• Tidak ada hasil yang ditemukan

F. Teknik Analisis Data

1. Uji Persyaratan Analisis

a. Uji Normalitas Galat Taksiran Regresi Y atas X

Sebelum data yang diperoleh dipakai dalam perhitungan, data tersebut diuji terlebih dahulu untuk mengetahui apakah data tersebut berdistribusi normal atau tidak, yaitu dengan uji Liliefors, pada taraf signifikan (α) = 0,05.

Dengan hipotesis statistik:

1) H0: Galat Taksiran Regresi Y atas X berdistribusi normal. 2) H1: Galat Taksiran Regresi Y atas X berdistribusi tidak normal.

Kriteria pengujian:

1) Terima H0 jika Lhitung< Ltabel berarti galat taksiran regresi Y atas X berdistribusi normal.

2) Tolak H0 jika Lhitung> Ltabel berarti galat taksiran regresi Y atas X berdistribusi tidak normal.

3) Dalam penelitian ini variabel X yang dimaksud dalam prosedur di atas adalah (Y-Ŷ).

b. Uji Linieritas Regresi

Pengujian linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah variabel mempunyai hubungan yang linier atau tidak secara signifikan. Pengujian dilakukan dengan perangkat lunak microsoft excel menggunakan Test of Linearity pada taraf 0,05. Hal ini didasari pada menurut Kadir dan Djaali yang menyatakan bahwa “variabel dikatakan mempunyai hubungan yang linier bila signifikasi kurang dari 0,05”57

.

Sedangkan kriteria pengujian dengan uji statistik, yaitu:

1) Jika signifikansi > 0,05, maka Ho diterima artinya data tidak linier.

2) Jika signifikansi < 0,05, maka Ho ditolak artinya data linier. 2. Persamaan Regresi Linier Sederhana

Analisis regresi sederhana digunakan untuk mendefinisikan hubungan secara linier antara satu variabel independen dan satu variabel dependen.Hasil dari analisis korelasi hanya untuk mengetahui seberapa besar tingkat keeratan atau kekuatan hubungan secara linier antar variabel saja.Adapun perhitungan persamaan umum regresi linier

57

berganda dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut. Ŷ = a + bXi58 Keterangan: Ŷ = variabel terikat X = variabel bebas

a = konstanta (nilai Y apabila X1, X2, ..., Xn = 0) b = koefisien regresi variabel bebas

3. Uji Hipotesis

a. Uji Signifikansi Parsial

Pengujian ini digunakan untuk mengetahui hubungan secara signifikan antara Iklan (X1) dengan Keputusan Pembelian (Y) dan hubungan antara Gaya Hidup (X2) dengan Keputusan Pembelian (Y).

Hipotesis penelitiannya adalah sebagai berikut: H0 : b1 = 0 H1 : b1≠ 0

H0 : b2 = 0 H1 : b2≠ 0

b. Perhitungan Koefisien Korelasi

Untuk mengetahui seberapa jauh hubungan antara variabel X1 dengan variabel Y (besar atau kecilnya hubungan kedua variabel) dan hubungan antara variabel X2 dengan variabel Y (besar atau kecilnya hubungan kedua variabel), maka menghitung rxy dapat menggunakan rumus Product Moment dan Karl Pearson. Menurut Sugiyono menyatakan bahwa “korelasi product moment merupakan teknik yang digunakan

58

untuk mencari hubungan dan membuktikan hipotesis hubungan dua variabel bila data kedua variabel berbentuk interval atau ratio, dan sumber data dari dua variabel atau lebih tersebut adalah sama”59

. Rumus product moment adalah sebagai berikut.

