BAB IV PENUTUP
Bagan 5 Hubungan PRO dengan Staf Sekolah
Hubungan PRO dengan Staf Sekolah
PRINCIPAL
a. Mendiskusikan jadwal trial calon murid dengan kepala sekolah.
b. Melaporkan update jumlah murid terbaru dan hasil trial.
c. Menyampaikan kebijakan principal kepada parents.
d. Mengatur meeting principal dengan pihak-pihak tertentu.
e. Menggunakan bahasa Inggris untuk komunikasi.
reports to
reports to
reports to STAFF ADMINISTRASI · Melaporkan transaksi setiap hari · Setiap bulan melakukan stock
checking
· Menginformasikan tentang hal-hal penting yang berhubungan dengan administrasi
GURU
§ Mencatat student permission check list
§ Menginformasikan kepada teacher jadwal trial
§ Menyampaikan pesan parents kepada teacher yang dimaksud
Public
Relations
commit to user
2. Public Relations Officers Services
Bentuk pelayanan yang dilakukan oleh PRO Focus Independent
School tergambar dalam bagan berikut ini.
Bagan 6
Bentuk Pelayanan PRO
PROSPECT PARENT
· Menyampaikan Focus
Independent School Product
Knowledge
· Mencatat prospect parents di buku tamu
· Menawarkan prospect student
untuk mengikuti trial
· Mendiskusikan hasil trial
· Memfollow-up hasil trial kepada
prospect parents
· Memberikan informasi tentang prosedur penerimaan murid · Bersikap sopan, ramah, smart
dan professional
SUPPLIER
· Menerima dan mendengarkan informasi yang disampaikan
· Meminta mereka mengisi buku tamu
· Menyimpan informasi dan mengatakan akan dipelajari dahulu untuk selanjutnya dihubungi jika sekolah berminat.
· Bersikap sopan, ramah, smart dan profesional
ORANG YANG MENAWARKAN KERJASAMA
· Menanyakan informasi tentang proposal/brosur yang dibawa · Menyimpan brosur, jika bermutu bisa di-display di sekolah · Mempelajari proposal, jika bermutu bisa di follow-up
· Bersikap sopan, ramah, smart dan profesional
commit to user
G. Parents Teachers Association (PTA) Focus Independent School
Parents Teachers Association atau biasa dikenal dengan PMOG
(Persatuan Orangtua-Murid dan Guru) merupakan wadah yang dibentuk oleh
lembaga sekolah dengan konsumen mereka yaitu orangtua murid, dengan
tujuan sebagai sarana komunikasi untuk menciptakan hubungan baik,
menanamkan kepercayaan dan sekaligus dapat mencegah konflik diantara
kedua belah pihak.
Anggota PTA Focus Independent School adalah seluruh orangtua
murid dan guru-guru Focus Independent School. Selain itu, Focus
Independent School tidak memisahkan PTA kelompok Preschool &
Kindergarten dan Primary School.
Tujuan utama dibentuknya PTA adalah kemajuan pendidikan
murid-murid Focus Independent School. Kegiatan dalam lingkup PTA mencakup
semua kegiatan yang sifatnya untuk kemajuan sekolah dan sosial
kemasyarakatan.
1. Peran dan Fungsi PTA
Peran dan fungsi yang dijalankan oleh PTA Focus Independent School
diantaranya adalah :
a. Sebagai supporter, yaitu membantu kegiatan sekolah di luar
program-program akademis sekolah.
b. Sebagai aspirator; yaitu memberi masukan-masukan sehubungan
commit to user
2. Kepengurusan PTA
Kepengurusan PTA terdiri dari Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris,
Bendahara, dan Hubungan Masyarakat.
a. Ketua PTA dipilih langsung oleh perwakilan parents dari
masing-masing kelas dan guru-guru di Focus Independent School.
b. Pengurus PTA dipilih bersamaan dengan pemilihan Ketua PTA.
c. Periode kepengurusan PTA adalah 1 tahun.
d. Ketua PTA dapat dipilih kembali maksimal 2 periode.
