HASIL DAN PEMBAHASAN
D. Uji Peningkatan N-Gain
Untuk melihat seberapa pengaruh layanan penguasaan konten teknik modelling (X) terhadap peningkatan perilaku prososial siswa (Y) dapat dilakukan n-gain. Adapun rumus n-gain adalah sebagai berikut :
N-Gain
Tabel 4.48 Kriteria Indeks N-Gain
Indeks Gain Kategori
Indeks Gain≥ 0,70 Tinggi
0,30≤ Indeks Gain ≤0,70 Sedang
Indeks Gain<0,30 Rendah
Berdasarkan data tabel di atas dapat dijelaskan bahwa indeks gain<0,30 berada pada kategori rendah, 0,30≤ Indeks Gain ≤ 0,70 berada pada kategori sedang dan indeks Gain≥0,70 berada pada kategori tinggi.
Adapun hasil kerja uji N-Gain kelompok eksperimen secara keseluruhan sebagai berikut:
1. Pengaruh X terhadap Y (perilaku prososial secara keseluruhan) N-Gain
N-Gain 2514-1857 3240-1857 N-Gain 657
1383
N-Gain 0,47
N-Gain 47%
Berdasarkan hasil n gain diatas dapat dijelaskan bahwa hasil n gain berada pada angka 47% berada pada angka sedang.
2. Pengaruh X terhadap Y (aspek berbagi) N-Gain
N-Gain 533-430 756-430 N-Gain 103
326 N-Gain 0,31
N-Gain 31%
Berdasarkan hasil n gain diatas dapat dijelaskan bahwa hasil n gain berada pada angka 31% berada pada angka sedang.
3. Pengaruh X terhadap Y (aspek kerjasama) N-Gain
N-Gain 624-458 756-458 N-Gain 166
298 N-Gain 0,55
N-Gain 55%
Berdasarkan hasil n gain diatas dapat dijelaskan bahwa hasil n gain berada pada angka 55% berada pada angka sedang.
4. Pengaruh X terhadap Y (aspek menolong) N-Gain
N-Gain 596-434 756-434
N-Gain 162 322 N-Gain 0,50
N-Gain 50%
Berdasarkan hasil n gain diatas dapat dijelaskan bahwa hasil n gain berada pada angka 50% berada pada angka sedang.
5. Pengaruh X terhadap Y (aspek bertindak jujur) N-Gain
N-Gain 532-359 648-359 N-Gain 173
289 N-Gain 0,59
N-Gain 59%
Berdasarkan hasil n gain diatas dapat dijelaskan bahwa hasil n gain berada pada angka 59% berada pada angka sedang.
6. Pengaruh X terhadap Y (aspek bederma) N-Gain
N-Gain 229-176 324-176 N-Gain 53
148 N-Gain 0,35
N-Gain 35%
Berdasarkan hasil n gain diatas dapat dijelaskan bahwa hasil n gain berada pada angka 35% berada pada angka sedang.
Jadi dapat disimpulkan layanan penguasaan konten teknik modelling (X) terhadap peningkatan perilaku prososial siswa (Y) menunjukkan pada masing-masing aspek yaitu, berbagi, kerjasama, menolong, bertindak jujur dan bederma dengan N-gain berada pada kategori sedang.
E. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan tentang pengaruh layanan penguasaan konten teknik modelling terhadap peningkatan perilaku prososial siswa menunjukkan bahwa terjadinya peningkatan poin pretest ke poin posttest sebanyak 657 poin.
Berdasarkan analisis data menggunakan SPSS uji non parametik (uji Wilcoxon), diperoleh hasil penelitian yang menyatakan bahwa layanan penguasaan konten teknik modelling berpengaruh signifikan terhadap perilaku prososial siswa di SMP Muhammadiyah Padang Panjang, artinya data empirik ini mendukung teori Mussen (dalam Asih, 2010:35) menyatakan bahwa aspek-aspek perilaku prososial meliputi: (1) Berbagi (2) Kerjasama, (3) Menolong, (4) Bertindak jujur dan (5) Berderma.
Berdasarkan kutipan di atas dapat dipahami bahwa perilaku prososial dari kelima aspek diatas salah satunya aspek menolong. Dalam kehidupan manusia harus tolong menolong satu sama lain karena manusia makhluk sosial. Perilaku prososial dapat ditingkatkan melalui layanan penguasaan konten. Menurut Tohirin (dalam Rauhil, 2014:3), Tujuan dari layanan penguasaan konten adalah :
Agar siswa menguasai aspek-aspek konten atau kemampuan tertentu secara terintegrasi, dengan penguasaan konten oleh siswa akan berguna untuk menambah wawasan dan pemahaman, mengarahkan
pemilihan dan sikap untuk menguasai cara-cara tertentu memenuhi kebutuhan dan menguasai masalah-masalahnya.
Berdasarkan kutipan di atas, dapat dipahami bahwa permasalahan perilaku prososial siswa dapat ditingkatkan melalui layanan penguasaan konten. Dengan adanya layanan penguasaan konten, guru BK dapat secara terampil menghadirkan suasana dan aktivitas bimbingan yang berorientasi pada pemahaman dan pengetahuan siswa terhadap perilaku prososial siswa kedepan.
