• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

B. Pembahasan

Bakteri Escherichia coli merupakan organisme penghuni usus besar, hidupnya dalam kolon manusia dan diduga berperan dalam pembentukan vitamin K yang berperan dalam proses pembekuan darah. Escherichia coli juga bisa menyebabkan infeksi yang cukup serius karena dapat menghasilkan racun yang mampu merusak dinding dari usus kecil yang mengakibatkan kram perut, diare yang bercampur dengan darah, hingga muntah – muntah (Karmelia, 2016). Infeksi yang disebabkan oleh bateri ini dapat dicegah dengan pemberian obat kimia maupun obat herbal. Pada penelitian ini digunakan kombinasi daun mengkudu (Morinda citrifolia L) dan daun bidara laut (Ziziphus maurtiana L) untuk menghambat pertumbuhan bakteri Escheichia coli karena daun mengkudu (Morinda citrifolia L) memiliki senyawa flavonoid yang bekerja dengan menghambat pembentukan dinding sel dan mendenaturasi protein mikroba (Widiana,dkk 2011). Sedangkan daun bidara laut (Ziziphus maurtiana L) memiliki senyawa saponin yang bekerja dengan mengganggu tegangan permukaan dinding sel. Saat tegangan permukaan terganggu zat antimikroba akan dengan mudah masuk kedalam sel dan akan mengganggu metabolisme hingga terjadi kematian sel bakteri (Taufiq,2017).

Proses ekstraksi yang digunakan pada penelitian ini adalah metode maserasi. Metode maserasi digunakan karena metode ini cocok untuk simplisia segar, kering atau serbuk yang zat aktifnya tidak tahan terhadap proses pemanasan serta pengerjaan dan peralatannya mudah dan sederhana

(BPOM,2012 :10). Ekstrak kental daun mengkudu (Morinda citrifolia L) dan daun bidara laut (Ziziphus maurtiana L) yang diperoleh kemudian dibebas etanolkan dengan cara ditambahkan dengan aquadest sebanyak 20 ml, kemudian diuapkan sampai kering dan menghasilkan ekstrak kental bebas etanol.

Metode yang digunakan yaitu metode difusi lubang sumuran karena metode ini merupakan metode umum yang praktis, mudah dilakaukan, biaya yang relatif murah, peralatan yang digunakan lebih mudah (Nurjannah,2017).

Media yang digunakan pada penelitian ini adalah media Nutrien Agar karena media ini merupakan media yang paling umum digunakan untuk pertumbuhan sebagian besar bakteri. Penanaman suspensi bakteri Escherichia coli pada media Nutrient Agar menggunakan jarum ose steril. Dalam penanaman suspensi bakteri harus diperhatikan dengan baik karena akan berpengaruh pada hasil penelitian. Jika pengambilan suspensi bakteri terlalu banyak atau pertumbuhan bakteri pada media terlalu tebal dapat menyebabkan diameter zona hambat yang terbentuk kecil. Pada penelitian ini jumlah bakteri yang diambil adalah satu jarum ose dari suspensi bakteri 150 x 106 CFU/ml.

Hasil uji aktivitas kombinasi ekstrak daun mengkudu (Morinda citrifolia L) dan daun bidara laut (Ziziphus maurtiana L) terhadap bakteri Escherichia coli diperoleh diameter zona hambat pada konsentrasi 5% (8,4 mm), konsentrasi 10% (15,56 mm), konsentrasi 15% (22,06 mm). Berdasarkan kriteria kekuatan daya hambat menurut Rahmani, dkk 2017 maka zona hambat

antibakteri kombinasi ekstrak daun mengkudu (Morinda citrifolia L) dan daun bidara laut (Ziziphus maurtiana L) dengan konsentrasi 5% (8,4 mm) termasuk kategori sedang, konsentrasi 10% (15,56 mm ) termasuk kategori kuat dan 15% (22,06) termasuk kategori sangat kuat, serta kontrol positif pada penelitia ini yaitu 27,03 mm termasuk kategori sangat kuat. Kontrol positif yang digunakan pada penelitian ini adalah Cefixime karena bakteri Escherichia coli sensitif terhadap cefixime dan salah satu dari kombinasi ekstrak daun mengkudu (Morinda citrifolia L) dan daun bidara laut (Ziziphus maurtiana L) memiliki mekanisme kerja yang sama dengan cefixime yaitu dapat menghambat pembentukan dinding sel bakteri.