3. Tata Cara Pemilihan Pengurusan PTA
a. Untuk memilih wakil parents dari masing-masing kelas diberikan
angket kepada seluruh parents Focus Independent School.
b. Tiap kelas diwakili oleh 2 parents dan 1 guru.
c. Wakil-wakil parents dan tiap kelas dan guru akan memilih Ketua dan
pengurus PTA.
d. Sistem dan Proses pemilihan Ketua dan Pengurus PTA akan diatur
dalam tata cara tersendiri.
e. Proses pemilihan Ketua dan Pengurus PTA diketuai oleh wakil parents
yang bukan pengurus PTA yang masih dan wakil dari guru/sekolah.
4. Tugas Ketua dan Pengurus PTA
a. Tugas Ketua adalah menjadi koordinator kegiatan PTA.
b. Pengurus PTA bertugas membantu Ketua PTA dalam pelaksanaan
commit to user
BAB III
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.Peran Pengurus Parents Teachers Association (PTA) selaku Komunikator dalam Membangun Hubungan Harmonis dengan Orangtua Murid
Parents Teachers Association (PTA) atau biasa dikenal dengan PMOG
(Persatuan Orangtua-Murid dan Guru) merupakan wadah yang dibentuk oleh
lembaga sekolah dengan konsumen mereka yaitu orangtua murid.
Pembentukan PTA ini bertujuan sebagai sarana komunikasi untuk menciptakan
hubungan baik, menanamkan kepercayaan dan sekaligus dapat mencegah
konflik diantara kedua belah pihak. Dengan kata lain, PTA merupakan forum
kemitraan orangtua-sekolah yang misinya memfasilitasi komunikasi dan kerja
sama orangtua dan guru dalam mendukung program-program sekolah.
Anggota PTA Focus Independent School adalah seluruh orangtua murid
dan guru-guru Focus Independent School. Selain itu, Focus Independent
School tidak memisahkan PTA kelompok Preschool & Kindergarten dan
Primary School. Dengan dibentuknya PTA, maka ada sebuah wadah untuk
menjembatani hubungan antara orangtua murid dengan pihak sekolah. PTA ini
berfungsi sebagai supporter, yaitu membantu kegiatan sekolah di luar
program-program akademis sekolah dan sebagai aspirator, yaitu memberi
commit to user
Peran PTA FIS Surakarta dapat diketahui dari peran yang dapat
dilakukan orang tua siswa dengan pihak sekolah. Orang tua siswa dapat
berperan dalam kegiatan sebagai berikut:
Tabel 1. Peran PTA
Peran PTA Keterangan
Class Parents Perwakilan orang tua setiap kelas yang
bertanggung jawab memfasilitasi
komunikasi dan kerjasama guru-orang
tua guna mendukung program
kelas/sekolah.
Special Events Ikut serta dalam kepanitian acara-acara
khusus sekolah (book/science/cultural
week, perayaan keagamaan, sports
carnival, family fun day).
Social dan community welfare Melaksanakan kegiatan sosial
kemasyarakatan bersama sekolah.
School committee Ikut serta dalam berbagai komite sekolah
(seragam, ekskul, year book, school
trips, dll).
Sumber: FIS Surakarta
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa peran PTA atau dalam
hal ini adalah keterlibatan orang tua dalam kegiatan belajar mengajar anak di
commit to user
dalam kegiatan belajar mengajar siswa maka orang tua juga akan memberikan
dukungan penuh terhadap program-program sekolah. Keterlibatan orang tua
yang tergabung dalam PTA dapat berupa Class Parents, Special Events, Social
dan Community Welfare maupun School Committee. Kerjasama yang dibina
antara sekolah dan orang tua tentunya dibatasi dengan prinsip-prinsip yang
harus dihargai oleh kedua belah pihak.
