• Tidak ada hasil yang ditemukan

Uji Instrumen Penilaian Perangkat Pembelajaran 1.Validitas Perangkat Pembelajaran

METODE PENELITIAN 3.1Jenis Penelitian

3.5 Teknik Analisis Data .1Analisis Tahap Awal .1Analisis Tahap Awal

3.5.1.1 Uji Instrumen Penilaian Perangkat Pembelajaran 1.Validitas Perangkat Pembelajaran

Kriteria perangkat didapatkan dari perhitungan rerata nilai respon validator terhadap pembelajaran melalui lembar validasi kemudian dibandingkan sesuai dengan Tabel 3.2.

Tabel 3.2 Kriteria Perangkat

Rata- rata nilai responden Kriteria Skor akhir 82 – 100 Sangat Baik/ Sangat

Layak A

63 – 81 Baik/ Layak B

44 – 62 Cukup C

25 – 43 Kurang D

Perangkat yang digunakan divalidasi oleh 1 validator (dosen). Hasil analisis validasi disajikan dalam Tabel 3.3. Data analisis validasi perangkat pembelajaran selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 34.

Tabel 3.3 Hasil Analisis Validasi Perangkat Pembelajaran Validator

RPP Sangat baik dan layak digunakan Lembar diskusi Baik dan layak digunakan Lembar Psikomotorik Sangat baik dan layak digunakan

Lembar Afektif Sangat baik dan layak digunakan Angket Siswa Sangat baik dan layak digunakan

2. Instrumen Penilaian Tes (tes hasil belajar kognitif)

Tes hasil belajar kognitif berupa soal pilihan ganda, dengan analisis berdasarkan validitas butir soal. Komponen validitas butir soal dijabarkan sebagai berikut:

a. Daya Beda

Arikunto (2012:228) daya beda dihitung menggunakan rumus:

Keterangan: D : Daya Beda

Ba : banyaknya jawaban benar pada kelompok atas Bb : banyaknya jawaban benar pada kelompok bawah Ja : banyaknya peserta kelompok atas

Jb : banyaknya peserta kelompok bawah

Tabel 3.4 Kriteria Daya Beda Soal

Daya Pembeda Kriteria

DP ≤ 0,00 0,00 < DP ≤ 0,20 0,20 < DP ≤ 0,40 0,40 < DP ≤ 0,70 0,70 < DP ≤ 1,00 Sangat jelek Jelek Cukup Baik Sangat baik

Berdasarkan uji coba soal yang dilakukan terhadap 38 siswa kelas XI-TMO untuk soal pretes dan protes SMK Assalamah Pati diperoleh hasil analisis daya beda soal yang diujicobakan. Soal yang diujicobakan berjumlah 40 soal yang

dibagi 2 dengan bobot yang sama menjadi soal A dan B. Deskripsi hasil analisis daya beda soal yang telah diujicobakan disajikan dalam Tabel 3.5. Data analisis butir soal selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 14 untuk soal A dan Lampiran 15 untuk soal B.

Tabel 3.5 Hasil Analisis Daya Beda Soal

Kriteria Soal A Soal B

Sangat Jelek

3 (1 soal) -

Jelek 4, 9, 17, 20 (4 soal) 1,12 (2 soal)

Cukup 5, 7, 15, 16, 19 (5 soal) 3,4,5,6,7,8,9,10,11,13,14,16,18,19,20 ( 15 soal) Baik 1,2,6,8,10,11,12,13,14,18 (10 soal) 2,15,17 (3 soal) Baik Sekali - - b. Tingkat Kesukaran

Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau terlalu sukar (Arikunto, 2012:222). Bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal disebut indeks kesukaran. Indeks kesukaran ini dinyatakan dalam bentuk proporsi yang besarnya berkisar 0,00 – 1,00. Suatu soal memiliki indeks 0,00 artinya bahwa soal terlalu sukar, dan sebaliknya jika soal memiliki indeks 1,00 artinya bahwa soal tersebut terlalu mudah. Tingkat kesukaran dihitung menggunakan rumus Arikunto (2012:223) :

Keterangan:

P : tingkat kesukaran

B : banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar JS : jumlah seluruh siswa pengikut tes

Tabel 3.6 Kriteria Tingkat Kesukaran Soal Interval P Kriteria P = 0,00 0,00 < P ≤ 0,30 0,30 < P ≤ 0,70 0,70 < P ≤ 1,00 P = 1,00 Terlalu sukar Sukar Sedang Mudah Terlalu mudah

Berdasarkan uji coba soal yang dilakukan terhadap 38 siswa kelas XI-TMO untuk soal pretes dan protes SMK Assalamah Pati diperoleh hasil analisis tingkat kesukaran soal yang diujicobakan. Soal yang diujicobakan berjumlah 40 soal yang dibagi 2 dengan bobot yang sama menjadi soal A dan B. Deskripsi hasil analisis daya beda soal yang telah diujicobakan disajikan dalam Tabel 3.7. Data analisis butir soal selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 14 untuk soal A dan Lampiran 15 untuk soal B.

