• Tidak ada hasil yang ditemukan

Uraian Materi Kegiatan Pembelajaran 1

Dalam dokumen Seni Budaya Seni Rupa SMP KK C Prof (Halaman 56-95)

37

Lampiran 1. Uraian Materi Kegiatan Pembelajaran 1.

PENGANTAR MENGGAMBAR BENTUK

1. Sejarah Menggambar

Manusia diketahui telah berusaha membuat karya gambar sejak jaman prasejarah. Kegiatan ini menyebar di eropa sejak tahun 1400 an. Seiring berkembangnya penggunaan kertas, sejak saat itu setiap abad telah menghasilkan karya-karya lukis yang hebat.

Gambar 6. Luksian di Gua Chauvet Grotte (Perancis) Sumber: https://id.wikipedia.org

Jika dilihat dari sejarahnya, lukisan-lukisan tertua yang ditemukan di Chauvet Grotte (Perancis). yang terletak di Lembah Ardeche Perancis Tenggara. Oleh beberapa sejarawan diklaim berasal dari sekitar 32 ribu tahun yang lalu. Lukisan di Chauvet Grotte tersebut diukir dan dicat menggunakan oker merah dan pigmen hitam dan menampakan gambar

Modul Guru Pembelajar Seni Budaya Seni Rupa SMP

38

beberapa jenis hewan seperti kuda, badak, singa, kerbau, selain itu juga memperlihatkan sosok raksasa, desain abstrak dan sejenis sosok manusia mungkin bersifat parsial.

Berdasarkan analisis perhitungan radio karbon, artefak-artefak tulang tersebut berasal dari 30.000 SM. Lukisan-lukisan dinding yang terlukis di dinding gua menggambarkan hewan-hewan seperti badak, singa, kucing liar besar dan mammoth Terdapat 34 gambar lukisan mammoth yang dari kesemuanya 22 diukir di batu dan 13 buah dilukis di permukaan dinding. Salah satu bagian serambi dinamakan Panel Singa, yang memiliki gambar berbagai macam hewan yang memenuhi dinding lorong. Lukisan- lukisan ini diperkirakan dilukis antara 25.000 SM-17.000 SM.

Namun bukti paling awal penciptaan lukisan telah ditemukan di dua tempat penampungan batu di Arnhem Land, di Australia Utara. Pada lapisan terendah material pada situs ini tidak digunakan potongan oker diperkirakan 60.000 tahun.

Gambar 7. Lukisan di Gua, di Taman Nasional Kalkadu Australia Utara Sumber: http://nationalgeographic.co.id

Lukisan prasejarah di gua banyak dijumpai di seluruh penjuru dunia, yang menandakan bahwa manusa sejak jaman dahulu telah memiliki keingainan untuk meninggalkan tanda bukti eksistensi mereka, disamping juga berfungsi sebagai doa pengharapan agar mendapatkan hewan buruan yang besar. Berikut beberapa lukisan di gua yang sangat terkenal:

Lampiran

39

e. Lukisan di Gua Altamira

Ditemukan pada akhir abad 19, di Gua Altamira di Spanyol utara ditemukan ukisan prasejarah pertams. Lukisan arang dan oker dari kuda, bison dan cetakan tangan di Gua Altamira adalah salah satu lukisan gua terbaik yang terawetkan di dunia.

Gambar 8. Lukisan di Gua Altamira

Sumber: http://nationalgeographic.co.id

f. Lukisan di Gua Lascaux Prancis

Gambar 9. Lukisan di Gua Lascaux Prancis Sumber: http://nationalgeographic.co.id

Modul Guru Pembelajar Seni Budaya Seni Rupa SMP

40

2. Perbedaan Menggambar dan Melukis

Banyak orang yang menganggap bahwa menggambar dan melukis adalah sama, sehingga kadang penyebutannya menjadi saling tumpang tindih, padahal keduanya merupakan hal yang berbeda, bila dilihat dari ekspresi, garis, maupun media serta tekniknya.

