• Tidak ada hasil yang ditemukan

UNTUK PERENCANAAN PADA KEADAAN BATAS ULTIMATE

Harus diperhatikan bahwa artikel ini juga untuk digunakan pada penyebaran kembali momen lentur dalam struktur beton pratekan menerus, dan catatan berikut juga berlaku untuk beton pra-tegangan, kecuali untuk kualifikasi yang berhubungan dengan pengaruh momen sekunder akibat pra-tegangan pada tingkat kekakuan yang diberikan dibawah.

Bila beban pada suatu struktur tak tentu ditambah secara bertahap sampai kelebihan beban dan mencapai tingkat tak elastis, akan terjadi perubahan berangsur- angsur dalam besaran relatif momen pada bagian yang kritis, i.e. suatu penyebaran kembali momen internal terjadi. Bila struktur mempunyai kelenturan yang balk, momen berubah dari penyebaran elastis awal dan mendekati penyebaran platis penuh, dengan terbentuknya simpul plastis pada bagian momen puncak untuk menghasilkan suatu mekanisme.

Ekonomi perencanaan seringkali dapat dicapai jika penomena penyebaran momen diterima. Akan tetapi, penyebaran momen kembali yang hanya dapat dipertimbangkan adalah perhitungan perencanaan kekuatan.

Batasan penyebaran kembali momen yang dapat terjadi tergantung pada kelenturan, atau potensi untuk deforamsi plastis, pada daerah momen puncak kritis. Pada Artikel 6.5.3, parameter sumbu netral, k,,, digunakan sebagai ukuran pendekatan dart kelenturan potongan. Lebih besar ku pada potongan, Iebih kecil potensi potongan untuk berdeformasi secara plastis.

In design, it is rarely necessary to change the peak bending moment by as much as 30 per cent, although up to 30 per cent redistribution is allowed by Article 6.5.3. The limiting values of ku were obtained from theoretical analyses of the collapse behaviour of continuous reinforced and prestressed concrete members and frames. Methodologies for these studies are contained in Warner (1984), and Wong et al (1987), and the results of case studies which have been used to define the deemed to comply ductility function in the code are contained in Achmad and Warner (1984), Warner and Yeo (1984), and Kgboko et al (1990). The Code requirements are in broad agreement with the Canadian and ACI requirements for values of ku between 0.2 and 0.4. For values of ku less than 0.2, the provisions are more liberal than most other codes. Before a redistribution is carried out for peak negative moments from a particular load pattern, the associated positive moments must be calculated. The redistribution effects are then added to these positive moments, which may affect the positive moment envelope. Allowance must also be made in this assessment for the influence of trans verse distribution and shear lag. The process is complicated and reference to specialist literature should be made before it is attempted (see Uren 1989).

Prestressed Concrete

There often seems to be some confusion about whether secondary effects due to prestress need to be included at the strength ultimate state, so it is stated here specifically that they must not be ignored.

If the "deemed to comply" ductility rules of Article 6.5.3 are used, the secondary moments due to prestress must be included as if they were a load effect at the strength ultimate limit state. That inclusion is an essential part of the certainty that there is adequate ductility, and failure to include them will result in unconservative design, even failure to include them will result in unconservative design, even where ku is less than 0.2. Note also that they are included where ku is greater than 0.4, although no redistribution of moment is then allowed. For a full explanation of the logic of these rules see Uren et al (1990). The only alternative to these Code rules is to carry out a rigorous structural analysis in accordance with Section 3.

Pada perencana, jarang diperlukan perubahan momen lentur puncak sebanyak 30%, meskipun lebih dari 30% penyebaran kembali diijinkan oleh Artikel 6.5.3. Harga batas k„ diperoleh dari analisa teoritis dari sifat runtuh elemen dan portal beton bertulang dan pra-tegangan menerus. Metode untuk studi ini terdapat dalam Warner (1984), Warner dan Yeo (1984) dan Wong dkk. (1987), dan hasil dari studi kasus yang sudah digunakan untuk membatasi pertimbangan sehingga memenuhi fungsi kelenturan dalam peraturan ini terkandung pada Achmad dan Warner (1984), Warner and Yeo (1984), dan Kgboko dkk (1980).

Persyaratan Peraturan ini secara garis besar sesuai dengan persyaratan The Canadian dan ACI untuk harga ku antara 0.2 - 0.4. Untuk harga ku kurang dari 0.2, kelengkapan lebih bebas dari peraturan lainnya.

Sebelum penyebaran kembali diselenggarakan untuk momen negatif puncak dari suatu bentuk beban tertentu, momen positif yang berhubungan harus dihitung. Pengaruh penyebaran kembali kemudian ditambahkan pada momen positif itu, yang mana dapat mempengaruhi daerah momen positif. Batasan untuk pengaruh penyebaran transversal dan daerah momen positif. Batasan untuk pengaruh penyebaran transversal dan daerah geser harus dibuat dalam masalah ini. Prosesnya sangat rumit dan acuan literatur khusus seharusnya dibuat sebelum hal ini dicoba (lihat Uren 1989).

Baton Pratekan

Sering terlihat beberapa keraguan tentang apakah pengaruh sekunder akibat pra-tegangan perlu dimasukkan pada keadaan ultimate kekuatan, sehingga secara khusus disini dijelaskan bahwa mereka tidak dapat diabaikan.

Jika pertimbangan untuk memenuhi aturan kelenturan pada peraturan ini digunakan, momen sekunder akibat pra-tegangan harus dimasukkan seakan-akan mereka adalah pengaruh beban pada keadaan batas ultimate kekuatan. Pemasukkan ini adalah suatu bagian panting dari kepastian bahwa kelenturan cukup terpenuhi, dan kegagalan untuk memasukkan mereka akan menghasilkan perencanaan yang tidak konservatif, meskipun pada ku lebih kecil dari 0.2. Perhatikan juga bahwa mereka dimasukkan bilamana ku lebih besar dari 0.4, meskipun tidak ada penyebaran momen kembali yang diijinkan. Untuk keterangan lebih lengakp dari logika aturan ini lihat Uren dkk (1980). Pilihan lain terhadap aturan peraturan in adalah melakukan analisa sturktur yang seksama sesuai dengan Bagian 3.

K6.5.4

ASSUMPTIONS FOR WORKING