60

Keterangan:

rxy = Tingkat keterkaitan hubungan ∑x = Jumlah skor dalam sebaran X ∑y = Jumlah skor dalam sebaran Y

c. Uji t

Menurut Johar Arifin menyatakan bahwa “ untuk sampel kecil yang kedua sampel saling berhubungan atau kedua sampel tidak ada hubungannya, menggunakan t-test”61. Pengujian hipotesis yang digunakan pada penelitian ini adalah uji koefisien regresi secara parsial (uji-t) dengan menggunakan perangkat lunak Microsoft excel. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan secara signifikan antara Iklan (X1) dengan Keputusan Pembelian (Y) dan hubungan antara Gaya Hidup (X2) dengan Keputusan Pembelian (Y).

thitung dapat dicari dengan rumus sebagai berikut.

59

Ibid., h. 228.

60Ibid., h. 228.

61

thitung = 62

Keterangan:

thitung = Skor signifikan koefisien korelasi rxy = Koefisien korelasi product moment n = banyaknya sampel/data

Menurut Sugiyono menambahkan bahwa kriteria dalam pengujian adalah sebagai berikut.

1) Jika probabilitas > 0,05 Ho diterima. 2) Jika probabilitas < 0,05 Ho ditolak63.

4. Perhitungan Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi (r2) merupakan ukuran untuk mengetahuio kese-suaian atau ketepatan hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen dalam suatu persamaan regresi. Dengan kata lain, koefisien determinasi menunjukkan kemampuan variabel X (Iklan dan Gaya Hidup), yang merupakan variabel bebas, menjelaskan variabel Y yang merupakan variabel terikat. Semakin besar nilai koefisien determinasi, maka semakin baik kemampuan variabel bebas menjelaskan variabel terikat.

Rumus koefisien determinasi adalah sebagai berikut.64 KD = rxy2

KD = Koefisien Determinasi

Rxy = Koefisien Korelasi Variabel X dan Variabel Y

62

Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, loc. cit., h. 230.

63

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Kombinasi (Mixed Methods), loc. cit., h. 243.

64

65

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data

Deskripsi data dalam penelitian ini adalah untuk menunjukan gambaran umum tentang hasil analisis data yang diperoleh dari tiga variabel dalam penelitian ini yaitu dua variabel bebas dan satu variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Iklan (X1) dan Gaya Hidup (X2) serta satu variabel terikat, yaitu Keputusan Pembelian (Y).

Gambaran umum dari karakteristik variabel-variabel ini diperoleh dari hasil pengolahan data dari skor yang diperoleh lalu diolah dari data mentah dengan menggunakan analisis statistik deskriptif. Deskripsi dari variabel-variabel akan disampaikan dalam bentuk nilai rata-rata, nilai maksimum, nilai minimum, standar deviasi, varians, dan distribusi frekuensi dari masing-masing variabel.

1. Keputusan Pembelian (Variabel Y)

Keputusan pembelian memiliki 26 pernyataan dimana instrumen penelitian yang telah melalui proses validasi dan reliabilitas. Instrumen terbagi ke dalam dua dimensi. Dimensi pertama adalah pengambilan keputusan yang luas dengan indikator pertama yaitu model, indikator kedua yaitu kegunaan dan indikator ketiga yaitu mutu. Dimensi kedua adalah pengambilan keputusan terbatas dengan indikator pertama produk dengan indikator kedua yaitu harga

Data yang diperoleh dari keputusan pembelian merupakan data primer yang didapat dari pengisian instrumen penelitian, berupa kuesioner dengan menggunakan model skala Likert yang diisi oleh 110 Mahasiswa Pendidikan Tata Niaga FE UNJ sebagai responden. berdasarkan hasil dari pengolahan data maka didapatkan skor tertinggi (maximum) sebesar 101 dan skor terendah (minimum) sebesar 63. Jumlah skor adalah 9357, maka didapatkan skor rata-rata yaitu sebesar 85,06, varians (S2) sebesar 62,39, standar deviasi (S) sebesar 7,90. (Perhitungan terdapat pada lampiran 27 hal 144)

Deskripsi data dan distribusi frekuensi data keputusan pembelian dapat dilihat pada tabel berikut, dimana besarnya rentang skor adalah 38, banyaknya kelas interval adalah 8 dan panjang kelas interval adalah 5.