Perbedaan paling jelas antara dua media ini terletak bahan tradisional yang digunakan. Menggambar biasanya dilakukan dengan pensil, pena, arang, pastel dan tinta sementara melukis memerlukan cat.

Dari sudut pandang konseptual, gambar memberikan dasar untuk pekerjaan representasional seni. Pada tingkat yang paling dasar, membangun hubungan proporsional dan mengukur seberapa jauh benda yang satu sama lain sementara disisi lain lukisan menggunakan gambar sebagai dasarnya, dan membangun dimensi, cahaya dan transisi warna menggunakan cat.

Abstrak Ekspresionisme dan Impresionisme cenderung untuk menghilangkan kesan gambar dari lukisan dengan mengutamakan bidang warna daripada kontur, tetapi dalam banyak kasus lainnya seniman melukis dengan cat atau lukisan dengan menggambar.

Berikut ini akan dijelaskan mengenai perbedaan yang mendasar antara melukis dan menggambar.

a. Melukis

Melukis biasanya menggunakan media cat air, minyak, akrilik dan lain-lain, serta menggunakan kuas sebagai alat untuk menggambar. Melukis (Painting) merupakan kegiatan mengolah medium dua dimensi ataupun tiga dimensi dengan tujuan untuk mendapatkan kesan tertentu. Medium lukisan pun bisa dalam bentuk apa saja, seperti kanvas, papan, kertas, dan bahkan film dalam fotografi bisa dianggap juga sebagai media lukisan. Namun secara prinsip berikut karakteristik dari melukis:

Lampiran

41

2) Bentuk atau bidang terbentuk dari sapuan warna

3) Garisnya semu dari batas pertemuan dua warna berbeda

4) Ekspresi merupakan hal utama

5) Cenderung menjadi karya seni murni atau bebas (pure art/fine art)

6) Tidak mengutamakan kemiripan dengan objek

Jadi, lukisan adalah bentuk karya seni yang proses pembuatannya dilakukan dengan cara memoleskan cat dengan berbagai macam warna atau gradasi menggunakan alat khusus lukis seperti kuas lukis, pisau palet dan peralatan lainnya. Karya yang dihasilkan merupakan ekspresi pribadi sang seniman yang dalam pembuatannya melibatkan emosi, konsep, filosofi , muatan karya dan lain-lain dari sang seniman.

Gambar 10. Lukisan dengan gaya Impresionistik Sumber: www.digaleri.com

Jadi dalam melukis terjadi proses mencurahkan ide,gagasan dan perasaan yang dituangkan ke dalam media lukis. Ketika melukis, objek yang dilukis tidak harus dama dengan aslinya, bisa dibumbui ide-ide kreatif dari sang pelukis dengan gaya tertentu, seperti naturalistik, ekpresionistik, abstrak, surealisme, dan sebagainya., naif dan yang lainnya.

Modul Guru Pembelajar Seni Budaya Seni Rupa SMP

42

b. Menggambar

Media yang digunakan biasanya pensil, pensil warna, pena warna dan juga krayon. Dari segi pengertian, menggambar (drawing) merupakan kegiatan membentuk sebuah imajinasi, dengan membuat tanda-tanda tertentu di atas permukaan kertas atau benda lainnya dengan cara mengolah goresan dari alat yang digunakan. Jadi secara umum menggambar memiliki karakter sebagai berikut:

1) Unsur garis lebih dominan

2) Bentuk atau bidang terbentuk dari garis linear 3) Garisnya tegas hasil goresan alat gambar

4) Kemiripan dengan objek yang digambar merupakan hal utama 5) Media yang dipakai cenderung kering seperti pensil warna, pena

warna dan krayon.

