• Tidak ada hasil yang ditemukan

Uji Non-Parametrik untuk Membandingkan Kedua Produk

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.6 Uji Non-Parametrik untuk Membandingkan Kedua Produk

Uji statistik non-parametrik, memberikan hasil yang relatif lebih rendah dibanding dengan uji parametrik. Untuk meningkatkan kebaikan hasil ujinya, ukuran sampel harus diperbesar. Akan tetapi bagaimanapun juga uji non- parametrik sangatlah mudah dimengerti dan relatif lebih sederhana dibandingkan dengan uji parametrik. Menurut Daniel (1990), uji non-parametrik dapat dikelompokkan menjadi tiga kategori, yaitu :

1) Uji sebuah sampel yang dibandingkan dengan menggunakan suatu distribusi tertentu, misalnya chi-kuadrat, binominal, normal dan distribusi lainnya. 2) Uji untuk dua grup independen (bebas) atau lebih. Perbandingan pemusatan

dari dua buah distribusi yang diasumsikan mempunyai bentuk yang sama. Analisis Mann-Whitney digunakan untuk uji dua sampel independen.

3) Uji variabel berpasangan (paired) atau berhubungan (related) yang dipergunakan untuk membandingkan dua variabel untuk masing-masing

subjek. Biasanya digunakan uji Wilcoxon yang merupakan versi non- parametrik uji-T berpasangan atau dependen.

Pada penelitian ini terdapat empat atribut yang dianalisis dari masing- masing produk fish nugget yaitu atribut rasa, warna, tekstur dan aroma. Sebenarnya dapat ditambahkan dengan atribut-atribut yang lain agar analisisnya lebih baik, tetapi atribut yang biasanya menjadi fokus paling utama oleh para konsumen adalah keempat atribut tersebut. Perbedaan rasa pasti akan mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Rasa yang lebih enak dari dua produk pastinya yang akan lebih dipilih oleh seorang konsumen. Pertimbangan rasa dari sebuah produk akan menjadi tolak ukur utama bagi para konsumen untuk membeli dan mengkonsumsi produk tersebut. Lalu warna yang menarik dari sebuah produk pasti akan menjadi pertimbangan dari seorang konsumen. Rasa yang enak namun memiliki warna atau kenampakan yang tidak menarik tentunya tidak akan menjadi prioritas, sehingga warna yang baik akan mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Kemudian tekstur dari produk fish nugget yang baik adalah produk yang memiliki tekstur tidak terlalu keras (alot) dan tidak terlalu lembek. Tekstur sebuah produk juga dapat mempengaruhi keputusan pembelian dari seorang konsumen. Terakhir yang menjadi pertimbangan konsumen adalah aroma sebuah produk. Aroma berkaitan erat dengan ekspektasi seseorang, maksudnya adalah jika aroma yang menggugah selera tentu akan memiliki harapan bahwa produk tersebut enak rasanya. Keempat atribut ini sangat berkaitan erat dengan penginderaan seseorang terhadap sebuah produk. Tentunya setiap konsumen sangat berharap produk yang dikonsumsinya tidak mengecewakan dari keempat atribut tersebut. Kepuasaan terhadap suatu produk akan menentukan keputusan pembelian di kemudian hari.

Untuk memudahkan pencarian nilai p-value, maka semua hasil scoring dijumlahkan dan kemudian dicari nilai mean atau rataannya. Nilai mean didapat dengan menjumlahkan semua hasil scoring yang telah dinilai oleh para konsumen lalu dibagi dengan jumlah data yang digunakan. Jumlah data dari masing-masing produk berjumlah 100. Total dari kedua produk fish nugget yang diuji yaitu 200 data. Tabel 4 yang menunjukkan nilai mean dari masing-masing produk.

Tabel 4 Nilai mean atau rataan dari masing-masing produk Atribut Komersil THP Rasa 4,460 4,200 Warna 4,410 3,920 Tekstur 4,200 3,910 Aroma 4,410 3,990

Setelah nilai mean didapatkan maka nilai asymtot sigma (2-tailed) dari masing-masing atribut dapat dicari. Selang kepercayaan yang digunakan adalah 90% atau alpha 0,1 dan H0 ditolak jika nilai asymtot sigma (2-tailed) lebih kecil dari nilai alpha. Selajutnya H1 diterima jika nilai asymtot sigma (2-tailed) lebih kecil dari nilai alpha. Kemudian dapat dilihat apakah terdapat perbedaan yang signifikan nyata antara fish nugget komersil dengan fish nugget dari Departemen Teknologi Hasil Perairan, sehingga akan memberikan interpretasi bahwa produk fish nugget komersil memberikan pengaruh yang berbeda nyata dan hasil yang signifikan terhadap fish nugget dari Departemen Teknologi Hasil Perairan. Tabel 5 menunjukkan nilai asymtot sigma (2-tailed) dan pengaruh produk fish nugget komersil terhadap fish nugget Departemen Teknologi Hasil Perairan.

