• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.2 Uji Prasyarat Instrumen

Instrumen soal yang akan diujikan kepada siswa terlebih dahulu diuji validitas, reliabilitas, dan kesamaan rata-rata untuk mengetahui apakah soal tersebut layak untuk diujikan kepada siswa. Berikut ini merupakan beberapa uji prasyarat instrumen, antara lain:

4.2.1

Uji Validitas

Uji validitas instrumen uji coba pada penelitian ini menggunakan pearson correlation pada program SPSS versi 20. Dalam penelitian ini, peneliti membuat 22 soal dan diparalelkan menjadi 44 butir soal untuk diujicobakan kepada siswa kelas III SD Negeri Randugunting 3. Sebelum soal diujicobakan, seluruh butir soal tersebut telah dinilai validitas isinya oleh tiga orang penilai ahli, yaitu Drs. Yuli Witanto, M.Pd sebagai dosen pembimbing I, Drs. Teguh Supriyanto, M.Pd sebagai dosen pembimbing II dan Siti Arifah, S.Pd sebagai guru Matematika kelas III SD Negeri Randugunting 1.

Setelah soal dinilai dan dinyatakan layak untuk diujicobakan, selanjutnya dilakukan uji coba soal kepada siswa kelas III SD Negeri Randugunting 3 pada tanggal 12 April 2013. Hasil uji coba selanjutnya dianalisis validitasnya dengan menggunakan program SPSS versi 20.

Dari 44 butir soal, diperoleh 27 butir soal yang valid dan 17 butir soal yang tidak valid. Butir soal bentuk pilihan ganda yang valid yaitu nomor 1, 5, 6, 7, 9, 11, 12, 16, 17, 20, 22, 23, 24, 27, 28, 30, 31, 33, 34, 35, 38, 39, dan 40. Semua butir soal bentuk uraian sebanyak 4 butir dinyatakan valid. Butir soal bentuk pilihan ganda

yang akan digunakan sebagai instrumen penelitian yaitu butir soal nomor 1, 22, 23, 24, 5, 6, 7, 28, 9, 30, 31, 12, 33, 34, 35, 16, 17, 38, 39, dan 40. Butir soal bentuk uraian yang akan digunakan sebagai instrumen penelitian yaitu butir soal nomor 41 dan 44. Berdasarkan penghitungan tersebut, semua indikator soal sudah terwakili. Hasil out put pengujian validitas soal bentuk pilihan ganda ada pada lampiran 13 dan soal bentuk uraian pada lampiran 16.

4.2.2 Uji Reliabilitas

Berdasarkan penghitungan validitas tersebut, diperoleh item yang valid sebanyak 27 butir soal. Butir soal tersebut yaitu 1, 5, 6, 7, 9, 11, 12, 16, 17, 20, 22, 23, 24, 27, 28, 30, 31, 33, 34, 35, 38, 39, 40, 41, 42, 43 dan 44. Dari item yang valid tersebut kemudian dihitung reliabilitasnya. Berikut merupakan keseluruhan hasil penghitungan reliabilitas soal bentuk pilihan ganda yang dianalisa menggunakan formula Kuder dan Richardson (KR-21)1:

Keterangan:

= reliabilitas instrumen

k = banyak butir soal

m = skor rata-rata = varians total Diketahui:

55

Dari hasil penghitungan menggunakan rumus Kuder dan Richardson (KR-21), diperoleh data perbandingan rhitung sebesar 0,8043 lebih besar dari rtabel sebesar 0,325. Dengan demikian, dari hasil rhitung dibanding rtabel diperoleh rhitung>rtabel, maka semua butir soal yang valid dan akan digunakan dinyatakan sudah reliabel.

Untuk dapat mengetahui reliabilitas tiap butir soal bentuk uraian, peneliti menggunakan cronbach’s alpha pada SPSS versi 20. Reliabilitas soal bentuk uraian dapat dilihat pada tabel 4.2.

Tabel 4.2 Hasil Uji Reliabilitas Bentuk Soal Uraian

Menurut Sekaran (1992) dalam Priyatno (2010: 98), reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima, dan di atas 0,8 adalah baik. Berdasarkan hasil uji reliabilitas soal bentuk uraian di atas, diperoleh nilai

cronbach’s alpha sebesar 0,641. Apabila mengacu pada pendapat Sekaran, instrumen soal sudah terbukti reliabel.

4.2.3 Analisis Tingkat Kesukaran Soal

Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar (Arikunto 2010: 207). Untuk mengetahui tingkat kesukaran, dilakukan penghitungan dengan membandingan banyaknya peserta tes yang menjawab benar pada setiap butir soal dibandingkan dengan banyaknya peserta tes. Berdasarkan hasil penghitungan

Cronbach's Alpha

N of Items

manual, diperoleh data indeks tingkat kesukaran soal bentuk pilihan ganda yang disajikan pada tabel 4.3 dan soal bentuk uraian pada tabel 4.4:

