• Tidak ada hasil yang ditemukan

Uji Signifikansi secara

Dalam dokumen T E S I S. Oleh : YAYU WAHYUNI NIM : I2A012058 (Halaman 133-140)

BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN

4.3. Deskripsi Variabel Penelitian

4.4.3. Hasil Uji Hipotesis

4.4.3.1.1. Uji Signifikansi secara

Hasil uji F persamaan pertama menunjukan bahwa Konflik Peran dan Beban Kerja mempunyai nilai Fhitung sebesar 78,555 (Tabel 4.20.) dengan nilai signifikansi sebesar 0,000<0,05 kemudian dengan menggunakan tingkat keyakinan 95 persen, alfa 5 persen, df1 (jumlah variabel – 1) = 2, dan df2 (n – k)

=105–3=102, sehingga diperoleh hasil untuk Ftabel sebesar 3,070. Fhitung lebih besar dari Ftabel (78,555 > 3,070) hal ini menunjukkan secara simultan variabel Konflik Peran dan Beban Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap Burnout karyawan pada Bank BNI Mataram.

4.4.3.1.2. Uji Signifikansi Secara Parsial (Uji t) a. Pengaruh Konflik Peran terhadap Burnout

Hasil regresi persamaan pertama menunjukkan bahwa thitung variabel Konflik Peran sebesar 2,731 (Tabel 4.20) dengan nilai signifikansi sebesar 0,007. Dengan menggunakan tingkat keyakinan 95 persen dimana alfa 5 persen, df (degree of fredom) n–1=105–1=104, sehingga diperoleh hasil untuk ttabel sebesar 1,980. Sehingga thitung dari variabel Konflik Peran lebih besar dari ttabel (2,731>1,980), karena nilai signifikansi sebesar 0,007<=0,05 maka variabel Konflik Peran berpengaruh positif dan signifikan terhadap Burnout karyawan pada Bank BNI Mataram.

b. Pengaruh Beban Kerja terhadap Burnout

Hasil regresi persamaan pertama menunjukan bahwa thitung variabel Beban Kerja sebesar 8,016 (Tabel 4.20) dengan nilai signifikansi sebesar 0,000. Dengan menggunakan tingkat keyakinan 95 persen dimana alfa 5 persen, df (degree of fredom) n–1=105–1=104, sehingga diperoleh hasil untuk ttabel sebesar 1,980. Sehingga thitung dari variabel Beban Kerja lebih besar dari ttabel (8,016>1,980), karena nilai signifikansi sebesar 0,000< =0,05 maka variabel Beban Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap Burnout karyawan pada Bank BNI Mataram.

4.4.3.2. Pengaruh Konflik Perandan Beban Kerja terhadap Kepuasan Kerja melalui Burnout

Untuk mengetahui pengaruh variabel Konflik Peran (X1) dan Beban Kerja (X2) melalui Burnout (Z) terhadap Kepuasan Kerja (Y) dapat dilihat pada output SPSS yang dirangkum pada Tabel 4.21. sebagai berikut:

Tabel 4.21.

Pengaruh Langsung Konflik Peran (X1)dan Beban Kerja (X2) terhadap Kepuasan Kerja (Y) melalui Burnout (Z) Pengaruh antar

Variabel

R

Square Beta

F

hitung t hitung Sig. Keterangan

(X1) (Y) 0,786 -0,025 123,952 -,415 0,000 Ada Pengaruh (X2) (Y) -0,030 -,404 0,000 Ada Pengaruh (Z) (Y) -0,894 -1,202 0,000 Ada Pengaruh Sumber: Data Primer, diolah.

Besarnya angka R Square (r2) adalah 0,786, angka tersebut dapat digunakan untuk melihat besarnya pengaruh Konflik Peran (X1) dan Beban Kerja (X2) melalui Burnout (Z) terhadap Kepuasan Kerja (Y) dengan cara menghitung koefisien determinasi (KD) dengan menggunakan rumus KD = r 2 X 100% = 0,786 X 100% = 78,60 %. Angka tersebut mempunyai maksud bahwa pengaruh Konflik Peran dan Beban Kerja melalui Burnout terhadap Kepuasan Kerja adalah 78,60 persen. Adapun sisanya sebesar 21,40 persen (100% – 78,60%) dipengaruhi faktor lain. Dengan kata lain, variabel Kepuasan Kerja yang dapat diterangkan dengan menggunakan variabel Konflik Peran dan Beban Kerja melalui Burnout sebesar 78,60 persen, sedangkan pengaruh sebesar 21,40 persen disebabkan oleh variabel-variabel lain diluar model ini.

