• Tidak ada hasil yang ditemukan

Uji Koefisien Determinasi (R 2 )

Dalam dokumen PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE, (Halaman 86-0)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.5 Pengujian Hipotesis

4.5.1 Uji Koefisien Determinasi (R 2 )

Koefisien Determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model menerangkan variasi variabel dependen. Range nilai antar 0-1, apabila nilai R2 kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat terbatas, dan sebaliknya apabila R2 besar berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen besar. Nilai R2 dapat dilihat pada Tabel 4.6 berikut :

Tabel 4.6

Hasil Uji Analisis Koefisien Determinasi

Model Summaryb

Model R R

Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson

1 ,387a ,150 ,088 ,31966 1,934

a. Predictors: (Constant), UKAP, KINST, KIND, KOMA, MNJLB, INDS, KMNJ b. Dependent Variable: ILK

Nilai Adjusted R Square pada tabel di atas menunjukkan hubungan antara variabel komisaris independen, kepemilikan manajemen, kepemilikan institusional, komite audit , manajemen laba, independensi dan ukuran KAP terhadap integritas laporan keuangan adalah sebesar 0,088 atau (8,8%) yang artinya kemampuan variabel- variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen terbatas. Dengan demikian variabel komisaris independen, kepemilikan manajemen, kepemilikan institusional, komite audit , manajemen laba, independensi dan ukuran KAP secara bersamaan kurang mampu memberikan penjelasan pada variabel integritas laporan keuangan.

4.5.2. Uji Simultan ( Uji F)

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel independen mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen.

Hipotesis:

H0: Tidak adanya pengaruh X1, X2, X3,X4,X5,X6 dan X7 secara bersama-sama terhadap Y

Ha: Adanya pengaruh X1, X2, X3,X4,X5,X6 dan X7 secara bersama-sama terhadap Y Kriteria pengambilan keputusan:

Sumber : Data olahan SPSS, 2020

H0 diterima bila Fhitung ≤ Ftabel (tidak berpengaruh) H0 ditolak bila Fhitung > Ftabel (berpengaruh)

Uji F pada penelitian ini dapat dilihat melalui tabel berikut : Tabel 4.7

b. Predictors: (Constant), KOMA, KIND, KMNJ, MNJLB, INDS, UKAP, KINST Sumber : hasil olahan SPSS, 2020

Pada tabel di atas, dari uji ANOVA (Analysis Of Variance) variabel X1, X2, X3,X4,X5,X6 dan X7 secara bersama-sama tberpengaruh terhadap Y, hal ini karena nilai F hitung > Ftabel (2,442 > 2,03) atau signifikansi < 0,05 (0,025 < 0,05) sehingga Ha diterima dan H0 ditolak. Dengan demikian komisaris independen, kepemilikan manajemen, kepemilikan institusional, komite audit, manajemen laba, indepedensi dan ukuran KAP berpengaruh dan signifikan terhadap variabel intergritas laporan keuangan.

4.5.3. Uji Parsial (Uji t)

Uji-t dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh satu variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial.

Hipotesis:

H0 : Tidak ada pengaruh X1, X2, X3, X4, X5, X6 dan X7 secara parsial terhadap Y

Ha : Ada pengaruh X1, X2, X3, X4, X5, X6 dan X7secara parsial terhadap Y Kriteria pengambilan keputusan:

H0 diterima bila -thitung ≥ -ttabel atau thitung ≤ ttabel (tidak berpengaruh) H0 ditolak bila -thitung < -ttabel atau thitung > ttabel (berpengaruh).

Uji-t pada penelitian ini dapat dilihat meluli tabel berikut : Tabel 4.8

Sumber : data olahan SPSS, 2020

Hasil pengujian statistik thitung pada tabel di atas dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Variabel komisarin independen secara parsial tidak berpengaruh terhadap variabel integritas laporan keuangan, hal ini karena nilai -thitung >-ttabel (-0,236

> -1,98447) atau signifikansi > 0,05 (0,814 > 0,05) sehingga H0 diterima.

2. Variabel kepemilikan manajerial secara parsial tidak berpengaruh terhadap variabel integritas laporan keuangan, hal ini karena nilai thitung <ttabel

(0,911<1,98447) atau signifikansi > 0,05 (0,364 > 0,05) sehingga H0 diterima.

