BAB 4 METODE PENELITIAN
4.8 Uji Validitas Dan Reliabilitas
Menurut Burn dan Groove (2009) kuesioner yang telah disusun perlu dilakukan uji validitas dan reliabilitas terlebih dahulu sebelum digunakan. Hal ini bertujuan untuk mengetahui tingkat validitas instrumen tersebut supaya dapat digunakan untuk mengukur apa yang harus diukur dan tingkat reliabilitas yaitu untuk mengetahui apakah instrumen konsisten sebagai alat ukur apabila dilakukan beberapa kali pengukuran terhadap orang dan waktu yang berbeda dengan memiliki hasil yang sama. Peneliti melakukan uji validitas dan reliabilitas dengan jumlah sampel minimal 30 responden dengan kriteria inklusi yang sama di wilayah Kelurahan Curug Kecamatan Cimanggis Kota Kota Depok, dimana lokasinya terletak masih dalam satu kecamatan Cimanggis sehingga karakteristik penduduknya hampir sama (Sugiyono, 2011) (lampiran 6).
4.8.1 Uji Validitas
Uji validitas terhadap kuesioner terdiri dari uji validitas konstruksi, validitas isi dan validitas eksternal. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan uji validitas konstruksi yaitu untuk mengidentifikasi suatu instrumen telah disusun sesuai dengan teori atau konsep yang digunakan dalam penelitian serta mengkonsultasikan dengan para ahli di bidangnya (Sugiyono, 2011). Uji validitas dilakukan pada intrumen fungsi keluarga dan intrumen upaya pengendalian hipertensi dengan menghitung korelasi antara masing-masing pernyataan dengan skor total menggunakan korelasi
Pearson product moment. Untuk perhitungan setiap item pernyataan
signifikan 5 % (0,05), dengan tingkat kebebasan 28 (df = 30 - 2) dengan r tabel 0,361. Berdasarkan hasil uji validitas didapatkan r hitung ≥ nilai r tabel (0,361), maka intrumen yang diuji dinyatakan valid (Sugiyono, 2011; Hastono, 2007). Berdasarkan hasil uji validitas 100 item pernyataan tentang variabel fungsi keluarga dan variabel pengendalian hipertensi pada lanjut usia, didapatkan hanya 61 item yang valid. Selanjutnya kuesioner tersebut direvisi kembali kalimatnya dengan bahasa yang lebih sederhana lagi dan mudah dimengerti oleh responden. Hasil uji kuesioner yang kedua didapatkan hanya 76 item pernyataan yang valid dan selanjutnya digunakan sebagai angket dalam penelitian ini. Pernyataan-pernyataan yang tidak valid ketika uji validitas yang kedua dibuang, karena pernyataan tersebut dianggap telah terwakili oleh pernyataan-pernyataan yang Svalid.
4.8.2 Uji Reliabilitas
Reliabilitas merupakan uji untuk melihat konsistensi dari suatu pengukuran apabila instrumen tersebut dipergunakan lagi pada waktu yang berlainan. Teknik analisis untuk penilaian reliabilitas instrumen dilakukan dengan cara membandingkan nilai r hasil (nilai Cronbach’s Alpha) dengan standarisasi reliabilitas ≥ 0,80 (Burn & Grove, 2009). Apabila nilai r hasil (nilai Cronbach’s Alpha) ≥ 0,80, maka item pernyataan dikatakan reliabel. Hasil uji kuesioner didapatkan nilai Cronbach’s Alpha ≥ 0,8, sehingga item pernyataan dikatakan reliabel dan dapat digunakan dalam penelitian ini. Berdasarkan hasil uji reliabilitas pada intrumen penelitian, didapatkan nilai Cronbach’s Alpha lebih dari 0,80.
