• Tidak ada hasil yang ditemukan

Uraian Materi Kegiatan Pembelajaran 2

Dalam dokumen Seni Budaya Seni Rupa SMP KK C Prof (Halaman 95-139)

1. Pengertian Perspektif

Menurut Leonardo da Vinci, perspektif adalah sesuatu yang alami yang menampilkan yang datar menjadi relative dan yang relative menjadi datar. Perspektif adalah suatu system matematikal untuk memproyeksikan bidang tidak dimensi ke dalam bidang dua

dimensional, seperti kertas atau kanvas.”.

Secara etimologi Kata “perspektif” berasal dari bahasa Italia “prospettiva” yang berarti “gambar pandangan. Maka dari itu perspektif

berarti cara melihat suatu benda atau alam dengan teknik tertentu, yang kemudian diaplikasikan ke bidang gambar (kertas, kanvas).

Konstruksi perspektif memungkinkan kita untuk menggambar sebuah benda atau ruang secara nyata di atas sebuah bidang datar (bidang gambar) atau untuk memperjelas sebuah rencana yang telah digambarkan secara proyeksi geometri (tampak atas, depan dan samping).

Gambar perspektif juga bisa diartkan sebagai gambar yang teknisnya menggunakan titik hilang.

Dengan pemakaian konstruksi perspektif memungkinkan kita untuk menggambarkan sebuah benda atau ruang secara nyata di atas sebuah bidang datar (bidang gambar), atau untuk memperjelas sebuah rencana yang telah digambarkan secara proyeksi geometri (tampak atas, depan dan samping).

Perspektif” berasal

dari bahasa Italia

“prospettiva” yang berarti

“gambar pandangan.

Maka dari itu perspektif

berarti cara melihat suatu

benda atau alam dengan

teknik tertentu, yang

kemudian diaplikasikan

ke bidang dua dimensi

Modul Guru Pembelajar Seni Budaya Seni Rupa SMP 78 Gambar 53. Lukisan Kamasan (Lukisan Tradisional Bali) yang tidak menerapkan prinsip Perspektif. Sumber: theartoftwo.wordpress.com

Pada lukisan Bali di atas dapat terlihat bahwa ilmu pespektif tidak digunakan disini, sehingga objek yang berada dekat dengan mata dan yang letaknya jauh tampak sama. Untuk membedakan jauh dan dekat adalah dengan perletakan objek lukisan, dimana objek yang terdekat berada paling bawah, agak jauh di bagian tengah, dan objek yang jauh berada di bagian paling atas.

Gambar 54. Pembagian gambar pada lukisan tradisional

Hal ini juga berlaku pada relief candi-candi di Jawa Tengah dan Yogyakarta. Pahatan reliefnya rendah dan datar, tanpa perspektif, dalam bahasa rupa yang khas.

Agak Jauh Jauh

Lampiran

79

Gambar 55. Relief candi Prambanan

Gambar 56. Relief Panel di Candi Borobudur

Dengan adanya teknik perspektif maka penggambaran suatu objek akan terlihat lebih bervolume, tidak datar (flat), dan terciptanya keruangan.Perspektif atau sudut pandang adalah teknik atau metode untuk menggambar objek-objek berupa benda, ruang (interior), dan

Modul Guru Pembelajar Seni Budaya Seni Rupa SMP

80

lingkungan (eksterior) yang ukurannya lebih besar dari manusia.Teknik ini ada karena keterbatasan jarak pandang mata kita dalam melihat objek. Semakin jauh jarak mata dengan benda, semakin kecil penampakannya dan bahkan akan hilang dari pandangan jarak tertentu. Sebaliknya, semakin dekat jarak pandang mata kita, benda tersebut akan semakin terlihat besar.

Gambar perspektif memiliki bentuk yang statis, terikat pada waktu, dilihat dari titik pandang tertentu dan ketika menetapkan titik pandang, maka bidang pandangan normal mengembang menjadi sebuah kerucut yang berasal dari mata. Kerucut pandangan ini terdiri dari beberapa garis pandang yang memusat menjadi sumbu utama. Kerucut pandangan ini dijadikan pedoman sebagai pedoman penentu titik pandangan sebagai batas gambar perspektif.

