• Tidak ada hasil yang ditemukan

Uji Hipotesis Sub Struktur I

Dalam dokumen SKRIPSI. Oleh Abdillah Syukron Jamil NIM: (Halaman 108-118)

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

D. Uji Hipotesis Penelitian

1. Uji Hipotesis Sub Struktur I

a. Pengujian Hipotesis Sub Struktur I Secara Simultan

Dalam pengujian ini akan diuji secara simultan seberapa besar pengaruh variabel Komunikasi (X1), Budaya Organisasi (X2), dan Kompensasi (X3) terhadap Disiplin Kerja (Y). sehingga menghasilkan rumusan hipotesis sebagai berikut:

Ho: Komunikasi (X1), Budaya Organisasi (X3), Kompensasi (X3) tidak berpengaruh signifikan terhadap Disiplin Kerja (Y)

Ha: Komunikasi (X1), Budaya Organisasi (X3), Kompensasi (X3) berpengaruh signifikan terhadap Disiplin Kerja (Y)

Dari rumusan hipotesis diatas, maka diketahui persamaan sub struktur I, nilai pengaruh p dari variabel independen terhadap variabel dependent diperoleh dari nilai beta pada analisis regresi yang dilakukan, sehingga membentuk persamaan Sub Struktur I:

Y= ρyx1X1+ ρyx2X2 + ρyx3X3 + ε1

Berdasarkan rumus persamaan diatas maka diketahui bentuk diagram koefisien jalur Sub Struktur I yaitu:

Gambar 4. 3

Struktur Hubungan Sub-struktur I X1,X2,X3,Y

Berdasarkan variabel yang akan diuji meliputi pengaruh langsung maupun tidak langsung yaitu komunikasi (X1), budaya organisasi (X2) dan kompensasi (X3) terhadap disiplin kerja (Y). untuk menguji hal tersebut maka akan ditunjukkan hasil uji korelasi (Pearson Correlation) dan hasil uji regresi yang terdiri dari Model Summary, ANOVA, dan Coefficients dengan menggunakan software SPSS 21.0.

Sebelum melakukan analisis jalur pada variabel X1,X2,X3 dan Y harus diuji terlebih dahulu linieritas hubungan antara keempat variabel tersebut.

Berdasarkan pada tabel 4.21 (ANOVA) diketahui bahwa nilai probabilitas (Sig) yang dihasilkan sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 maka hubungan antara variabel bebas X1, X2, X3 terhadap variabel terikat Y bersifat linier dengan tingkat kepercayaan 95%, sehingga asumsi mengenai linieritas hubungan dalam analisa jalur terpenuhi.

X1 X2 X3 Y PyX2 PyX3 PyX1

b. Korelasi Antar Variabel Komunikasi (X1), Budaya Organisasi

(X2), Kompensasi (X3) dan Disiplin Kerja (Y)

Berikut ini merupakan hasil Uji Korelasi antara variabel komunikasi, budaya organisasi, kompensasi dan disiplin kerja dengan menggunakan software SPSS 21.0:

Tabel 4. 18

Hasil Uji Korelasi X1,X2,X3 dan Y

Correlations KM_X1 BO_X2 KP_X3 DK_Y KM_X1 Pearson Correlation 1 .466** .455** .525** Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 N 59 59 59 59 BO09_X2 Pearson Correlation .466** 1 .751** .682** Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 N 59 59 59 59 KP_X3 Pearson Correlation .455** .751** 1 .681** Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 N 59 59 59 59 DK_Y Pearson Correlation .525** .682** .681** 1 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 N 59 59 59 59

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

1. Korelasi Variabel Komunikasi (X1) dan Budaya Organisasi (X2) Berdasarkan pada tabel 4.18 dapat diketahui bahwa komunikasi dan budaya organisasi memiliki hubungan nyata dan searah dengan nilai signifikansi 0,000 (<0,05). Hubungannya bersifat cukup kuat karena nilai korelasinya sebesar 0,466 berada dalam range 0,40 – 0,599. Dikatan hubungannya searah karena korelasi bernilai positif, sehingga jika nilai variabel Komunikasi

(X1) naik maka nilai Variabel Budaya Organisasi (X2) juga akan naik. Begitu juga sebaliknya, jika nilai variabel Komunikasi (X1) turun maka nilai variabel Budaya Organisasi (X2) juga akan turun.

2. Korelasi Variabel Komunikasi (X1) dan Kompensasi (X3)

Berdasarkan pada tabel 4.18 dapat diketahui bahwa tingkat komunikasi dan Kompensasi pada karyawan kantor pos indonesia ciputat memiliki hubungan nyata, dimana hubungan tersebut bersifat cukup kuat dan searah dengan nilai signifikansi 0,000 lebih kecil dari 0,05. Hubungannya cukup kuat karena nilai korelasinya sebesar 0,455, berada dalam range 0,40 - 0,599. Dikatakan hubungan searah karena korelasinya bernilai positif, sehingga jika nilai variabel Komunikasi (X1) naik maka nilai variabel Kompensasi (X3) juga akan naik, begitu juga sebaliknya.

