• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPF IRD Lantai 5

Dalam dokumen LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI (Halaman 186-191)

URAIAN DAN HASIL KEGIATAN

(%) ARV Lini I

1. Antibiotik Profilaksis

3.9. Unit Pelayanan Farmasi Instalasi Rawat Darurat (IRD)

3.9.2. Kegiatan Mahasiswa di UPF IRD

3.9.3.5. UPF IRD Lantai 5

Pelayanan UPF di IRD di lantai 5 terdiri dari enam ruang operasi yaitu ruang OK 1, OK 2, OK 3, OK 4, OK 5 dan OK 6. Dimana ke enam OK tersebut dibedakan lagi berdasarkan kategori operasinya yaitu OK 1, OK 2, OK 4, OK 5 dan OK 6 digunakan untuk operasi bersih terkontaminasi, sedangkan OK 3 digunakan untuk operasi kotor. Lima ruang operasi bersih terkontaminasi terdiri

Pendidikan Profesi Apoteker Periode Oktober-Desember 2015 171 dari OK 1 dan 2 untuk digestive dan THT, OK 4 untuk obsgyn, OK 5 untuk sistem neurologi serta OK 6 untuk ortopedi.

a. Alur Pelayanan Pasien

Gambar 3.28 Alur pelayanan pasien di lantai 5

Lantai 5 IRD merupakan ruangan operasi emergency yang sifatnya gawat dan darurat, dimana terdapat 6 ruang operasi. Adapun 6 kamar operasi tersebut adalah OK 1 untuk THT, OK 2 untuk digesti, OK 3 untuk kotor, OK 4 untuk obgyn, OK 5 untuk neurosurgery, OK 6 untuk ortopedi. Yang dimaksud dengan OK kotor adalah pasien gawat darurat yang setelah di uji hasil laboratorium memiliki angka leukosit yang tinggi atau positif tes HIV atau hepatitis. Pelayanan farmasi di lantai 5 digunakan untuk melayani obat dan alat kesehatan untuk kebutuhan operasi selama 24 jam.Sistem distribusi permintaan obat dan alat kesehatan dilakukan oleh dokter atau perawat dengan mencantumkan nama dan tanda tangan pada form permintaan khusus yang dibagi menjadi form anestesi dan form bedah.

Pasien datang (lantai I)

Triage ( penggolongan kegawatdaruratan pasien)

Spesialisasi (Bedah, Resusitasi, kardiovaskular)

Dokter atau Perawat UPF Ruangan

Bila ada penggunaan

AA UPF Ruangan

Setelah di lantai 5 pasien masuk ke ruang tunggu dimana semua pakaian pasien diganti dengan pakaian untuk OK. Kemudian di dalam OK pasien baru di anastesi dan dilakukan tindakan

Pindahkan ke Lt.3

Pendidikan Profesi Apoteker Periode Oktober-Desember 2015 172 b. Alur Pelayanan Resep di UPF lantai 5

a. Perencanaan hingga penerimaan

UPF di lantai 5 IRD RSUD Dr. Soetomo melayani permintaan bahan dasar habis pakai, alat kesehatan dan obat untuk keperluan OK.

Gambar 3.29 Alur pemesanan perbekalan farmasi di lantai 5

Berdasarkan gambar tersebut dokter bedah OK akan menuliskan resep dan diserahkan ke UPF OKkemudian akan disiapkan oleh petugas UPF dan obat dan alat kesehatan akan dibawa ke kamar operasi oleh perawat. Setelah operasi selesai petugas mencatat pemakaian obat dan alat kesehatan (alkes) pada form pemakaian kemudian form tersebut dibawa ke lantai 3 untuk dilakukan administrasi oleh keluarga pasien.Perbekalan farmasi yang disiapkan di lantai 5 biasanya telahdisiapkan dalam bentuk 1 paket untuk persiapan operasi, jadi pada saat

Dokter

Permintaan obat dan alkes

Petugas UPF

Form anestesi Form bedah

Menyerahkan ke dokter

Operasi selesai

Petugas UPF mencatat alkes dan obat yang digunakan ke form bedah dan form

anestesi

Kedua form diserahkan ke lantai 3 untuk administrasi

Pendidikan Profesi Apoteker Periode Oktober-Desember 2015 173 operasi darurat tidak memerlukan waktu yang lama untuk menunggu persiapan perbekalan farmasi. Untuk obat yang habis dapat melakukan permintaan antar UPF atau GBPT yang memiliki persediaan obat.

