• Tidak ada hasil yang ditemukan

Normal P-P Plot of Regression S Dependent Variable: KI

D. Uji asumsi-asumsi klasik 1.Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah ada hubungan yang sempurna antara semua atau beberapa variabel ekspanatory dalam model persamaan regresi. Dalam suatu persamaan regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebasnya.

Untuk mengetahui apakah di dalam persamaan terdapat gejala multikolinieritas dengan menggunakan SPSS 11.01 kita cukup melihat hasil coefficient statistic. Jika nilai VIF variabel lebih besar dari 5 maka variabel tersebut memiliki persoalan multikolinieritas dengan variabel lainnya (Singgih Santoso, 2002:357).

Tabel 3. Uji Multikolinieritas Coefficientsa 6,892 5,651 1,220 ,234 -,120 ,189 -,111 -,635 ,531 ,825 1,212 ,697 ,183 ,636 3,821 ,001 ,904 1,106 -,441 ,366 -,202 -1,203 ,240 ,885 1,130 -,104 ,198 -,090 -,526 ,604 ,849 1,178 (Constant) LK IHSG GH ER Model 1 B Std. Error Unstandardized Coefficients Beta Standardized Coefficients

t Sig. Tolerance VIF Collinearity Statistics

Dependent Variable: KI a.

Dari tabel 2. nilai VIF tidak ada yang melebihi 5, maka kita dapat mengatakan bahwa variabel-variabel bebas dalam persamaan tidak mengalami persoalan multikolinieritas.

2. Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model persamaan regresi komponen pengganggu ui (residual) memiliki varian yang seragam (homogen). Jika tidak terjadi perbedaan varian residual antara satu pengamatan ke pengamatan lain maka disebut homoskedatisitas. Syarat untuk dapat melakukan uji regresi adalah tidak terjadi gejala heteroskedastisitas atau terdapat gejala homoskedastisitas. Dalam pengujian ini peneliti menggunakan grafik scatter plot untuk mendeteksi gejala heteroskedastisitas. Dengan menggunakan SPSS 11.01 diperoleh:

Gambar 2. Grafik Heteroskedastisitas Scatterplot

Dependent Variable: KI

Regression Standardized Predicted Value

2 1 0 -1 -2 -3

Regression Studentized Residual

2,0 1,5 1,0 ,5 0,0 -,5 -1,0 -1,5 -2,0 6(30) 10(29) 4(28) 24(27) 14(26) 25 2423 22 21 20 19 18 17 16 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1

Menurut Ghozali, jika titik-titik menyebar secara acak dan tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y maka dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi (2002:71). Grafik 2 diatas menunjukkan bahwa titik-titik tersebar secara acak dan berada baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y sehingga dapat diambil kesimpulan tidak terjadi gejala heteroskedastisitas pada model regresi dan model layak untuk dipakai memprediksi keputusan investasi investor.

E. Regresi

Pengujian-pengujian yang dilakukan sebelumnya (normalitas, linieritas, multikolinieritas dan heteroskedastisitas) merupakan langkah yang harus dilakukan sebelum melakukan analisis regresi. Setelah data dan model

persamaan regresi memenuhi persyaratan maka data dan model persamaan layak untuk dianalisis. Analisis regresi dilakukan dengan menggunakan SPSS 11.01 untuk menguji hipotesis bahwa terdapat pengaruh dari laporan keuangan, IHSG, grafik harga dan ekonomi regional terhadap keputusan investasi yang diambil oleh investor non institusi atau investor individu. Hasil yang diperoleh melalui SPSS 11.01 adalah: Table 4. Uji F ANOVAb 196,849 4 49,212 3,736 ,016a 329,317 25 13,173 526,167 29 Regression Residual Total Model 1 Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), ER, GH, IHSG, LK a.

Dependent Variable: KI b.

Untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat secara simultan dilakukan dengan cara membandingkan nilai F hitung dengan nilai F tabel. Jika nilai F hitung > F tabel maka sesuai dengan hipotesis bahwa variabel laporan keuangan, IHSG, grafik harga dan ekonomi regional memiliki pengaruh terhadap keputusan investasi yang diambil oleh investor non institusi. Dengan menggunakan hipotesis nol untuk melakukan uji independensi.