3. Variabel kepemilikan institusional secara parsial tidak berpengaruh terhadap variabel integritas laporan keuangan, hal ini karena nilai thitung < ttabel

(1,261<1,98447) atau signifikansi > 0,05 (0,210 > 0,05) sehingga H0 diterima.

4. Variabel komite audit secara parsial tidak berpengaruh terhadap variabel integritas laporan keuangan. Hal ini karena nilai -thitung >-ttabel ( 0,302 > -1,98447) atau signifikansi > 0,05 (0,763 > 0,05) sehingga H0 diterima.

5. Variabel manajemen laba secara parsial tidak berpengaruh terhadap variabel integritas laporan keuangan, hal ini karena nilai thitung < ttabel (0,69<1,98447) atau signifikansi > 0,05 (0,697 > 0,05) sehingga H0 diterima.

6. Variabel independensi secara parsial berpengaruh terhadap variabel integritas laporan keuangan, hal ini karena nilai -thitung <-ttabel (-2,991< -1,98447) atau signifikansi < 0,05 (0,004 < 0,05) sehingga H0 ditolak.

7. Variabel ukuran KAP secara parsial berpengaruh terhadap variabel integritas laporan keuangan, hal ini karena nilai -thitung < -ttabel (-2,624< -1,98447) atau signifikansi < 0,05 (0,010 < 0,05) sehingga H0 ditolak.

4.6 Pembahasan Hasil Penelitian 4.6.1 Hipotesis Pertama

Hipotesis pertama dalam penelitian ini adalah komisaris independen berpengaruh terhadap integritas laporan keuangan. Hasil pengujian dalam penelitian ini menunjukkan nilai probabilitas dari komisaris independen adalah (Sig.) 0,814, yakni lebih besar dari 0,05, serta nilai -thitung >-ttabel (0,236 > -1,98447) hal ini berarti komisaris independen secara parsial tidak memiliki

pengaruh terhadap integritas laporan keuangan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dengan hasil tersebut maka H1 atau hipotesis yang menyatakan bahwa komisaris independen berpengaruh terhadap integritas laporan keuangan ditolak.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Nurjannah (2014) yang menyatakan komisaris independen tidak berpengaruh terhadap integritaslaporan keuangan. Tugas komisaris independen adalah melakukan pengawasan terhadap tata kelola perusahaan sehingga tidak berpengaruh langsung terhadap bagian-bagian dalam pengukuran integritas laporan keuangan.

Sedangkan, hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan Astria (2011) yang mengatakan bahwa komisaris independen berpengaruh terhadap integritas laporan keuangan.

4.6.2 Hipotesis Kedua

Hipotesis kedua dalam penelitian ini adalah kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap integritas laporan keuangan. Hasil pengujian dalam penelitian ini menunjukkan nilai probabilitas dari kepemilikan manajerial adalah (Sig.) 0,364, yakni lebih besar dari 0,05, serta nilai thitung <ttabel (0,911<1,98447) yang berarti kepemilikan manajerial secara parsial tidak memiliki pengaruh terhadap integritas laporan keuangan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dengan hasil tersebut maka H2 atau hipotesis yang menyatakan bahwa kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap integritas laporan keuangan ditolak.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Putra (2012)

yang menyatakan kepemilikan manajerial tidak berpengaruh terhadap integritas laporan keuangan. Secara teoritis ketika kepemilikan manajemen rendah, maka insentif terhadap kemungkinan terjadinya perilaku oportunistik manajer akan meningkat. Kepemilikan manajemen terhadap saham perusahaan dipandang dapat menyelaraskan potensi perbedaan kepentingan antara pemegang saham luar dengan manajemen (Jansen dan Meckling, 1976 dalam Putra, 2012). Sehingga permasalahan keagenan diasumsikan akan hilang apabila seorang manajer adalah juga sekaligus sebagai seorang pemilik. Sedangkan, hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan Kadek (2016) yang mengatakan bahwa kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap integritas laporan keuangan.