Menggambar pada intinya adalah memindahkan suatu objek kedalam sebuah bidang atau media. Dalam menggambar unsur ekspresi bisa saja tidak berperan. Misal jika kita menggambar sebuah meja atau kursi maka akan menjadi sebuah gambar meja kursi

,

begitu juga gambar sebuah ruangan di bawah ini dimana unsur garis sangat dominan dalam membentuk struktur bentuk.

Gambar 11. Gambar ruang tidur (Digambar oleh: Dwi Retno Sri A, 2016)

Lampiran

43

3. Pengertian Menggambar Bentuk

Menggambar (Inggris: drawing) adalah kegiatan membentuk imaji dengan menggunakan banyak pilihan teknik dan alat. Bisa pula berarti membuat tanda-tanda tertentu di atas permukaan dengan mengolah goresan dari alat gambar.Pelakunya populer dengan sebutan penggambar/juru gambar (inggris:draftsman) yang merupakan salah satu bagian pekerjaan dari perupa.

Menggambar bentuk adalah kegiatan menggambar yang dilakukan dengan melihat objek yang ditempatkan secara langsung di hadapan penggambar. Objek yang digambar adalah benda-benda diam, seperti vas bunga, ember, kotak alat-alat, dan sejenisnya. Jika yang digambar adalah manusia, tidak dikatakan sebagai menggambar bentuk, tetapi menggambar model. Jadi, dapat dikatakan bahwa tidak semua kegiatan menggambar objek atau benda alam dan makhluk hidup dapat disebut sebagai menggambar bentuk.

Kata ‘bentuk’ dalam bahasa Inggris,dapat diartikan sebagai ‘shape’ dan

form’. Dua kata tersebut memang berbeda pengertiannya. Pada

umumnya kata ‘shape’ mengacu pada bentuk yang memiliki sifat datar (berkesan 2 dimensi), sedangkan kata ‘form’ memiliki sifat padat dan memiliki volume (berkesan 3 dimensi). Sebuah lingkaran yang digambarkan pada selembar kertas adalah sebagai bentuk lingkaran/ bulat (circular shape), tetapi sebuah bola adalah sebagai bentuk lingkaran/ bulat (circular form).

Modul Guru Pembelajar Seni Budaya Seni Rupa SMP

44

Bentuk merupakan keseluruhan rupa sebuah rancangan walaupun raut merupakan unsur pengenal yang utama (Wong, 1989:14). Kita juga mengenal bentuk dari unsur garis, bidang, ukuran, warna, dsb. Dengan kata lain, semua unsur elemen rupa sekaligus disebut bentuk.

Sedangkan racana menentukan cara sebuah bentuk dibangun, atau cara menghadirkan beberapa bentuk tersusun. Racana adalah keseluruhan organisasi dalam ruang, yakni sebuah kerangka yang menopang keseluruhan susunan raut, garis, bidang, dan warna. Dengan kata lain racana merupakan wujud untuk melahirkan sebuah bentuk yang dapat dipahami dan dinikmati dengan lebih sempurna (Wong, 1989:14). Pemahaman ini untuk lebih jelasnya tidak terlepas dari proses gambar- menggambar, yang diawali dengan coret-mencoret atau sketsa-sketsa yang melahirkan gambar dari suatu bentuk objek yang diamati, kemudian disebut dengan menggambar bentuk.

Menggambar bentuk merupakan peniruan bentuk benda-benda yang diletakkan di depan si penggambar dengan proses mencoret-coret atau menggoreskan pada bidang gambar. Gambar yang dihasilkan mirip dengan objek yang ditiru (realis representatif). Pemahaman lain dari gambar bentuk yaitu peniruan objek secara kasat mata tanpa menambah ataupun mengurangi dengan tampilan realis.

