BAB 2 LANDASAN TEORI
3.3. Pengumpulan Data
3.4.1. Uji Validitas Intuitive eating
Peneliti menguji apakah item yang ada bersifat unidimensional, artinya benar hanya mengukur variabel intuitive eating. Dalam pengujian validitas item, variabel intuitive eating dibagi menjadi empat aspek yaitu, eating for physical rather than emotional reason, unconditional permission to eat, reliance on internal hunger and satiety dan body-food choice congruence.
1. Eating for physical rather than emotional reason
Dari hasil analisis CFA yang dilakukan model satu faktor tidak fit dengan Chi-Square=56.80, df=20, P-value=0.00002, RMSEA=0.108. Oleh karena itu peneliti melakukan modifikasi terhadap model, dimana kesalahan pengukuran pada item dibebaskan berkolerasi satu sama lainnya, maka diperoleh model fit
dengan Chi-Square=25.11, df=18, P-value=0.12202, RMSEA=0.050. Nilai
Chi-Square menghasilkan P-value > 0.05 (tidak signifikan), yang artinya model dengan satu faktor (unidimensional) dapat diterima, bahwa seluruh item mengukur satu faktor saja yaitu eating for physical rather than emotional reason.
Tahapan selanjutnya melihat apakah signifikan tidaknya item tersebut mengukur faktor yang hendak diukur. Dalam hal ini yang diuji adalah hipotesis nihil tentang koefisian muatan faktor item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti pada tabel berikut:
Tabel 3.6
Muatan Faktor Item Eating for Physical Rather than Emotional Reason.
4 ITEM 1 0.78 -0.07 11.33 V
5 ITEM 3 0.63 -0.07 8.51 V
6 ITEM 7 0.73 -0.07 10.28 V
7 ITEM 21 0.86 -0.07 13.06 V
8 ITEM 23 0.84 -0.07 12.62 V
Keterangan : tanda V = signifikan (t > 1,96) ; X = tidak signifikan
Pada tabel di atas, nilai t koefisien muatan faktor pada item 19 tidak signifikan, sedangkan koefisien muatan faktor item lainnya signifikan. Selanjutnya melihat muatan faktor dari item, apakah ada yang bermuatan negatif, maka diketahui ada satu item yang muatan faktornya negatif. Pada model pengukuran ini terdapat kesalahan pengukuran item yang saling berkolerasi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa item-item tersebut bersifat multidimensional pada dirinya masing-masing, dan tidak hanya mengukur apa yang seharusnya diukur. Dengan demikian secara keseluruhan item yang didrop adalah item 19 karena memiliki nilai t < 1,96 dan memiliki muatan faktor yang negatif. Artinya, item 19 tidak akan dianalisis dalam perhitungan skor faktor.
2. Unconditional permission to eat
Dari hasil analisis CFA yang dilakukan model satu faktor tidak fit dengan Chi-Square=34.32, df=9, P-value=0.00008, RMSEA=0.133. Oleh karena itu peneliti melakukan modifikasi terhadap model, dimana kesalahan pengukuran
No. Item Koefisien Standar Eror Nilai T Signifikan
1 ITEM 5 0.47 -0.08 6 V
2 ITEM 17 0.34 -0.08 4.12 V
61
pada item dibebaskan berkolerasi satu sama lainnya, maka diperoleh model fit
dengan Chi-Square=11.25, df=7, P-value=0.12816, RMSEA=0.062. Nilai
Chi-Square menghasilkan P-value > 0.05 (tidak signifikan), yang artinya model dengan satu faktor (unidimensional) dapat diterima, bahwa seluruh item mengukur satu faktor saja yaitu unconditional permission to eat.
