• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ukhuwah Islamiyah, Wathaniyah dan Insyaniyah

Dalam dokumen Makalah Pendidikan dan Agama Islam (Halaman 164-169)

TOLERANSI DALAM MASYARAKAT

C. Ukhuwah Islamiyah, Wathaniyah dan Insyaniyah

Secara Bahasa Ukhuwah Islamiyah berarti Persaudaraan Islam. Adapun secara istilah ukhuwah islamiyah adalah kekuatan iman dan spiritual yang dikaruniakan Allaah kepada hamba-Nya yang beriman dan bertakwa yang menumbuhkan perasaan kasih sayang, persaudaraan, kemuliaan, dan rasa saling percaya terhadap saudara seakidah. Dengan berukhuwah akan timbul sikap saling menolong,saling pengertian dan tidak menzhalimi harta maupun kehormatan orang lain yang semua itu muncul karena Allaah semata.

Dalil bahwa ukhuwah merupakan karunia Allaah adalah Firman-nya :

ْلوُم ِصت ْعَلو ِلْب َحِب ا اًعْيِم َج َل َو ل ُوق َرخَفَت ْذل َو وُرُخك َتَم ْعِن ا ْمُكْيَلَع ْمُتْنُك ْذٍإ ًءلَدخ ْعَأ َفَلَأَف َنْيَب ْمُكِبوُخلُق ْمُت ْحَب ْصَأَف ِهِتَم ْعِنِب اًنل َو ْآِإ

“Dan berpegang teguhlah kamu sekalian dengan tali Allaah dan janganlah kamu sekalian berpecah belah, dan ingatlah nikmat Allah atas kamu semua ketika kamu bermusuh-musuhan maka Dia (Allah) menjinakkan antara hati-hati kamu maka kamu menjadi bersaudara.” (QS. Ali Imran [3]: 103).

ًميِك َحٌزي ِزَعُهَنِإْمُهَنْيَبَفَلَأَهَللاَنِكَل َوْمِهِبوُلُقَنْيَبَتْفَلَأاَماًعيِمَج ِض ْرلايِفاَمَتْقَفْنَأ ْوَلْمِهِبوُلُقَنْيَبَفَلَأ َو

“Dan (Dia-lah) yang mempersatukan hati orang-orang yang beriman. Walaupun kamu membelanjakan semua (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allaah telah mempersatukan hati mereka. Sesungguhnya Dia Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. Al Anfal [8]: 63).

Kenikmatan ukhuwah karena Allaah yang berlandaskan iman dan takwa inilah yang akan kekal sampai hari akhir. Firman-Nya :

َنيِقَتُمْللَلِإ ّوُدَع ٍضْعَبِلْمُهُضْعَبٍذِئَم ْوَيُءَلِآّلل

“Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagian yang lain, kecuali orang yang bertakwa.” (QS. Az Zukhruf [43]:67).

Diantara dasar wajibnya menggalang ukhuwah islamiyyah adalah firman Allaah :

ْمُكْي َو َآَأَنْيَبل ْوُحِل ْصَأَفٌة َو ْآِإَن ْوُنِم ْؤًمْللاَمَنِإ

َن ْوُم َح ْرُتْمُكَلَعَلَهلللل ْوُقَتل َو

“Sesungguhnya orang-orang Mukmin adalah bersaudara. Karena itu, damaikanlah kedua saudara kalian, dan bertakwalah kalian kepada Allah supaya kalian mendapatkan rahmat.” (QS al-Hujurat [49]: 10).

Juga sabda Rasulullaah shallallaahu 'alaihi wasallam : لوُبا َحَتىَت َحلوُنِم ْؤُتَل َولوُنِم ْؤُتىَت َحَةَن َجْلاَنوُلُآ ْدَتَل

“Kalian tidak masuk surga hingga kalian beriman dan belum sempurna keimanan kalian hingga kalian saling mencintai...” (HR. Muslim).

خِثْيِد َحْلاُبَذْكَأَنَظلاَنِإَف، َنَظلل َوْمُكاَيِإ

“Jauhilah prasangka buruk karena prasangka buruk adalah pembicaraan yang paling dusta.” (Diriwayatkan oleh al-Bukhari, Kitab an-Nikah, Bab La Yakhthub ala Khithbah Akhihi, 9/198, no. 5143; dan Muslim, Kitab al-Birr, Bab Tahrim Zhulmi al-Muslim, 4/1987, no. 2563 dan 2564).