FIS Surakarta sebagai salah satu sekolah yang berbasis internasional di
Kota Surakarta, maka sekolah ini berusaha menjadikan orang tua siswa sebagai
mitra. Hal ini dikarenakan, pihak sekolah menyadari sekali peran orang tua
sebagai klien sekaligus mitra dalam mewujudkan rencana sekolah untuk
memberikan yang terbaik bagi siswa-siswinya. Rencana tersebut dapat saja
yang berhubungan dengan bidang akademis sampai hal lain yang intinya
membuat siswa menjadi individu yang utuh dan menjadi seorang pembelajar
sepanjang hayat. Meskipun demikian, tidak tertutup kemungkinan timbul suatu
permasalahan antara pihak sekolah dengan orang tua siswa. Oleh karena itu,
dengan adanya PTA di FIS dapat sebagai tempat untuk menyelesaikan
permasalahan yang ada. Kegiatan PTA di FIS Surakarta tidak hanya diadakan
secara rutin atau periodik setiap bulan tetapi juga dapat diadakan secara
insidental, misalnya ketika ada kejadian-kejadian khusus yang membutuhkan
penanganan segera. Kegiatan PTA yang dilaksanakan dapat dilihat dalam tabel
commit to user
Tabel 2. Kegiatan PTA FIS Surakarta
Kegiatan rutin (Setiap Bulan) Insidental
Kebijakan Sekolah Informasi atau Pengetahuan Mengenai Siswa/Orang Tua
1. Peraturan sekolah
(khususnya untuk
siswa baru)
2. Perubahan school fee
3. Kurikulum sekolah
4. Jadwal kegiatan
ekstra kurikuler
1. Mengadakan seminar dengan
mengundang pakar psikologi.
2. Mengundang tokoh IPC dari
Inggris, yaitu Mrs. Theresa
Forbes.
3. Mengadakan kegiatan bazar
buku, alat-alat tulis dan
sebagainya di sekolah.
1. Seringnya
pergantian guru
kelas (guru sering
keluar masuk FIS).
2. Perubahan
kurikulum.
3. Perubahan school
fee.
Sumber: FIS Surakarta
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa kegiatan PTA FIS
Surakarta dilakukan secara rutin (setiap bulan) maupun insidental. Kegiatan
PTA yang dilakukan secara rutin merupakan kegiatan yang pasti
diselenggarakan setiap bulan misalnya berkaitan dengan infomasi dari sekolah
mengenai kebijakan baru maupun berkaitan dengan perkembangan siswa di
sekolah. Adapun kegiatan PTA yang dilakukan secara insidental merupakan
kegiatan yang diselenggarakan apabila ada kejadian-kejadian khusus yang
membutuhkan penanganan segera, misalnya isu mengenai sering keluar
commit to user
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa PTA ini sebagai media
komunikasi antara orangtua murid dengan pihak sekolah sehingga pihak
sekolah harus dapat menjadi komunikator yang baik bagi orangtua murid
sebagai komunikan (konsumen) yang menggunakan jasanya. Pengurus PTA
selaku komunikator telah melaksanakan fungsi komunikasi interpersonal dalam
upaya menyampaikan pesan kepada masyarakat agar maksud yang
disampaikan dapat diterima baik dan dapat mencapai tujuan yang dimaksud.
Demikian halnya dengan Focus Independent School Surakarta,
pelaksana fungsi dari komunikasi interpersonal atau selaku komunikator disini
adalah seluruh jajaran manajerial, guru, staff dan karyawan pada umumnya
serta Public Relations Officers (PRO) pada khususnya, yang menjalin
komunikasi langsung sehari-hari dengan orangtua murid. Public Relations
Officers (PRO) Focus Independent School merupakan pelaksana tugas utama
sekolah dalam menjalankan fungsi customer relations dalam upayanya
membangun komunikasi yang baik dengan orangtua murid selaku customer.
Sebagaimana yang dinyatakan oleh Ms. Anastasia Risna selaku Public
Relations Officers dan Humas PTA sebagai berikut.
“Kebetulan untuk PTA, saya memang sebagai humas atau PR nya. Tapi keseharian saya adalah sebagai PRO (Parents Relation Officer) di FIS.
Job Description saya diantaranya: menyelesaikan segala urusan
administrasi baik ke dalam maupun keluar sekolah, merencanakan
event-event pemasaran, menyediakan keperluan belajar mengajar
seperti buku, folder, seragam dan sebagainya” (wawancara, tanggal 17 Maret 2010).
commit to user
Dalam kaitan dengan keluhan atau komplain dari orang tua murid,
pihak FIS, dalam hal ini ditangani oleh PRO/Humas PTA yang saat ini dijabat
oleh Ms. Anastasia Risna menyatakan sebagai berikut:
“Saya berusaha untuk membentuk komunikasi intensif dengan mereka. Jadi selain saya melayani kebutuhan administrasi, saya juga biasanya menjadi orang pertama yang ditanyai parents jika ada keluhan atau komplain. Selain itu, dalam berkomunikasi dengan calon customer, saya menawarkan sekolah atau berpromosi kepada mereka supaya menyekolahkan anak mereka di FIS. Setelah mereka mendaftar, saya kemudian mem”follow up” mereka” (wawancara, tanggal 17 Maret 2010).