4.9 Prosedur Pengumpulan Data
Langkah-langkah pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi : 4.9.1 Prosedur administratif
Setelah lulus dari uji proposal oleh dewan penguji dan uji etik oleh Komite Etik Penelitian Keperawatan Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, kemudian dilakukan perizinan oleh Fakultas Ilmu Keperawatan
Universitas Indonesia yang ditujukan kepada Dinas Kesehatan Kota Kota Depok, diteruskan ke kantor Kesatuan Bangsa Dan Politik Kota Kota Depok. Surat balasan dari kantor Kesatuan Bangsa Dan Politik Kota Kota Depok dikirimkan kembali ke Dinas kesehatan untuk dapat dibuat surat izin untuk melakukan penelitian di Kelurahan Cisalak Pasar Kecamatan Cimanggis Kota Kota Depok dengan tembusan dari Kantor Walikota Kota Kota Depok, Kecamatan Cimanggis, dan Puskesmas Cimanggis (lampiran 10). Selanjutnya dari pihak Kelurahan mengeluarkan surat izin penelitian yang ditujukan untuk setiap masing-masing ketua RW di Kelurahan Cisalak Pasar Cimanggis Kota Depok (lampiran 11).
4.9.2 Prosedur teknis
Pada tahap pelaksanaan penelitian prosedur yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut :
4.9.2.1Peneliti telah menentukan terlebih dahulu calon responden yang akan didatangi dengan cara mengundi nama-nama calon responden untuk setiap RW sesuai dengan data sekunder dari posbindu Kelurahan Cisalak Pasar Cimanggis Kota Depok.
4.9.2.2Peneliti melakukan koordinasi sebelum pengumpulan data dengan penanggung jawab kesehatan lanjut usia di Kelurahan Cisalak Pasar dan meminta kesediaan kader kesehatan posbindu yang aktif di setiap RW untuk membantu dalam penelitian ini.
4.9.2.2 Peneliti memberikan penjelasan terkait dengan tujuan penelitian, tekhnik dan cara pengumpulan serta pengisian kuesioner yang benar kepada kader kesehatan untuk menyamakan persepsi terhadap isi kuesioner yang diberikan untuk membantu kader apabila ada responden yang bertanya kepada kader kesehatan. Hal ini dilakukan karena peneliti meminta bantuan kader kesehatan setempat dalam pengumpulan data penelitian.
4.9.2.3 Peneliti meminta bantuan kader kesehatan masing-masing RW untuk menunjukkan alamat keluarga yang merawat lanjut usia umur diatas atau sama dengan 60 tahun dan juga menderita hipertensi sesuai dengan data sekunder posbindu Kelurahan Cisalak Pasar Cimanggis Kota Depok untuk dijadikan responden.
4.9.2.4 Peneliti beserta kader kesehatan mendatangi calon responden (sesuai dengan daftar nama calon responden yang telah diundi) untuk memberikan penjelasan terkait dengan penelitian serta meminta persetujuan untuk menjadi salah satu responden dalam penelitian yang dilakukan.
4.9.2.5 Pada awal pertemuan dengan responden peneliti dan kader langsung bertemu dengan keluarga yang menjadi calon responden dengan memberikan penjelasan terkait penelitian yang dilakukan yaitu tentang tujuan, manfaat, prosedur, resiko dan keuntungan dari peneltian serta meminta persetujuan untuk menjadi responden dengan mengisi lembar persetujuan yang diajukan oleh peneliti. Bagi calon responden yang tidak bersedia, maka diperbolehkan mengundurkan diri dalam penelitian tersebut. Selanjutnya peneliti mengundi kembali untuk memilih calon responden yang baru .
4.9.2.6Selanjutnya bagi calon responden yang bersedia menjadi responden dan telah menandatangani surat persetujuan, peneliti atau kader memberikan kuesioner yang akan diisikan oleh keluarga dengan memberikan penjelasan cara mengisi kuesioner serta memberikan waktu tenggang satu hari untuk disi dan dikumpulkan kembali esok harinya. Sebagian kecil responden langsung mengisi kuesionernya sehingga peneliti bisa langsung menunggu untuk pengumpulan kuesionernya. Bagi responden yang diberikan tenggang waktu pengisian selama satu hari, peneliti meminta responden untuk melingkari penyataan yang kurang dipahami saat pengisian
kuesioner supaya saat pengambilan kuesioner oleh peneliti bisa menjelaskan tentang pernyataan tersebut.