Tabel 9 – Distribusi Frekuensi Keputusan Pembelian Distribusi Frekuensi Keputusan Pembelian (Y)

Kelas Interval Batas

Bawah Batas Atas Frek. Absolut Frek. Relatif 63 - 67 62.5 67.5 9 8.2% 68 - 72 67.5 72.5 12 10.9% 73 - 77 72.5 77.5 14 12.7% 78 - 82 77.5 82.5 17 15.5% 83 - 87 82.5 87.5 22 20.0% 88 - 92 87.5 92.5 16 14.5% 93 - 97 92.5 97.5 13 11.8% 98 - 102 97.5 102.5 7 6.4% Jumlah 110 100%

Berdasarkan tabel 9, maka dapat diketahui bahwa frekuensi kelas tertinggi variabel Keputusan Pembelian, yaitu sebesar 22 mahasiswa yang terletak pada interval kelima, yaitu antara 83-87 dengan frekuensi relatif sebesar 20%. Sedangkan, frekuensi terendahnya, yaitu sebesar 7 mahasiswa yang terletak pada interval ke-delapan, yaitu antara dengan frekuensi relatif 6,4%. Dari tabel distribusi di atas maka digambarkan dalam grafik histogram sebagai berikut:

Gambar 3 – Grafik Histogram Keputusan Pembelian Grafik Histogram Keputusan Pembelian (Y)

Berdasarkan hasil rata-rata hitung skor masing-masing indikator dari variabel keputusan pembelian terlihat indikator yang mempunyai skor nilai yang tertinggi adalah pada indikator mengenal masalahnya yaitu pada sub indikator produk, yaitu sebesar 17,12%, sub indikator kedua harga, yaitu sebesar 17,01%, sub indikator ketiga merek yaitu sebesar 16,13%.

0 5 10 15 20 25 30 1 2 3 4 5 6 7 8 Fr e kue ns i Batas Nyata X 73,5 78,5 83,5 88,5 93,5 98,5 103,5 108,5 113,5 0 5 10 15 20 25 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Fr e ku e n si Batas Nyata Y Frek. Absolut 62,5 67.5 72.5 77.5 82.5 87.5 92.5 97.5 102.5

Selanjutnya, indikator opsi pertimbangan pada sub indikator model yaitu sebesar 16,41%, sub indikator kedua kegunaan 17% sub indikator ketiga merek yaitu sebesar 16%.

Tabel 10 - Hitung Rata-Rata Skor Keputusan Pembelian

Hitung Rata-Rata Skor Keputusan Pembelian

2. Iklan

Iklan memiliki 22 butir pernyataan dalam instrumen penelitian yang telah melalui proses validasi dan reabilitas. Instrumen terbagi 3 dimensi yaitu Media kedalam dua indikator, yaitu indikator pertama adalah Media Cetak dan indikator kedua Elektronik, dimensi kedua Misi kedalam dua indikator, yaitu indikator pertama adalah tujuan dan indikator kedua sasaran penjualan. Dimensi ketiga yaitu informasi

426+426+424+416+407 5 419.8 438+432+423 3 431.0 427+445+413+429+394 5 421.6 440+438+436 3 438 450+439+416 3 17.01% 435 416+411+411 3 16.13% 412.6666667 2152.3 Total Skor 22 Soal

3 Soal 5 Soal Mutu 5 soal Dimensi 100% 16.41% 17% 16% Merek 17.12% Harga 3 Soal Produk 3 soal Kegunaan 3 soal

Indikator Jumlah Soal Skor

Pengambilan Keputusan terbatas

(limited decision making) Pengambilan keputusan yang luas

(extended decision making)

Model

alternatif kedalam dua indikator yaitu indikator pertama keluarga dan indikator kedua kelompok pengguna OPPO.

Data Iklan diperoleh melalui pengisian instrumen penelitian, berupa kuesioner dengan menggunakan model skala Likert yang diisi oleh 110 Mahasiswa Pendidikan Tata Niaga FE UNJ sebagai responden.