Penelitian ini diperkuat oleh hasil penelitian yang relevan dengan judul
“Penelitian yang relevan tentang layanan penguasan konten teknik modelling terhadap peningkatan perilaku prososial siswa adalah: Kusumaningrum (2014) menunjukkan peningkatkan perilaku prososial melalui layanan penguasaan konten dengan teknik sosiodrama pada kelas VII SMP Negeri 21 Semarang tahun ajaran 2013/2014. Namun disini penulis mengkaji dengan menggunakan teknik Modelling sedangkan peneliti sebelumnya dengan menggunakan teknik sosiodrama.
Individu yang memiliki perilaku prososial yang tinggi adalah individu yang mempunyai kesadaran peduli terhadap sesamanya, bisa diajak saling bekerjasama, saling tolong menolong, suka memberikan sebagian barang kepada orang yeng terkena musibah atau orang yang membutuhkan dan selalu bertindak jujur dalam melakukan sesuatu baik lisan maupun tulisan. Individu yang memiliki perilaku prososial yang tinggi selalu berpikiran positif terhadap dirinya. Begitupun sebaliknya, perilaku prososial yang rendah adalah kondisi yang melemahkan yang membuat individu tidak menyadari bahwa perilaku prososial seharusnya selalu dijaga karena dalam hidup ini ada saling ketergantungan individu terhadap sesama artinya manusia saling membutuhkan satu sama lain Seseorang yang memiliki perilaku prososial yang rendah selalu berpandangan negatif terhadap kehidupan, merasa
dirinya tidak membutuhkan orang lain, tidak mau menolong, memikirkan diri sendiri. Perilaku itu berdampak buruk baik dilingkungan maupun saat proses belajar dikelas.
Layanan Penguasaan Konten Teknik Modelling dianggap tepat untuk membantu siswa keluar dari kelemahannya untuk berperilaku sesuai yang diharapkan masyarakat maupun lingkungan sekitar serta meningkatkan perilaku prososial. Biasanya cara ini dilakukan melalui belajar sosial terutama dengan meniru dan mengamati”. Teknik Modelling yang diberikan berupa penayangan video berperilaku prososial yang baik sehingga peserta didik bisa memahami dan mempraktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Penanganan yang peneliti lakukan untuk meningkatkan perilaku prososial siswa yang rendah adalah dengan menggunakan layanan pengguasaan konten melalui teknik modelling penulis menyampaikan materi sesuai dengan video yang ditayangkan dan siswa menirukan model tersebut agar siswa dapat memahami dan mampu mengaplikasikan dalam kehidupannya. Jika ini tidak dilakukan maka siswa belum tentu memahami atau menyadari perilakunya. Hal ini mengindikasikan layanan penguasaan konten untuk meningkatkann perilaku prososial siswa memiliki peran yang sangat penting, artinya guru Bimbingan dan Konseling harus menerapkannya agar dapat meningkatkan perilaku prososial siswa.
Hasil penelitian perilaku prososial sebelum diberikan treatment layanan penguasaan konten teknik modelling menunjukkan rendahnya perilaku prososial siswa dapat dilihat dari observasi yang peneliti lihat dilapangan masih banyak siswa yang kurangnya rasa kepedulian atau tolong menolong terhadap sesamanya dan dapat dilihat dari pretest. Setelah melakukan treatment menunjukkan adanya peningkatan perilaku prososial siswa dapat dilihat pada postest dan observasi setelah selesai penelitian apakah ada perubahan pada diri siswa kearah yang lebih baik didapatkan hasil
sebagian siswa yang biasanya ia tidak peduli sesama sekarang sudah timbul rasa kepeduliannya terhadap sesama.
Berdasarkan hal di atas, peneliti merekomendasikan kepada guru Bimbingan dan Konseling untuk melaksanakan layanan penguasaan konten teknik modelling untuk meningkatkan perilaku prososial siswa.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh layanan penguasaan konten teknik modeling terhadap peningkatan perilaku prososial siswa dapat disimpulkan bahwa : terjadi peningkatan perilaku prososial yang meliputi (berbagi, kerjasama, menolong, bertindak jujur dan bederma setelah diberi layanan penguasaan konten terjadi peningkatan skor pretest ke posstest sebanyak 657. Terdapat pengaruh yang signifikan layanan penguasaan konten teknik modeling terhadap peningkatan perilaku prososial siswa di SMP Muhammadiyah Padang Panjang.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, peneliti ingin memberikan saran kepada pihak-pihak terkait yaitu:
a. Guru Bimbingan dan Konseling SMP Muhammadiyah Padang Panjang dapat menyelenggarakan layanan penguasaan konten secara berkesinambungan melibatkan siswa dalam mengikuti kegiatan sehingga siswa memiliki perilaku prososial yang diharapkan.
b. Layanan penguasaan konten teknik modelling dapat digunakan oleh guru BK untuk mengatasi masalah-masalah siswa lainnya.
c. Siswa senantiasa aktif dalam mengikuti kegiatan layanan penguasaan konten sebagai wadah untuk mengembangkan potensi diri sehingga bisa mencapai kehidupan efektif sehari-sehari (KES) dan menanggulangi kehidupan efektif sehari-hari yang terganggu (KES-T).
118