Dari hasil wawancara penulis dengan Ibu Atit Andriyani selaku wali
murid mengatakan bahwa,
“Selama ini memang media PTA memiliki beberapa kegiatan yang melibatkan wali murid. Namun, karena aktivitas kerja saya yang padat, saya tidak dapat mengikuti kegiatan tersebut secara rutin. Biasanya saya hanya mendapatkan pemberitahuan atau pengumuman tertulis dari pihak sekolah bila akan ada kegiatan atau membahas suatu permasalahan. Namun kembali lagi karena waktu saya terbatas, biasanya saya setuju saja dengan suara terbanyak. Saya pikir sudah banyak orang tua murid yang aktif dalam PTA sehingga suara saya mungkin sudah terwakili. Tapi kadang kalau ada permasalahan yang saya sendiri kurang setuju dengan kebijakan sekolah, biasanya saya sampaikan langsung kepada perwakilan orangtua murid dari kelas anak saya yang menjadi anggota aktif PTA(Wawancara tanggal 18 Maret 2010)
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa Parents Teachers
Association atau biasa dikenal dengan PMOG (Persatuan Orangtua-Murid dan
Guru) di Focus Independent School (FIS) Surakarta merupakan suatu wadah
untuk menjembatani komunikasi antara orang tua murid dengan pihak sekolah.
Salah satu kegiatan yang dilakukan adalah menjembatani apabila ada konflik
commit to user
1. Kegiatan atau aktivitas media PTA tidak hanya dalam hal penyelesaian
konflik antara orangtua murid dengan pihak sekolah saja. Kegiatan PTA
yang dilakukan oleh PTA dapat diketahui dari kegiatan yang dilaksanakan
pada periode tahun 2008/2009. Adapun kegiatan atau aktivitas PTA tersebut
antara lain sosialisasi kurikulum IPC (International Primary Curiculum),
pertemuan dengan orang tua murid untuk membahas kenaikan school fee
10% untuk tahun ajaran 2008/2009 per juli 2008, sosialisasi program sosial
sumbangan ke 5 panti asuhan di Solo. Sosialisasi program star students dan
lain-lain.
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam PTA sebagaimana tersebut di
atas merupakan aktivitas yang dilakukan oleh orang tua murid dengan pihak
sekolah, baik dalam kegiatan formal maupun non formal. Kegiatan formal yang
dimaksud adalah kegiatan yang berkaitan dengan bidang pendidikan sekolah
sedangkan kegiatan non formal adalah kegiatan yang dilakukan di luar bidang
pendidikan, misalnya dalam hal ini adalah di bidang sosial yaitu dengan
memberikan bantuan kepada beberapa panti asuhan yang ada di Kota
Surakarta.
Acara pertemuan dengan orang tua murid berlangsung dengan baik.
Berikut keterangan Mrs Anastasia Risna selaku PRO FIS:
“Orang tua mengikuti acara itu dengan simpatik. Mereka sangat menaruh perhatian. Ketika dibuka sesi tanya jawabpun sangat interaktif”.
commit to user
Gambar 1. Menyambut Kedatangan Orang Tua Murid
Pada kesempatan tersebut para orang tua murid dapat membahas
tentang berbagai hal yang bersifat formal maupun non formal. Dalam forum
tersebut orang tua murid dapat membahas mengenai perkembangan pendidikan
murid saja tetapi juga kegiatan-kegiatan yang dilakukan di luar sekolah.
Hal tersebut sesuai dengan pernyataan dari Ibu Febri Haryu selaku
orangtua murid dan anggota PTA sebagai berikut:
“Kegiatan PTA selama saya menjadi anggota adalah kegiatan PTM
(Parents Teacher Meeting) yang membahas tentang kurikulum dan
target belajar anak dalam 1 tahun ajaran. PTM ini rutin diadakan setiap tahun mulai dari level toddler, nursery, EYI dan EY2 (TK A dan TK B hingga Primary (SD)). Selain itu, saya juga ikut serta ketika PTA menyalurkan sumbangan ke beberapa panti asuhan di Solo dan masalah banyak aktivitas lainnya” (wawancara, tanggal 19 Maret 2010).
