• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

G. Teknik Pengujian Instrumen

1. Uji Validitas

Uji validitas merupakan pengujian instrumen penelitian, agar peneliti mengetahui tingkat ketepatan instrumen yang telah dibuat yang nantinya juga digunakan untuk mengukur variabel penelitian. Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti (Sugiyono, 2012:267). Validitas yang digunakan dalam penelitian ini akan dijelaskan sebagai berikut:

a. Validitas Isi

Validitas isi adalah instrumen yang berbentuk tes yang sering digunakan untuk mengukur prestasi dan mengukur efektivitas pelaksanaan program dan tujuan. Untuk menyusun instrumen prestasi belajar yang mempunyai validitas isi, maka instrumen harus disusun berdasarkan materi pelajaran yang telah diajarkan (Sugiyono, 2015:176). Arifin (2009:248) menjelaskan bahwa validitas isi dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain

64 dengan mencocokkan materi tes dengan silabus dan kisi-kisi, melakukan diskusi dengan para ahli dalam hal ini guru dan dosen, atau mencermati kembali substansi dari konsep-konsep yang akan diukur.

Uji validitas isi perangkat pembelajaran berupa 50 soal pilihan ganda diujikan menggunakan cara yang sering disebut dengan expert judgment. Validitas isi diberikan oleh para ahli yang memiliki bidang keahlian berhubungan dengan penelitian ini. Terdapat empat ahli yang dipilih untuk melakukan validitas isi yaitu 2 dosen dari Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Sanata Dharma dan 2 guru kelas V SD.

Para ahli memberikan nilai pada lembar penilaian yang telah diberikan. Skala skor dalam lembar penilaian instrumen menggunakan skala Likert. Siregar (2010:138) berpendapat bahwa skala Likert adalah skala yang dapat digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang tentang suatu objek atau fenomena tertentu. Skala Likert memiliki dua bentuk pernyataan, yaitu : pernyataan positif dan negatif. Pernyataan positif diberi skor 5, 4, 3, 2, dan 1; sedangkan bentuk pernyataan negatif diberi skor 1, 2, 3, 4, dan 5. Penelitian ini menggunakan tingkatan skor positif yaitu 5, 4, 3, 2, 1. Skor 5 berarti sangat sesuai, skor 4 berarti sesuai, skor 3 ragu-ragu, skor 2 kurang sesuai, dan skor 1 tidak sesuai.

Pengukuran menggunakan skala Likert, sering mengalami kecenderungan para ahli memilih kategori skor ragu-ragu. Mengatasi hal tersebut, maka dalam penelitian ini terdapat penghilangan kategori skor ragu-ragu agar skor yang didapatkan jelas. Skor yang digunakan dalam penelitian ini menjadi sebagai berikut : skor 1 tidak sesuai, skor 2 kurang sesuai, skor 3 sesuai, dan skor 4 sangat sesuai.

Lembar penilaian dibuat berdasarkan indikator-indikator dan hasil akhirnya akan diakumulasi kemudian dikategorikan menggunakan kriteria yang telah ditentukan. Ketentuan pelaksanaan revisi terhadap istrumen terdapat dalam tabel 3.6 sebagai berikut.

65 Tabel 3.6 Ketentuan Pelaksanaan Revisi Instrumen

Penilaian Kuantitatif

Penilaian

Kualitatif Keputusan

>3 Positif Tidak Revisi

>3 Negatif Revisi pada bagian tertentu

<3 Positif Revisi

<3 Negatif Revisi

Tabel 3.6 menunjukkan ketentuan dalam pelaksanaan revisi instrumen yang terdiri dari penilaian kuantitatif lebih dari 3 dengan penilaian kualitatif positif maka istrumen tidak direvisi, sedangkan penilaian kuantitatif lebih dari 3 dengan penilaian kualitatif negatif maka instrumen direvisi pada bagian tertentu. Jika penilaian kuantitatif kurang dari 3 dengan penilaian kualitatif positif dan negatif, maka istrumen harus direvisi.

Penelitian ini menunjuk beberapa ahli untuk menjadi validator. Ahli pertama yaitu Prof. Dr. Paulus Suparno, SJ, M.ST. Beliau ditunjuk menjadi validator karena ahli dalam bidangnya yaitu sebagai dosen Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Sanata Dharma. Selain itu, ahli dalam bidang miskonsepsi karena beliau juga penulis buku miskonsepsi. Beliau menilai tepat atau tidaknya soal yang digunakan untuk mendeteksi adanya miskonsepsi pada siswa.