4.9.2.7Pengambilan kuesioner dilakukan oleh peneliti atau kader pada esok harinya. Kepada kader yang membantu pengambilan kuesioner yang telah diisi oleh responden, peneliti meminta kader untuk mengecek kembali kuesioner telah diisi semua serta alamat responden untuk kepentingan ketika ada konfirmasi ulang terhadap kuesioner yang telah diisi.
4.10 Pengolahan Data
Pengolahan data dilakukan agar suatu penelitian menghasilkan suatu informasi yang benar (Hastono, 2007). Pengolahan data yang telah terkumpul dilakukan dengan beberapa langkah sebagai berikut :
4.10.1 Editing
Kegiatan yang dilakukan dengan mengecek kembali isian lembar kuesioner sudah lengkap atau jelas serta relevan dengan pernyataan. Hal ini dilakukan saat pengambilan atau pengumpulan kuesioner dari setiap responden penelitian oleh peneliti ataupun kader kesehatan. Apabila ada pernyataan yang masih belum diisi, maka peneliti atau kader kesehatan langsung mengklarifikasi kepada responden sesuai dengan jawaban yang responden.
4.10.2 Coding
Kegiatan dengan mengklasifikasikan jawaban-jawaban atau hasil-hasil yang ada menurut jenisnya. Klasifikasi dilakukan dengan cara menandai masing-masing jawaban dengan kode berupa angka, kemudian dimasukkan dalam lembaran tabel kerja guna mempermudah membacanya. Misalnya untuk tingkat pendidikan tinggi (SMA atau PT) diberi kode 1 dan diberikan kode 0 dan untuk pendidikan rendah (SD atau SMP)
4.10.3 Scoring
Kegiatan yang dilakukan dengan menetapkan skor (nilai) pada setiap pernyataan pada kuesioner pada saat pengkategorian setiap variabel.
4.10.4 Entry data
Hasil pengkodean dan skoring data, kemudian dimasukkan ke dalam program komputer untuk dianalisa.
4.10.5 Cleaning data
Kegiatan untuk memastikan bahwa semua data sudah dientry dan tidak ada kesalahan dalam memasukkan data tersebut sehingga siap untuk dianalisis. Terkadang terdapat missing data, maka data tersebut dilengkapi terlebih dahulu sebelum dilakukan analisis data.
4.11 Analisa Data
Setelah mengolah data, maka data tersebut perlu dianalisis sehingga data tersebut mempunyai makna yang berguna untuk memecahkan masalah penelitian. Menurut Hastono (2007), untuk menganalisis data perlu dilakukan dengan beberapa tahapan, yaitu :
4.11.1 Analisis Univariat
Merupakan analisis yang bertujuan untuk menjelaskan karakteristik masing-masing variabel yang diteliti. Analisis univariat dalam penelitian ini dilakukan terhadap karakteristik keluarga (tingkat pendidikan dan penghasilan keluarga), fungsi keluarga (fungsi afektif, fungsi sosialisasi, fungsi ekonomi, dan fungsi perawatan kesehatan keluarga), dan pengendalian hipertensi yang dilakukan oleh keluarga. Sebelum mengkategorikan data, terlebih dahulu dilakukan compute variabel dengan menjumlahkan seluruh item pernyataan masing-masing variabel. Hal ini dilakukan untuk melihat bentuk data berdistribusi normal atau tidak. Selanjutnya dilakukan analisis data kategorik dengan menghitung frekuensi dan proporsi.
4.11.2 Analisis Bivariat
Merupakan analisis untuk mengetahui ada tidaknya hubungan yang signifikan antara dua variabel yaitu variabel independen dan variabel dependen. Analisis bivariat dalam penelitian ini meliputi : hubungan karakteristik keluarga (tingkat pendidikan, dan penghasilan keluarga) dengan pengendalian hipertensi pada lanjut usia (pengontrolan tekanan darah, diet, aktivitas fisik/olahraga, dan manajemen stres), dan hubungan fungsi keluarga (fungsi afektif, fungsi sosialisasi, fungsi ekonomi, dan fungsi perawatan kesehatan keluarga) dengan pengendalian hipertensi pada lanjut usia (pengontrolan tekanan darah, diet, aktivitas fisik/olahraga, dan manajemen stres). Uji statistik yang digunakan adalah Kai Kuadrat (Chi Square) karena variabel independen dan dependen merupakan data kategorik.