اًنل َو ْآِإِهلللَداَبِعلوُنوُك َولوُضَغاَبَت َل َولوُرَبلَدَتَل َولوُدَساَحَت َل َولوُسَسَجَت َلولوُسَسَحَت َلوِثيِدَحْلاٌبَذْكَأَنَظلاَنِإَفَنَظلل َومُكاَيِإ

“Jauhilah prasangka, karena prasangka itu ucapan yang paling dusta. Janganlah kalian mencari-cari aib orang lain, juga janganlah saling mendengki, membenci, atau memusuhi. Jadilah kalian hamba-hamba Allaah yang bersaudara.” (HR. Bukhari : 5604).

َنِإ خاًض ْعَبُهُض ْعَبُدُشَيِناَيْنُبْلاَكِنِم ْؤُمْلِلُنِم ْؤُمْلل

“Sesungguhnya perumpaan seorang mukmin dengan mukmin lainnya laksana bangunan kokoh, yang saling menguatkan satu dengan lainnya.” (HR. Bukhari dan Muslim).

خاًض ْعَبُهُض ْعَبُدُشَيِناَيْنُبْلاَكِنِم ْؤُمْلِلُنِم ْؤُمْلل

“Mukmin dengan Mukmin lainnya bagaikan satu bangunan, sebagian menguatkan sebagian lainnya.” (HR. Bukhari, At-Tirmidzi, An-Nasa’i dan Ahmad).

Dalam Hadits Nukman bin Basyir disebutkan :

ىَمُحْلل َو ِرَهَسلاِبِدَسَجْللُرِئاَسُهَلىَعلَدَت ٌوْضُعُهْنِمىَكَتْشللَذِإِدَسَجْل ُلَثَمْمِهِفُطاَعَت َوْمِهِمُحلَرَت َوْمِهَدل َوَتىِفَنيِنِم ْؤُمْل ُلَثَم

“Perumpamaan orang-orang yang beriman dalam hal saling mencintai, saling mengasihi, dan saling menyayangi adalah bagaikan satu jasad, jika salah satu anggotanya menderita sakit, maka seluruh jasad juga merasakan (penderitaannya) dengan tidak bisa tidur dan merasa panas.” (HR. Bukhari dan Muslim).

للاُه َرَت َخخساًمِل ْسُم َرَتَسْنَم َوِة َرِآخل َواَيَن ْدُلاىِفِهْيَلَعُهلللَرَسَي ٍرِسْعُمىَلَعَرَسَيْنَم َوِةَماَيِقْلاِم ْوَيِب ْرُكْنِمًةَب ْرُكُهْنَعُهللاَسَفَناَيَنْدُلاِبَرُكْنِمًةَب ْرُكٍنِم ْؤُمْنَعَسَفَنْنَم خِهَيِآَأىِفُدْبَعْلاَناَكاَمِدْبَعْلاِن ْوَعىِفهلل َوِة َرِآخل َواَيَن ْدُلاىِفُه

“Barangsiapa yang melonggarkan (menghilangkan) satu kesukaran seorang mukmin dari kesukaran-kesukaran dunianya, maka Allaah akan menghilangkan satu kesukaran dari kesukaran-kesukaran dia pada hari kiamat. Barangsiapa yang memberikan kemudahan pada orang yang kesulitan, maka Allaah akan memberikan kemudahan kepadanya di dunia dan di akhirat, dan barangsiapa menutupi (aib) seorang muslim, maka Allaah akan menutupi aibnya di dunia maupun di akhirat. Dan Allaah senantiasamenolong seorang hamba selama hamba itu selalu menolong saudaranya.” (HR. Bukhari dan Muslim).

خِهَي َآَأِة َجا َحىِفَناَكْنَم َوُهُمِلخخخخخخخخخخخخخخخخخخخخخخخخخخخخخخخخخخخخخخخخخخخخخخخخخخخخخخخخخخخخخخخخخخخخخخخخخخخخخخخخخخخخخخخخخخخخخخخخخخخخخخخخخخخخخخخخسُي َل َوُهُمِل ْظَي َلِمِل ْسُمْلوُآَأُمِل ْسُمْللْ ِةَماَيِقْلاَم ْوَيُهللاُه َرَتَساًمِل ْسُم َرَتَسْنم َوِةَماَيِقْلاِم ْوَيِبَركْنِمًتَب ْرُكُهْنَعُهللاَجَرَفًةَب ْرُكٍمِلْسُمْنَعَجَرَفْنَم َوِهِتَجاحىِفُهللاَناَك

“Orang muslim adalah saudara muslim lainnya, ia tidak akan menganiayanya dan tidak akan menyerahkannya (kepada musuh). Barangsiapaada didalam keperluan saudaranyamaka Allaah ada didalam keperluannya. Barangsiapa menghilangkan suatu kesukaran dari orang muslim, maka Allaah akan menghilangkan satu kesukaran-kesukaran yang ada pada hari kiamat. Dan barangsiapa yang menutupi (aib) seorang muslim, maka Allaah akan menutupu (aibnya) pada hari kiamat.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Rasa memiliki ukhuwah atau rasa persaudaraan yang ikhlas diantara sesama muslim dan seluruh umat beragama lainnya sampai saat ini masih belum bisa dikatakan maksimal.

