BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
D. Uji Validitas dan Reliabilitas
Dalam memenuhi validitas kuesioner yang disebarkan kepada responden, peneliti beranggapan sesuai dengan expert judgement bahwa pernyataan pernyataan di kuesioner telah valid karena peneliti melakukan diskusi bersama-sama dengan dosen ahli (dosen pembimbing).
Uji Validitas dilakukan dengan cara korelasi Product Moment. Dalam uji validitas ini, kriteria suatu nilai dikatakan valid jika r hitung > dari r tabel. Untuk mengetahui nilai r tabel bisa dilakukan dengan menggunakan
rumus: r tabel (α, n-2) dari tabel Product Moment. Pada uji validitas ini diketahui bahwa n adalah 53, dan α = 5 %, maka: r tabel (5%, 53-2) = 0,2706. Setiap item pernyataan dapat dikatakan valid jika r hitung lebih besar dari 0,2706.
Hasil uji validitas data pada penelitian ini, yaitu: Tabel V.8
Hasil Uji Validitas
NO Butir Pernyataan r hitung r tabel/ Signifikansi Keterangan 1 Motivasi motivasi 1 0,632 0,2706 Valid motivasi 2 0,672 0,2706 Valid motivasi 3 0,554 0,2706 Valid motivasi 4 0,406 0,2706 Valid motivasi 5 0,405 0,2706 Valid motivasi 6 0,420 0,2706 Valid motivasi 7 0,287 0,2706 Valid motivasi 8 0,619 0,2706 Valid motivasi 9 0,552 0,2706 Valid motivasi 10 0,700 0,2706 Valid 2 Stres Kerja
stres kerja 1 0,544 0,2706 Valid
stres kerja 2 0,494 0,2706 Valid
stres kerja 3 0,516 0,2706 Valid
stres kerja 4 0,395 0,2706 Valid
stres kerja 5 0,466 0,2706 Valid
stres kerja 6 0,551 0,2706 Valid
stres kerja 7 0,635 0,2706 Valid
stres kerja 8 0,227 0,2706 Tidak Valid
stres kerja 9 0,240 0,2706 Tidak Valid
stres kerja 10 0,392 0,2706 Valid
3 Prestasi Kerja
prestasi kerja 1 0,624 0,2706 Valid
NO Butir Pernyataan r hitung
r tabel/
Signifikansi Keterangan
prestasi kerja 3 0,628 0,2706 Valid
prestasi kerja 4 0,585 0,2706 Valid
prestasi kerja 5 0,590 0,2706 Valid
prestasi kerja 6 0,791 0,2706 Valid
prestasi kerja 7 0,607 0,2706 Valid
prestasi kerja 8 0,660 0,2706 Valid
prestasi kerja 9 0,647 0,2706 Valid
prestasi kerja 10 0,528 0,2706 Valid
prestasi kerja 11 0,690 0,2706 Valid
prestasi kerja 12 0,601 0,2706 Valid
Sumber: Data primer yang diolah, September 2019
Dari hasil perhitungan di atas dengan menggunakan IBM SPSS
Statistics 22, diperoleh hasil perhitungan uji validitas untuk motivasi dan
prestasi kerja mempunyai nilai r hitung > r tabel pada taraf signifikansi 5 % yaitu sebesar 0,2706. Sedangkan hasil perhitungan uji validitas untuk stres kerja terdapat dua pernyataan yang tidak valid yaitu pada pernyataan nomor 8 dan 9 karena nilai r hitung < r tabel pada taraf signifikansi 5 %. Oleh karena itu, peneliti menghapus 2 butir pernyataan tersebut, dan menguji kembali butir - butir pernyataan yang tersisa.
Hasil lolos uji validitas data stres kerja, yaitu: Tabel V.9
Hasil Lolos Uji Validitas Stres Kerja
NO Butir Pernyataan r
hitung
r tabel/
Signifikansi Keterangan 2 Stres Kerja
stres kerja 1 0,595 0,2706 Valid
stres kerja 2 0,514 0,2706 Valid
NO Butir Pernyataan r hitung
r tabel/
Signifikansi Keterangan
stres kerja 4 0,365 0,2706 Valid
stres kerja 5 0,492 0,2706 Valid
stres kerja 6 0,575 0,2706 Valid
stres kerja 7 0,627 0,2706 Valid
stres kerja 10 0,455 0,2706 Valid
Sumber: Data primer yang diolah, September 2019
Setelah dilakukan uji validitas yang kedua terhadap stres kerja dengan menghapus butir pernyataan yang tidak valid maka diperoleh hasil perhitungan uji validitas lolos uji untuk stres kerja mempunyai nilai r hitung > r tabel pada taraf signifikansi 5 % yaitu sebesar 0,2706. Dengan demikian semua butir pernyataan pada instrumen penelitian mengenai motivasi, stres kerja dan prestasi kerja dinyatakan layak sebagai instrumen untuk mengukur data penelitian.
