• Tidak ada hasil yang ditemukan

Uji Hipotesis Sub-struktur II

Dalam dokumen SKRIPSI. Oleh Abdillah Syukron Jamil NIM: (Halaman 118-133)

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

D. Uji Hipotesis Penelitian

2. Uji Hipotesis Sub-struktur II

a. Pengujian Hipotesis Sub-struktur II Secara Simultan

Dalam pengujian ini akan diuji secara simultan besar pengaruh variabel komunikasi (X1), budaya organisasi (X2), kompensasi (X3), disiplin kerja (Y) terhadap kinerja karyawan (Z), sehingga menghasilkan rumusan hipotesis sebagai berikut:

Ho: komunikasi (X1), budaya organisasi (X2), kompensasi (X3), disiplin kerja (Y) tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan (Z) secara simultan.

Ha: komunikasi (X1), budaya organisasi (X2), kompensasi (X3), disiplin kerja (Y) berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan (Z) secara simultan.

Dari rumusan hipotesis diatas, maka dapat diketahui persamaan sub-struktur II nilai pengaruh p dari variabel dependen diperoleh dari nilai beta pada analisis regresi yang dilakukan, yaitu:

Z = ρzx1X1 + ρzx2X2 + ρzx3X3 + ρzY + ε2

Berdasarkan rumus persamaan sub-struktur II diatas, maka dapat diketahui bentuk diagram koefisien jalur sub-struktur II:

Gambar 4. 5

Struktur Hubungan Sub-struktur II (X1, X2, X3, Y dan Z) Z X2 X1 Y X3 pzX1 pzX2 pzX3 pzY ε2

Berdasarkan variabel yang akan diuji meliputi pengaruh langsung maupun tidak langsung yaitu komunikasi (X1), budaya organisasi (X2), kompensasi (X3), disiplin kerja (Y) terhadap kinerja karyawan (Z). Untuk menguji hal tersebut maka akan ditunjukkan hasil uji korelasi (Pearson Correlation) dan hasil uji regresi yang terdiri dari Model Summary, ANOVA, dan Coefficients dengan menggunakan software SPSS 21.0.

Sebelum melakukan analisis jalur pada variabel X1,X2,X3 dan Y terhadap variabel Z, harus diuji terlebih dahulu linieritas hubungan antara keempat variabel tersebut. Berdasarkan pada tabel 4.26 (ANOVA) diketahui bahwa nilai probabilitas (Sig) yang dihasilkan sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 maka hubungan antara variabel bebas X1, X2, X3, Y terhadap variabel terikat Z bersifat linier dengan tingkat kepercayaan 95%, sehingga asumsi mengenai linieritas hubungan dalam analisa jalur terpenuhi.

b. Korelasi antar variabel Komunikasi (X1), Budaya Organisasi

(X2), Kompensasi (X3), Disiplin Kerja (Y), dan Kinerja karyawan

(Z)

Berikut ini merupakan hasil Uji Korelasi antara variabel komunikasi, budaya organisasi, kompensasi, disiplin kerja dan kinerja karyawan dengan menggunakan software SPSS 21.0:

Tabel 4. 23

Hasil Uji Korelasi X1,X2,X3, Y dan Z

Correlations KM_X1 BO_X2 KP_X3 DK_Y KNJ_Z KM_X1 Pearson Correlation 1 .466** .455** .525** .562** Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 N 59 59 59 59 59 BO_X2 Pearson Correlation .466** 1 .751** .682** .638** Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 N 59 59 59 59 59 KP_X3 Pearson Correlation .455** .751** 1 .681** .526** Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 N 59 59 59 59 59 DK_Y Pearson Correlation .525** .682** .681** 1 .697** Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 N 59 59 59 59 59 KNJ_Z Pearson Correlation .562** .638** .526** .697** 1 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 N 59 59 59 59 59

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

(Sumber: Data Primer diolah dengan SPSS 21.0, 2016) 1. Korelasi variabel Komunikasi (X1) dan Kinerja (Z)