Semua objek yang ada di depan mata secara visual akan mengikuti hukum perspektif dimana semakin jauh posisi objek dari mata, objek tersebut akan terlihat semakin kecil. Untuk menghasilkan gambar tampak nyata, masalah pertama terbesar yang dihadapi bagaimana membuat perspektif dengan benar. Bagaimana mempresentasikan kenyataan objek tiga dimensional ke atas permukaan dua dimensi.

Gambar 57. Prinsip perspektif Sumber: Loomis.

Lampiran

81

Perspektif merupakan alat bantu untuk mempermudahkan kita menggambar atau melukis, sehingga menghasilkan efek atau ilusi benda yang berada pada kejauhan akan semakin kecil.

Dua hal yang harus dijadikan patokan dalam teknik menggambar perspektif sebagai berikut.

a. Titik lenyap yaitu titik terjauh dari jangkauan. Jarak pandang mata dan titik hilang selalu terletak di dalam garis horizon.

b. Garis horizon/ garis cakrawala yaitu garis khayal mata (tidak nyata). Di mana kita berada, di situlah garis horizon berada.

2. Titik Lenyap/Vanishing Point

Satu atau dua garis yang pada kenyataannya sejajar, akan terlihat bertemu di satu titik, yang disebut Titik Lenyap/ Titik Hilang (Vanishing Point).

Contoh klasik yang hingga kini masih menjadi contoh yang paling tepat untuk menggambarkan perspektif adalah fenomena rel kereta api. Rel yang sejajar dan sebenarnya tidak akan bertemu itu akan menuju pada titik yang sma di garis horizon/ cakrawala.

Gambar 58. Rel Kereta api untuk menggambarkan perspektif

(Sumber: J. D’amelio, 1964)

Gejala perspektif pada penglihatan manusia :

a. Jalan, rel kereta api semakin jauh kelihatan semakin menyempit dan bertemu pada satu titik

b. Tiang listrik semakin jauh kelihatan semakin pendek c. Mulut ember kelihatan berbentuk elips

Modul Guru Pembelajar Seni Budaya Seni Rupa SMP

82

d. Air laut semakin jauh kelihatan seolah bertemu dengan langit

e. Gunung dari kejauhan kelihatan berwarna hijau/biru dan rata, walau sebenarnya berwarna coklat dan tidak rata

3. Prinsip-Prinsip Perspektif.

Gambar Perspektif yang baik dan benar tidak terdapat distorsi sehingga dengan cepat dapat dimengerti. Gambar perspektif memiliki kelebihan dibandingkan dengan jenis gambar-gambar lainnya karena menampilkan bentuk benda/bangunan dalam bentuk 3 dimensi yang terlihat riil sebagaimana mata kita memandang.

Peraturan-peraturan perspektif yang berbeda-beda pada dasarnya semua mengikuti keadaan alam. Dan hal ini dapat dijumpai di alam sekitar kita, mata manusia sudah terbiasa untuk melihat benda-benda sekeliling dalam bentuk perspektif. Seperti diketahui, mata manusia hanya mampu melihat keadaan sekeliling dengan sudut pandang tertentu yang relatif dan terbatas. Kemampuan manusia memandang ini tidak dapat dipaksakan untuk melihat (memandang) obyek sekeliling dengan sudut pandang yang lebih besar. Dalam penggambaran perspektif terkonstruksi, diumpamakan bahwa pengamatan obyek berasal dari satu titik pandang, yaitu titik tempat pengamat berdiri memandang obyek.

Keterbatasan jarak pandang manusia ini akan menimbulkan, titik hilang pada pandangan yang horizontal. Sebagai contoh, ketika kita sedang di berada di pantai, ketika memandang laut lepas akan ada pertemuan antara langit dengan laut. Disitulah letak keterbatasan pandangan mata manusia, maka dari itu dibuatlah alat bantu berupa teleskop, teropong bintang atau binocular. Sehingga timbulah pemikiran manusia dalam menggambarkan alam atau benda, maka lahirlah teknik menggambar dengan perspektif.

Untuk memahami dasar-dasar perspektif terlebih dahulu harus diawali dengan pemahaman tentang konsep diminution, konvergensi, dan foreshortening

Lampiran

83

a. Diminution/ Pengecilan Ukuran

Diminution artinya penyusutan. Jadi pada konsep pespektif, Diminution adalah konsep dalam memandang perspektif bahwa sesuatu yang yang letaknya semakin jauh akan terlihat semakin kecil. Hal ini sangat jelas dan selalu kita temui dalam kehidupan kita sehari-hari, namun karena otak kita begitu pandai menafsirkan pengalaman visual, maka kita jarang memperhatikan efek tersebut kecuali kita memikirkan hal itu.