Sebuah karya gambar bentuk dapat dikatakan sebagai jiplakan atau tiruan dari benda atau objek model aslinya sehingga ketepatan bentuk sangat diutamakan. Namun, hal itu bukan berarti dalam kegiatan menggambar bentuk sama sekali tidak melibatkan ide, gagasan, dan ekspresi. Justru ketiganya menjadi unsur penunjang terutama pada teknik mengarsir, pengaturan komposisi benda, kesan gelap terang, dan terjemahan atau penggambaran kesan sifat bahan dasar suatu benda atau model. Misalnya, benda terbuat dari kayu akan berbeda dengan benda yang terbuat dari keramik, batu, atau kaca.

Gambar bentuk sangatlah diperlukan dalam berbagai segi kehidupan. Banyak sekali kegiatan yang memerlukan unsur gambar, khususnya gambar benda, contoh pembuatan benda-benda mebel, membuat

Lampiran

45

rancangan bagian-bagian rumah, ilustrasi gambar pada buku-buku pelajaran, dan buku ilmiah.

4. Objek Gambar Bentuk

Gambar yang digunakan untuk merepresentasikan suatu objek, khususnya benda-benda yang tidak bergerak (benda mati) disebut gambar alam benda (still life). Pada gambar alam benda ini dapat digambar objek seperti gelas, botol, sepatu, tas, kendi, bunga, buah- buahan dan sebagainya yang diatur secara artistik. Pada dunia pendidikan, menggambar alam benda ini lebih dikenal dengan kegiatan menggambar bentuk.

Gambar bentuk sebagaimana alam benda berusaha menampilkan objek yang digambar dengan setepat-tepatnya. Mengambar bentuk memberi penekanan kepada teknis, yaitu dalam kegiatan menggambar disyaratkan adanya model atau objek yang digambar, sedangkan dalam gambar alam benda bisa saja bertolak dari objek yang ada dalam ingatan atau imajinasi.

Untuk dapat menggambar bentuk dengan baik, terlebih dahulu perlu dipahami apa yang dimaksud dengan bentuk, bagaimana macam- macamnya, serta bagaimana mewujudkan bentuk objek ke dalam bidang datar. Bentuk dapat diartikan sebagai wujud, bangun atau rupa. Bentuk-bentuk yang terdapat di sekitar kita berasal dari bentuk atau pola dasar geometris {lingkaran bola, kubus, dan sebagainya), tetapi karena telah mengalami proses perubahan (secara alamiah maupun secara sengaja diubah oleh manusia), maka terjadilah aneka macam bentuk. Secara garis besar, dalam kajian seni rupa kita dapat menggolongkan bentuk atas dua macam, yaitu berikut.

a. Bentuk Geometris

Bentuk geometrisyaitu bentuk-bentuk tertentu yang terukur yang terdapat pada ilmu ukur dan dapat didefinisikan serta mempunyai bentuk beraturan seperti lingkaran, bola, persegi, tabung, limas, dan sebagainya. Secara garis besar meliputi: bentuk kubistik, silindris,

Modul Guru Pembelajar Seni Budaya Seni Rupa SMP

46

dan bola. Bentuk geometris sering juga dikatakan sebagai bentuk mutlak atau murni.

Sebuah kotak sepatu misalnya, mempunyai permukaan yang memiliki panjang dan lebar yang mudah diukur, demikian juga almari dan lembaran kertas. Kelompok benda tadi mempunyai garis lurus/ garis lengkung yang teratur dan biasanya memiliki ciri simetris. Sedangkan sebuah bola juga memiliki ukuran lingkaran yang dapat diukur dengan perhitungan tertentu. Kelompok bentuk yang memiliki permukaan/bidang yang mudah diukur panjang dan lebarnya, isi atau volumenya, dapat kita kelompokkan menjadi bentuk geometris.