4.6.3 Hipotesis Ketiga

Hipotesis ketiga dalam penelitian ini adalah kepemilikan institusional berpengaruh terhadap integritas laporan keuangan. Hasil pengujian dalam penelitian ini menunjukkan nilai probabilitas dari kepemilikan institusional adalah (Sig.) 0,210, yakni lebih besar dari 0,05, serta nilai thitung < ttabel (1,261<1,98447) yang berarti kepemilikan institusional secara parsial tidak memiliki pengaruh terhadap integritas laporan keuangan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dengan hasil tersebut maka H3 atau hipotesis yang menyatakan bahwa kepemilikan institusional berpengaruh terhadap integritas laporan keuangan ditolak. Kehadiran investor institusional dinilai kurang optimal dalam melaksanakan fungsi monitoring pada perusahaan terhadap manajemen dalam melaporkan tindakan-tindakan dan kinerja manajemen (Jansen dan Meckling, 1976 dalam Astria,2011).

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Siahaan (2017) yang menyatakan kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap integritas laporan keuangan. Sedangkan, hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan Pratama (2015) yang mengatakan bahwa kepemilikan institusional berpengaruh terhadap integritas laporan keuangan.

4.6.4 Hipotesis Keempat

Hipotesis keempat dalam penelitian ini adalah Kkomite audit berpengaruh terhadap integritas laporan keuangan. Hasil pengujian dalam penelitian ini menunjukkan nilai probabilitas dari komite audit adalah (Sig.) 0,763, yakni lebih besar dari 0,05, serta nilai -thitung >-ttabel ( -0,302 > -1,98447) yang berarti komite audit secara parsial tidak memiliki pengaruh terhadap integritas laporan keuangan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dengan hasil tersebut maka H4 atau hipotesis yang menyatakan bahwa komite audit berpengaruh terhadap integritas laporan keuangan ditolak.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Mudasetia (2017) yang menyatakan komite audit tidak berpengaruh terhadap integritas laporan keuangan. Sedangkan, hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan Yuliana (2017) yang mengatakan bahwa komite audit berpengaruh terhadap integritas laporan keuangan.

4.6.5 Hipotesis Kelima

Hipotesis kelima dalam penelitian ini adalah manajemen laba berpengaruh terhadap integritas laporan keuangan. Hasil pengujian dalam penelitian ini menunjukkan nilai probabilitas dari manajemen laba adalah (Sig.) 0,697, yakni

lebih besar dari 0,05, serta nilai thitung < ttabel (0,69<1,98447) yang berarti manajemen laba secara parsial tidak memiliki pengaruh terhadap integritas laporan keuangan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dengan hasil tersebut maka H5 atau hipotesis yang menyatakan bahwa manajemen laba berpengaruh terhadap integritas laporan keuangan ditolak.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Yuliana (2017) yang menyatakan manajemen laba tidak berpengaruh terhadap integritas laporan keuangan. Sedangkan, hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan Fujianti (2017) yang mengatakan bahwa manajemen laba berpengaruh terhadap integritas laporan keuangan.

4.6.6 Hipotesis Keenam

Hipotesis keenam dalam penelitian ini adalah independensi berpengaruh terhadap integritas laporan keuangan. Hasil pengujian dalam penelitian ini menunjukkan nilai probabilitas dari manajemen laba adalah (Sig.) 0,004, yakni lebih kecil dari 0,05, serta nilai -thitung <-ttabel (-2,991< -1,98447) yang berarti independensi secara parsial memiliki pengaruh terhadap integritas laporan keuangan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Dengan hasil tersebut maka H6 atau hipotesis yang menyatakan bahwa independensi berpengaruh terhadap integritas laporan keuangan diterima.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Putra (2012) yang menyatakan independensi berpengaruh terhadap integritas laporan keuangan.

Sedangkan, hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan Mudasetia (2017) yang mengatakan bahwa independensi tidak berpengaruh

terhadap integritas laporan keuangan.