Tabel 4.3 Analisis Tingkat Kesukaran Soal Bentuk Pilihan Ganda

No. Soal P Kriteria No. Soal P Kriteria No. Soal P Kriteria No. Soal P Kriteria

1 0, 41 Sedang 11 0, 49 Sedang 21 0, 95 Mudah 31 0, 54 Sedang

2 0, 86 Mudah 12 0, 89 Mudah 22 0, 81 Mudah 32 0, 95 Mudah

3 1, 00 Mudah 13 1, 00 Mudah 23 0, 92 Mudah 33 0, 92 Mudah

4 1, 00 Mudah 14 0, 86 Mudah 24 0, 89 Mudah 34 0, 89 Mudah

5 0, 92 Mudah 15 0, 86 Mudah 25 0, 92 Mudah 35 0, 62 Sedang

6 0, 76 Mudah 16 0, 78 Mudah 26 0, 95 Mudah 36 0, 95 Mudah

7 0, 65 Sedang 17 0, 78 Mudah 27 0, 70 Mudah 37 0, 81 Mudah

8 0, 81 Mudah 18 0, 81 Mudah 28 0, 43 Sedang 38 0, 81 Mudah

9 0, 68 Sedang 19 0, 97 Mudah 29 0, 95 Mudah 39 0, 89 Mudah

10 0, 81 Mudah 20 0, 78 Mudah 30 0, 68 Sedang 40 0, 81 Mudah

Tabel 4.4 Analisis Tingkat Kesukaran Soal Bentuk Uraian

No. Soal P Kriteria

1 0, 60 Diterima

2 0, 31 Diterima

3 0, 70 Diterima

4 0, 39 Diterima

4.2.4 Analisis Daya Pembeda Soal

Daya pembeda soal adalah kemampuan sebuah soal untuk membedakan siswa yang pintar dengan yang bodoh. Soal yang baik yaitu soal yang dapat dijawab benar oleh siswa-siswa yang pintar saja (Arikunto 2010: 211). Berdasarkan hasil penghitungan manual, diperoleh data indeks daya pembeda soal bentuk pilihan ganda yang disajikan pada tabel 4.5 dan soal bentuk uraian pada tabel 4.6:

57 Tabel 4.5 Daya Pembeda Soal Bentuk Pilihan Ganda

No. Soal D Kriteria No. Soal D Kriteria No. Soal D Kriteria No. Soal D Kriteria 1 0, 40 Cukup 11 0, 8 Sangat

Baik 21 0, 1 Jelek 31 0, 6 Baik

2 0, 0 Jelek 12 0, 3 Cukup 22 0, 5 Baik 32 0, 0 Jelek

3 0, 0 Jelek 13 0, 0 Jelek 23 0, 3 Cukup 33 0, 3 Cukup

4 0, 0 Jelek 14 0, 2 Jelek 24 0, 3 Cukup 34 0, 4 Cukup

5 0, 3 Cukup 15 0, 2 Jelek 25 0, 1 Jelek 35 0, 8 Sangat

Baik

6 0, 4 Cukup 16 0, 4 Cukup 26 0, 0 Jelek 36 0, 0 Jelek

7 0, 7 Baik 17 0, 5 Baik 27 0, 4 Cukup 37 0, 4 Cukup

8 0, 4 Cukup 18 0, 2 Jelek 28 0, 5 Baik 38 0, 5 Baik

9 0, 7 Baik 19 0, 0 Jelek 29 0, 0 Jelek 39 0, 4 Cukup

10 0, 0 Jelek 20 0, 3 Cukup 30 0, 6 Baik 40 0, 3 Cukup

Tabel 4.6 Daya Pembeda Soal Bentuk Uraian

No. Soal D Kriteria

1 0, 50 Diterima

2 0, 58 Diterima

3 0, 45 Diterima

4 0, 68 Diterima

4.2.5 Uji Kesamaan Rata-rata

Uji kesamaan rata-rata dilakukan untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa pada dua kelas yang akan digunakan sebagai subjek penelitian. Apabila rata-rata nilai kedua kelas tidak berbeda jauh, maka penelitian dapat dilakukan. Uji kesamaan rata-rata dilakukan terhadap nilai UTS Matematika pada semester genap tahun ajaran 2012/2013 siswa kelas III SD Negeri Randugunting 1 dan 3 Kota Tegal. Data nilai UTS Matematika pada semester genap tahun ajaran 2012/2013 pada kelas eksperimen yang disajikan pada tabel 4.7 dan kelas kontrol pada tabel 4.8:

Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

No. Kelas Interval Frekuensi

1 58 – 63 5 2 64 – 69 1 3 70 – 75 5 4 76 – 81 8 5 82 – 87 6 6 88 – 93 6 7 94 – 100 8 Jumlah 39

Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Kontrol

No. Kelas Interval Frekuensi

1 65 – 69 5 2 70 – 74 4 3 75 – 79 5 4 80 – 84 10 5 85 – 89 2 6 90 – 94 24 7 95 – 100 6 Jumlah 36

Rata-rata nilai UTS kelas eksperimen dan kontrol digunakan untuk menguji kesamaan rata-rata. Rata-rata nilai kelas eksperimen sebesar 81,07, sedangkan kelas kontrol sebesar 82,36. Dari rata-rata nilai tersebut, terlihat bahwa perbedaan rata-rata nilai kelas eksperimen dan kontrol tidak begitu jauh sehingga secara empiris dapat dianggap relatif sama.

Bentuk tabel distribusi frekuensi data nilai UTS di atas yaitu tabel distribusi frekuensi bergolong, karena memuat data bergolong/berkelompok. Interval kelas

59 yang ada dalam tabel distribusi frekuensi bergolong di atas disusun dengan menggunakan aturan rumus sturges.

Selanjutnya, uji kesamaan rata-rata dilakukan secara statistik menggunakan uji one sample test yang diolah dengan SPSS versi 20. Hasil uji kesamaan rata-rata secara statistik disajikan pada tabel 4.9 berikut ini:

Tabel 4.9 Hasil Uji Kesamaan Rata-rata Test Value = 80.61

t Df Sig. (2-tailed) Mean

Difference

95% Confidence Interval of the Difference

Lower Upper

VAR00001 1,052 35 ,300 1,751 -1,63 5,13

Berdasarkan hasil uji kesamaan rata-rata secara statistik di atas, diperoleh nilai 0,300 pada kolom sig. (2-tailed). Hal ini berarti tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kelas eksperimen dan kontrol, sehingga penelitian eksperimen dapat dilaksanakan.

Dokumen terkait