Pada penelitian ini digunakan aquadest sebagai pengencer kombinasi ekstrak daun mengkudu (Morinda citrifolia L) dan daun bidara laut (Ziziphus maurtiana L) karena sifatnya yang polar dan tingkat kelarutannya tinggi sehingga ketika direaksikan dengan kombinasi ekstrak daun mengkudu (Morinda citrifolia L) dan daun bidara laut (Ziziphus maurtiana L) akan larut sempurna dan aquadest juga digunakan sebagai control negatif. Hasil yang diperoleh dari uji kontrol negatif adalah 0 mm hal tersebut menunjukkan bahwa aquadest tersebut benar – benar tidak mengandung senyawa yang dapat berpengaruh terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia coli. Hal tersebut dapat mendukung hasil penelitian dan meyakinkan bahwa adanya hambatan terhadap pertumbuhan bakteri Eschericjia coli tersebut murni dari senyawa antibakteri yang dihasilkan oleh kombinasi ekstrak daun mengkudu (Morinda citrifolia L) dan daun bidara laut (Ziziphus maurtiana L).

Berdasarkan table 4.1 menunjukkan bahwa kombinasi ekstrak daun daun mengkudu (Morinda citrifolia L) dan daun bidara laut (Ziziphus maurtiana L) yang di uji terhadap bakteri Escherichia coli menunjukkan daya hambat yang efektif karena diameter zona hambat yang dihasilkan lebih dari 10 mm.

Setelah dibuat persamaan regresi linear diperoleh Y = 1,68 + 1,366X, R = 0,99 dan R2 = 0,98, dan uji t diperoleh nilai t hitung(22,3489) > t tabel(12,7062). Hal ini menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara konsentrasi dengan diameter zona hambat, sehingga jika semakin besar konsentrasi kombinasi ekstrak daun daun mengkudu (Morinda citrifolia L) dan daun bidara laut (Ziziphus maurtiana L) maka semakin besar pula zona hambat yang terbentuk disekitar lubang sumuran.

BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa :

1. Kombinasi ekstrak daun mengkudu (Morinda citrifolia L) dan daun bidara laut (Ziziphus maurtiana L) pada konsentrasi 5% (8,4mm), 10% (15,5,6 mm) dan 15% (22,06 mm) memiliki aktivitas sebagai antibakteri terhadap bakteri Escherichia coli

2. Konsentrasi kombinasi ekstrak daun mengkudu (Morinda citrifolia L) dan daun bidara laut (Ziziphus maurtiana L) yang paling optimal dalam menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli adalah konsentrasi 15% dengan rata – rata diameter zona hambat sebesar 22,06 mm kekuatan daya antibakteri konsentrasi 15% sebanding dengan kontrol (+) yaitu dikategorikan sangat kuat namun diameter zona hambat kontrol positif Cefixime masih lebih besar yaitu 27,03 mm.

3. Berdasarkan persamaan regresi linear Y = 1,68 + 1,366X, R = 0,99 dan R2

= 0,98, dan uji t diperoleh nilai t hitung(22,3489) > t tabel(12,7062). Hal ini menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara konsentrasi kombinasi daun mengkudu (Morinda citrifolia L) dan daun bidara laut (Ziziphus maurtiana L) dengan diameter zona hambat dimana semakin besar konsentrasi kombinasi ekstrak daun mengkudu (Morinda citrifolia L) dan daun bidara laut (Ziziphus maurtiana L) maka semakin besar pula zona hambat yang terbentuk disekitar lubang sumuran.

41

B. SARAN

1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui aktivitas antibakterinya terhadap bakteri pathogen lainnya dari kombinasi ekstrak daun mengkudu (Morinda citrifolia L) dan daun bidara laut (Ziziphus maurtiana L).

2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan membuat bentuk sediaan dari ekstrak daun mengkudu (Morinda citrifolia L) dan daun bidara laut (Ziziphus maurtiana L).

DAFTAR PUSTAKA

BPOM Tim. 2012. Pedoman Teknologi Formulasi Sediaan Berbasis Ekstrak.

BPOM RI : Jakarta

Farmakope Indonesia. Edisi III. 1979. Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Jakarta.