4.6.7 Hipotesis Ketujuh

Hipotesis ketujuh dalam penelitian ini adalah ukuran KAP berpengaruh terhadap integritas laporan keuangan. Hasil pengujian dalam penelitian ini menunjukkan nilai probabilitas dari ukuran KAP adalah (Sig.) 0,010, yakni lebih kecil dari 0,05, serta nilai nilai -thitung < -ttabel (-2,624< -1,98447) yang berarti ukuran KAP secara parsial memiliki pengaruh terhadap integritas laporan keuangan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Dengan hasil tersebut maka H7 atau hipotesis yang menyatakan bahwa ukuran KAP berpengaruh terhadap integritas laporan keuangan diterima.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Kartika (2018) yang menyatakan ukuran KAP berpengaruh terhadap integritas laporan keuangan. Sedangkan, hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan Amrulloh (2016) yang mengatakan bahwa ukuran KAP tidak berpengaruh terhadap integritas laporan keuangan.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Komisaris independen tidak memiliki pengaruh terhadap integritas laporan keuangan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Sehingga H1 ditolak.

2. Kepemilikan manajerial tidak memiliki pengaruh terhadap integritas laporan keuangan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Sehingga H2 ditolak.

3. Kepemilikan institusional tidak memiliki pengaruh terhadap integritas laporan keuangan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Sehingga H3 ditolak.

4. Komite audit tidak memiliki pengaruh terhadap integritas laporan keuangan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sehingga H4 ditolak.

5. Manajemen laba tidak memiliki pengaruh terhadap integritas laporan keuangan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Sehingga H5 ditolak.

6. Independensi memiliki pengaruh terhadap integritas laporan keuangan pada

perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sehingga H6

diterima.

7. Ukuran KAP memiliki pengaruh terhadap integritas laporan keuangan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sehingga H7

diterima.

5.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka beberapa saran yang dapat diajukan adalah sebagai berikut:

1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa independensi dan ukuran KAP berpengaruh negatif terhadap integritas laporan keuangan. Untuk itu, diharapkan kepada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk selalu memerhatikan jangka waktu wajar dalam menggunakan jasa audit yakni menggunakan jasa auditor dan kantor akuntan publik yang sama dalam kurun waktu yang semestinya. Selain itu, diharapkan perusahaan melakukan pertimbangan yang cukup dalam menentukan kantor akuntan publik yang akan digunakan untuk melakukan jasa audit.

2. Dalam variabel mekanisme coporate governance peneliti hanya meneliti komisaris independen, kepemilikan institusional,kepemilikan manajerial dan komite audit. Untuk itu, kepada penelitian selanjutnya disarankan untuk menambah variabel dalam mekanisme corporate governance yang lain diantaranya yaitu, komposisi dewan direksi, auditor internal dan kepemilikan terkonsentrasi.

3. Penelitian ini hanya dilakukan berdasarkan pada indikator yang peneliti ketahui semata, sehingga hasil penelitian ini kemungkinan tidak sama jika diaplikasikan menggunakan indikator yang lain. Pada peneliti selanjutnya, disarankan untuk menggunakan indikator yang lain agar dapat memberikan alternatif serta perbandingan untuk meningkatkan kualitas penelitian-penelitian selanjutnya.

4. Pada penelitian ini kemampuan variabel independen yakni komisaris independen, kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komite audit, manajemen laba, independensi dan ukuran KAP dalam menjelaskan variabel dependen atau integritas laporan keuangan hanya sebesar 8,8% yang artinya kemampuan variabel- variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen terbatas. Pada penelitian selanjutnya disarankan untuk menggunakan variabel lain yang mampu menjelaskan variabel dependen lebih besar.

5. Kepada penelitian selanjutnya diharapkan dapat menggunakan sampel penelitianyang tidak hanya dari industri manufaktur saja, tetapi juga mencakup industri lainnya yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) agar dapat mencerminkan hasil temuan.

DARTAR PUSTAKA

Amrulloh. 2015. “Pengaruh Mekanisme Corporate Governance, Ukuran Kap, Audit Tenure Dan Audit Report Lag terhadap Integritas Laporan Keuangan”. Tesis. Denpasar. Program Pascasarjana Universitas Udayana.

Anthony, Robert N dan Vijay Govindarajan. 2005. Management Control System Buku 2. Jakarta: Salemba Empat.

Arsih dan Anisykurlillah. 2015. Pengaruh Opini Going Concern, Ukuran Kap Dan Profitabilitas Terhadap Auditor Switching. Accounting Analysis Journal. 4 (3).

Astria, Tia, 2011. “Pengaruh Audit Tenure,Struktur Corporate Governance dan Ukuran Perusahaan terhadap Integritas Laporan Keuangan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI”.Jurnal Universitas Diponegoro,

Semarang.