Pegunungan yang jauh tampak lebih kecil dari batu yang berada di dekat kita dekat, dan orang yang sama yang jaraknya enam meter dari tempat kita berdiri akan menjadi berukuran hanya 15 cm tingginya ketika berdiri di sisi lain dari sebuah ruangan besar. Kemampuan kita untuk menafsirkan lingkungan kita sejalan dengan pemahaman kita, tetapi kita harus selalu menyadari bahwa ukuran sebenarnya tidak selalu sama dengan ukuran dirasakan.

Dalam perspektif, objek akan terlihat lebih kecil pada saat jarak pengamat dengan objek makin jauh. Pada gambar berikut terlihat rel dan kereta api, semakin dekat jarak dengan mata pengamat maka ukurannya semakin besar, sebaliknya semakin jauh jarah dari mata pengamat ukuran semakin kecil hingga berakhir di satu titik lenyap.

Gambar di bawah ini menunjukkan gambar orang sedang menyeberang jalan. Orang tersebut kelihatan lebih kecil dibanding yang berada di samping kita, dan orang yang berada di belakangnya kelihatan lebih kecil lagi.

Diminution

adalah konsep

dalam memandang

perspektif bahwa

sesuatu yang

letaknya semakin

jauh akan terlihat

semakin kecil

Modul Guru Pembelajar Seni Budaya Seni Rupa SMP

84

Gambar 59. Contoh Diminution

(Sumber: J. D’amelio, 1964)

Cara mengetahuinya bisa dengan merentangkan telapak tangan menghadap ke atas setinggi mata kita untuk mengukur. Perhatikan bahwa seseorang yang berdiri paling dekat dengan mata kita (misal jaraknya 5 meter dari tempat kita berdiri, tingginya sama dengan jari tengah, yang jaraknya 10 meter setinggi jari telunjuk, dan yang jaraknya 300 meter setinggi ibu jari, dan sebagainya.

Gambar 60. Contoh Diminution

Lampiran

85

Jalur rel kereta api, mobil yang berjajar di parkiran, kepala-kepala orang yang sedang menonton bioskop merupakan beberapa contoh gambar perspektif . dimana benda yang ukurannya sama akan terlihat mengecil di kejauhan.

Inilah yang disebut sebagai “ the truth of seeing” , suatu kenyataan pandangan, yang ketika diterapkan pada sebuah gambar, merupakan dasar bagi terciptanya kesan ruang dan kedalaman.

b. Foreshortening/Pemendekan

Foreshortening artinya pemendekan. Foreshortening terjadi ketika suatu garis atau permukaan letaknya sejajar dengan mata kita akan terlihat dalam ukuran maksimumnya. Ketika benda tersebut digeser atau diputar, maka akan terlihat mengalami penemdekan.

Foreshortening berawal dari ide dasar ketika obyek berputar di dalam ruang, bagian yang berbeda dari benda tersebut akan menjadi lebih dekat dan lebih jauh dengan mata pengamat. Oleh karena itu, konsep diminution dan konvergensi akan berlaku tidak hanya untuk bentuk individual, tetapi juga untuk bagian-bagian yang berbeda dari bentuk dasar yang sama.

Hal ini seperti melihat suatu gambar dari sudut yang berbeda. Otak kita begitu kuat sehingga memungkinkan mata kita menyesuaikan secara konstan sehingga kta tidak harus terus-menerus berkonsentrasi untuk menafsrkan lingkungan kita setiap kali kita bergerak.

Foreshortening terjadi

ketika suatu garis atau

permukaan letaknya

sejajar dengan mata kita

akan terlihat dalam

ukuran maksimumnya.

Ketika benda tersebut

digeser atau diputar,

maka akan terlihat

mengalami pemendekan.

Modul Guru Pembelajar Seni Budaya Seni Rupa SMP

86

Gambar 61. Banda sejajar dengan mata pengamat Sumber: D’amelio, 1964.