Gambar 13. Penampang dasar Bentuk Geometris

Berdasarkan persepsi psikologis ditemukan bahwa bentuk-bentuk sederhana akan lebih mudah dipandang atau divisualisasikan daripada bentuk-bentuk yang kompleks (lebih rumit). Termasuk bentuk-bentuk geometris sederhana adalah lingkaran, segitiga dan bujur sangkar atau persegi. Sedangkan bentuk-bentuk geometris kompleks, misalnya elips, segilima beraturan, trapesium, segi beraturan lain dan segi tidak beraturan yang lain. Beberapa

Lampiran

47

penelitian/eksperimen menunjukkan bahwa bentuk lingkaran dan persegi menjadi bentuk yang paling mudah untuk dipahami dan paling mudah dikenal secara visual.

Bentuk Kubistik

Benda Kubistis adalah benda geometrik yang dibatasi oleh bidang-bidang datar, misalnya bentuk kubus, balok.

Bentuk kubistis merupakan bentuk-bentuk yang menyerupai kubus atau balok.

Benda-benda yang memiliki bentuk kubistis, antara lain televisi, almari, meja, kulkas, dan mesin cuci, meja merupakan contoh benda berbentuk kubistis.

Gambar 14. Almari dan meja merupakan contoh bentuk kubistis Sumber. wisnujadmika.wordpress.com

Bentuk Piramid dan Kerucut

Bentuk piramid merupakan bentuk benda yang menyerupai limas. Contohnya adalah piramid di Mesir, atap rumah, dan sebagainya dengan bidang dasar berbentuk bujur sangkar. Adapun bentuk kerucut merupakan benda dengan bentuk bagian atas lancip, dan memiliki bidang dasar lingkaran, contohnya, kubah dan caping.

Modul Guru Pembelajar Seni Budaya Seni Rupa SMP

48

Gambar 15. Caping da atap rumah (contoh bentuk kerucut dan piramid)

Sumber: ambarkusuma89.wordpress.com

Gambar 16. Bentuk dasar bentuk kerucut dan piramid

Bentuk Silindris

Bentuk benda beraneka macam, ada yang murni silindris atau bentuk silindris yang terdiri dari bidang lingkaran dan bidang datar. Ada pula bentuk silindris campuran/ganda (bentuk silindris digabungkan dengan luas penampang lingkaran yang berbeda). Contohnya kipas listrik, botol, kendi, topi, pensil, panci, ember dan sebagainya.

Benda bentuk silindris merupakan bagian dari bentuk geometris yang disebut juga dengan istilah bentuk tabung atau bentuk elips. Pada bentuk silindris terdapat unsur lingkaran .

Lampiran

49

Bentuk Bola atau Bulat

Bentuk bola atau bulat merupakan bentuk benda yang menyerupai bola yaitu bundar dan bagian dalamnya terkesan berisi (pejal). Benda yang memiliki bentuk seperti ini antara lain bola, semangka, dan globe.

Semangka merupakan contoh benda berbentuk bola.Obyek yang mempunyai bentuk dasar bola.

Contohnya bola lampu, buah kelapa, buah jeruk dan sebagainya.

Gambar 18. Bentuk-bentuk bulat di sekitar kita

b. Bentuk Organis / Non Geometris/ bentuk Bebas

Bentuk organis, yaitu bentuk alamiah yang sudah mengalami perkembangan, tidak lagi terukur dan sukar didefinisikan, misalnya bentuk pohon, burung, atau kuda.Jadi Bentuk Organis/Non Geometris berupa obyek-obyek yang bentuknya tidak beraturan (bukan kubistik, silindris dan bola).

Contohnya sebongkah batu, air, api, sayur-sayuran dan sebagainya.

Modul Guru Pembelajar Seni Budaya Seni Rupa SMP

50

Bentuk bebas adalah benda yang bentuknya tidak beraturan atau yang tidak termasuk kubistis dan silindris. Contohnya : kain, buah- buahan, bunga, busana, dan sebagainya, seperti gambar di bawah ini.