Analisis jalurnya dapat pula disajikan dalam bentuk persamaan sebagai berikut: 2 214 , 0 894 , 0 030 , 0 025 , 0 2 2 1 2 2 1 1               Z X X Y Z X X Y yx yx yz

Hasil perhitungan regresi pada tabel 4.21. dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Nilai koefisien regresi variabel Konflik Peran (X1), adalah sebesar -0,025. Artinya jika Konflik Peran berubah satu satuan, maka Kepuasan Kerja (Y) akan berubah sebesar -0,025 dengan asumsi variabel lainnya tetap. Koefisien regresi yang bertanda negatif menunjukkan pengaruh yang berlawanan arah antara Konflik Peran dengan Kepuasan Kerja. Artinya apabila Konflik Peran meningkat maka Kepuasan Kerja karyawan pada Bank BNI Mataram akan menurun, begitu juga sebaliknya.

b. Nilai koefisien regresi variabel Beban Kerja (X2), adalah sebesar -0,030. Artinya jika Beban Kerja berubah satu satuan, maka Kepuasan Kerja (Y) akan berubah sebesar -0,030 dengan asumsi variabel lainnya tetap. Koefisien regresi yang bertanda negatif menunjukkan pengaruh yang terbalik antara Beban Kerja dengan Kepuasan Kerja. Artinya apabila Beban Kerja meningkat maka Kepuasan Kerja karyawan pada Bank BNI Mataram akan menurun, begitu juga sebaliknya.

c. Nilai koefisien regresi variabel Burnout (Z), adalah sebesar -0,894. Artinya jika Burnout berubah satu satuan, maka Kepuasan Kerja (Y) akan berubah sebesar -0,894 dengan asumsi variabel lainnya tetap. Koefisien regresi yang bertanda negatif menunjukkan pengaruh yang terbalik antara Burnout dengan

Kepuasan Kerja. Artinya apabila Burnout meningkat maka Kepuasan Kerja karyawan pada Bank BNI Mataram akan menurun, begitu juga sebaliknya. d. Nilai koefisien determinasi berganda (r2) dari persamaan regresi linier

berganda di atas adalah sebesar 0,786 atau 78,60 persen, artinya variabel Konflik Peran dan Beban Kerja melalui Burnout mempengaruhi kepuasan kerja sebesar 0,786 atau 78,60 persen. Sedangkan sisanya sebesar 21,40 persen Kepuasan Kerja dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian ini.

4.4.3.2.1. Uji Signifikansi Secara Simultan (Uji F)

Hasil uji F persamaan kedua menunjukkan bahwa Konflik Peran dan Beban Kerja mempunyai nilai Fhitung sebesar 123,952 (Tabel 4.21) dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05 kemudian dengan menggunakan tingkat keyakinan 95 persen, alfa 5 persen, df1(jumlah variabel – 1) = 3, dan df2 (n – k) = 105-4=101, sehingga diperoleh hasil untuk Ftabel sebesar 2,680. Fhitung lebih besar dari Ftabel (123,952>2,680) hal ini menunjukkan secara simultan variabel Konflik Peran dan Beban Kerja berpengaruh positif dan signifikan melalui Burnout terhadap Kepuasan Kerja karyawan pada Bank BNI Mataram.

4.4.3.2.2. Uji Signifikansi Secara Parsial (Uji t)

1) Pengaruh Konflik Peran terhadap Kepuasan Kerja Karyawan

Hasil regresi persamaan kedua menunjukkan bahwa thitung variabel Konflik Peran sebesar -2,415 (Tabel 4.21.) dengan nilai signifikansi sebesar 0,000. Dengan menggunakan tingkat keyakinan 95 persen dimana alfa 5 persen, df (degree of fredom) n – 1 = 105 – 1 = 104, sehingga diperoleh hasil

untuk ttabel sebesar -1,980. Sehingga thitung dari variabel Konflik Peran lebih besar dari ttabel (2,415>1,980), karena nilai signifikansi sebesar 0,000<= 0,05 maka variabel Konflik Peran berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Kepuasan Kerja karyawan pada Bank BNI Mataram. Pada Tabel 4.21. tersebut terlihat nilai signifikansi untuk variabel Konflik Peran adalah 0,000. Nilai probabilitas signifikansi tersebut lebih kecil dari probabilitas 0,05 (0,000<0,05), artinya bahwa koefisien jalur tersebut signifikan. Dengan demikian terdapat pengaruh yang signifikan antara Konflik Peran terhadap Kepuasan Kerja karyawan terbukti.

