-dL maka Ho ditolak, artinya terjadi autokorelasi.
c) dL < DW < dU atau 4-dU < DW < 4-dL, artinya tidak ada kepastian atau kesimpulan yang pasti.
Berikut hasil uji autokorelasi untuk variabel komitmen karyawan pada organisasi, dukungan organisasi dan bullying di tempat kerja :
Tabel 20
Hasil Uji Autokorelasi
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson
1 .593a .351 .348 6.375 1.928
a. Predictors: (Constant), Bullying di Tempat Kerja, Dukungan Organisasi b. Dependent Variable: Komitmen Organisasi
Berdasarkan tabel 20 diketahui bahwa nilai DW sebesar 1.928 yang akan dibandingkan dengan nilai tabel Durbin Watson. Tabel yang digunakan adalah tabel dengan tingkat signifikansi 0.05, jumlah data (n) = 412 dan jumlah variabel independen (k) = 3 (termasuk intercept). Dari tabel diperoleh nilai dL = 1.82811 dan dU = 1.84771. Hal ini menunjukkan bahwa nilai DW (1.928) lebih besar dari nilai dU (1.84771) dan lebih kecil dari nilai 4-dU (2.15229), dengan demikian berarti tidak terjadi autokorelasi.
4. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan linear antara variabel bebas dalam model regresi. Pada model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi yang sempurna atau mendekati sempurna di antara variabel bebas. Metode uji multikolinearitas yang digunakan yaitu dengan melihat nilai Tolerance (> 0.1) dan Variance Inflation Factor (<10) pada model regresi. Hasil uji multikolinearitas dapat dilihat pada tabel 21 berikut :
Tabel 21
Hasil Uji Multikolinearitas
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF
1
(Constant) 48.775 3.127 15.596 .000
Dukungan Organisasi .445 .039 .491 11.444 .000 .861 1.162 Bullying di Tempat Kerja -.146 .032 -.196 -4.558 .000 .861 1.162 a. Dependent Variable: Komitmen Organisasi
Berdasarkan tabel 21 terlihat bahwa nilai tolerance untuk variabel dukungan organisasi dan bullying di tempat kerja adalah 0.861 (> 0.1), sementara itu nilai VIF yaitu sebesar 1.162 (< 10). Hal ini berarti bahwa tidak terdapat multikolinearitas antara variabel bebas pada model regresi.
5. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya ketidaksamaan varian dari residual pada satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Metode uji heteroskedastisitas yang digunakan yaitu uji Glejser. Hasil uji heteroskedastisitas dapat dilihat pada tabel 22 berikut :
Tabel 22
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta Dukungan Organisasi -.010 .025 -.021 -.397 .691
Bullying di Tempat Kerja -.010 .021 -.027 -.505 .614
Berdasarkan tabel 22 terlihat bahwa nilai signifikansi dukungan organisasi sebesar 0.691 (p > 0.05) dan bullying di tempat kerja sebesar 0.614 (p > 0.05). Hal ini berarti bahwa tidak terjadi masalah heteroskedastisitas pada model regresi.