Gambar 20. Gambar dengan model susunan buah dan tas Sumber: Bambang SS: 2002

Gambar 21. Gambar dengan model buah Sumber: http://bizisartstudio.com

Lampiran

51

c. Bentuk Stilasi

Bentuk Stilasi yaitu bentuk yang dihasilkan dari hasil modifikasi bentuk hewan maupun tumbuhan. Contohnya pada batik.

Gambar 22. Stilasi bentuk hewan dan tumbuhan

Sumber : http://sen1budaya.blogspot.co.id/2012/09/menggambar-stilasi- atau-deformasi-ragam.html

Jadi menggambar bentuk adalah cara mengambar dengan meniru obyek dan mengutamakan kemiripan rupa. Semakin mendekati kemiripan rupa, berarti gambar bentuk yang dibuat semakin sempurna. Obyek gambar bentuk dapat berupa benda-benda mati, flora, fauna, manusia atau alam benda.

5. Aspek yang perlu diperhatikan dalam Menggambar Bentuk

Dalam menggambar bentuk ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan. Tujuannya agar gambar yang dibuatnya lebih mirip/tepat dengan objek yang digambar. Menggambar bentuk memerlukan pengamatan yang baik pada objek yang digambar. Pengamatan ini sangat penting supaya gambar dapat terlihat baik, menarik, dan memiliki keindahan. Beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam menggambar bentuk.

Aspek yang mendapat perhatian dalam kegiatan menggambar bentuk adalah berikut:

Modul Guru Pembelajar Seni Budaya Seni Rupa SMP

52

a. Perbandingan ukuran antara bagian-bagian) benda harus proporsional.

Setiap benda memiliki bentuk dan proporsi yang khas. Bentuk silindris atau kerucut terpancung dari sebuah poci dengan bagian pegangan dan bagian mulutnya memiliki ciri khas, bahkan ada asas rasional fisika yang perlu diperhatikan. Salah satu cara untuk mengecek kewajaran proporsi adalah dengan menggunakan pensil yang diukurkan pada objek.

b. Presisi/Ketepatan Bentuk

Dalam menggambar, ketepatan bentuk merupakan hal yang utama sehingga hasil gambar harus diupayakan semirip mungkin dengan objek aslinya. Untuk itu diperlukan kemampuan dalam mengamati objek dan menggambarkannya sesuai desuai dengan karakternya.

Gambar 23. Objek bawang merah

Sumber: http://richo-docs.blogspot.co.id/2011/08/gambar-bentuk.html

c. Perspektif

Perspektif merupakan prinsip atau kaidah yang penting dalam menggambar bentuk atau melukis corak realis. karena dalam tehnik perspektif berati mengunakan hukum perspektip dengan menggunakan satu atau dua titik lenyap.

Lampiran

53

Gambar 24. Perspektif Ruang. Sumber: newssciencesecrets.blogspot.com

Walaupun kajian perspektif dilakukan dalam pokok bahasan tersendiri, dalam menggambar bentuk kesan perspektif tak bisa diabaikan. Perlu ada kewajaran kesan pandangan mata. Pada umumnya, kesan perspektif di sini tidak dibesar-besarkan, karena benda yang digambar berukuran relatif kecil. Mengenai perspektif ini akan dibahas lebih lanjut dalam subbab berikutnya.

d. Pemanfaatan alat sesuai dengan karakteristiknya

Pensil lunak (soft) jenis 2B atau 4B memiliki karakter berbeda dengan pensii keras (hard) jenis H. Pensii yang dimiringkan memberi bekas berbeda dengan yang digunakan secara agak tegak. Karakter goresan pena dan oil pastel berbeda. Jadi, masing-masing alat memiliki kemungkinan yang khas dan bervariasi. Alat-alat tersebut harus dimanfaatkan seoptimal mungkin.

e. Gelap terang (Half-Tone)

Gelap terang merupakan hal yang sangat penting dalam suatu lukisan. karena nilai suatu lukisan sering di salah artikan oleh seseorang yang melihat, bahwa lukisan jadi seperti tak ada artinya karena sipelihat lukisan hanya mencari sisi terang dari lukisan seorang pelukis, Oleh sebab itu gelap terang merupakan keadaan

Modul Guru Pembelajar Seni Budaya Seni Rupa SMP

54

bidang yang dibedakan dengan warna tua untuk gelap dan warna muda untuk terang yang disebabkan oleh pengaruh cahaya.