Masih banyak orang orang yang tidak memperdulikan kesengsaraan orang lain bahkan masih banyak yang belum bisa menerima sebuah kebersamaan didalam perbedaan untuk dijadikan kekuatan dalam persatuan. Masih banyak orang yang terikat dengan rasa egonya yang tinggi karena merasa diri adalah yang paling benar.

Sebagaimana pada hadist yang berbunyi:

“Seorang mukmin terhadap mukmin (lainnya) bagaikan satu bangunan, satu sama lain saling menguatkan.” (HR. Al Bukhari dan Muslim).

Syarat syarat untuk menciptakan rasa ukhuwah:

Melakukan dengan ikhlas karena allah SWT dan sesuai dengan kaidah isi alqur’an dan sunnah rasul

Melakukan dengan ikhlas karena iman dan taqwa kita yang tak bisa tergantikan oleh apapun Melakukan segala perbuatan sesuai dengan kaidah islam yang baik dan benar

Banyak cara untuk bisa kita lakukan dengan besar hati bahwa menebarkan rasa ukhuwah dalam kehidupan sehari hari adalah menyenangkan:

Menjalankan sholat bersama sama (berjamaah) ; dengan hati yang ikhlas dan memahami bahwa kita sebagai manusia tidak bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang lain tanpa harus melihat siapa dan bagaimana status sosialnya. Kebersamaan dalam menjalin rasa kasih sayang dengan kemurnian batin adalah mutlak kita perlukan. kesombongan tidak ada artinya satu persenpun ketika kita mengalami musibah yang maha dasyat , ketika sakit keras hingga ajal menjemput atau ketika agama dan keyakinan kita dipermalukan bangsa lain.

Ikhlas membantu kesusahan sesama muslim ; dan sesama umat beragama tanpa ada rasa pamrih atau menolong hanya karena menginginkan sesuatu (memamerkan kekayaan atau meningkatkan gengsinya agar dihormati orang lain)

Ikhlas memaafkan kesalahan orang lain ; dan memahami bahwa didunia ini tak ada satu manusiapun yang bisa lolos dari yang namanya kesalahan, kekurangan dan kelemahan. Saling bertegur sapa ; dan menebarkan salam dengan wajah yang damai dan menciptakan rasa saling sayang.

Melupakan perbedaan dan merajut kebersamaan ; untuk menciptakan masyarakat yang bersatu , rukun, saling menghargai dan mau menerima kekurangan masing masing.

Memperkuat dan meningkatkan rasa silahturahim ; dengan cara misalnya mengadakan pengajian bersama, atau ketika bulan ramadan bisa mengadakan acara buka bersama dan sholat tarawih berjamaah.

Rasulullah WAS pernah ditanya oleh seorang sahabat,

“Wahai Rasulullah kabarkanlah kepadaku amal yang dapat memasukkan aku ke surga”. Rasulullah menjawab; “Engkau menyembah Allah, jangan menyekutukan-Nya dengan segala sesuatu, engkau dirikan shalat, tunaikan zakat dan engkau menyambung silaturahmi.” (HR. Bukhari)

Menjauhi perbuatan yang dibenci allah ; dan memberi pemahaman pada semua orang tentang perbuatan apa saja yang tidak disukai allah dan mengandung azab yang pedih, misalnya melakukan pembunuhan, perbuatan maksiat dan lain lain.

Mendoakan ; orang yanag baik atau yang jahat dengan doa kebaikan.

Berlomba berbuat kebaikan karena Allah SWT ; dalam bentuk apapun tetapi perbuatan yang tidak merugikan diri sendiri dan orang lain.

Ikhlas dan menerima kritikan ; yang positif dari sesama muslim demi perbaikan ahklak kita dimasa yang akan datang.

Tidak merasa diri selalu benar ; karena tidak ada manusia yang sempurna. Apa yang baik untuk kita, apa yang kita anggap baik pada kenyataannya belum tentu orang lain merasakan hal yang sama. Saling menghargai pendapat orang lain adalah kunci terbentuknya rasa saling rukun.