Gambar 62. Benda miring dari mata pengamat Sumber: Sumber: D’amelio, 1964

Pensil yang dipegang paralel/sejajar dengan mata pengamat akan terlihat dalam ukuran maksimum dan ukuran sebenarnya. Tabung yang bagian alasnya berbentuk lingkaran akan terlihat dalam bentuk lingkaran penuh jika dilihat secara sejajar dengan mata pengamat. Tak ada bidang atau garis sisi tabung yang terlihat

Jika pensil tersebut diputar salah satu ujungnya menjauhi mata pengamat, maka panjang pensil akan berkurang (mengalami pemendekan) dan ketika bagian ujung tabung diputar mendekati mata pengamat maka bagian alas tabung yang tadinya berbentuk lingkaran akan berubah menjadi elips. Bagian sisi tabung yang tadinya tidak kelihatan mulai tampak, dan secara keseluruhan bentuk pensil dan tabung tampak mengalami pemendekan.

Gambar 63. Banda sejajar dengan mata pengamat Sumber: Sumber: D’amelio, 1964

Lampiran

87

Jika perlahan diputar ujungnya lebih jauh lagi dari mata pengamat, pensil menjadi semakin pendek. Tabung yang ujungnya makin didekatkan dengan mata pengamat maka bagian alas semakin terihat elips, dan sisi tabung terlihat lebih panjang.

Gambar 64. Banda sejajar dengan mata pengamat Sumber: D’amelio, 1964

Akhirnya ketika ujung pensil diputar hingga tegak lurus dengan mata pengamat, maka yang terlihat hanya ujung pensil dan 100% mengalami pemendekan (100% foreshortening). Begitu pula tabung yang diputar hingga berdiri tegak dan sejajar dengan mata pengaat akan terlihat pada panjang maksimumnya, dan bentuk alas dan tutup yang berbentuk lingkaran tidak terlihat lagi, hanya berbentuk garis lurus.

c. Konvergensi/ Convergence

Konvergensi artinya bertemu di suatu tempat, jadi garis paralel pada perspektif tidak pernah benar-benar bertemu, tapi akan tampak bertemu pada suatu titik yang jauh yang kemudian kita sebut sebagai titik hilang/titik lenyap.

Jika dinding batu bata dilihat sejajar denga mata pengamat, maka puncak dan dasar dinding akan tampak benar-benar sejajar dan horisontal (rata dengan tanah).

Akan tetapi jika pengamat menggeser posisi berdirinya dan melihat ke arah

Konvergensi

artinya garis paralel

pada perspektif tidak

pernah benar-benar

bertemu, tapi akan

tampak bertemu pada

suatu titik yang jauh

yang kemudian kita

sebut sebagai titik

hilang/titik lenyap.

Modul Guru Pembelajar Seni Budaya Seni Rupa SMP

88

pagar batu bata tersebut, maka bagian puncak dan garis dasar pagar semakin jauh akan semakin mengecil, dan seolah saling mendekati satu sama lain menuju ke titik yang sama.

Gambar 65. Konvergensi Sumber: D’amelio, 1964

Gambar 66. Pagar dilihat secara tegak lurus dan miring Semua akan berujung di titik lenyap

Lampiran

89

Jajaran pagar pada contoh di atas ketika dilihat sejajar dengan mata pengamat akan tampak sama tinggi puncaknya, sama jarak masing- masing papan vertikalnya, dan papan horisontalnya juga terlihat paralel dengan jarak yang sama.

Akan tetapi jika mata pengamat bergeser, maka puncak pagar semakin jauh akan tampak mengalami penyusutan ukuran, puncak dan dasar pagar semakin saling berhimpit menuju ke satu titik, begitu juga papan penghubung horizontalnya, serta jarak masing-masing papan vertikal akan terlihat semakin jauh semakin rapat (mengalami pemendekan jarak). Jadi Konvergensi berhubungan langsung dengan diminution dan foreshrtening.

Ini merupakan prinsip diminution yang wajar. Sebenarnya garis paralel tersebut tidak pernah bertemu tapi karena garis paralel cukup jauh dari kita sehingga ruang di antara ke dua garis tersebut terlalu kecil untuk dilihat.

Perspektif linear ini sebenarnya cukup sederhana: mengasumsikan bahwa tingkat penyusutan karena jarak terjadi secara konstan dan terukur. Pada gambar di atas, terlihat jika posisi pandangan pengamat tegak lurus dengan objek maka bagian dinding akan sejajar, sebaliknya jika posisi pandangan pengamat tidak tegak lurus dengan objek maka bagian dinding di bagian yang lebih jauh akan mengecil.