Tabel 3.7 Analisis Tingkat Kesukaran Soal

Kriteria Soal A Soal B

Terlalu mudah

-

Mudah 12,5,15,4,9 (5 soal) 9,16,18,5,10,13 (6 soal) Sedang 1,2,6,8,10,11,13,14,18,7,16,19,17,3

(14 soal)

1,2,3,4,6,7,8,11,12,14,15,17,19 (13 soal)

Sukar 20 (1 soal) 20 (1 soal)

Terlalu sukar

-

c. Validitas

Menurut Arikunto (2012:93), validitas butir soal pilihan ganda dihitung menggunakan rumus yaitu:

Keterangan:

rpbis : koefisien korelasi point biserial

Mp : skor rata- rata kelas yang menjawab benar butir yang bersangkutan Mt : skor rata- rata total

St : standar deviasi skor total

p : proporsi peserta yang menjawab benar butir yang bersangkutan q : 1- p

Hasil perhitungan rpbis kemudian digunakan untuk mencari signifikasi (thitung) dengan rumus:

Hasil perhitungan thitung kemudian dibandingkan dengan tTabel. Item- item yang mempunyai thitung lebih besar dari tTabel merupakan item yang valid. sedangkan yang kurang dari tTabel merupakan item yang tidak valid, sehingga perlu direvisi atau tidak digunakan.

Berdasarkan uji coba soal yang dilakukan terhadap 38 siswa kelas XI-TMO untuk soal pretes dan postes SMK Assalamah Pati diperoleh hasil analisis validitas soal yang diujicobakan. Soal yang diujicobakan berjumlah 40 soal yang dibagi 2 dengan bobot yang sama menjadi soal A dan B didapatkan 18 soal valid untuk soal tipe A dan 19 soal untuk tipe soal B. Deskripsi hasil analisis daya beda soal yang telah diujicobakan disajikan dalam Tabel 3.8. Data analisis butir soal selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 14 untuk soal A dan Lampiran 15 untuk soal B.

Tabel 3.8 Analisis Validitas Butir Soal

Valid Tidak Valid

Soal A 1,2,5,6,7,8,10,11,12,13,14,15,16,18,19 (15 soal) 4,9,17,20,3 (5 soal) Soal B 2,3,4,6,7,8,9,11,15,17,18,20 (12 soal) 5,16,10,13,14,19,1,12 (8 Soal) d. Reliabilitas

Reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan rumus KR-21 menurut Arikunto (2012:115) yang dinyatakan dengan rumus:

Keterangan :

= Reliabilitas tes secara keseluruhan = Varians skor total

= = Rata – rata skor total = Jumlah butir soal

Tabel 3.9 Kriteria Reliabilitas Soal

Interval Kriteria 0,8 < r11≤1.0 Sangat tinggi 0,6 < r11≤ 0,8 Tinggi 0,4 < r11≤ 0.6 Cukup 0,2 < r11≤ 0,4 Rendah r11≤ 0,2 Sangat rendah

Berdasarkan uji coba soal yang dilakukan terhadap 38 siswa kelas XI-TMO untuk soal pretes dan postes SMK Assalamah Pati diperoleh hasil analisis reliabilitas soal yang diujicobakan. Soal yang diujicobakan berjumlah 40 soal yang dibagi 2 dengan bobot yang sama menjadi soal A dan B. Deskripsi hasil analisis daya beda soal yang telah diujicobakan disajikan dalam Tabel 3.10. Data analisis reliabilitas soal selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 13.