BAPEPAM, 2000. Surat Edaran Bapepam Nomor: SE-03/PM/2000. Tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Komite Audit.

BAPEPAM, 2004. Keputusan Ketua Bapepam Nomor: Kep-29/PM/2004.

Tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit.

Boediono, Gideon SB, 2005. “Kualitas Laba: Studi Pengaruh Mekanisme Corporate Governance dan Dampak Manajemen Laba Dengan Menggunakan Analisis Jalur”. Jurnal UVN “Veteran”. Yogyakarta.

Cahyonowati, N., Saksakotama, P.H, 2014. Determinan Integritas Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur di Indonesia. Jurnal Akuntansi Universitas Diponegoro Volume 3. No.2. ISSN: 2337-3806.

Dwi, Martani, 2012. Akuntansi Keuangan Menengah Berbasis PSAK.

Salemba Empat, Jakarta

Erlina, dan Sri Mulyani, 2007. Metodologi Penelitian Bisnis, Edisi Pertama, USU Press, Medan.

Erlina, 2008. Metodologi Penelitian Bisnis: Untuk Akuntansi dan Manajemen, Edisi Revisi, USU Press, Medan.

Fujianti, Lailah, 2017. “Pengaruh Ukuran KAP, Ukuran Perusahaan dan Manajemen Laba terhadap Integritas Laporan Keuangan pada Industri Baran Konsumsi”. Jurnal Akuntansi Vol 10 No. 2, Universitas Pancasila.

Guna, W.I. dan Herawaty, 2010. “ Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance, Independensi Auditor, Kualitas Audit, dan Faktor Liannya Terhadap Manajemen Laba”, Jurnal Bisnis dan Kuntansi Vol 12, No. 1.

Hardiningsih, P. 2010. “Pengaruh Independensi, Corporate Governance, Dan Kualitas Audit Terhadap Integritas Laporan Keuangan”. Kajian Akuntansi, Vol. 2, No. 1, pp. 1979-4886

Harjanto, Atta Putra, 2014. Pengaruh Kompetensi, Independensi, objektivitas, Akuntabilitas dan Integritas Terhadap Kualitas Audit dengan Etika Auditor Sebagai Variabel Moderasi (Studi Empiris KAP di Semarang).

Skripsi. Universitas Diponegoro Semarang.

Haryani et al,. 2011. Pengaruh Mekanisme Corporate Governance Terhadap Kinerja: Transparansi Sebagai Variabel Intervening. Simposium Nasional Akuntansi XIV. Aceh.

Hery, 2015. “ Analisis Laporan Keuangan- Pendekatan Rasio Keuangan”.

Yogyakarta: Center for Academic Publishing Service.

Julia, 2005.”Pengaruh Manajemen Laba Pada Tingkat Pengungkapan Laporan Keuangan pada Perusahaan Manufaktur yang Termasuk dalam Indeks LQ 45” Simposium Nasional Akuntansi VII, solo 15 – 16 September.

Kadek, Harum Sari, 2016. “Pengaruh Corporate Governance terhadap Interitas Laporan Keuangan pada Perusahaan Manufaktur yang tedaftar di BEI”. E Jurnal Akuntansi Universitas Udayana. Bali.

Kartika, Andi dan Ida, 2018. “Determinasi Interitas Laporan Keuangan : Kajian Empiris pada Perusahaan Manufaktur di Indonesia”. Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Universitas Stikubank.

Kusumawardhani, Indra. 2012. Pengaruh Corporate Governance, Struktur Kepemilikan dan Ukuran perusahan terhadap Manajemen Laba. Jurnal Akuntansi dan Sistem Teknologi Informasi Vol. 9 No.1

Mayangsari, S., 2003. “Analisis Pengaruh Independensi, Kualitas Audit, serta Mekanisme Corporate Governance terhadap Integritas Laporan Keuangan.”, Simposium Nasional Akuntansi VI, pp. 1255-1273.

Mei Yuniati, Kharis Raharjo, Abrar Oemar, 2016, Pengaruh Kebijakan Deviden, Kebijakan Hutang Profitabilitas dan Struktur Kepemilikan Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek

Mudasetia dan Nur , 2017. “Pengaruh Independensi, Mekanisme Corporate governance dan Kualitas Audit terhadap Interitas Laporan Keuangan pada Perusahaan Manufaktur yang tedaftar di BEI”.Jurnal Akuntansi Vol 5 No.2.

