• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODOLOGI PENELITIAN

1.4. Uji Validitas

1.4.2. Uji validitas Konstruk Psychological Well-being

1. Penerimaan Diri (self acceptance)

Peneliti menguji apakah 4 item ada yang bersifat unidimensional, artinya benar hanya mengukur variabel psychological well-being (penerimaan diri). Dari hasil analisis CFA yang dilakukan dengan model satu faktor, ternyata tidak fit dengan Chi-Square = 16.05, df = 2, P-value = 0.00033, RMSEA = 0.188. Oleh karena itu, peneliti melakukan modifikasi terhadap model, dimana kesalahan pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka diperoleh model fit dengan Chi-Square = 1.33, df = 1, P-value = 0.24923, RMSEA = 0.041. Nilai Chi-Square menghasilkan P-Value > 0.05 (tidak signifikan), yang artinya model dengan satu faktor (unidimensional) dapat diterima bahwa seluruh item mengukur satu faktor saja yaitu penerimaan diri.

Tahap selanjutnya, peneliti melihat apakah signifikan item tersebut mengukur faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu di-drop atau tidak. Maka dilakukan pengujian hipotesis nilai tentang koefisien muatan faktor dari item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti pada table 3.5.

Tabel 3.5

Muatan faktor Psychological well-being (penerimaan diri)

No Koefisien Standar Error Nilai t Signifikan

1 0.87 0.42 2.07

2 0.25 0.14 1.87 X

3 0.28 0.15 1.91 X

4 0.74 0.37 1.99

Ketergangan: tanda √ = signifikan (t>1,96) ; X = tidak signifikan

Berdasarkan tabel 3.5 nilai t bagi koefisien muatan faktor dari keseluruhan item signifikan karena t > 1,96. Kemudian melihat muatan faktor dari item, diketahui bahwa terdapat item yang muatan faktornya < 1,96 yaitu item nomor 2 dan 3. Dengan demikian, secara keseluruhan item yang akan di-drop adalah item nomor 2dan 3 yang artinya item tersebut tidak akan diikutkan dalam analisis perhitungan skor faktor.

2. Hubungan Positif dengan Orang Lain (positive relation with others)

Peneliti menguji apakah 4 item ada yang bersifat unidimensional, artinya benar hanya mengukur variabel psychological well-being (hubungan positif dengan orang lain). Dari hasil analisis CFA yang dilakukan dengan model satu faktor, ternyata tidak fit dengan Chi-Square = 6.58, df = 2, P-value = 0.03727, RMSEA = 0.107. Oleh karena itu, peneliti melakukan modifikasi terhadap model, dimana

kesalahan pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka diperoleh model fit dengan Chi-Square = 0.60, df = 1,

P-value=0.43886, RMSEA=0.000. Nilai Chi-Square menghasilkan P-Value > 0.05 (tidak signifikan), yang artinya model dengan satu faktor (unidimensional) dapat diterima bahwa seluruh item mengukur satu faktor saja yaitu hubungan positif dengan orang lain.

Tahap selanjutnya, peneliti melihat apakah signifikan item tersebut mengukur faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu di-drop atau tidak.Maka dilakukan pengujian hipotesis nilai tentang koefisien muatan faktor dari item.Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti pada tabel 3.6.

Tabel 3.6

Muatan faktor Psychological well-being (hubungan positif dengan orang lain)

No Koefisien Standar Error Nilai t Signifikan

5 0.32 0.11 2.96

6 0.39 0.11 3.54

7 0.69 0.16 4.16

8 0.21 0.10 2.09

Ketergangan: tanda √ = signifikan (t>1,96) ; X = tidak signifikan

Berdasarkan tabel 3.6, nilai t bagi koefisien muatan faktor dari keseluruhan item signifikan karena t > 1,96. Kemudian melihat muatan faktor dari item, diketahui

bahwa tidak terdapat item yang muatan faktornya < 1,96 artinya semua item dalam dimensi ini akan diikutkan dalam analisis perhitungan skor faktor.

3. Otonomi (autonomy)

Peneliti menguji apakah 4 item ada yang bersifat unidimensional, artinya benar hanya mengukur variabel psychological well-being (otonomi). Dari hasil analisis CFA yang dilakukan dengan model satu faktor, ternyata tidak fit dengan Chi-Square=6.54, df =2, P-Value = 0.03805, RMSEA =0.107. Oleh karena itu, peneliti melakukan modifikasi terhadap model, dimana kesalahan pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka diperoleh model fit dengan Square = 0.35, df =1, P-Value = 0.55157, RMSEA = 0.000. Nilai Chi-Square menghasilkan P-Value > 0.05 (tidak signifikan), yang artinya model dengan satu faktor (unidimensional) dapat diterima bahwa seluruh item mengukur satu faktor saja yaitu otonomi.

Tahap selanjutnya, peneliti melihat apakah signifikan item tersebut mengukur faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu di-drop atau tidak. Maka dilakukan pengujian hipotesis nilai tentang koefisien muatan faktor dari item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti pada tabel 3.7.

Tabel 3.7

Muatan faktor Psychological well-being (otonomi)

No Koefisien Standar Error Nilai t Signifikan

9 0.44 0.13 3.33

10 0.14 0.07 1.92

11 0.26 0.10 2.71

12 1.16 0.30 3.86

Ketergangan: tanda √ = signifikan (t>1,96) ; X = tidak signifikan

Berdasarkan tabel 3.7, nilai t bagi koefisien muatan faktor dari keseluruhan item signifikan karena t > 1,96. Kemudian melihat muatan faktor dari item, diketahui bahwa tidak terdapat item yang muatan faktornya < 1,96. Sehingga seluruh item tersebut dapat ikut analisis dalam perhitungan skor faktor.