Proses pengujian Chi-square merupakan kegiatan membandingkan frekuensi yang terjadi (observasi) dengan frekuensi harapan (ekspektasi). Bila nilai frekuensi observasi lebih besar dari nilai ekspektasi, maka dapat dikatakan tidak ada perbedaan atau tidak ada hubungan yang signifikan. Begitu juga sebaliknya apabila nilai frekuensi observasi kurang atau sama dengan nilai ekspektasi, maka dapat dikatakan ada perbedaan atau ada hubungan yang signifikan.
4.11.3 Analisis Multivariat
Merupakan analisis yang bertujuan untuk mengetahui hubungan beberapa variabel (lebih dari satu variabel) independen dengan satu atau beberapa variabel dependen. Analisis multivariat ini dilakukan dengan menghubungkan beberapa variabel indenpenden pada waktu yang bersamaan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui hubungan yang paling dominan pada variabel karakteristik keluarga dan fungsi keluarga dengan pengendalian hipertensi pada lanjut usia oleh keluarga. Uji statistik yang digunakan adalah uji regresi logistik. Pada regresi logistik tersebut, dapat
memasukkan beberapa variabel dalam satu model. Kegunaannya adalah untuk memperoleh satu atau beberapa variabel independen yang dianggap terbaik untuk memprediksi kejadian variabel dependen. Permodelan yang digunakan dalam penelitian ini adalah model prediksi. Adapun prosedur permodelan prediksi dengan melakukan pemilihan variabel-variabel sebagai berikut :
a. Hal yang pertama dilakukan adalah menganalisis bivariat antara masing-masing variabel independen dengan variabel dependen. Bila hasil uji bivariat mempunyai nilai p < 0,25, maka variabel tersebut dapat masuk kedalam model multivariat, ataupun bila p > 0,25 akan tetapi variabel tersebut dianggap penting dalam penelitian maka tetap diikutkan dalam multivariat.
b. Memilih variabel yang dianggap penting dengan cara mempertahankan variabel yang mempunyai p value < 0,05 dan mengeluarkan variabel yang p valuenya > 0,05. Pengeluaran variabel tersebut dilakukan secara bertahap, dimulai dari variabel yang memiliki nilai p value terbesar.
c. Mengidentifikasi linearitas variabel dengan cara mengelompokkan variabel numerik ke dalam 4 kelompok berdasarkan nilai kuartilnya. Kemudian dilakukan analisis logistik dan menghitung nilai OR-nya (Odds Ratio). Bila nilai OR masing-masing kelompok menunjukkan bentuk garis lurus, maka variabel numerik dapat dipertahankan. Namun, apabila hasilnya menunjukkan adanya patahan, maka dapat dipertimbangkan dirubah dalam bentuk kategorik.
d. Setelah memperoleh model yang memuat beberapa variabel yang dianggap penting, maka selanjutnya diperiksa adanya kemungkinan interaksi variabel ke dalam model. Pengujian interaksi dilihat dari kemaknaan uji statistik. Bila variabel mempunyai nilai bermakna, maka variabel interaksi penting dimasukkan dalam model.
Tabel 4.3 Analisa Data Variabel
Penelitian
Metode Analisa Data
Independen Dependen Univariat Bivariat Multivariat Karakteristik keluarga : Pendidikan Pengendalian hipertensi pada lanjut usia Distribusi frekuensi
Chi Square Regresi Logistik
Penghasilan Chi Square Regresi
Logistik Fungsi keluarga : Fungsi afektif Pengendalian hipertensi pada lanjut usia Distribusi frekuensi
Chi Square Regresi Logistik Fungsi
sosialisasi
Chi Square Regresi Logistik Fungsi
ekonomi
Chi Square Regresi Logistik Fungsi
perawatan kesehatan
Chi Square Regresi Logistik