3. Korelasi variabel Komunikasi (X1) dan Disiplin Kerja (Y)

Berdasarkan pada tabel 4.18 dapat diketahui bahwa tingkat komunikasi dan disiplin kerja pada karyawan kantor pos indonesia ciputat memiliki hubungan nyata, dimana hubungan tersebut bersifat cukup kuat dan searah dengan nilai signifikansi 0,000 lebih kecil dari 0,05. Hubungannya cukup kuat karena nilai korelasinya sebesar 0,525 berada dalam range 0,40 - 0,599. Dikatakan hubungan searah karena korelasinya bernilai positif, sehingga jika

nilai variabel Komunikasi (X1) naik maka nilai variabel Disiplin Kerja (Y) juga akan naik, begitu juga sebaliknya.

4. Korelasi variabel Budaya Organisasi (X2) dengan Kompensasi (X3)

Berdasarkan pada tabel 4.18 dapat diketahui bahwa tingkat budaya organisasi dan Kompensasi pada karyawan kantor pos indonesia ciputat memiliki hubungan nyata, dimana hubungan tersebut bersifat kuat dan searah dengan nilai signifikansi 0,000 lebih kecil dari 0,05. Hubungannya kuat karena nilai korelasinya sebesar 0,751, berada dalam range 0,60 – 0,799. Dikatakan hubungan searah karena korelasinya bernilai positif, sehingga jika nilai variabel Komunikasi (X1) naik maka nilai variabel Kompensasi (X3) juga akan naik, begitu juga sebaliknya.

5. Korelasi variabel Budaya Organisasi (X2) dan Disiplin Kerja (Y) Berdasarkan pada tabel 4.18 dapat diketahui bahwa tingkat budaya organisasi dan disiplin kerja pada karyawan kantor pos indonesia ciputat memiliki hubungan nyata, dimana hubungan tersebut bersifat kuat dan searah dengan nilai signifikansi 0,000 lebih kecil dari 0,05. Hubungannya kuat karena nilai korelasinya sebesar 0,682, berada dalam range 0,60 – 0,799. Dikatakan hubungan searah karena korelasinya bernilai positif, sehingga jika

nilai variabel Komunikasi (X1) naik maka nilai variabel disiplin kerja (Y) juga akan naik begitu juga sebaliknya.

6. Korelasi Variabel Kompensasi (X3) dan Disiplin Kerja (Y)

Berdasarkan pada tabel 4.18 dapat diketahui bahwa tingkat kompensasi dan disiplin kerja pada karyawan kantor pos indonesia ciputat memiliki hubungan nyata, dimana hubungan tersebut bersifat kuat dan searah dengan nilai signifikansi 0,000 lebih kecil dari 0,05. Hubungannya kuat karena nilai korelasinya sebesar 0,681, berada dalam range 0,60 – 0,799. Dikatakan hubungan searah karena korelasinya bernilai positif, sehingga jika nilai variabel Komunikasi (X1) naik maka nilai variabel disiplin kerja (Y) juga akan naik begitu juga sebaliknya, jika nilai variabel Kompensasi (X3) turun maka nilai variabel Disilin kerja (Y) juga akan turun.

Berikut rangkuman dari hasil uji korelasi yang telah diuraikan diatas dimuat dalam tabel berikut ini:

Tabel 4. 19

Rangkuman Uji Korelasi Variabel X1,X2,X3,Y

Hubungan Korelasi Nilai

signifikansi Sifat Hubungan

X1 dengan X2 0,466 0,000 Cukup kuat, searah dan Signifikan X1 dengan X3 0,455 0,000 Cukup Kuat, searah

dan Signifikan X1 dengan Y 0,525 0,000 Cukup Kuat, searah

dan Signifikan X2 dengan X3 0,751 0,000 Kuat, searah dan

Signifikan

X2 dengan Y 0,682 0,000 Kuat, searah dan Signifikan

X3 dengan Y 0,681 0,000 Kuat, searah dan signifikan

Pengujian selanjutnya adalah mencari koefisien determinasi antara variabel independent X1,X2,X3 terhadap Y. Dalam pengujian ini menggunakan software SPSS 21.0. hasil dari pengujiannya akan ditampilkan sebagai berikut:

Tabel 4. 20

Koefisien Determinasi Sub-Struktur I

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 .753a .567 .543 2.308

a. Predictors: (Constant), KP_X3, KM_X1, BO_X2

(Sumber: Data diolah dengan SPSS 21.0, 2016)

Berdasarkan pada tabel 4.20 diatas menunjukkan bahwa koefisien determinasi yang digunakan untuk melihat kemampuan variabel independen dalam menerangkan variabel dependen, dimana koefisien determinasinya (R Square) sebesar 0,567 yang dapat diartikan bahwa variabel komunikasi, budaya organisasi dan

kompensasi mampu mempengaruhi disiplin kerja sebesar 56,7% sedangkan sisanya sebesar 43,3% dipengaruhi variabel lain yang tidak dapat dijelaskan dalam penelitian ini. Sementara itu, besarnya koefisien jalur bagi variabel lain diluar penelitian ini yang mempengaruhi nilai variabel disiplin kerja adalah p(Y) = √1-R Square = √1-0,567 = 0,6580

Masih mengacu pada tabel 4.20 nilai Koefisien Korelasi (R) diketahui sebesar 0,753. Hal ini berarti hubungan antara variabel bebas X1,X2,X3 secara bersama-sama dengan variabel terikat Y bersifat kuat dan searah (karena nilai R berada dalam range nilai 0,60 – 0,799 dan nilainya positif).