Modul Guru Pembelajar Seni Budaya Seni Rupa SMP

90

4. Menggambar Perspektif

Mari kita menggambar kotak untuk mengawali pemahaman dan cara untuk menggambar benda atau objek serta memahami proporsi dalam perspektif. Menciptakan proporsi dan perspektif yang tepat merupakan dua hal yang sangat menentukan berhasil tidaknya suatu gambar. Metode Menggambar bentuk balok akan membantu dalam mencapai tujuan tersebut dengan memutarnya, menciptakan objek dengan balok, membagi balok, dan akhirnya kita akan mentransformasi bentuk balok itu ke seluruh gambar perspektif pada interior ruang, lengkap dengan furnitur dan asesoris ruangnya.

Langkah Awal :

Berikut adalah konsep yang akan membantu anda dalam menguasai perspektif :

Proportion. Perbandingan ukuran antara dua atau lebih bagian- bagian dari suatu objek.

Perspective. Penampakan objek ang jauh dalam hubungannya dengan jarak pengamat dari benda tersebut.

Garis cakrawala.Garis imajiner yang tingginya setinggi mata pengamat pada gambar perspektif.

Hukum Perspektif

a. Gambar benda yang jauh dari mata, makin kecil dan menghilang.

b. Gambar benda yang besar makin jauh, kelihatan makin mengecil.

c. Gambar benda yang tinggi, makin jauh kelihatan makin rendah. d. Semua garis yang sejajar dengan horizon tetap sejajar dengan

horizon.

e. Semua garis yang menuju horizon bertemu pada titik lenyap di horizon.

Lampiran

91

Titik lenyap. Titik dimana dua garis sejajar bertemu pada gambar perspektif.

Garis Parallel.Dua garis yang sejajar yang jaraknya sama dan tidak pernah bertemu

Garis Perpendicular. Dua garis yang bertemu membentuk sudut 90 derajat.

Skala. Suatu perbandingan ukuran antara ukuran sebenarnya dengan ukuran gambar.

Tampak. Dalam gambar desain interior dan furnitur, objek biasanya digambarkan dari berbagai tampak yang berbeda untuk mengkomunikasikan konsep desainnya.

Gambar proyeksi dibutuhkan sebelum membuat gambar perspektif karena disini ukuran benda dapat dilihat secara skalatis. Sebagaimana namanya, proyeksi memperlihatkan bentuk objek dari berbagai sudut pandang, dari tampak atas, tampak depan, dan tampak samping.  Tampak Atas. Untuk memperlihatkan detail bagian atas objek,

ukuran panjang dan lebar objek, dan penempatan objek dalam ruangan.

Tampak Depan. Untuk memperlihatkan bagian depan objek, dan ukuran panjang dan tinggi.

Tampak Samping. Untuk meperlihatkan bagian samping objek serta ukuran lebar dan tinggi.

Ilmu proyeksi adalah ilmu yang mempelajari cara penggambaran titik, garis, bidang maupun benda-benda dalam sebuah ruang dan mengetahui letak benda maupun ukuran-ukurannya.

Gambar desain interior biasanya menunjukkan ruang dan bangunan dilihat dari beberapa sudut pandang yang berbeda, yang disebut Gambar Proyeksi atau Tampak/Section yang merupakan pandangan pada salah satu sisi objek saja dan tidak menunjukkan kedalaman. Gambar Proyeksi digunakan selama proses desain untuk menunjukkan komposisi, konfigurasi, penempatan, pola dan skala dan berguna untuk mengkomunikasikan informasi spesifik. Pada gambar proyeksi benda

Modul Guru Pembelajar Seni Budaya Seni Rupa SMP

92

tampak datar karena letak mata pengamat berada tepat tegak lurus dengan benda sehingga antara benda yang jauh dan dekat berada dalam satu garis.

Gambar Proyeksi mencerminkan berbagai sudut pandang mencakup tampak atas, tampak samping, tampak depan lengkap dengan dimensinya. Berikut dua gambar dari kotak menggunakan pandangan elevasi sisi dan depan. Perhatikan rincian dari setiap gambar.

a. Menggambar Benda Dari Berbagai Sudut Pandang

Gambar 67. Benda dari berbagai sudut pandang

Dengan menggunakan prinsip yang sama, benda-benda di bawah ini dilihat dari atas, samping, depan dan perspektif.