Tabel 5 Atribut, nilai asymtot sigma (2-tailed) dan pengaruhnya Atribut Asymp.Sig. (2-tailed) Pengaruh

Rasa 0,011 Signifikan

Warna 0,066 Signifikan

Tekstur 0,004 Signifikan

Aroma 0,000 Signifikan

Data pada Tabel 5 menunjukkan bahwa semua atribut yang ada menunjukkan nilai yang lebih kecil dari nilai alpha 0,1. Pada atribut rasa, nilai asymtot sigma (2-tailed) sebesar 0,011, sehingga memiliki interpretasi, atribut rasa produk fish nugget komersil memberikan pengaruh yang berbeda nyata dan hasil yang signifikan terhadap fish nugget Departemen Teknologi Hasil Perairan.

Pada atribut warna, nilai asymtot sigma (2-tailed) sebesar 0,066, sehingga memiliki interpretasi, atribut warna produk fish nugget komersil memberikan pengaruh yang berbeda nyata dan hasil yang signifikan terhadap fish nugget Departemen Teknologi Hasil Perairan. Pada atribut tekstur, nilai asymtot sigma (2-tailed) sebesar 0,004, sehingga memiliki interpretasi, atribut tekstur produk fish nugget komersil memberikan pengaruh yang berbeda nyata dan hasil yang signifikan terhadap fish nugget Departemen Teknologi Hasil Perairan. Pada atribut aroma, nilai asymtot sigma (2-tailed) sebesar 0,000, sehingga memiliki interpretasi, atribut tekstur produk fish nugget komersil memberikan pengaruh yang berbeda nyata dan hasil yang signifikan terhadap fish nugget Departemen Teknologi Hasil Perairan (dapat dilihat pada Lampiran 6).

Nilai mean atau rataan dari produk fish nugget komersil lebih tinggi dari produk fish nugget Departemen Teknologi Hasil Perairan pada keseluruhan atribut. Produk fish nugget komersil lebih diminati oleh para konsumen, jika dibandingkan dengan produk fish nugget dari Departemen Teknologi Hasil Perairan.

Dari kelima variabel yang memberikan pengaruh berbeda nyata dan hasil signifikan terhadap pembelian fish nugget komersil, yaitu pendapatan rata-rata perbulan, motivasi utama dalam pembelian fish nugget komersil, manfaat yang ingin didapat dalam mengkonsumsi fish nugget komersil, pengaruh iklan terhadap pembelian dan keputusan jika harga naik maka dapat dilakukan inovasi terhadap produk fish nugget Departemen Teknologi Hasil Perairan jika dikombinasikan dengan keempat atribut untuk mencipatakan produk yang enak dan bisa diterima oleh masyarakat luas.

Produk fish nugget Departemen Teknologi Hasil Perairan harus menciptakan rasa yang lebih disukai oleh para konsumen. Bahan baku utama fish nugget Departemen Teknologi Hasil Perairan adalah ikan lele. Sebaiknya bahan baku diganti menjadi ikan laut agar rasanya menjadi lebih enak walaupun harga dari produk akan naik. Jika kita melihat motivasi utama dan manfaat yang ingin didapat dari mengkonsumsi fish nugget komersil adalah keutamaan gizinya, maka Produk fish nugget Departemen Teknologi Hasil Perairan juga harus mengutamakan aspek gizi dan kesehatannya. Perlu dilakukan inovasi, yaitu

dengan menambahkan sayur-sayuran dalam formulanya, tidak menambahkan pengawet dan juga pewarna. Konsumen dengan pendapatan rata-rata perbulan yang tinggi akan membeli produk yang bergizi baik tanpa memperdulikan harga dari produk tersebut. Inovasi selanjutnya adalah fish nugget Departemen Teknologi Hasil Perairan perlu membuat kemasan produk yang menarik dan melakukan promosi, karena pengaruh iklah terhadap pembelian sangat menentukan keputusan pembelian. Departemen Teknologi Hasil Perairan juga harus dapat mengontrol kondisi harga dan ketersediaan produk jika nanti dilepas dipasaran. Kondisi harga yang tidak stabil dan sering mengalami kenaikan akan mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Ketersediaan produk juga harus dikontrol agar nantinya konsumen dapat dengan mudah memperoleh produk fish nugget Departemen Teknologi Hasil Perairan.

Dengan melihat kelima variabel dan keempat atribut yang dinilai oleh para konsumen fish nugget komersil, bukan tidak mungkin jika produk fish nugget Departemen Teknologi Hasil Perairan akan menjadi competitor pada perdagangan produk nugget berbahan dasar ikan. Saat ini sudah banyak konsumen yang memiliki gaya hidup dengan mengkonsumsi makanan sehat dalam keseharian mereka. Peluang ini lah yang harus dimanfaatkan bagi Departemen Teknologi Hasil Perairan untuk menciptakan produk yang lebih baik lagi kedepannya. Institut Pertanian Bogor yang memiliki harapan untuk mengabdi kepada masyarakat luas dapat dilakukan oleh Departemen Teknologi Hasil Perairan dengan cara memproduksi dan memasarkan produk-produk unggulannya yang bermutu tinggi dan dapat dikonsumsi oleh semua kalangan.

Dokumen terkait