2. Hasil Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan teknik analisis
Cronbach Alpha. Suatu kuesioner dapat dikatakan reliabel apabila nilai
Cronbach Alpha > 0,6. Berikut adalah hasil uji reliabilitas pada penelitian
ini, yaitu:
Tabel V.10 Hasil Uji Reliabiitas
No Variabel Cronbach Alpha Keterangan
1 Motivasi 0,702 Reliabel
2 Stres Kerja 0,600 Reliabel
3 Prestasi Kerja 0,838 Reliabel
Berdasarkan tabel V.10 dapat dilihat bahwa seluruh butir pernyataan variabel motivasi, stres kerja, dan prestasi kerja dinyatakan reliabel, karena nilai Cronbach Alpha lebih besar dari 0,6.
E. Uji Asumsi Klasik 1. Hasil Uji Normalitas
Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah sebuah data memiliki distribusi yang normal. Model regresi yang dikatakan baik apabila mempunyai sebaran data terdistribusi normal atau mendekati normal.
Pedoman yang digunakan untuk mengetahui normalitas data adalah apabila nilai signifikansi dari uji Kolmogorov Smirnov (Asymp.sig) > 0,05 maka sebaran data mengikuti distribusi normal, sedangkan apabila signifikansi (Asymp.sig) < 0,05 maka sebaran data tidak mengikuti distribusi normal. Berdasarkan kaidah tersebut nilai signifikansi dari uji Kolmogorov Smirnov (KS-Z) untuk ketiga variabel dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel V.11 Hasil Uji Normalitas
No Variabel Asymp. Sig. (2-tailed)
1 Motivasi 0,053
2 Stres Kerja 0,065
3 Prestasi Kerja 0,096
Sumber: Data primer yang diolah, September 2019
Dari perhitungan uji normalitas dengan metode Kolmogorov-smirnov Z dapat diketahui bahwa ada data motivasi dengan nilai Asymp.sig
(2-tailed) sebesar 0,053; data stres kerja sebesar 0,065; dan data prestasi kerja sebesar 0.096. Dengan demikian terdapat signifikansi pada ketiga variabel dimana lebih dari 0,05, sehingga dapat dinyatakan data berdistribusi normal. Kenormalan juga dapat diuji dengan grafik normal probability plots yang diolah dengan menggunakan IBM SPSS Statistics 22 dan menghasilkan gambar sebagai berikut:
Gambar V.1
Hasil Uji Normalitas Probability Plots
Pada gambar di atas dapat diketahui bahwa data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka data terdistribusi dengan normal dan model regresi telah memenuhi asumsi normalitas.
2. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah data sebuah regresi terjadi ketidaksamaan varians residual dari satu pengamatan ke pengamatan lain. Model regresi yang baik apabila terjadi homoskedastisitas dalam modelnya. Dalam metode pengujian heteroskedastisitas adalah dengan melihat titik-titik pada grafik Scatteplot. Jika titik-titik pada grafik
Scatterplot menyebar secara merata tanpa membentuk pola tertentu maka
terjadi homoskedastisitas, namun apabila titik-titik grafik Scatteplot membentuk pola tertentu maka terjadi heteroskedastisitas. Berikut adalah hasil uji heteroskedastisitas yang didapatkan peneliti:
Gambar V.2
Pada gambar V.2 dapat diketahui bahwa titik-titik menyebar dengan pola yang tidak jelas di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka dapat disimpulkan bahwa pada model regresi tidak terjadi heterokedastisitas.
3. Hasil Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara beberapa atau semua variabel. Model regresi yang baik adalah model regresi yang tidak memiliki masalah multikolinear. Metode pengujian multikolinearitas ini adalah nilai VIF tidak lebih dari 10 dan mempunyai angka tolerance lebih besar dari 0,1. Berikut adalah hasil uji multikolinearitas yang didapatkan oleh peneliti:
Tabel V.12
Hasil Uji Multikolinearitas
Variabel Collinearity Statistics
Tolerance VIF
Motivasi Kerja 0,912 1,097
Stres Kerja 0,912 1,097
Sumber: Data primer yang diolah, September 2019
Berdasarkan tabel V.12 tersebut, maka dalam model regresi tidak terjadi multikolinearitas yaitu variabel motivasi dan stres kerja mempunyai VIF < 10 dan Tolerance > 0,1. Hal ini menandakan bahwa tidak terjadi multikolineritas.