• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ulasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Dalam dokumen Menempa Peluang Masa Depan (Halaman 50-54)

digantikan dengan import produk setengah jadi berupa Spons, Billet dan Slab. Kebijakan ini diambil terutama untuk tetap menjaga pasokan perseroan di pasar sehingga customer tidak terganggu.

Produksi baja kasar Perseroan pada tahun 2012 turun sebesar 31,3% dibanding tahun sebelumnya terutama disebabkan turunnya produksi pabrik slab baja dan billet baja. Rendahnya pencapaian produksi tersebut disebabkan oleh masih dilaksanakannya proyek revitalisasi pada fasilitas hulu (Pabrik Direct Reduction dan Slab). Revitalisasi di pabrik Direct Reduction sempat terganggu sehubungan dengan terbakarnya fasilitas Gas Heater, sehingga produksi

sponge iron atau Direct Reduced Iron (DRI) yang

plants were replaced with imported semi-finished products such as sponge, billets and slabs. This policy was made mainly to maintain the market supply so that customers are not disrupted.

Crude steel production of the Company in 2012 fell by 31.3% over the previous year mainly due to lower production of slab steel and steel billets mills. The low achievement of the production was attributable to the implementation of the revitalization project on the upstream facilities (Direct Reduction and Slab Plants). Revitalization in the Direct Reduction plant was disrupted because of the fire in the Gas Heater facility, resulting in a stop of the sponge iron or Direct Reduced Iron (DRI) production, which is the output

merupakan output dari pabrik ini sempat terhenti sepenuhnya dan Perseroan terpaksa mengimpornya untuk memastikan bahwa proses produksi ke hilir (Pabrik Slab Baja dan Billet Baja) tidak terganggu.

Tingkat produksi Pabrik Slab Baja masih rendah yaitu 31% di bawah pencapaian tahun sebelumnya karena yang beroperasi hanya Pabrik Slab 2 – sementara pabrik Slab 1 masih dalam proses revitalisasi. Produksi pabrik Billet Baja turun 31,9% di bawah pencapaian tahun sebelumnya, kendala yang terjadi di Pabrik DR (hulu) dan rendahnya produksi di pabrik hilirnya (WRM) turut berkontribusi pada pencapaian ini.

Volume Produksi

Production Volume

Pabrik | Plant Satuan

Unit 2012 2011 2010

Besi Spons | Sponge Iron Ton 522.135 1.228.312 1.273.906

Slab Baja | Slab Steel Ton 699.510 1.014.165 1.084.406

Baja Lembaran Panas | Hot Rolled Coil Ton 1.835.968 1.760.851 1.503.898

Baja Lembaran Dingin | Cold Rolled Coil Ton 535.724 414.157 415.096

Bilet Baja | Steel Billet Ton 265.142 389.451 289.019

Batang Kawat | Wire Rod Ton 231.385 238.443 201.337

Baja Tulangan | Steel Bar Ton 142.791 120.690 113.913

Baja Profil | Section Steel Ton 91.110 81.447 75.634

Pipa Baja | Steel Pipe Ton 67.404 75.325 56.165

Non Baja | NonSteel

Listrik | Electricity MWH 775.957 704.057 794.124

Air | Water Ribu/M3 32.416 34.811 35.088

Baja Kasar | CrudeSteel 964.652 1.403.616 1.373.425

Pendapatan

Pendapatan dari penjualan perusahaan pada tahun 2012 mencapai US$ 2.287,45 Juta atau naik sebesar 12,5% dibanding tahun 2011 yang mencapai US$ 2.032,85 Juta. Meningkatnya penjualan ini dipicu oleh meningkatnya penjualan produk baja dan non baja sebesar 1,7% dan 121,3%. Dari total penjualan tersebut, produk baja menyumbangkan 82,2% dari total penjualan sedangkan sisanya 17,8% disumbangkan oleh produk non baja. Komposisi ini mengalami perubahan yang cukup signifikan dimana tahun sebelumnya produk baja menyumbangkan pendapatan 90,9% dan produk non baja 9,1%.

of the plant. The Company was forced to import them to ensure that the downstream (Slab Steel and Steel Billet Plants) production process would not be compromised.

The Slab Steel Plant production rate is still low at 31% below the previous year due to only the Slab Factory 2 was still operating. The Slab 1 factory was still in the process of revitalization. The Steel Billet factory production fell 31.9% below the previous year’s achievements, the constraints that occured in the DR Plant (upstream) and lower production at the downstream (WRM) plant also contributed to the final results.

Revenue

Revenue from sales in 2012 reached US$ 2,287.45 million, an increase of 12.5% compared to 2011, which reached US$ 2,032.85 million. This sales increase was fueled by rising sales of steel and non-steel products by 1.7% and 121.3% respectively. Of the total sales, steel products sales contributed 82.2% of total sales, while the remaining 17.8% was contributed by non-steel products. This composition is experiencing significant changes where in the previous year steel products contributed revenues of 90.9% and non steel of 9.1%.

Ulasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Meningkatnya nilai penjualan produk baja terutama disebabkan oleh meningkatnya volume penjualan produk baja domestik sebesar 14,9%. Peningkatan volume penjualan produk baja di pasar domestik merata untuk semua jenis produk baja yang dijual perseroan baik untuk long product maupun flat product, kecuali pipa baja yang mengalami penurunan sebesar 11.8%. Volume penjualan ekspor untuk tahun 2012 59,1% lebih rendah dari tahun sebelumnya atau hanya mencapai 27.018 ton. Penjualan untuk tahun 2012 diprioritaskan untuk memenuhi pasar domestik yang harganya lebih baik dibandingkan dengan harga ekspor.

Rata- rata harga jual Baja di pasar domestic dalam rupiah turun 3,2% sementara dalam US dollar turun sebesar 9,3%. Perbedaan tingkat penurunan harga dalam IDR dan US dollar sebesar 6,1%, terutama disebabkan oleh melemahnya nilai tukar IDR terhadap USD dari rata sebesar IDR 8.779/US$ pada tahun 2011 menjadi IDR 9.380/US$ pada tahun 2012. Karena harga jual dalam negeri dinyatakan dalam denominasi Rupiah, maka dengan Penerapan PSAK 10, jumlah pendapatan perusahaan dalam US dollar menjadi semakin mengecil pada saat nilai tukar rupiah melemah, dan akan semakin tinggi dalam kondisi penguatan. Pada tahun 2012 kami memperkirakan penurunan nilai penjualan produk baja yang disebabkan oleh pelemahan nilai tukar IDR mencapai US$ 124,8 juta, sementara untuk non produk baja dan jasa mencapai US$ 28,1 juta.

The increased value of sales of steel products primarily due to the 14.9% increase in volume (tonnage) of steel products sold in the domestic market. Increase in sales volume of steel products in the domestic market evenly to all kinds of steel products sold , for both long products and flat products, except steel pipe, which fell by 11.8%. The volume of export sales for 2012 59.1% lower than the previous year or only reached 27.018 tons. Sales for 2012 are prioritized to meet the domestic market due to the price is better than the export price.

Average selling price of steel products in the domestic market in Rupiah declined by 3.2%, and in US Dollar declined by 9.3%. The difference between the decline in Rupiah and US Dollar selling price is 6.1%, mainly due to the depreciation of the IDR exchange rate to the USD, from an average of Rp 8,779/US$ in 2011 to Rp 9,380/US$ in 2012. As the domestic sales price is denominated in Rupiah, thus with the implementation of SFAS 10, the revenues in US Dollar terms becomes smaller as the Rupiah depreciates, and higher as the Rupiah strengthen. In 2012, we calculated that the decline in value from the sale of steel products attributable to the weakening Rupiah exchange rate amounted to US$ 124.8 million, while those for the sale of non-steel products amounted to US$ 28.1 million.

Harga jual di pasar domestik sebagian besar mengalami penurunan dalam kisaran 3% sampai 12%, kecuali untuk produk baja pipa baja yang meningkat sebesar 11%. Untuk produk HRC yang merupakan kontributor terbesar pada pendapatan perusahaan, harga jual di pasar domestiknya mengalami penurunan sebesar 11% dari tahun sebelumnya. Demikian juga untuk harga jual ekspor sedikit melemah dari tahun sebelumnya, sedangkan harga jual ekspor pipa baja meningkat 5%.

Penjualan non baja meningkat sebesar 121,3% dari tahun sebelumnya. Tingginya penjualan non baja tersebut sebagian besar didukung oleh meningkatkan penjualan jasa engineering dan industrial estate

yang masing-masing meningkat sebesar 223,9% dan 131,5% dari tahun sebelumnya.

Termasuk ke dalam penjualan produk non baja adalah penjualan jasa listrik, air, lahan industri, engineering, sistem informasi, jasa medis, jasa pelabuhan dan jasa industrial estate/perhotelan yang naik dalam kisaran 0,4% - 223,9%. Peningkatan tertinggi berasal dari penjualan jasa engineering yang meningkat dari US$ 77,95 Juta pada tahun 2011 menjadi US$ 252,51 Juta pada tahun 2012 sejalan dengan meningkatnya perolehan proyek konstruksi oleh anak perusahaan yaitu PT Krakatau Engineering.

Volume Penjualan Produk Baja

Sales Volume of Steel Product

Keterangan | Description Satuan | Unit 2012

Audited

2011 Audited

2010 Audited

Slab Baja | Slab Steel Ton 618 - -

Baja Lembaran Panas | Hot Rolled Coil Ton 1.142.519 1.053.784 957.725

Baja Lembaran Dingin | Cold Rolled Coil Ton 509.224 405.435 421.508

Bilet | Billet Ton 43.894 4.744 543

Batang Kawat | Wire Rod Ton 229.476 227.399 201.318

Baja Tulangan | Steel Bar Ton 196.271 186.421 174.601

Baja Profil | Section Steel Ton 108.608 100.008 98.360

Pipa Baja | Steel Pipe Ton 77.878 94.531 60.304

Total Penjualan | Total Sales Ton 2.308.487 2.072.322 1.914.360

Lain-lain | Others 23.102 - -

Total Penjualan | Total Sales Ton 2.308.487 2.072.322 1.914.360

Dalam dokumen Menempa Peluang Masa Depan (Halaman 50-54)