Selanjutnya Ibu Haryu selaku orang tua murid dan anggota PTA juga
mengatakan sebagai berikut:
”Saya setuju dengan forum PTA ini, kita sebagai parents tidak hanya peduli dengan pendidikan anak kita saja, tapi juga bisa lebih mendapat informasi tentang banyak hal. Selain itu juga saya setuju sekali dengan adanya program sosial PTA apalagi dengan PTA kita bisa lebih saling mengenal dengan parents-parents yang lain” (wawancara, tanggal 19 Maret 2010).
commit to user
Pernyataan senada juga diungkapkan oleh Bp. Wijanarko selaku orang
tua murid dan Ketua PTA sebagai berikut:
“Kegiatan yang dilakukan selama menjadi anggota (Ketua Pengurus PTA) yaitu mengagendakan pertemuan jika sekiranya ada permasalahan yang perlu dibahas dan diselesaikan. Sebagai wakil orang tua murid, saya menyadari bahwa kepentingan anak-anak kita yang bersekolah di FIS adalah yang utama, sehingga juka ada kabar atau selentingan diantara parents-parents yang lain saya pasti sampaikan kepada FIS supaya dicari titik temu atau jalan keluarnya” (wawancara, tanggal 19 Maret 2010).
Lain halnya yang di jelaskan oleh Ibu Atit Andriyani yang mengatakan
bahwa,
”Kalau saya pribadi, secara prinsip saya belum pernah merasakan manfaatnya mungkin karena saya kurang aktif sehingga apapun program sekolah saya selalu menuruti, namun bagi pihak lain mungkin ada yang puas karena sudah terbantu dalam menyelesaikan masalahnya” (wawancara, tanggal 19 Maret 2010).
Kegiatan-kegiatan atau aktivitas yang dilakukan PTA selama tahun
ajaran 2008/2009 merupakan kegiatan rutin atau program kerja dalam
menjembatani hubungan antara orang tua murid dengan pihak sekolah. PTA
merupakan sebuah wadah dalam menjalin komunikasi antara orang tua murid
dengan pihak sekolah sehingga akan dapat tercapai hubungan yang harmonis
antara orang tua murid dengan pihak sekolah. Dengan adanya PTA ini, maka
segala permasalahan yang menyangkut perkembangan bidang pendidikan dapat
diselesaikan dengan baik sehingga dapat meninimalkan konflik yang mungkin
terjadi. Konflik dapat terjadi karena kurangnya komunikasi antara dua belah
pihak sehingga dapat menimbulkan persepsi yang berbeda terhadap suatu
commit to user
Media PTA merupakan forum terbuka, dimana seluruh orang tua dan
staf pengajar yang secara otomatis menjadi anggota dimaksudkan untuk
menciptakan interaksi sosial antara orang tua dan tenaga pengajar melalui
kegiatan sosial. Media PTA adalah alat atau sarana yang digunakan untuk
menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak. Ada beberapa pakar
psikologi memandang bahwa dalam komunikasi antarmanusia, maka media
yang paling dominan dalam berkomunikasi adalah pancaindera selanjutnya
diproses dalam pikiran manusia untuk mengontrol dan menentukan sikapnya
terhadap sesuatu, sebelum dinyatakan dalam tindakan.
Di samping itu, PTA juga dapat berfungsi sebagai sarana untuk
menyelesaikan konflik antara orang tua murid dengan sekolah yang berkaitan
dengan kebijakan dan program pendidikan sekolah. Oleh karena itu, dengan
adanya PTA menujukkan pentingnya peran orang tua di sekolah sebagai
Partner. Sebagai partner yang baik, tentunya saling menghormati menjadi
sangat penting sehingga kerjasama akan terjalin dengan baik.
Dalam aktivitas komunikasi yang melibatkan khalayak lebih dari 15
orang, maka media komunikasi yang banyak digunakan adalah media
kelompok seperti halnya media PTA. Media PTA digunakan untuk
membicarakan hal-hal penting yang dihadapi oleh Focus Independence
School. Tujuannya ialah membicarakan suatu masalah dengan menampilkan
pembicara, kemudian meminta pendapat atau tanggapan dari peserta dalam hal
ini orang tua murid yang biasanya dari kalangan pakar sebagai nara sumber
commit to user
membicarakan topik-topik tertentu yang hangat dipermasalahkan oleh orang
tua murid.