Gambar 68. Peti dari berbagai sudut pandang

Lampiran

93

Gambar 69. Kursi dari berbagai sudut pandang

Sumber: D’Amelo

Dari gambar proyeksi tampak atas, depan, dan samping objek di atas yang lengkap dengan ukuran telah selesai dibuat, maka langkah selanjutnya adalah pembuatan gambar perspektif untuk membuat gambar degan kesan tiga dimensi.

Gambar perspektif memperlihatkan bentuk utuh dari objek dan suasana ruang yang lebih nyata karena objek terlihat dalam bentuk tiga dimensi.

Gambar di bawah ini menunjukkan gambar peti dilihat dari bebagai sudut pandang

Modul Guru Pembelajar Seni Budaya Seni Rupa SMP

94

Ini adalah tampak atas peti yang dilihat secara tegak lurus dengan mata pengamat sehingga ketinggiannya tidak tampak. Yang tampak adalah detail dari bagian atas peti.

Ini adalah gambar tampak depan peti, dilihat secara tegak lurus. Ketebalan peti tidak tampak

Perspektif satu titik lenyap memperlihat tiga dimensi sudut panfat dari peti. Amati bawa bagian depan peti yang berupa garis sejajar membentuk bagian samping yang saling bertemu pada satu titik dalam gambar perspektif

Perspektif dua titik lenyap juga mmperlihatkan kesan tiga dimensi dari peti ini. Pada gambar ini sudut-sudut bagian

Lampiran

95

Menggambar perspektif objek menghasilkan gambaran realistis dari suatu objek atau ruang sehingga sangat penting dalam bidang desain karena warna, kesan dan suasana ruang dapat terbaca pada gambar perspektif ini.

Gambar 70. Perspektif satu titik lenyap

Gambar perspektif berbeda dengan gambar skala karena gambar skala menggunakan pengukuran untuk menandai ukuran. Gambar perspektif menampilkan bagaima maa kita melihat objek secara natural yang tidak dapat terlihat secara terukur an terskala. Skal objek adalah relatif, sesuai dengan mata pengamat. Objek juga tidak apat diukur dalam ukuran sebenarnya dalam perspektif karena objek smain jauh dari mata pegamat semakin kecil dan tidak tapak seperti bentuk nyatanya, misalnya: sebuah lingkaran dapat tampak menjadi elips, segi empat kelihatan seperti trapesium, dan sebagainya. Distorsi ini diakibatkan oleh adanya pemendekan yang menghasilkan ilusi jarak dan kedalaman.

Modul Guru Pembelajar Seni Budaya Seni Rupa SMP

96

b. Perspektif Satu Titik Lenyap

Perspektif satu titik lenyap adalah jenis perpektif dimana semua garis kecuali garis vertikal dan horisontal mengarah ke satu titik lenyap di garis horizon.

Gambar 71. Perpektif dengan satu titik lenyap

Jika kita mengamati gambar di atas, titik P pada bidang gambar merupakan titik pertemuan garis mata dengan kedudukan titik tersebut yang ditarik lurus ke garis tanah kemudian diteruskan ke P sebagai titik hilang.

Sistem perspektif ini digunakan untuk menggambar obyek (benda) yang terletak relatif dekat dengan mata. Karena letak obyek yang cukup dekat, akibatnya mata memiliki sudut pandang yang sempit, sehingga garis-garis batas benda akan menuju satu titik lenyap saja, kecuali bila sejajar dengan horizon dan tegak lurus terhadapnya. Gambar yang demikian sering disebut dengan paralel perspective sebab banyak menggunakan garis-garis bantu yang sejajar horizon dan vertikal. Penerapan gambar ini banyak digunakan pada gambar rancang bangun (desain) interior.

Pada gambar perspekti di bawah ini, tiap balok dibuat dengan langkah sebagai berikut:

Lampiran

97

 Diawali dengan menggambar satu garis datar di tengah bidang gambar yang berfungsi sebagai garis cakrawala

 Buat garis di atas dan di bawah garis cakrawala.

Dalam dokumen Seni Budaya Seni Rupa SMP KK C Prof (Halaman 95-139)

Dokumen terkait