Tabel 3.10 Analisis Reliabilitas Soal

Reliabilitas Kriteria

Soal A 0,75 0,6 < r11≤ 0,8 (tinggi

Soal B 0,74 0,6 < r11≤ 0,8 (tinggi)

3. Instrumen Penilaian Nontes

a. Lembar Observasi Psikomotorik

a) Validitas lembar observasi aspek psikomotorik

Instrumen penilaian lembar observasi psikomotorik menggunakan validitas isi, dimana instrumen memiliki kesesuaian isi dalam mengukur indikator yang diamati. Penentuan validasi non tes ditentukan oleh pakar ahli.

b) Reliabilitas lembar observasi aspek psikomotorik

Perhitungan reliabilitas lembar observasi psikomotorik menggunakan kesepakatan antar raters dengan rumus Spearman sebagai berikut:

Keterangan:

r11 = reliabilitas instrumen

n = jumlah objek yang diamati = jumlah varians beda butir

Nilai r11 yang didapat, disesuaikan dengan Tabel 3.11

Tabel 3.11 Klasifikasi Reliabilitas Lembar Observasi Psikomotorik

Interval Kriteria 0,80 < r11≤ 1,0 Sangat tinggi 0,60 < r11≤ 0,80 Tinggi 0,40 < r11≤ 0,60 Cukup 0,20 < r11≤ 0,40 Rendah r11≤ 0,20 Sangat rendah

Berdasarkan uji coba, diperoleh r11 lembar observasi diskusi sebesar 0,97 dan lembar psikomotorik sebesar 0,83. Berdasarkan Tabel 3.11 klasifikasi reliabilitas, lembar observasi diskusi tersebut mempunyai reliabilitas sangat tinggi. Pada lembar observasi psikomotorik tersebut mempuyai reliabilitas sangat tinggi. Hal ini berarti kedua lembar observasi psikomotorik dan diskusi mempunyai reliabilitas sangat tinggi. Data analisis reliabilitass lembar observasi psikomotorik selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 17 lembar diskusi dan Lampiran 18 untuk lembar observasi selama pembelajaran berlangsung.

b. Lembar Observasi Afektif

a) Validitas lembar observasi aspek afektif

Instrumen penilaian lembar observasi afektif menggunakan validitas isi, dimana instrumen memiliki kesesuaian isi dalam mengukur indikator yang diamati. Penentuan validasi non tes ditentukan oleh pakar ahli.

b) Reliabilitas lembar observasi aspek afektif

Perhitungan reliabilitas lembar observasi afektif menggunakan kesepakatan antar raters rumus Spearman sebagai berikut:

Keterangan:

r11 = reliabilitas instrumen

n = jumlah objek yang diamati = jumlah varians beda butir

Tabel 3.12 Klasifikasi Reliabilitas Lembar Observasi Afektif Interval Kriteria 0,80 < r11≤ 1,0 Sangat tinggi 0,60 < r11≤ 0,80 Tinggi 0,40 < r11≤ 0,60 Cukup 0,20 < r11≤ 0,40 Rendah r11≤ 0,20 Sangat rendah

Berdasarkan uji coba, diperoleh r11 lembar observasi afektif sebesar0,98. Berdasarkan Tabel klasifikasi reliabilitas, lembar observasi afektif tersebut mempunyai reliabilitas sangat tinggi. Data analisis lembar observasi afektif selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 19.

c. Lembar Angket Siswa

Analisis tahap awal dari angket respon siswa adalah dengan menggunakan validas isi, dimana instrumen memiliki kesesuaian isi dengan indikator – indikator yang diamati. Validasi ini dilakukan oleh validator (pakar ahli). Reliabilitas instrumen ini menggunakan rumus alpha Cronbach yaitu:

( Arikunto, 2006: 196)

Varians : Keterangan:

= reliabilitas instrumen = jumlah kuadrat skor butir = banyak butir pertanyaan = jumlah kuadrat skor total = jumlah varians skor butir = kuadrat jumlah skor butir = varians total = kuadrat jumlah skor total = banyaknya subjek

Tabel 3.13 Klasifikasi Reliabilitas Lembar Angket Siswa Inteval Kriteria 0,8 < r11≤1.0 0,6 < r11≤ 0,8 0,4 < r11≤ 0.6 0,2 < r11≤ 0,4 r11≤ 0,2 Sangat tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat rendah

Bedasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, didapatkan r11 sebesar 0,5. Jika dilihat berdasarkan Tabel klasifikasi reliabilitas, lembar angket siswa termasuk dalam kriteria cukup. Data analisis reliabilitas angket siswa selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 20.

3.5.2 Analisis Tahap Akhir

Dokumen terkait