• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Penelitian

4.4 Analisis Berganda

4.5.1 Uji Koefisien Determinasi R 2

Pengujian Adjusted R2bertujuan untuk mengukur seberapa hauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel independent atau

predictorny. Menggunakan variabel Adjusted R2 karena dalam regresi ini menggunakan lebih dari dua variabel bebas. Berikut ini hasil Uji Adjusted R2:

Tabel 4.7

Uji Koefesien Determinasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .361a .131 .064 .13441

a. Predictors: (Constant), DER, ROA, NMP, ROE b. Dependent Variable: SCR

Sumber : Output SPSS 21

Tabel 4.7 menunjukkan bahwa nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0.361 yang berarti bahwa korelasi atau hubungan (relation) antara variabel dependen yaitu pengungkapan tanggungjawab sosial (CSR) dengan variabel independennya ROA, ROE, NMP dan DER adalah lemah dengan didasarkan pada nilai R yang berada di bawah 0.5.

Angka koefisien determinan adalah 0.064 atau 6.4% mengindikasi bahwa variasi dari keempat variabel independent yaitu ROA, ROE, NMP dan DER hanya mampu menjelaskan sebesar 6.4% pengungkapan tanggumg jawab social yang diungkapkan, dan sisanya 93.6% (100%-6.4%) dijelaskan oleh faktor-faktor lain. Pengujian hipotesis secara statistik dilakukan dengan menggunakan uji F dan uji t.

4.5.2 Uji-F

Uji F digunakan Untuk menguji pengaruh ROA, ROE, DER dan NPM

secara simultan terhadap pengungkapan CSR. Uji ini dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut ini:

Jika nilai F-hitung > F-tabel, maka Ha diterima, dan Jika nilai F-hitung < F-tabel, maka Ha ditolak.

Tabel 4.8 Uji-F

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1

Regression .141 4 .035 1.952 .116b

Residual .939 52 .018

Total 1.080 56

a. Dependent Variable: SCR

b. Predictors: (Constant), DER, ROA, NMP, ROE

Sumber : Output SPSS 21

Berdasarkan hasil analisis regresi ini, di dapat uji F-hitung adalah 1.952 dengan tingkat signifikan 0.116 (p=0.116; p > 0.05 ) jauh lebih besar dari 0.05. adapun nilai F-tabel untuk α = 0.05 dengan pembilang sebesar 4 dan penyebut 56

adalah 2.537, maka di peroleh F-hitung 1.952 < F-Tabel (1.952 < 2.537). Hal ini menggambarkan bahwa Haditolak, dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa pengungkapan tanggung jawab sosial tidak berpengaruh secara stimulan terhadap kinerja keuangan.

Uji t dilakukan untuk menguji pengaruh variabel independen dengan variabel dependen secara parsial, atau untuk mengetahui signifikan tidaknya pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat. Dalam uji t di gunakan hipotesis seperti yang terliahat sebagai berikut:

H1 : Return On Asset Ratio (ROA) memiliki pengaruh signifikan terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSRD).

H2 : : Return On Equity Ratio (ROE)memiliki pengaruh signifikan terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSRD).

H3 : Net Profit Margin Ratio (NPM) memiliki pengaruh signifikan terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSRD).

H4 : Debt To Equity Ratio (DER) memiliki pengaruh signifikan terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSRD).

Pegujian ini akan dilakunkan dengan membandingkan t-hitung dengan t-tabel sebagai berikut:

- Jika thitung < ttabel pada α 0.05, maka Ha ditolak.

- Jika thitung>ttabel pada α 0.05, maka Ha diterima.

Berikut ini adalah hasil uji t yang di olah oleh penulis dengan menggunakan SPSS versi 21:

Tabel 4.9 Uji t

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) .737 .033 22.534 .000 ROA -.003 .011 -.109 -.312 .756 ROE .005 .005 .316 1.010 .317 NMP .001 .001 .177 .963 .340 DER .000 .000 .086 .662 .511 a. Dependent Variable: SCR

Sumber : output SPS versi 21

Dari tabel 4.14 diatas diperoleh t hitung untuk masing-masing variable independen. Sementara t-tabel yang diperoleh dengan ketentuan α=0.05 dan

derajaat kebebasan (n-1) = 56 adalah 2.394 dengan demikian dapat disimpulkan pengaruh masing-masing variable independen terhadap variable dependen.

a. Variabel return on asset ratio memiliki nilai sigifikan sebesar 0.756 yang berarti nilai lebih besar dari 0.05 sedangkan nilai t-hitung diperoleh sebesar -0.312 . nilai t hitung lebih lebih kecil dari t tabel 2.394 (-0.312 <2.394) hal ini menunjukkan bahwa H1 ditolak atau return on asset ratio (ROA) tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSRD).