Lukisan dengan judul Malam Penuh Bintang karya Van Gogh dilukis tahun 1889. Anda akan dapat mengetahui suatu nilai karya seni yang kuat memperjelas gelap terang kontras lukisan Van Gogh.

Gambar 25. Half Tone dalam lukisan Starry Night (Van Gogh) Sumber: www.wikiart.org

f. Karakter.

Karakter permukaan batu berlainan dengan permukaan kayu, begitu juga ciri khas benda yang terbuat dari logam berlainan dengan benda yang terbuat dari kaca, kulit, keramik, tekstil dan sebagainya. Masing- masing memiliki kualitas permukaan yang berbeda-beda mulai dari sangat keras, padat, lunak, lembek, berpori-pori, berkelok-kelok, lembut, cair dan sebagainya. Cara menggambarkannya dibutuhkan ketelitian, kecermatan, dan penguasaan teknik. Disamping itu, harus diperhatikan juga kualitas permukaan benda yang digambar, misalnya kayu berserat, kaca mengkilap, awan bergumpal dan sebagainya.

Lampiran

55

Gambar 26. Beberapa karakter benda yang berbeda Sumber: Buku Drawing In Pencil dalam Banu Arsana

Beberapa karakter benda yang berbeda, bisa dilihat dari perbedaan cerah-suram, halus-kasar, warna, bentuk, dansebagainya. Karakter dalam menggambar adalah ciri khas yangada pada fisik benda yang meliputi keras, lunak, kurang basah,transparan dan tidak transparan, dan lain sebagainya.

Karakter bahan dapat dibedakan dengan arsiran yang diterapkan Untuk mempertegas karakter bahan lunak dan keras harus diterapkan arsir yang tepat agar persepsi terhadap sifat bahan dapat ditangkap dengan tepat.

Modul Guru Pembelajar Seni Budaya Seni Rupa SMP

56

Kesan Keras Untuk Kayu

Kesan Keras Untuk Batu

Gambar 27. Berbagai teknik arsir dengah pensil sesuai sifat bahan Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=smAJFoedfvE

Lampiran

57

Gambar 29. Berbagai teknik arsir pada benda bundar dan kerucut

Gambar 30. Arsir dengan kesan bening (transparan)

‘’

Gambar batu bata, batu dan kayu dengan arsiran teknik hatching (searah).

Gambar 31. Arsiran sesuai karakter bahan batu bata, batu, dan kayu Sumber.

https://www.youtube. com/watch?v=mRxk pWCGtsE

Modul Guru Pembelajar Seni Budaya Seni Rupa SMP

58

g. Bayangan (Shadow)

Dalam mengamati benda tiga dimensi, akan selalu nampak ada bagian yang terlihat gelap dan bagian yang terlihat terang. Hal ini dikarenakan adanya cahaya, baik cahaya yang sifatnya alami seperti matahari dan bulan atau cahaya buatan misalnya lampu atau lilin. Bayangan dalam menggambar berfungsi untuk memberi kesan objek menjadi nyata dan berdimensi/volume dan sangat menentukan untuk terciptanya kesan tiga dimensi.

Meskipun agak samar – samar, bayang – bayang harus ada. Pada bagian yang banyak mendapatkan sinar akan terlihat lebih terang bila dibandingkan dengan bagian yang kurang mendapatkan sinar. Kemudian akibat dari cahaya yang mengenai benda tersebut akan

Dalam dokumen Seni Budaya Seni Rupa SMP KK C Prof (Halaman 56-95)

Dokumen terkait