Berdasarkan hasil dari pengolahan data maka didapatkan skor tertinggi (maximum) sebesar 97 dan skor terendah (minimum) sebesar 59. Jumlah skor adalah 8610, maka didapatkan skor rata-rata yaitu sebesar 78,27, varians (S2) sebesar 85,52 simpangan baku (S) sebesar 9,25. (Perhitungan terdapat pada lampiran 34 hal 155).

Deskripsi data dan distribusi frekuensi data Iklan dapat dilihat pada tabel berikut, dimana besarnya rentang skor adalah 38, banyaknya kelas interval adalah 8 dan panjang kelas interval adalah 5.

Tabel 11 – Distribusi Frekuensi Iklan Distribusi Frekuensi Iklan (X1)

B

Kelas Interval Batas Bawah Batas Atas Frek. Absolut Frek. Relatif 59 - 63 58.5 63.5 8 7.3% 64 - 68 63.5 68.5 11 10.0% 69 - 73 68.5 73.5 15 13.6% 74 - 78 73.5 78.5 19 17.3% 79 - 83 78.5 83.5 24 21.8% 84 - 88 83.5 88.5 17 15.5% 89 - 92 88.5 92.5 11 10.0% 93 - 97 92.5 97.5 5 4.5% Jumlah 110 100%

Berdasarkan tabel 11, maka dapat diketahui bahwa frekuensi kelas tertinggi variabel Iklan, yaitu sebesar 24 mahasiswa yang terletak pada interval ke-lima yaitu antara 79 - 83 dengan frekuensi relatif sebesar 21,8%. Sedangkan frekuensi terendahnya, yaitu sebesar 5 siswa yang terletak pada interval terakhir, yaitu antara dengan frekuensi relatif 4,5%. Dari tabel distribusi di atas maka digambarkan dalam grafik histogram sebagai berikut:

Gambar 4 – Grafik Histogram Iklan Grafik Histogram Iklan (X1)

Berdasarkan hasil rata-rata hitung skor masing-masing indikator dari variabel iklan terlihat indikator yang mempunyai skor nilai yang tertinggi adalah indikator pengingat pada sub indikator tujuan sendiri,

0 5 10 15 20 25 30 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Fr e ku e n si Batas Nyata X

Frek. Absolut

58,5 63.5 68.5 73.5 78.5 83.5 88.5 92.5 97.5

yaitu sebesar 17,37%. Selanjutnya, indikator persuasif dengan sub indikator keluarga dan teman yaitu sebesar 17,25% dan sub indikator kelompok pengguna 17,31. Selanjutnya, indikator media dengan sub indikator cetak yaitu sebesar 15,83% dan sub indikator elektronik 15,66. Selanjutnya, indikator pendorong dengan sub indikator sasaran penjualan yaitu 16,57%.

Tabel 12 – Rata-Rata Hitung Skor Indikator Iklan Rata-rata Hitung Skor Indikator Iklan

3. Gaya Hidup

Gaya Hidup memiliki 22 butir pernyataan dalam instrumen penelitian yang telah melalui proses validasi dan reabilitas. Instrumen terbagi tiga dimensi dimana dimensi pertama adalah aktivitas, dengan indikator pertama adalah pekerjaan dan indikator kedua adalah minat.

Skor Persentase 402+405+389+388+375+360+ 362+352 8 379.13 361+371+377+394 4 375 388+386+408+405 4 396.75 417+415 2 416.0 411+415 2 413.00 421+408 2 414.50 22 Soal 2408.38 100% Persuasif (Membujuk) Sub Indikator Media Cetak Elektronik 8 soal 4 Soal 15.66% Pendorong 16.57% Tujuan Kelompok Pengguna OPPO Total Skor Misi Dimensi Pencarian Informasi 2 soal 15.83% 2 Soal Indikator 2 Soal Jumlah Soal Pengingat 4 soal Sasaran Penjualan Keluarga dan Teman 17.37% 17.25% 17.31% Informasi alternatif

Dimensi kedua adalah minat, dengan indikator pertama adalah mode dengan sub indikator pertama bentuk dan sub indikator kedua spesifikasi. Dimensi Ketiga adalah Pendapat, dengan indikator pertama diri sendiri.