Berdasarkan pada tabel 4.23 diatas diketahui bahwa tingkat komunikasi dan Kinerja karyawan memiliki hubungan secara nyata, dimana hubungan tersebut bersifat cukup kuat dan searah dengan nilai signifikansi 0,000 lebih kecil dari 0,05. Hubungannya bersifat cukup kuat karena nilai korelasinya sebesar 0,562 berada dalam range 0,40 – 0,599. Dikatakan hubungannya searah karena karena nilai korelasinya positif, sehingga jika nilai variabel komunikasi naik maka nilai variabel kinerja juga akan naik,

begitupun sebaliknya jika nilai variabel komunikasi turun maka nilai variabel kinerja juga akan turun.

2. Korelasi variabel Budaya Organisasi (X2) dan Kinerja (Z)

Berdasarkan pada tabel 4.23 diatas diketahui bahwa tingkat budaya organisasi dan Kinerja karyawan memiliki hubungan secara nyata, dimana hubungan tersebut bersifat kuat dan searah dengan nilai signifikansi 0,000 lebih kecil dari 0,05. Hubungannya bersifat kuat karena nilai korelasinya sebesar 0,638 berada dalam range 0,60 – 0,799. Dikatakan hubungannya searah karena karena nilai korelasinya positif, sehingga jika nilai variabel budaya organisasi naik maka nilai variabel kinerja juga akan naik, begitupun sebaliknya jika nilai variabel budaya organisasi turun maka nilai variabel kinerja juga akan turun.

3. Korelasi variabel Kompensasi (X3) dan Kinerja (Z)

Berdasarkan pada tabel 4.23 diatas diketahui bahwa tingkat kompensasi dengan Kinerja karyawan memiliki hubungan secara nyata, dimana hubungan tersebut bersifat cukup kuat dan searah dengan nilai signifikansi 0,000 lebih kecil dari 0,05. Hubungannya bersifat cukup kuat karena nilai korelasinya sebesar 0,526 berada dalam range 0,40 – 0,599. Dikatakan hubungannya searah karena karena nilai korelasinya positif, sehingga jika nilai variabel kompensasi naik maka nilai variabel kinerja juga akan naik,

begitupun sebaliknya jika nilai variabel kompensasi turun maka nilai variabel kinerja juga akan turun.

4. Korelasi variabel Disiplin Kerja (Y) dan Kinerja (Z)

Berdasarkan pada tabel 4.23 diatas diketahui bahwa tingkat disiplin kerja dengan Kinerja karyawan memiliki hubungan secara nyata, dimana hubungan tersebut bersifat kuat dan searah dengan nilai signifikansi 0,000 lebih kecil dari 0,05. Hubungannya bersifat kuat karena nilai korelasinya sebesar 0,697 berada dalam range 0,60 – 0,799. Dikatakan hubungannya searah karena karena nilai korelasinya positif, sehingga jika nilai variabel disiplin kerja naik maka nilai variabel kinerja juga akan naik, begitupun sebaliknya jika nilai variabel disiplin kerja turun maka nilai variabel kinerja juga akan turun.

Berikut rangkuman dari hasil uji korelasi yang telah diuraikan diatas, dimuat dalam tabel berikut ini:

Tabel 4. 24

Rangkuman Uji Korelasi Variabel X1,X2,X3,Y dan Z

Hubungan Korelasi Nilai

signifikansi Sifat Hubungan

X1 dengan Z 0,562 0,000 Cukup kuat, searah dan Signifikan X2 dengan Z 0,638 0,000 Kuat, searah dan

Signifikan

X3 dengan Z 0,526 0,000 Cukup Kuat, searah dan Signifikan Y dengan Z 0,697 0,000 Kuat, searah dan

Pengujian selanjutnya adalah mencari koefisien determinasi antara variabel independent X1, X2, X3, Y terhadap Z. Dalam pengujian ini menggunakan software SPSS 21.0. hasil dari pengujiannya akan ditampilkan sebagai berikut:

Tabel 4. 25

Koefisien Determinasi Sub-Struktur II

Model Summary

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the Estimate

1 .760a .578 .547 2.504

a. Predictors: (Constant), DK_Y, KM_X1, KP_X3, BO_X2

Pada tabel 4.25 dapat dilihat bahwa koefisien determinasi yang digunakan untuk melihat kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen, dimana nilai koefisien determinasinya (R Square) sebesar 0,578 dapat diartikan bahwa variabel komunikasi, budaya organisasi, kompensasi dan disiplin kerja mempengaruhi kinerja karyawan sebesar 57,8% sedangkan sisanya 42,2% (100% - 57,8%) dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dapat dijelaskan dalam penelitian ini. sementara itu, besarnya koefisien jalur bagi variabel lain di luar penelitian ini yang mempengaruhi nilai variabel kinerja karyawan p(Z) = √1 – R Square = 1 – 0,578 = 0,6496

Masih mengacu pada tabel 4.25 nilai koefisien korelasi (R) diketahui sebesar 0,760, hal ini menjelaskan bahwa hubungan antara variabel bebas X1. X2, X3 dan Y secara bersama-sama

dengan variabel terikat Z bersifat kuat dan searah (karena nilai R berada dalam range 0,60 – 0,799 dan nilainya positif).

Tabel 4. 26 ANOVA Sub-Struktur II ANOVAa Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 464.086 4 116.022 18.500 .000b Residual 338.660 54 6.271 Total 802.746 58 a. Dependent Variable: KNJ_Z

b. Predictors: (Constant), DK_Y, KM_X1, KP_X3, BO_X2

(Sumber: Data Primer diolah dengan SPSS 21.0, 2016)

Berdasarkan pada tabel 4,26 diatas dapat diketahui bahwa nilai probabiltas (Sig) yang dihasilkan adalah sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 dengan demikian dalam penelitian ini variabel komunikasi, budaya organisasi, kompensasi dan disiplin kerja berpengaruh seacara signifikan terhadap kinerja karyawan, sehingga dapat dilakukan uji secara parsial.

c. Pengujian Hipotesis Sub Struktur II Secara Parsial

Untuk menguji pengaruh secara parsial atau individual variabel komunikasi (X1), budaya organisasi (X2), kompensasi (X3), disiplin kerja (Y) terhadap kinerja karyawan (Z) menggunakan tabel Coefficients berdasarkan analisis regresi dengan program SPSS 21.0

Tabel 4. 27

Hasil Uji Parsial Sub-Struktur II

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) -4.272 4.190 -1.020 .312 KM_X1 0.248 0.110 0.239 2.258 0.028 BO_X2 0.239 0.107 0.320 2.222 0.031 KP_X3 -0.110 0.133 -0.119 -.827 0.412 DK_Y 0.473 0.146 0.434 3.232 0.002 a. Dependent Variable: KNJ_Z

(Sumber: Data Primer yang diolah dengan SPSS 21.0, 2016)

Berdasarkan pada tabel 4.27 diatas dapat diketahui bahwa variabel Komunikasi (X1) memiliki nilai probabilitas (Sig) 0,028 lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian maka variabel Komunikasi (X1) berpengaruh signifikan terhadap Kinerja (Z) secara parsial (Ho ditolak Ha diterima).

Pada variabel Budaya Organisasi (X2) nilai probabilias (Sig) adalah 0,031 lebih kecil dari 0,05, maka dalam penelitian ini budaya organisasi (X2) berpengaruh signifikan secara parsial terhadap Kinerja karyawan (Z) (Ho ditolak Ha diterima).

Pada variabel Kompensasi (X3) nilai probabilias (Sig) adalah 0,412 lebih besar dari 0,05, maka dalam penelitian ini kompensasi (X3) tidak berpengaruh signifikan secara parsial terhadap Kinerja karyawan (Z) (Ho diterima Ha ditolak).