2. Penguasaan Lingkungan (Environmental Mastery)

Peneliti menguji apakah 4 item ada yang bersifat unidimensional, artinya benar hanya mengukur variabel psychological well-being (penguasaan lingkungan). Dari hasil analisis CFA yang dilakukan dengan model satu faktor, ternyata tidak fit dengan Chi-Square = 45.03, df = 2, P-Value = 0.00000, RMSEA = 0.329. Oleh karena itu, peneliti melakukan modifikasi terhadap model, dimana kesalahan pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka diperoleh model fit dengan Chi-Square = 0.28, df = 1, P-Value = 0.59936,

RMSEA = 0.000. Nilai Chi-Square menghasilkan P-Value > 0.05 (tidak signifikan), yang artinya model dengan satu faktor (unidimensional) dapat diterima bahwa seluruh item mengukur satu faktor saja yaitu penguasaan lingkungan.

Tahap selanjutnya, peneliti melihat apakah signifikan item tersebut mengukur faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu di-drop atau tidak. Maka dilakukan pengujian hipotesis nilai tentang koefisien muatan faktor dari item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti pada tabel3.8.

Tabel 3.8.

Muatan faktor Psychological well-being (penguasaan lingkungan)

No Koefisien Standar Error Nilai t Signifikan

13 0.21 0.07 2.92

14 0.33 0.10 3.23

15 1.58 0.36 4.40

16 0.37 0.11 3.42

Ketergangan: tanda √ = signifikan (t>1,96) ; X = tidak signifikan

Berdasarkan tabel 3.8, nilai t bagi koefisien muatan faktor dari keseluruhan item signifikan karena t > 1,96. Kemudian melihat muatan faktor dari item, diketahui bahwa tidak terdapat item yang muatan faktornya < 1,96. Sehingga seluruh item tersebut dapat ikut analisis dalam perhitungan skor faktor.

3. Tujuan Hidup

Peneliti menguji apakah 4 item ada yang bersifat unidimensional, artinya benar hanya mengukur variabel psychological well-being (tujuan hidup). Dari hasil analisis CFA yang dilakukan dengan model satu faktor, ternyata tidak fit dengan Chi-Square = 77.31, df =20, P-Value = 0.00000, RMSEA =0.120. Oleh karena itu, peneliti melakukan modifikasi terhadap model, dimana kesalahan pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka diperoleh model fit dengan Chi-Square = 26.20, df =16, P-Value = 0.05122, RMSEA = 0.057. Nilai Chi-Square menghasilkan P-Value > 0.05 (tidak signifikan), yang artinya model dengan satu faktor (unidimensional) dapat diterima bahwa seluruh item mengukur satu faktor saja yaitu memiliki tujuan hidup.

Tahap selanjutnya, peneliti melihat apakah signifikan item tersebut mengukur faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu di-drop atau tidak. Maka dilakukan pengujian hipotesis nilai tentang koefisien muatan faktor dari item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti pada tabel 3.9.

Tabel 3.9.

Muatan faktor Psychological well-being (tujuan hidup)

No Koefisien Standar Error Nilai t Signifikan

17 0.60 0.10 6.04

18 0.90 0.13 7.12

19 0.37 0.08 4.45

20 -0.05 0.08 -0.61 X

Ketergangan: tanda √ = signifikan (t>1,96) ; X = tidak signifikan

Berdasarkan tabel 3.9, nilai t bagi koefisien muatan faktor dari keseluruhan item signifikan karena t > 1,96. Kemudian melihat muatan faktor dari item, maka diketahui bahwa terdapat item yang muatan faktornya < 1,96 dan bermuatan negatif, yaitu item nomor 20. Dengan demikian, secara keseluruhan item yang akan di-drop adalah item nomor 20 yang artinya item tersebut tidak akan diikutkan dalam analisis perhitungan skor faktor.

4. Pribadi yang Berkembang (personal growth)

Peneliti menguji apakah 4 item ada yang bersifat unidimensional, artinya benar hanya mengukur variabel psychological well-being (pribadi yang berkembang). Dari hasil analisis CFA yang dilakukan dengan model satu faktor, ternyata tidak fit dengan Chi-Square = 77.31, df = 20, P-Value = 0.00000, RMSEA = 0.120. Oleh karena itu, peneliti melakukan modifikasi terhadap model, dimana kesalahan pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka

diperoleh model fit dengan Chi-Square = 26.20, df = 16, P-Value = 0.05122, RMSEA = 0.057. Nilai Chi-Square menghasilkan P-Value > 0.05 (tidak signifikan), yang artinya model dengan satu faktor (unidimensional) dapat diterima bahwa seluruh item mengukur satu faktor saja yaitu pribadi yang berkembang.

Tahap selanjutnya, peneliti melihat apakah signifikan item tersebut mengukur faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu di-drop atau tidak. Maka dilakukan pengujian hipotesis nilai tentang koefisien muatan faktor dari item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti pada tabel3.10.

Tabel 3.10.

Muatan faktor Psychological well-being (menjadi pribadi yang berkembang)

No Koefisien Standar Error Nilai t Signifikan

21 0.42 0.08 5.61

22 0.38 0.08 4.99

23 0.77 0.07 11.27

24 0.80 0.07 11.71

25 0.64 0.07 9.00

Ketergangan: tanda √ = signifikan (t>1.96) ; X = tidak signifikan

Berdasarkan tabel 3.10, nilai t bagi koefisien muatan faktor dari keseluruhan item signifikan karena t > 1,96. Kemudian melihat muatan faktor dari item, diketahui

bahwa tidak terdapat item yang muatan faktornya < 1,96. Sehingga seluruh item tersebut dapat ikut analisis dalam perhitungan skor faktor.