Data Gaya Hidup diperoleh melalui pengisian instrumen penelitian, berupa kuesioner dengan menggunakan model skala Likert yang diisi oleh 110 Mahasiswa Pendidikan Tata Niaga FE UNJ sebagai responden.

Berdasarkan hasil dari pengolahan data maka didapatkan skor tertinggi (maximum) sebesar 99 dan skor terendah (minimum) sebesar 60. Jumlah skor adalah 8682 maka didapatkan skor rata-rata yaitu sebesar 78,93, varians (S2) sebesar 88,99, simpangan baku (S) sebesar 9,43. (Perhitungan terdapat pada lampiran 48 hal 178).

Deskripsi data dan distribusi frekuensi data Gaya Hidup dapat dilihat pada tabel berikut, dimana besarnya rentang skor adalah 39, banyaknya kelas interval adalah 8 dan panjang kelas interval adalah 5.

Tabel 13 – Distribusi Frekuensi Gaya Hidup Distribusi Frekuensi Gaya Hidup (X2)

Kelas Interval Batas Bawah Batas Atas Frek.

Absolut Frek. Relatif 60 - 64 59.5 64.5 7 6.4% 65 - 69 64.5 69.5 12 10.9% 70 - 74 69.5 74.5 17 15.5% 75 - 79 74.5 79.5 19 17.3% 80 - 84 79.5 84.5 23 20.9% 85 - 89 84.5 89.5 15 13.6% 90 - 94 89.5 94.5 11 10.0% 95 - 99 94.5 99.5 6 5.5% Jumlah 110 100%

Berdasarkan tabel 13, maka dapat diketahui bahwa frekuensi kelas tertinggi variabel Gaya Hidup, yaitu sebesar 23 mahasiswa yang terletak pada interval ke-lima yaitu antara 80 - 84 dengan frekuensi relatif sebesar 20,9%. Sedangkan frekuensi terendahnya, yaitu sebesar 6 siswa yang terletak pada interval terakhir, yaitu antara dengan frekuensi relatif 5,5%. Dari tabel distribusi di atas maka digambarkan dalam grafik histogram sebagai berikut:

Gambar 5 – Grafik Histogram Gaya Hidup Grafik Histogram Gaya Hidup (X2)

Berdasarkan hasil rata-rata hitung skor masing-masing indikator dari variabel Gaya Hidup terlihat indikator yang mempunyai skor nilai yang tertinggi adalah indikator pendapat yaitu pada diri sendiri, yaitu sebesar 20,56%. Selanjutnya, indikator pekerjaan yaitu sebesar 20,31%. Selanjutnya, indikator minat yaitu sebesar 19,61%. Selanjutnya, indikator

0 5 10 15 20 25 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Fr e kue ns i Batas Nyata X Frek. Absolut 59 5 64.5 69.5 74.5 79.5 84.5 89.5 94.5 99,5

mode pada sub indikator bentuk yaitu 19,55%. Selanjutnya, indikator mode pada sub indikator spesifikasi sebesar 19,98%

Tabel 14 – Rata-Rata Hitung Skor Indikator Gaya Hidup Rata-Rata Hitung Skor Indikator Gaya Hidup

B. Pengujian Hipotesis

1. Uji Prasyaratan Analisis

a. Uji Normalitas

Sebelum data yang diperoleh dipakai dalam perhitungan, data tersebut diuji terlebih dahulu untuk mengetahui apakah data tersebut berdistribusi normal atau tidak, yaitu dengan uji Liliefors, pada taraf signifikan (α) = 0,05.