Pada variabel Disiplin Kerja (Y) nilai probabilias (Sig) adalah 0,002 lebih kecil dari 0,05, maka dalam penelitian ini Disiplin Kerja (X2) berpengaruh signifikan secara parsial terhadap Kinerja karyawan (Z) (Ho ditolak Ha diterima).

Setelah uji parsial ini dilakukan maka diperoleh diagram jalur Sub-Struktur II, namun disajikan dengan nilai koefisien jalur yang telah didapat melalui analisis data dengan SPSS 21.0 sehingga model sub-struktur II menjadi terlihat sebagai berikut:

Gambar 4. 6

Diagram Jalur Sub-Struktur II

Berdasarkan diagram jalur tersebut maka diperoleh persamaan structural untu sub-struktur II sebagai berikut:

Z = ρzx1X1 + ρzx2X2 + ρzx3X3 + ρzY + ε2 Z = 0,239 + 0,320 + 0,119 + 0,434 + 0,6496 0,119 Z X2 X1 Y X3 0,239 0,320 0,434 ε2 = 0,6496

d. Memaknai Hasil Analisis Jalur pada Struktur II

Berdasarkan pada hasil pengujian secara simultan dan parsial, maka dapat dimaknai pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen pada sub struktur II sehingga memberikan informasi sebagai berikut:

1. Nilai Kinerja Karyawan (Z) dipengaruhi oleh Komunikasi (X1), Budaya Organisasi (X2), Kompensasi (X3) dan Disiplin Kerja (Y) secara simultan sebesar 0,578 atau 57,8% sedangkan sisanya 42,2% (100% - 57,8%) dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dapat dijelaskan dalam penelitian ini.

2. Besarnya pengaruh komunikasi (X1) secara lansgung mempengaruhi kinerja karyawan (Z) dengan nilai pengaruh sebesar (0,239)² x 100% = 5,71 %

3. Besarnya pengaruh budaya organisasi (X2) secara langsung mempengaruhi kinerja karyawan (Z) dengan nilai pengaruh sebesar (0,320)² x 100% = 10,24 %

4. Kompensasi tidak berpengaruh secara langsung terhadap kinerja karyawan. Hal ini dikarenakan nilai probabilitas (sig) pada variabel kompensasi sebesar 0,412 lebih besar dari 0,05, yang artinya tidak signifikan.

5. Besarnya pengaruh disiplin kerja (Y) secara langsung mempengaruhi kinerja karyawan (Z) dengan nilai pengaruh sebesar (0,434)² x 100% = 18,83%

3. Model Trimming

Dari hasil uji hipoteis sub struktur II secara parsial terdapat koefisien jalur yang tidak signifikan yaitu pada variabel kompensasi (X3). Maka pada persamaan struktural II ini perlu diperbaiki melalui metode trimming, yaitu mengeluarkan variabel yang koefisien jalurnya tidak signifikan, yaitu variabel kompensasi. Kemudian diuji kembali dimana variabel kompensasi tidak diikut sertakan.

Tabel 4. 28

Koefisien Determinasi Setelah Trimming

(Sumber: Data diolah dengan SPSS 21.0, 2016)

Pada tabel 4.28 dapat dilihat bahwa koefisien determinasi yang digunakan untuk melihat kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen, dimana nilai koefisien determinasinya (R Square) sebesar 0,573 dapat diartikan bahwa variabel komunikasi, budaya organisasi, dan disiplin kerja mempengaruhi kinerja karyawan sebesar 57,3% sedangkan sisanya 42,7% (100% - 57,3%) dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dapat dijelaskan dalam penelitian ini. sementara itu, besarnya koefisien jalur bagi variabel lain di luar penelitian ini yang mempengaruhi nilai variabel kinerja karyawan p(Z) = √1 – R Square = √1 – 0,573 = 0,6534

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 .757a .573 .549 2.497

Masih mengacu pada tabel 4.28 nilai koefisien korelasi (R) diketahui sebesar 0,757, hal ini menjelaskan bahwa hubungan antara variabel bebas X1. X2, dan Y secara bersama-sama dengan variabel terikat Z bersifat kuat dan searah (karena nilai R berada dalam range 0,60 – 0,799 dan nilainya positif).