Mulyadi, 2011. Auditing, (Buku 1 Edisi 6). Jakarta: SalembaEmpat.

Nurjannah, Lita dan Dudi, 2014. “Pengaruh Komite Audit, Komisaris Independen dan Kualitas Audit terhadap Integritas Laporan Keuangan pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI”. e-Proceeding of Management : Vol.1, No.3 Desember 2014.

Putra, Daniel Salfauz Tawakal dan Muid, Dul. 2012. “Pengaruh Independensi, Mekanisme Corporate Governance, Kualitas Audit, dan Manajemen Laba terhadap Integritas Laporan Keuangan pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI. Diponegoro Journal of Accounting. Vol.1. No.2, hal.1.

Pratama, Dendy Octavian, 2015. “Pengaruh Good Corporate Governance terhadap Interitas Laporan Keuangan pada Perusahaan Manufaktur yang tedaftar di BEI”. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas. Surabaya.

Qoyyimah, Sofia Dinil, 2015. Penaruh Struktur Corvorat governance, Audit Tenure dan Ukuran KAP terhadap Integritas Laporan Keuangan” .Jurnal Reviu Akuntansidan Keuangan Vol.5 No. 2, Oktober 2015.

Rustendi dan Jimmi, 2008 . Pengaruh Hutang dan Kepemilikan Manajerial Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur (Survey pada Perusahaan Manufaktur yang Tercatat di Bursa Efek Jakarta), Jurnal Akuntansi FE Unsil, Vol. 3, No. 1

Setiawan, Santy, 2006. “Opini Going Concern dan Prediksi Kebangkrutan Perusahaan”. Jurnal Ilmiah Akuntansi, Vol V No 1. Mei. Hal 59-67.

Setyawati, Lilis dan Ainun Na’im, 2000, “Manajemen Laba”, Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, Vol.15, No. 4, 424-441.

Siahaan, Septony, 2017. “Pengaruh Good Corporate Governance, Kualitas KAP Terhadap Integritas Laporan Keuangan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI”. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Metohdist Vol. 1, No1.

Susiana dan Herawaty, 2007. “Analisa Pengaruh Indepedensi, Mekanisme Corporate Governance, Kualitas Audit Terhadap Integritas Laporan Keuangan”. Simposium Nasional Akuntansi X. Unhas Makassar. 26-28 Juli 2007.

Suwardjono, 2008. “Teori Akuntansi: Perekayasaan Pelaporan Keuangan”.

Yogyakarta: BPFE.

Syahputra, Edi, 2019. “Analisis Pengaruh Fraud Diamond dalam Mendeteksi Financial Statement Fraud: Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)”. Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Universitas Sumatera Utara. Medan

Tessa dan Harto. 2016. “Fraudulent Financial Reporting: Pengujian Teori Fraud Pentagon Pada Sektor Keuangan Dan Perbankan Di Indonesia”.

Simposium Nasional Akuntansi XIX, Universitas Lampung, Lampung, 26 27 Agustus.

Umar, Husein. 2001. “Metodologi Penelitian”. Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis.

Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Widya, 2005. “Analisis FaktorFaktor yang Mempengaruhi Pilihan Perusahaan Terhadap Akuntansi Konservatif”. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia Vol. 8 (2), 138-157.

Yuliana, Neni dan Endang, 2017. “Penaruh Good Governance dan Manajemen Laba terhadap Integritas Laporan Keuangan pada Perusahaan Industri dasar dan Kimia”. Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Batik Surakarta.