c. Sistem Managemen Perbekalan Farmasi

Perencanaan / Sistem Defecta

Setiap bahan habis pakai, alat kesehatan dan obat yang digunakan akan di cacat pada form permintaan yang kemudian akan dicatat pada buku keluar dan masuk alkes dan obat. Bahan-bahan habis pakai diadakan melalui UPPFS (Unit Pelayanan Pengadaan Farmasi Standar) seperti kassa, betadine. Pengajuan defecta pada hari Senin dan diambil pada hari Selasa. Obat dan alat kesehatan diadakan melalui UPPFI (Unit Pelayanan Pengadaan Individu). Pengajauan defecta dilakukan satu hari sebelum hari pengambilanm yaitu setiap hari Senin dan Kamis. Untuk alkohol pengadaan melalui produksi setiap hari senin kemudian diambil hari selasa.

Penyimpanan

Penyimpanan obat dan alat kesehatan di UPF IRD lantai 5 disusun berdasarkan stabilitas sediaan, bentuk sediaan (alat kesehatan, injeksi, infus, atau bahan habis pakai), dan alfabetis berdasarkan kelas terapinya.

Pencatatan dan Pelaporan

Petugas UPF akan melakukan pencatatan obat yang diminta dan kemudian dibuatkan resep tambahan oleh dokter setelah operasi selesai untuk bahan habis pakai atau obat tambahan yang di minta pada saat operasi dilakukan. Petugas UPF melakukan pencatatan obat dan alkes yang dikeluarkan tersebut pada buku keluar masuk obat dan alkes. Setelah operasi selesai, obat yang tidak terpakai dikembalikan pada UPF dan petugas UPF melakukan pencatatan pada buku keluar masuk obat dan alkes kembali. Catatan yang dibuat pada buku keluar masuk obat dan alkes tersebut kemudian dipindahkan oleh petugas UPF pada form daftar pemakaian obat dan alkes habis pakai. Form tersebut yang kemudian menjadi acuan dalam penyelesaian administrasi oleh pasien di UPF lantai 3. Pelaporan yang dilakukan di UPF OK lantai 5 yaitu pelaporan penggunaan obat Narkotika, Prekursor dan Midazolame. Pelaporan akan direkap oleh UPF lantai 1, kemudian

Pendidikan Profesi Apoteker Periode Oktober-Desember 2015 174 diserahkan ke Instalasi Farmasi Rumah Sakit (IFRS). Setelah itu, IFRS yang akan melakukan laporan secara online melalui SIPNAP kepada Dinas Kesehatan Propinsi, Dinas Kesehatan Kota dan Badan POM sebelum tanggal 10 setiap bulannya.

Pemusnahan

Obat atau alat kesehatan yang telah rusak atau mendekati tanggal kadaluarsa (3 bulan sebelum tanggal kadaluarsa) dicatat dan dilaporkan kepada UPPFI atau UPPFS.

d. Sistem Manajemen Emergency Kit

Emergencykit telah disediakan di masing-masing ruangan operasi.

Emergency Kit diperiksa setiap hari. Emergency Kit berisi

Epinefrin,Efedrin,Sulfasatropin, dan Lidokain 2%. Pengecekan emergency kit dilakukan setiap hari di pagi hari oleh petugas UPF, dan akan dilakukan pencatatan setiap digunakan.

Seperti UPF lainnya, UPF lantai 5 terdapat juga obat-obat High Alert yang

disimpan secara terpisah dengan label penanda High Alert, dimana

penanganannya dilakukan secara hati-hati serta dilakukan double check. Contoh obat High Alert antara lain:

 KCL 7,46%,  Norepinefrin,  Heparin  Propofol,  Ketamin,  MgSO4 40 %  Fortanes (Midazolam).

Sedangkan contoh antibiotik profilaksis operasi di lantai 5, meliputi:

 Cefuroxim  Ceftriaxon  Metronidazol  Cefazolin  Amikasin  Gentamisin  Cefotaxime

Pendidikan Profesi Apoteker Periode Oktober-Desember 2015 175 3.10. Unit Pelayanan Farmasi IRNA Anak

Dalam dokumen LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI (Halaman 186-191)