Kriteria yang digunakan yaitu Terima H0 jika Lhitung< Ltabel berarti galat taksiran regresi Y atas X berdistribusi normal. Tolak H0

jika Lhitung> Ltabel berarti galat taksiran regresi Y atas X berdistribusi

Dimensi Indikator Sub Indikator Jumlah Soal Skor Persentase

4 Soal 425+395+400+387 4 401.75 3 Soal 400+387+377 3 388 5 Soal 389+406+398+367+374 5 Minat 386.8 8 Soal 393+389+400+402+385+38 4+405+406 8 395.4 405+408 2 406.5

Total Skor 22 Soal 1996.43 100%

Pendapat Diri Sendiri 2 Soal 20.55%

Pekerjaan Minat Mode Bentuk Spesifikasi Aktivitas 20.31% 19.61% 19.55% 19.98%

tidak normal. Dalam penelitian ini variabel X yang dimaksud dalam prosedur di atas adalah (Y-Ŷ).

Hasil output Excel pada tabel IV.6 Test of Normality pada data keputusan pembelian (Y), iklan (X1) dan gaya hidup (X2) sebagai berikut:

Iklan

Setelah dihitung dari tabel perhitungan regresi maka ditemukan Y-Y untuk menentukan normalitas galat taksiran tersebut. Hasilnya total seluruh |F(zi) - S(zi)|adalah 0,0401 yang merupakan L hitung. jika L tabel pada sampel 110 dengan taraf signifikan 0,05 maka ditemukan dengan L tabel adalah 0,0844. Demikian dapat disimpulkan bahwa data iklan dengan keputusan pembelian berdistribusi normal. (Perhitungan tersebut dapat dilihat pada lampiran 35 hal 156).

Gaya Hidup

Setelah dihitung dari tabel perhitungan regresi maka ditemukan Y-Y untuk menentukan normalitas galat taksiran tersebut. Hasilnya total seluruh |F(zi) - S(zi)|adalah 0,0527 yang merupakan L hitung. jika L tabel pada sampel 110 dengan taraf signifikan 0,05, maka ditemukan dengan L tabel adalah 0,0844. Demikian dapat disimpulkan bahwa data gaya hidup dengan keputusan pembelian berdistribusi dengan

normal. (Perhitungan tersebut dapat dilihat pada lampiran 56 hal 190).

b. Uji Linieritas

Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui apakah variabel mempunyai hubungan yang linier atau tidak secara signifikan. Pengujian dengan Excel menggunakan Test of Linearity pada taraf signifikansi kurang dari 0,05. Dengan pengambilan keputusan yaitu jika signifikansi > 0,05 maka artinya data tidak linear dan jika signifikansi < 0,05 maka artinya data linier. Hasil output EXCEL pada tabel IV.8 dan tabel IV.9 Test of Linierity pada data keputusan pembelian (Y), iklan (X1) dan gaya hidup (X2) sebagai berikut:

Tabel 15 – Uji Linieritas Iklan dengan Keputusan Pembelian Uji Linieritas Iklan (X1) dengan Keputusan Pembelian (Y)

Berdasarkan hasil dari pengujian tersebut maka dapat diketahui bahwa nilai signifikansi (Linierity) sebesar 0,07 yaitu kurang dari 1,62 (setelah ditaksir 0,05), maka dari itu dapat disimpulkan bahwa variabel Iklan (X1) dan Keputusan Pembelian (Y) mempuyai hubungan linier.

Tabel 16 – Uji Linieritas Gaya Hidup dengan Keputusan Pembelian Uji Linieritas Gaya Hidup (X2) dengan Keputusan Pembelian (Y)

Berdasarkan hasil dari pengujian tersebut maka dapat diketahui bahwa nilai signifikansi (Linierity) sebesar 0,05 yaitu kurang dari 1,62, maka dari itu dapat disimpulkan bahwa variabel Gaya Hidup (X2) dan keputusan pembelian (Y) mempunyai hubungan linier.

Dokumen terkait