2) Pengaruh Beban Kerja terhadap Kepuasan Kerja Karyawan

Hasil regresi persamaan kedua menunjukkan bahwa thitung variabel Beban Kerja sebesar -2,404 (Tabel 4.21.) dengan nilai signifikansi sebesar 0,000. Dengan menggunakan tingkat keyakinan 95 persen dimana alfa 5 persen, df (degree of fredom) n – 1 = 105 – 1 = 104, sehingga diperoleh hasil untuk ttabel sebesar -1,980. Sehingga thitung dari variabel Beban Kerja lebih besar dari ttabel (2,404>1,980), karena nilai signifikansi sebesar 0,000<=0,05 maka variabel Beban Kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Kepuasan Kerja karyawan pada Bank BNI Mataram. Pada Tabel 4.21. tersebut terlihat nilai signifikansi untuk variabel Beban Kerja adalah 0,000. Nilai probabilitas signifikansi tersebut lebih kecil dari probabilitas 0,05 (0,000<0,05), artinya bahwa koefisien jalur tersebut signifikan. Dengan demikian terdapat pengaruh yang signifikan antara Beban Kerja terhadap Kepuasan Kerja karyawan terbukti.

3) Pengaruh Burnout terhadap Kepuasan Kerja Karyawan

Hasil regresi persamaan kedua menunjukkan bahwa thitung variabel

Burnout sebesar -1,202 (Tabel 4.21.) dengan nilai signifikansi sebesar 0,000.

Dengan menggunakan tingkat keyakinan 95 persen dimana alfa 5 persen, df (degree of fredom) n – 1 = 105 – 1 = 104, sehingga diperoleh hasil untuk ttabel sebesar -1,980. Sehingga thitung dari variabel Burnout lebih besar dari ttabel (1,202>1,980), karena nilai signifikansi sebesar 0,000<=0,05 maka variabel

Burnout berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Kepuasan Kerja

karyawan pada Bank BNI Mataram. Pada Tabel 4.21. tersebut terlihat nilai signifikansi untuk variabel Burnout adalah 0,000. Nilai probabilitas signifikansi tersebut lebih kecil dari probabilitas 0,05 (0,000<0,05), artinya bahwa koefisien jalur tersebut signifikan. Dengan demikian terdapat pengaruh yang signifikan antara Burnout terhadap Kepuasan Kerja karyawan terbukti.

Untuk melihat bagaimana pengaruh secara parsial antara Konflik Peran dan Beban Kerja melalui Burnout terhadap Kepuasan Kerja karyawan digunakan Uji t. Dari informasi pada Tabel 4.21., maka dapat dilihat bahwa nilai thitung negatif untuk variabel Konflik Peran sebesar -0,415, Beban Kerja sebesar -0,404dan

Burnout sebesar -1,202. Untuk menemukan jawaban atas hipotesis yang ada maka

perlu dibandingkan antara thitung dengan ttabel.

Dengan menggunakan tingkat keyakinan 95 persen dimana alfa 5 persen,

df (degree of fredom) n11051104; 0,05; 0,025 2

yang terbagi

pada kedua sisi kurva sehingga diperoleh Nilai Kritis t2,dft0,025,1041,980. Nilai thitung variabel Konflik Peran, Beban Kerja, dan Burnout memiliki nilai thitung

yang jauh lebih besar dari pada ttabel 1,980, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial dari Konlik Peran dan Beban Kerja melalui Burnout terhadap Kepuasan Kerja karyawan Bank BNI Mataram.

Dalam dokumen T E S I S. Oleh : YAYU WAHYUNI NIM : I2A012058 (Halaman 133-140)

Dokumen terkait