Tabel 4. 21

ANOVA Sub-Struktur I

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression 382.854 3 127.618 23.966 .000b

Residual 292.875 55 5.325

Total 675.729 58

a. Dependent Variable: DK_Y

b. Predictors: (Constant), KP_X3, KM_X1, BO_X2

(Sumber: Data diolah dengan SPSS 21.0, 2016)

Berdasarkan pada tabel 4,21 diatas dapat diketahui bahwa nilai probabiltas (Sig) yang dihasilkan adalah sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 dengan demikian dalam penelitian ini variabel komunikasi, budaya organisasi dan kompensasi berpengaruh secara

signifikan terhadap disiplin kerja, sehingga dapat dilakukan uji secara parsial.

c. Pengujian Hipotesis Sub Struktur I Secara Parsial

Untuk menguji pengaruh secara parsial anatara variabel Komunikasi, Budaya Organisasi, dan Kompensasi terhadap Disiplin Kerja menggunakan tabel Coefficients yang didaptkan dengan menggunakan software SPSS 21.0

Tabel 4.22

Hasil Uji Parsial Sub-Struktur I

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) -.124 3.861 -.032 .974 KM_X1 .209 .097 .219 2.147 .036 BO_X2 .225 .094 .329 2.386 .020 KP_X3 .285 .117 .334 2.444 .018

a. Dependent Variable: DK_Y

(Sumber: Data Primer diolah dengan SPSS 21.0, 2016)

Berdasarkan pada tabel 4.22 diatas dapat diketahui bahwa variabel Komunikasi (X1) memiliki nilai probabilitas (Sig) 0,036 lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian maka variabel Komunikasi (X1) berpengaruh signifikan terhadap Disiplin Kerja (Y) secara parsial (Ho ditolak Ha diterima).

Pada variabel Budaya Organisasi (X2) nilai probabilitas (Sig) nya adalah 0,020 lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian maka Ho

ditolak Ha diterima, artinya dalam penelitian ini Budaya Organisasi (X2) berpengaruh signifikan terhadap disiplin kerja (Y) secara parsial.

Pada variabel Kompensasi (X3) nilai probabilitasnya (Sig) adalah 0,018 lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian maka Ho ditolak Ha diterima, sehingga dalam penelitian ini Kompensasi (X3) berpengaruh signifikan terhadap disiplin kerja (Y) secara parsial.

Setelah uji parsial ini dilakukan maka diperoleh diagram jalur Sub-Struktur I, namun disajikan dengan nilai koefisien jalur yang telah didapat melalui analisis data dengan SPSS 21.0 sehingga model sub-struktur I menjadi terlihat sebagai berikut:

Gambar 4. 4

Diagram Jalur Sub-struktur I

Dari gambar 4.4 diagram jalur tersebut maka dapat diperoleh persamaan struktural I, yaitu:

Y= ρyx1X1+ ρyx2X2 + ρyx3X3 + ε1

Y= 0,219 + 0,329 + 0,334 + 0,658 ε1 = 0,658 X1 X2 X3 Y 0,219 0,329 0,334

d. Memaknai Hasil Analisis Jalur Pada Struktur I

Berdasarkan pada hasil pengujian secara simultan dan parsial, maka dapat dimaknai variabel independen terhadap variabel dependen pada sub sutruktur I sehingga memberikan informasi sebagai berikut: 1. Nilai Disiplin Kerja (Y) dipengaruhi oleh Komunikasi (X1),

Budaya Organisasi (X2) dan Kompensasi (X3) secara simultan sebesar 0,567 atau 56,7% sedangkan sisanya sebesar 43,3% dipengaruhi variabel lain yang tidak dapat dijelaskan dalam penelitian ini.

2. Besarnya pengaruh Komunikasi (X1) terhadap Disiplin Kerja (Y) secara langsung adalah sebesar (0,219)² x 100% = 4,79%

3. Besarnya pengaruh Budaya Organisasi (X2) secara langsung mempengaruhi Disiplin Kerja (Y) dengan nilai pengaruh sebesar (0,329)² x 100% = 10,82%

4. Besarnya pengaruh Kompensasi (X3) secara langsung mempengaruhi Disiplin Kerja (Y) dengan nilai pengaruh sebesar (0,334)² x 100% = 11,15%

Dalam dokumen SKRIPSI. Oleh Abdillah Syukron Jamil NIM: (Halaman 108-118)

Dokumen terkait