Ahli kedua yang dipilih untuk menjadi validator adalah Ir. Sri Agustini Sulandari, M.Si. Beliau menilai bagian isi soal, yaitu menilai tepat atau tidaknya soal yang dibuat dengan kunci jawaban. Beliau ditunjuk menjadi validator bagian isi soal karena beliau ahli dalam bidangnya yaitu sebagai dosen Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Sanata Dharma.

Ahli yang ketiga adalah guru kelas V SD Denggung Kabupaten Sleman bernama Ibu Ari Trisnawati, S.Pd dan ahli yang keempat adalah guru kelas V SD di Kabupaten Magelang bernama Bapak Agustinus Tarmadi, S.Pd. Keduanya ditunjuk sebagai

66 validator karena mereka merupakan guru kelas V SD yang setiap harinya mengajar para siswa kelas V, sehingga mereka lebih paham dalam membuat soal khususnya soal mata pelajaran IPA. Kedua guru kelas V tersebut sebagai validator hanya untuk menilai bahasa yang digunakan dalam soal yang telah dibuat agar mudah dipahami oleh siswa.

b. Validitas Muka

Validitas muka adalah validitas yang menggunakan kriteria sangat sederhana, karena hanya melihat dari sisi muka atau tampang dari instrumen itu sendiri (Arifin, 2009:248). Validitas muka dilakukan untuk mengetahui bahwa soal tes yang dibuat mudah dipahami oleh siswa.

Validitas muka pada instrumen tes berupa soal yang telah divalidasi oleh para ahli terdiri dari 38 soal pilihan ganda. Validitas muka pada instrumen tes dilakukan kepada siswa kelas V SD Negeri Candiroto 1, Temanggung. Siswa kelas V yang mengerjakan soal untuk validasi muka sebanyak 5 siswa. Siswa kelas V SD Negeri Candiroto 1 dipilih karena setara dengan sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu siswa kelas V dan para siswa juga sudah mempelajari materi mata pelajaran IPA semester 2 yang sesuai dengan penelitian ini. Validitas muka dilakukan dengan teknik wawancara. Wawancara dilakukan saat siswa sedang mengerjakan soal. Berdasarkan soal yang telah dikerjakan oleh siswa ternyata masih ditemukan beberapa soal pilihan ganda yang membingungkan siswa. Berikut ini hasil validitas muka soal pilihan ganda yang terdapat dalam tabel 3.7.

Tabel 3.7 Hasil Validitas Muka Soal Pilihan Ganda

No Item Masukan dari siswa

18 Pilihan ganda susah dipahami 20 Pilihan ganda membingungkan 24 Pilihan ganda membingungkan

34 Kata-kata pada pilihan b dan d susah dipahami 35 Tidak paham arti fisis

67 Tabel 3.7 merupakan hasil validitas muka yang menunjukkan bahwa terdapat beberapa item soal pilihan ganda yang masih membingungkan siswa. Item soal yang membingungkan siswa tersebut selanjutnya akan direvisi.

c. Validitas Konstruk

Validitas konstruk merupakan salah satu uji instrumen yang dilakukan dalam sebuah penelitian. Pengujian validitas konstruk dapat digunakan pendapat dari ahli (expert judgment) dan diteruskan uji coba instrumen (Sugiyono,2015:177). Arikunto (2013:83) mengungkapkan bahwa sebuah tes dikatakan memiliki validitas konstruk apabila butir-butir soal yang membangun tes tersebut mengukur setiap aspek berpikir. Soal yang diuji validitas konstruksi merupakan soal yang telah lolos uji validitas isi.

Validitas konstruk dalam penelitian ini dilakukan pada 40 siswa kelas V SD yang tidak digunakan sebagai sampel penelitian. Siswa yang digunakan untuk validitas konstruk tersebut berasal dari 5 SD Negeri yang ada di Kecamatan Moyudan yaitu SD Negeri Ngijon 1 sebanyak 8 siswa, SD Negeri Ngijon 3 sebanyak 4 siswa, SD Negeri Malangan sebanyak 9 siswa, SD Negeri Sumberagung sebanyak 6 siswa dan SD Negeri Kaliduren sebanyak 13 siswa. Validitas konstruk dilakukan kepada siswa yang pernah mendapatkan materi IPA semester 2 yaitu gaya, pesawat sederhana, sifat-sifat cahaya, periskop, proses terbentuknya tanah, proses pembentukan tanah karena pelapukan batuan, dan susunan bumi.

Soal yang telah diujikan dihitung validitasnya dengan menggunakan teknik product moment yang dikemukakan oleh Pearson (Arikunto, 2010:213). Rumus product moment dapat dilihat pada gambar 3.1 berikut ini.