H0: B1 = B2 = B3 = B4 = 0

Tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel laporan keuangan, IHSG, grafik harga dan ekonomi regional secara simultan terhadap keputusan investasi yang diambil investor non institusi.

Ada pengaruh yang signifkan antara variabel laporan keuangan, IHSG, grafik harga dan ekonomi regional secara simultan terhadap keputusan investasi yang diambil investor non institusi atau.

Dasar pengambilan kesimpulan: Jika sig. < α maka H0 ditolak. Jika sig. > α maka H0 diterima.

Nilai sig.dari tabel 3 adalah 0,016 yang berarti lebih kecil dari 0,05. Sesuai dengan dasar pengambilan kesimpulan jika nilai sig. lebih kecil dari α

maka H0 ditolak dan H1 diterima berarti ada pengaruh yang signifikan antara variabel laporan keuangan, IHSG, grafik harga dan ekonomi regional secara simultan terhadap keputusan investasi yang diambil investor non institusi. Ini berarti bahwa keputusan untuk membeli atau menjual saham suatu perusahaan

second liner dipengaruhi oleh laporan keuangan, IHSG, grafik harga dan

kondisi ekonomi regional.

Setelah mengetahui bagaimana pengaruh variabel-variabel independent

(laporan keuangan, IHSG, grafik harga dan ekonomi regional) terhadap variabel dependent (keputusan investasi) selanjutnya adalah menentukan nilai koefisien regresi agar kita dapat menggambarkan persamaan regresi. Dengan mengunakan SPSS 11.01 diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 5. Koefisien Regresi dan Uji t Coefficientsa 6,892 5,651 1,220 ,234 -,120 ,189 -,111 -,635 ,531 ,697 ,183 ,636 3,821 ,001 -,441 ,366 -,202 -1,203 ,240 -,104 ,198 -,090 -,526 ,604 (Constant) LK IHSG GH ER Model 1 B Std. Error Unstandardized Coefficients Beta Standardized Coefficients t Sig. Dependent Variable: KI a.

Dari tabel 4 diatas diperoleh persamaan regresi:

4 3 2 1 0,697 0,441 0,104 120 , 0 892 , 6 X X X X Y)= − + − −

Persamaan regresi di atas menunjukkan jika investor mengabaikan perubahan yang terjadi dalam laporan keuangan, IHSG, grafik harga dan kondisi ekonomi regional maka keputusan investasi akan bernilai 6,892 dalam skala sikap. Koefisien regresi X1 (laporan keuangan) sebesar -0,120 menunjukkan jika terjadi perubahan senilai 1 maka akan terjadi penurunan sebesar 0,12 dalam skala sikap. Begitu pula dengan koefisien regresi yang lain jika terjadi perubahan senilai 1 maka akan terjadi perubahan sebesar koefisien regresi variabel tersebut. Persamaan regresi juga menunjukkan bagaimana pengaruh variabel laporan keuangan (X1), IHSG (X2), grafik harga (X3) dan ekonomi regional (X4) terhadap keputusan investasi (Y), hanya variabel IHSG yang memiliki pengaruh positif artinya kenaikan IHSG akan memberikan dampak positif terhadap keputusan investasi yang diambil. Sedangkan variabel laporan keuangan, IHSG, grafik harga dan ekonomi regional memiliki pengaruh yang negatif, artinya jika terjadi kenaikan pada variabel laporan keuangan, grafik harga dan ekonomi regional justru akan akan memberi

dampak negatif bagi keputusan untuk membeli atau menjual suatu saham perusahaan second liner .

Untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel-variabel independent

terhadap variabel dependent secara parsial kita dapat menggunakan uji t. Hipotesis yang digunakan:

1. H0: B1 = 0 (variabel keputusan investasi tidak dipengaruhi oleh variabel laporan keuangan)

H1: B1≠ 0 (variabel keputusan investasi dipengaruhi oleh variabel laporan keuangan)

2. H0: B2 = 0 (variabel keputusan investasi tidak dipengaruhi oleh variabel IHSG)

H1: B2≠ 0 (variabel keputusan investasi dipengaruhi oleh variabel IHSG) 3. H0: B3 = 0 (variabel keputusan investasi tidak dipengaruhi oleh variabel

grafik harga)

H1: B3≠ 0 (variabel keputusan investasi dipengaruhi oleh variabel grafik harga)

4. H0: B4 = 0 (variabel keputusan investasi tidak dipengaruhi oleh variabel ekonomi regional)

H1: B4 ≠ 0 (variabel keputusan investasi dipengaruhi oleh variabel ekonomi regional)

Dengan menggunakan SPSS 11.01 kita dapat mengambil kesimpulan dengan menggunakan dasar :

Jika sig. > α maka H0 diterima

Nilai sig. IHSG dari tabel 4 adalah sebesar 0,001 lebih kecil dari α (0,05) berarti kita menolak H0. sehingga kita dapat menyimpulkan bahwa IHSG memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan investasi yang diambil oleh investor individu. Sedangkan nilai sig laporan keuangan, grafik harga dan ekonomi regional secara berturut-turut adalah: 0,531; 0,240; 0,604. ketiga nilai sig tersebut lebih besar dari α (0,05) yang berarti kita menerima H0. sehingga kita dapat menyimpulkan bahwa laporan keuangan, grafik harga dan ekonomi regional tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan untuk membeli atau menjual saham suatu perusahaan second liner yang dibuat oleh investor individu.

Setelah kita mengetahui pengaruh variabel-variabel independent terhadap keputusan investasi baik secara simultan maupun parsial kita pun perlu mengetahui ketepatan model dalam menjelaskan hubungan antar variabel. Untuk mengetahui hubugan antar variabel kita harus mengetahui koefisien determinasinya. Dalam persamaan regresi sederhana nilai koefisien determinasi adalah nilai R2 , tetapi untuk regresi lebih dari dua variabel bebas digunakan

adjusted R square ebagai koefisien determinasi (Singgih, 2002:354). Semakin tinggi nilai adjusted R square berarti semakin tinggi kemampuan variabel- variabel independent dalam menjelaskan variabel dependent.

Table 6. Nilai Koefisien Determinasi Model Summaryb ,612a ,374 ,274 3,629 Model 1 R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

Predictors: (Constant), ER, GH, IHSG, LK a.

Dependent Variable: KI b.

Nilai adjusted R square dalam tabel 5 adalah 0, 274 berarti hanya 27,4% saja variabel laporan keuangan IHSG, grafik harga dan kondisi ekonomi regional dapat menjelaskan perubahan keputusan investasi. Sebesar 72,6% perubahan keputusan investasi dipengaruhi oleh faktor-faktor lain di luar model.

BAB VI PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data dan pembahasan maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Laporan keuangan, IHSG, grafik harga dan ekonomi regional secara bersama-sama (simultan) mempengaruhi keputusan investasi yang dibuat oleh investor non institusi dalam memutuskan investasi saham second liner. Kesimpulan ini didasarkan pada nilai sig. 0,016 yang lebih kecil dari 0,05.

2. Hasil uji t menunjukkan bahwa hanya variabel IHSG yang mempengaruhi keputusan untuk membeli atau menjual saham suatu perusahaan second liner. Kesimpulan ini didasarkan pada nilai sig. 0,01 yang lebih kecil dari 0,05.

3. Investor non institusi di DIY senang melakukan herding atau following

the leader. Kesimpulan didasarkan pada hasil penelitian yang

membuktikan bahwa hanya IHSG yang berpengaruh pada pengujian secara parsial.

4. Hasil uji t menunjukkan bahwa investor non institusi yang berada di DIY berorientasi jangka pendek karena terlalu berorientasi pada pergerakan pasar dengan mengabaikan variabel-variabel pertimbangan yang lain (laporan keuangan, grafik harga dan ekonomi regional).

Dokumen terkait