Ada perilaku yang harus dijalankan demi terciptanya suasana Ukhuwah Islamiyah, Insaniyah dan wathaniyah, yaitu:

1. Ukhuwah Islamiyah

Merasa dan mengakui bahwa sesama muslim diseluruh belahan dunia adalah saudara yang patut kita lindungi, kita perjuangkan hak mereka atas islam jika berada pada negara yang sedang berperang serta mendoakan mereka untuk kebaikan. Inilah tahapan tahapan berharga dalam Ukhuwah islamiyah:

Ta’fahum ; Yaitu rasa saling memahami bahwa tidak ada satu manusiapun yang bisa lolos dari kekurangan dan kesalahan.

Ta’aruf ; yaitu yaitu rasa ingin mengenal orang lain dengan maksud memperbanyak persaudaraan.

Takaful ; yaitu saling bersatu dalam suka maupun duka serta besama sama menyelesaikan segala permasalahan dengan rasa kasih sayang dan rasa saling menghargai pendapat yang berbeda.

2. Ukhuwah Insaniyah

Merasa dan mengakui bahwa seluruh umat manusia didunia adalah saudara kita. Tidak ada perbedaan yang menjadi dasarnya untuk saling bermusuhan, karena tidak ada satu manusiapun yang hidup dalam keabadian.

3. Ukhuwah Wathaniyah

Saling Menjaga kerukunan antar umat beragama dan membudidayakan rasa saling membutuhkan, saling menghargai dan menghormati perbedaan yang ada didalam negara kesatuan republik indonesia serta bersama sama menjunjung tinggi martabat bangsa dimata bangsa lain.

Tetapi saat ini keberadaan ukhuwah didalam kehidupan nasionalime bangsa indonesia masih jauh dari harapan. merasa diri adalah yang paling benar selalu ada pada setiap individu dan tidak memperdulikan rasa kebersamaan ironisnya mereka sudah tahu tentang ukhuwah dan kaidah islam yang mewajibkan untuk memupuk rasa kasih sayang dan saling peduli dengan orang lain.

Mereka tetap mengabaikan dan tidak melakukan norma norma kebaikan yang ada pada Ukhuwah islamiyah, insaniyah dan Wathaniyah Jika ini terus berlanjut dalam jangka panjang Indonesia bisa mengalami krisis ukhuwah yang bisa saja menjadi bahan tertawaan oleh bangsa lain.

Marilah kita bersama sama melakukan dengan kejujuran dan kebersihan hati apa yang telah menjadi ketetapan ukhuwah dalam islam. Jika bukan sekarang kapan lagi? tidak mungkin harus menunggu seribu tahun lagi yang mungkin kaidah kaidah islam yaang baik sudah benar benar dinodai oleh prilaku yang tidak seharusnya ada.

Saat inipun jika kita telah dengan teliti dengan mata batin, makna ukhuwah sudah terabaikan karena seudah dinodai oleh kepentingan duniawi yang bagi mereka lebih memiliki pesona yang tidak bisa mereka tolak. Kepentingan yang dilandasi saling menghujat, saling menjelekkan, saling menjatuhkan dan saling merasa diri paling benar.

Kepentingan yang telah membuat makna ukhuwah semakin jauh dan jarang diterapkan dalam kehidupan sehari hari adalah karena urusan duniawi yang penuh persaingan bisnis, kepentingan politik, kepentingan suku suku tertentu dan sebagainya, bagi mereka terasa lebih penting dan menguntungkan dan menganggap ukhuwah islamiyah, insaniyah dan wathaniyah hanya membuang waktu dan merugikan. Perlu diperjuangkan agar Ukhuwah diantara umat beragama di negeri nusantara tetap terjaga dan semakin kuat setiap harinya.

Keberadaan norma norma ukhuwahbanyka disalah artikan oleh pihak pihak tertentu yang mengatas namakan islam, ini adalah musuh paling berbahaya bagi umat muslim sendiri. Banyak sudah ajaran ajaran islam yang dimodifikasi dengan berbagai aturan dan perilaku yang menyimpang dan berdosa. Saat itulah kaidah islam yang ada pada ajaran tentang ukhuwah islamiyah, insaaniyaah dan waathaniyah menjadi tidak berarti apa apa.

Sudah waktunya seluruh kaum islam diindonesia dan seluruh dunia bersatu dan memperjuangkan kaidah kaidah islam yang benar yang dilandasi rasa ukhuwah yang kuat dan sudah tiba waktunya untuk kita bahu membahu perangi ajaran islam yang tidak sesuai dengan ajaran Allah SWt dan hadits rasul yang hanya membuat bobrok masa depan bangsa saja.

D.

Hubungan Sesama Makhluk

Dalam dokumen Makalah Pendidikan dan Agama Islam (Halaman 164-169)