www.idx.co.id

No Kode

Sub sektor keramik, porselen, dan kaca

7 AMFG    3

Sub sektor logam dan sejenisnya

15 ALKA   x

Daftar Populasi dan Sampel Penelitian

38 MDKI  X

Sub sektor plastik dan kemasan

44 AKKU  X

Sub sektor mesin dan alat berat

75 AMIN  X

76 GMFI  X

77 KPAL X

78 KRAH  X

Sub sektor otomotif dan komponen

79 ASII  X

Sub Sektor Tekstil dan Garmen

92 ADMG   x

117 SCCO  X

118 VOKS   x

Sub sektor elektronika

119 PTSN  X

120 JSKY X

Sub sektor makanan dan minuman

121 AISA  X

Sub sektor kosmetik dan barang keperluan rumah tangga

156 ADES    48

157 KINO   x

158 KPAS X

159 MBTO    49

160 MRAT  X

161 TCID    50

162 UNVR    51

Sub sektor peralatan rumah tangga

163 CINT    52

164 KICI    53

165 LMPI    54

166 WOOD  X

Sub sektor lainnya

167 HRTA  X

Lampiran 2

APLI 2017 0,43186 0,3333 0,2673 0,588 3 -0,0739 0 1

JECC 2017 1,2983 0,6 0,0178 0,9015 3 -0,0163 0 0

JECC 2016 1,12515 0,6 0,0172 0,9015 3 -0,0531 0 0

KBLI 2018 0,59586 0,3333 0,0045 0,6299 3 0,03204 0 1 KBLI 2017 0,95093 0,3333 0,0032 0,5507 3 0,20333 0 1

KBLI 2016 0,83702 0,4 0,0032 0,5852 3 -0,0463 0 0

KBLM 2018 0,34085 0,667 0,0893 0,8157 3 -0,0286 1 0 KBLM 2017 0,39625 0,3333 0,0893 0,8157 3 0,03272 1 0 KBLM 2016 0,83828 0,3333 0,0893 0,8157 3 -0,0327 1 0

CEKA 2018 0,83769 0,5 0,0076 0,9201 3 -0,1392 0 1

CEKA 2017 0,84996 0,5 0,0076 0,9202 3 -0,078 0 1

CEKA 2016 0,90464 0,5 0,0076 0,9202 3 0,0386 0 1

SKBM 2018 1,1528 0,3333 0,0259 0,828 3 0,02977 1 0

SKBM 2017 1,24824 0,3333 0,0259 0,828 3 0,10166 1 0 SKBM 2016 0,59839 0,3333 0,0341 0,8061 3 0,04992 1 0 wiim 2018 0,29454 0,3333 0,619 0,0552 3 -0,0838 0 0 wiim 2017 0,57108 0,3333 0,619 0,0552 3 -0,1219 0 0

wiim 2016 0,93225 0,5 0,4364 0,2248 3 -0,0311 0 0

ades 2018 1,12615 0,3333 0,0005 0,9152 3 -0,1345 0 0 ades 2017 1,23415 0,3333 0,0005 0,9152 3 -0,0894 0 0 ades 2016 1,53464 0,3333 0,0005 0,9152 3 -0,1269 0 0

CINT 2018 0,73068 0,5 0,0027 0,6784 3 0,02887 1 0

CINT 2017 0,87372 0,5 0,0027 0,6784 3 -0,0324 1 0

CINT 2016 0,96805 0,5 0,0029 0,6965 3 -0,0681 1 0

KICI 2018 0,82815 0,3333 0,0023 0,8808 3 -0,01 0 0

KICI 2017 0,50375 0,3333 0,003 0,8169 3 -0,0003 0 0

KICI 2016 0 0,3333 0,003 0,8169 3 -0,0096 0 0

lmpi 2018 0 0,5 0,6828 0,2352 3 -0,1028 1 0

lmpi 2017 0,44763 0,5 0,6828 0,2352 3 -0,0298 1 0

lmpi 2016 0,16801 0,5 0,2145 0,8327 3 -0,0256 1 0

Lampiran III

Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

d. This is a lower bound of the true significance.

3. Uji Autokorelasi

a. Predictors: (Constant), UKAP, KINST, KIND, KOMA, MNJLB, INDS, KMNJ b. Dependent Variable: ILK

5. Uji Heteroskedastisitas

6. Uji Analisis Regresi Berganda

Coefficientsa

7. Uji Analisis Koefisien Determinasi

a. Predictors: (Constant), UKAP, KINST, KIND, KOMA, MNJLB, INDS, KMNJ b. Dependent Variable: ILK

b. Predictors: (Constant), KOMA, KIND, KMNJ, MNJLB, INDS, UKAP, KINST

9. Uji Parsial (Uji-t)

Dalam dokumen PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE, (Halaman 86-0)

Dokumen terkait