Tahapan selanjutnya melihat apakah signifikan tidaknya item tersebut mengukur faktor yang hendak diukur. Dalam hal ini yang diuji adalah hipotesis nihil tentang koefisian muatan faktor item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti pada tabel Berikut:
Tabel 3.7
Muatan Faktor Item Unconditional Permission to Eat
No. Item Koefisien Standar Eror Nilai T Signifikan
1 ITEM 9 0.62 -0.08 7.25 V 2 ITEM 12 0.59 -0.09 6.88 V 3 ITEM 15 0.52 -0.09 5.98 V 4 ITEM 11 0.45 -0.09 5.1 V 5 ITEM 13 0.38 -0.09 4.22 V 6 ITEM 14 0.74 -0.08 8.79 V
Keterangan : tanda V = signifikan (t > 1,96) ; X = tidak signifikan
Pada tabel di atas, seluruh nilai t koefisien muatan faktor item pada aspek unconditional permission to eat dapat dikatakan signifikan karena memiliki nilai t > 1,96 dan memiliki muatan faktor yang negatif. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat item-item yang bersifat multidimensional pada dirinya masing-masing, dan tidak hanya mengukur apa yang seharusnya diukur. Sehingga tidak ada item yang di drop.
3. Reliance on internal hunger and satiety
Dari hasil analisis CFA yang dilakukan model satu faktor tidak fit dengan Chi-Square=56.12, df=9, P-value=0.00000, RMSEA=0.182. Oleh karena itu peneliti melakukan modifikasi terhadap model, dimana kesalahan pengukuran pada item dibebaskan berkolerasi satu sama lainnya, maka diperoleh model fit
dengan Square=7.82, df=6, P-value=0.25161, RMSEA=0.044. Nilai
Chi-Square menghasilkan P-value > 0.05 (tidak signifikan), yang artinya model dengan satu faktor (unidimensional) dapat diterima, bahwa seluruh item mengukur satu faktor saja yaitu reliance on internal hunger and satiety.
Tahapan selanjutnya melihat apakah signifikan tidaknya item tersebut mengukur faktor yang hendak diukur. Dalam hal ini yang diuji adalah hipotesis nihil tentang koefisian muatan faktor item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti pada tabel berikut:
Tabel 3.8
Muatan Faktor Item Reliance on Internal Hunger and Satiety.
No. Item Koefisien Standar Eror Nilai T Signifikan
1 ITEM 6 0.49 -0.09 5.75 V 2 ITEM 8 0.33 -0.09 3.71 V 3 ITEM 10 0.43 -0.09 4.77 V 4 ITEM 16 0.73 -0.08 8.95 V 5 ITEM 18 0.77 -0.08 9.43 V 6 ITEM 20 0.59 -0.08 7.06 V
Keterangan : tanda V = signifikan (t > 1,96) ; X = tidak signifikan
Pada tabel di atas, seluruh nilai t koefisien muatan faktor item pada aspek reliance on internal hunger and satiety dapat dikatakan signifikan
63
karena memiliki nilai t > 1,96 dan memiliki muatan faktor yang negatif. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat item-item yang bersifat multidimensional pada dirinya masing-masing, dan tidak hanya mengukur apa yang seharusnya diukur. Sehingga tidak ada item yang di drop.
4. Body-food congruence
Dari hasil analisis CFA yang dilakukan model diperoleh model fit dengan Chi-Square=0.00, df=0, P-value=1.00000, RMSEA=0.000. Nilai Chi-Square menghasilkan P-value > 0.05 (tidak signifikan), yang artinya model dengan satu faktor (unidimensional) dapat diterima, bahwa seluruh item mengukur satu faktor saja yaitu body-food congruence.
Tahapan selanjutnya melihat apakah signifikan tidaknya item tersebut mengukur faktor yang hendak diukur. Dalam hal ini yang diuji adalah hipotesis nihil tentang koefisian muatan faktor item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti pada tabel berikut:
Tabel 3.9
Muatan Faktor Item Body-Food Congruence
No. Item Koefisien Standar Eror Nilai T Signifikan
1 ITEM 2 0.65 -0.08 7.75 V
2 ITEM 4 0.7 -0.08 8.26 V
3 ITEM 22 0.78 -0.09 9.12 V
Keterangan : tanda V = signifikan (t > 1,96) ; X = tidak signifikan
Pada tabel di atas, seluruh nilai t koefisien muatan faktor item-item pada aspek body-food congruence dapat dikatakan signifikan karena memiliki nilai t > 1,96 dan memiliki muatan faktor yang negatif. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa tidak terdapat item-item yang bersifat multidimensional pada dirinya masing-masing, dan tidak hanya mengukur apa yang seharusnya diukur. Sehingga tidak ada item yang di drop.