68 Gambar 3.1 Rumus Product Moment Pearson

Keterangan:

rxy= koefisien korelasi setiap pernyataan X= nilai dari setiap pernyataan

Y = nilai total dari semua pernyataan n= banyakknya sampel atau responden

Hasil uji validitas konstruk akan direkap menggunakan Microsoft Excel dan dihitung menggunakan program SPSS versi 20. Soal yang dinyatakan valid ditandai dengan adanya tanda bintang satu (*) dan bintang dua (**) pada nomor soal. Tanda bintang satu berarti soal tersebut valid, sedangkan tanda bintang dua berarti soal tersebut sangat valid. Selain itu, kriteria yang digunakan untuk menarik kesimpulan jika harga Sig (2-tailed) < 0,05, maka soal tersebut dinyatakan valid. Jika harga Sig (2-tailed) > 0,05, maka soal tersebut dinyatakan tidak valid (Priyatno, 2012:101). Hasil uji validitas konstruk soal pilihan ganda dapat dilihat pada tabel 3.8.

Tabel 3.8 Hasil Uji Validitas Konstruk Soal Pilihan Ganda No. Butir Soal Pearson Correlation Sig. (2-tailed) Hasil Validasi Keputusan No. Soal Setelah Validasi 1 0,327 * 0,021 Valid Ambil 1

2 0,027 0,852 Tidak valid Buang - 3 0,165 0,251 Tidak valid Buang - 4 0,272 0,056 Tidak valid Revisi 2 5 0,247 0,084 Tidak valid Revisi 3 6 -0,061 0,675 Tidak valid Buang -

7 0,372 ** 0,008 Valid Buang - 8 0,483 ** 0,000 Valid Ambil 4 9 0,476 ** 0,000 Valid Ambil 5 10 0,379 ** 0,007 Valid Buang - 2 2 2 2

)

( X n Y Y

X

n

Y

X

XY

n

r

xy

69 No. Butir Soal Pearson Correlation Sig. (2-tailed) Hasil Validasi Keputusan No. Soal Setelah Validasi 11 0,124 0,393 Tidak valid Buang -

12 0,370 ** 0,008 Valid Ambil 6

13 0,382 ** 0,006 Valid Ambil 7

14 0,224 0,117 Tidak valid Buang - 15 0,152 0,292 Tidak valid Buang - 16 0,061 0,672 Tidak valid Buang - 17 0,258 0,071 Tidak valid Revisi 8 18 0,121 0,403 Tidak valid Buang - 19 0,063 0,663 Tidak valid Buang -

20 0,482 ** 0,000 Valid Ambil 9 21 0,407 ** 0,003 Valid Ambil 10 22 0,480 ** 0,000 Valid Ambil 11 23 0,611 ** 0,000 Valid Ambil 12 24 0,329 * 0,020 Valid Ambil 13 25 0,330 * 0,019 Valid Buang - 26 0,445 ** 0,001 Valid Buang - 27 0,364 ** 0,009 Valid Ambil 14 28 0,500 ** 0,000 Valid Ambil 15

29 0,143 0,322 Tidak valid Buang - 30 0,179 0,213 Tidak valid Buang -

31 0,339 * 0,016 Valid Ambil 16

32 0,290 * 0,041 Valid Ambil 17

33 -0,024 0,868 Tidak valid Buang - 34 0,264 0,064 Tidak valid Buang -

35 0,533 ** 0,000 Valid Ambil 18

36 0,374 ** 0,008 Valid Ambil 19

37 0,555 ** 0,000 Valid Ambil 20

38 0,074 0,609 Tidak valid Buang - Tabel 3.8 menunjukkan bahwa hasil uji validitas konstruk soal pilihan ganda diperoleh 21 item soal pilihan ganda yang dinyatakan valid yaitu soal nomor 1, 7, 8, 9, 10, 12, 13, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 31, 32, 35, 36, dan 37. Item soal pilihan ganda yang dinyatakan tidak valid ada 17 yaitu soal nomor 2, 3, 4, 5, 6, 11, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 29, 30, 33, 34, dan 38. Dari 21 soal yang dinyatakan valid, akan diambil 20 soal untuk penelitian dan masing-masing indikator yang telah dibuat harus mewakili minimal satu soal.

70 Berdasarkan hasil uji validitas konstruk soal pilihan ganda terdapat 2 indikator yang semua soalnya tidak valid, maka dari itu ada soal yang harus direvisi agar dapat mewakili 2 indikator tersebut. Soal yang harus direvisi ada 3 item soal yaitu soal nomor 4, 5, dan 17. Selain itu, ada beberapa soal yang valid namun harus dibuang atau tidak digunakan yaitu soal nomor 7, 10, 25, 26, dan soal yang tidak valid.

Dokumen terkait