b. Variabel return on equity ratio memiliki nilai sigifikan sebesar 0.317 yang berarti nilai lebih besar dari 0.05 sedangkan nilai t-hitung diperoleh sebesar 1.010 . Nilai t hitung lebih lebih kecil dari t tabel 2.394 (1.010 <2.394) hal ini menunjukkan bahwa H2 ditolak atau return on equity ratio (ROE) tidak

memiliki pengaruh signifikan terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSRD).

c. Variabel net profit margin ratio memiliki nilai sigifikan sebesar 0.340 yang berarti nilai lebih besar dari 0.05 sedangkan nilai t-hitung diperoleh sebesar 0.963 . nilai t hitung lebih lebih kecil dari t tabel 2.394 (0.963 <2.394) hal ini menunjukkan bahwa H3 ditolak atau profit margin ratio (NPM) tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSRD).

d. Variabel debt to equity ratio memiliki nilai sigifikan sebesar 0.511 yang berarti nilai lebih besar dari 0.05 sedangkan nilai t-hitung diperoleh sebesar 0.662 . nilai t hitung lebih lebih kecil dari t tabel 2.394 (-0.312 <2.394) hal ini menunjukkan bahwa H4 ditolak atau debt to equity ratio (DER) tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSRD).

4.6Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis secara parsial dari tabel 4-9 yaitu uji-t dapat diketahui bahwa nilai dari masing-masing variable yaitu : return on asset ratio memiliki nilai sigifikan sebesar 0.756 yang berarti nilai lebih besar dari 0.05. Nilai t-hitung lebih kecil dari t tabel 2.394 (-0.312 <2.394). Variabel return on equity ratio memiliki nilai sigifikan sebesar 0.317 yang berarti nilai lebih besar dari 0.05. Nilai t-hitung lebih kecil dari t tabel 2.394 (1.010 <2.394). Variabel net profit margin ratio memiliki nilai sigifikan sebesar 0.340 yang berarti nilai lebih besar dari 0.05. Nilai t hitung lebih lebih kecil dari t tabel 2.394 (0.963 <2.394).

Variabel debt to equity ratio memiliki nilai sigifikan sebesar 0.511 yang berarti nilai lebih besar dari 0.05. nilai lebih kecil dari t tabel 2.394 (-0.312 <2.394). Hasil pengujian ini memperlihatkan bahwa kinerja keuangan yaitu: return on asset ratio, return on equity ratio,net profit margin ratio, debt to equity ratio

secara parsial tidak memiliki pengaruh signifikan secara luas terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility.

Hal ini tidak sejalan dengan teori yang ada tentang pengaruh kinerja keuangan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial. Dimana teori yang ada menyatakan bahwa pengungkapan tanggung jawab sosial akan membangun citra dan reputasi perusahaan yang pada akhirnya akan meningkatkan kepercayaan yang baik dari konsumen maupun mitra bisnis perusahaan tersebut. Ketidaksamaan antara hasil penelitian dengan teori yang ada dikarenakan sebahagian besar perusahaan masing menganggap program CSR itu bersifat suka rela da belum adanya regulasi di Indonesia yang mengatur tentang pengukuran dan pencatatan akivitas SCR di Indonesia serta masih ada perusahaan yang sama sekali tidak menerapakan dan melaporkan dalam laporan tahunan perusahaan.

BAPEPAM sendiri belum mewajibkan perusahaan untuk mengungkapakan informasi sosial mengenai tanggung jawab sosial perusahaan terhadap lingkungan. Berbeda dengan Negara maju, dimana pemerintah telah menasionalisasi industri untuk mencapai tujuan-tujuan sosial melalui program tanggung jawab sosial perusahaan dan bahkan CSR digunakan sebagai salah satu indikator penilaian kenerja perusahaan yang bersangkutan.

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian terdahulu Ester Tambunan (2011). Yang menyatakan bahwa kinerja keuangan yaitu return on asset dan gross profit margin tidak berpengaruh signifikan atau tidak berpengaruh secara parsial dengan pengungkapan tanggungjawab social perusahaan. Dimana nilai t-hitung untuk return on asset lebih kecil dari nilai t-tabel ( 1.407<1.675); dan nilai t-hitung untuk gross profit margin jugalebih kecil dari nilai t-tabel ( 0.312<1.675). Hal ini disebabkan karena wacana SCR tidak pernah menjadi prioritas utama bagi perusahaan-perusahaan yang ada di Indonesia, dan perusahaan mengganggap program CSR justru dapat menambah beban bagi perusahaandenga harus mengeluarkan sejumlah biaya yang dapat mengurangi pendapatan perusahaan dan tingkat profit perusahaan akan menurun.

BAB V

Dokumen terkait