Tabel 4. 29

Analisis Varian ANOVA Sub struktur II setelah Trimming

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression 459.800 3 153.267 24.580 .000b

Residual 342.945 55 6.235

Total 802.746 58

a. Dependent Variable: KNJ_Z

b. Predictors: (Constant), DK_Y, KM_X1, BO_X2 (Sumber: Data diolah dengan SPSS 21.0, 2016)

Berdasarkan pada tabel 4,29 diatas dapat diketahui bahwa nilai probabiltas (Sig) yang dihasilkan adalah sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 dengan demikian dalam penelitian ini variabel komunikasi, budaya organisasi dan disiplin kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan secara simultan, sehingga dapat dilakukan uji secara parsial.

Tabel 4. 30

Hasil Uji Parsial Sub Struktur II setelah Trimming

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) -3.508 4.075 -.861 .393 KM_X1 0.241 0.109 0.232 2.208 0.031 BO_X2 0.192 0.091 0.258 2.106 0.040 DK_Y 0.435 0.139 0.399 3.139 0.003 a. Dependent Variable: KNJ_Z

(Sumber: Data diolah dengan SPSS 21.0, 2016)

Berdasarkan pada tabel 4.30 dapat diketahui bahwa variabel Komunikasi (X1) memiliki nilai probabilitas (Sig) 0,031 lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian maka Komunikasi (X1) berpengaruh signifikan terhadap Kinerja (Z) secara parsial (Ho ditolak Ha diterima). Dengan nilai koefisien jalur variabel komunikasi sebesar 0,232 maka dapat diketahui besarnya pengaruh komunikasi terhadap kinerja karyawan secara langsung adalah (0,232)² x 100% = 5,382%

Pada variabel budaya orgnisasi (X2) nilai probabilitas (Sig) adalah 0,040 lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian maka budaya organisasi berpengaruh signifikan terhadap Kinerja karyawan secara parsial (Ho ditolak Ha diterima). Angka koefisien jalur yang didapatkan sebesar 0,258, sehingga dapat diketahui besarnya pengaruh budaya organisasi mempengaruhi kinerja karyawan secara langsung dengan nilai pengaruh sebesar (0,258)² x 100% = 6,656%

Pada variabel disiplin kerja (Y) nilai probabilitas (Sig) adalah 0,003 lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian maka disiplin kerja berpengaruh signifikan terhadap Kinerja karyawan secara parsial (Ho ditolak Ha diterima). Angka koefisien jalur yang didapatkan sebesar 0,399, sehingga dapat diketahui besarnya pengaruh disiplin kerja mempengaruhi kinerja karyawan secara langsung dengan nilai pengaruh sebesar (0,399)² x 100% = 15,920%

Setelah pengujian model trimming untuk sub struktur II telah dilakukan maka dapat digambarkan diagram jalur yang baru untuk sub struktur II yang disajikan dengan nilai koefisen jalur yang telah didapatkan dengan menggunakan software SPSS 21.0

Gambar 4. 7

Diagram Jalur Sub Struktur II setelah Trimming

Jadi persamaan analisis jalur yang terbentuk untuk struktural II adalah sebagai berikut:

Z= ρzx1X1 + ρzx2X2 + ρzyY + ε2 Z= 0,232 + 0,258 + 0,399 + 0,6534 Z X2 X1 Y 0,232 0,258 0,399 ε2 = 0,6534

Dalam dokumen SKRIPSI. Oleh Abdillah Syukron Jamil NIM: (Halaman 118-133)

Dokumen terkait