Agar sekolah dan orang tua berjalan harmonis dan tujuan terbentuknya
forum tersebut tercapai, yaitu membantu peningkatan kualitas pendidikan maka
dilakukan kegiatan seperti PTM (Parents Teacher Meeting) yang membahas
tentang kurikulum dan target belajar anak dalam 1 (satu) tahun ajaran.
Kegiatan ini rutin diadakan setiap tahun mulai dari dari level toddler, nursery,
EYI dan EY2 (TK A dan TK B hingga Primary (SD). Selain itu, juga
melakukan kegiatan sosial, seperti menyalurkan sumbangan ke beberapa panti
asuhan di Solo maupun memberikan bantuan kemanusiaan kepada korban
banjir yang sempat melanda Kota Surakarta beberapa waktu lalu.
Media PTA ini bertujuan agar terwujud komunikasi antara sekolah
dengan orang tua murid. Komunikasi adalah hubungan kontak antar dan antara
manusia baik individu maupun kelompok. Dalam kehidupan sehari-hari
disadari atau tidak komunikasi adalah bagian dari kehidupan manusia itu
sendiri. Sementara itu, untuk menjalin rasa kemanusiaan yang akrab
diperlukan saling pengertian sesama anggota masyarakat. komunikasi yang
dilakukan oleh sekolah kepada orang tua murid melalui media PTA adalah
penyampaian informasi dan pengertian dari seseorang kepada orang lain.
Komunikasi akan dapat berhasil baik apabila sekiranya timbul saling
pengertian yaitu kedua belah pihak sekolah sebagai pengirim dan orang tua
commit to user
belah pihak sama-sama memahami gagasan tersebut. Dalam hal seperti inilah
baru dapat dikatakan bahwa komunikasi telah berhasil baik atau komunikatif.
Dengan dibentuknya PTA di FIS, maka dapat menjadi sarana atau
media komunikasi antara orang tua murid dengan sekolah. Komunikasi yang
terjalin tidak hanya antara orang tua murid dengan pihak sekolah saja tetapi
juga antara sesama orang tua murid. Oleh karena itu, PTA merupakan sarana
komunikasi dan silaturahmi antara sekolah dan orang tua. Partisipasi aktif dari
PTA sangat diperlukan untuk mendukung terlaksananya program sekolah.
Orang tua bukan hanya terlibat sebagai peserta, namun diharapkan dapat
menyelenggarakan kegiatan yang dapat mendukung pengembangan siswa,
guru, orang tua maupun sekolah.
B.Upaya Orangtua Murid selaku Komunikan dalam berkomunikasi dengan Pihak Sekolah
Peran masyarakat tetap sangat dibutuhkan dalam melaksanakan
kegiatan proses pembelajaran, oleh karena itu dibutukan kepercayaan antara
kedua belah pihak, terutama adalah kepercayaan orang tua terhadap sistem
pembelajaran di sekolah. Peran penghubung antara sekolah dengan orang tua
sangat diperlukan sebagai upaya tercipta sense of belonging dari mereka. Oleh
karena itu, dengan adanya PTA akan dapat menjadi peran penghubung antara
orang tua murid dengan sekolah. Peran PTA yang dapat dikembangkan untuk
menanamkan kepercayaan orang tua murid adalah dengan membangun
commit to user
karena adanya konflik yang timbul biasanya mengenai kebijakan. Selain itu,
melakukan sosialisasi kepada orang tua murid mengenai program sekolah yang
akan dilakukan.
Pentingnya peran PTA ini juga diakui oleh orang tua murid. Dengan
adanya PTA ini dapat menjadi sarana dalam menyelesaikan konflik antara
orang tua murid dengan sekolah. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Bapak
Wijanarko selaku orang tua murid dan Ketua PTA sebagai berikut:
”Peran PTA saya lihat cukup bagus ya dalam menangani konflik antara parents dan FIS. Terbukti dari dapat terselesaikannya setiap masalah yang ada” (wawancara, tanggal 19 Maret 2010).
Pernyataan tersebut di atas, juga hampir sama dengan yang
diungkapkan oleh Ibu Febri Haryu, selaku orang tua murid dan anggota PTA
sebagai berikut:
“Peran PTA sebagai corong FIS dalam menyampaikan kebijakan baru