Janah. M. 2018. Uji aktivitas antikanker ekstrak dan fraksi daun bidara laut (Ziziphus maurtiana L) terhadap sel kanker payudara (T47D) melalui metode MMT. Fakultas sains dan teknologi universitas islam negeri maulana malik Ibrahim. Malang.

Kameswari M. S, dkk. 2013. Perasan Daun Mengkudu (Morinda citrifolia) Menghambat Pertumbuhan Bakteri Escherichia coli secara In Vitro.

Fakultas Kedokteran Hewan. Universitas Udayana.

Karmila. 2016. Daya hambat ekstrak daun mengkudu (morinda citrifolia l.) terhadap pertumbuhan bakteri penyebab diare. Fakultas Sains dan Teknologi UIN Alauddin. Makassar.

Kumayas. A.R, dkk. 2015. Jurnal ilmiah farmasi “Aktivitas antibakteri dan karakteristik gugus fungsi dari tunikata polycarpa aurata” FMIPA UNSRAT. Manado.

Lukman, A. 2016. Uji aktivitas antibakteri ekstrak daun kemangi (Ocimum sanctumL)terhadap bakteri patogen dengan metode klt bioautografi. Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.

Muhardi, dkk. 2017. Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Tanaman ObatSuku Musi di Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan.Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sriwijaya, Ogan Ilir Nirawat. C. 2016. uji daya hambat ekstrak daun dan buah mengkudu (morinda

citrifolia) terhadap pertumbuhan bakteri escherichia coli sebagai penunjang praktikum mata kuliah mikrobiologi. Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Pendidikan Biologi. Banda Aceh.

Nurjannah Rezqi 2017. Uji aktivitas bakteri metode difusi sumuran. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Politeknik Kesehatan. Banjarmasin.

Rahman. R. A, dkk. 2017. Uji daya hambat filtrate zat metebolit lactobacillus plantarum terhadap pertumbuhan dhiggela dysenteriae secara invitro.

Fakultas kedokteran UPN Veteran. Jakarta selatan

Sari, D.L.2018. Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Sirsak Muda DanTua(Annona muricata L)Terhadap Staphylococcus aureus. Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara. Medan

Suriaman E, dkk. 2017. skrining aktivitas antibakteri daun kelor (moringa oleifera), daun bidara laut (strychnos ligustrina blume), dan amoxicilin terhadap bakteri patogen staphylococcus aureus. Dosen Prodi D III Analis Kesehatan, Akademi Analis Kesehatan. Malang.

Wahyuni D.K,dkk. 2016. Toga Indonesia. Airlangga University Press. Surabaya.

Widiana. R, dkk. 2011. Daya hambat ekstrak daun mengkudu (Morinda citrifolia L) terhadap bakteri penyebab diare. Program studi pendidikan biologi STKIP PGRI. Sumatra barat.

Serbuk simplisia daun mengkudu dan daun bidara laut masing – masing 250 g

Pengambilan sampel

Maserat Ampas

Ekstrak kental

LAMPIRAN

Lampiran 1. Skema kerja uji aktivitas kombinasi ekstrak daun mengkudu (morinda citrifolia l ) dan daun bidara laut (ziziphus maurtiana l) terhadap pertumbuhan bakteri escherichia coli

Diambil di kelurahan Kota Uneng, Kec.Alok, Kab. Sikka Diambil pada pagi hari sekitar pukul 08.00 - 10.00

Dipisahkan dari pengotoran (sortasi basah) Dicuci dibawah air mengalir, dikeringkan

dengan cara dijemur dan ditutupi dengan kain hitam

Diserbukkan (diblender)

Dimaserasi dengan etanol 70% sebanyak 2 L, selama 24 jam sesekali diaduk

Disaring

45 Pengolahan sampel

Simplisia

suspensi bakteri

Bakteri yang telah diremajakan

Uji aktivitas antibakteri

Kosentrasi 5%, 10% dan 15%

Biakan murni bakteri 3. Pembuatan sampel penelitian

Ditimbang ekstrak etanol kental sebanyak 0,25 g (5%), 0,5 g (10%) dan 0,75 g (15%) Dilarutkan dalam 5 ml aquadest

4. Bagan Pengujian aktivitas antibakteri

Diambil biakan murni bakteri Escherichis coli sebanyak satu jarum ose steril

Ditanamkan biakan pada media Nutient Agar miring dengan cara menggores

Di inkubasi pada suhu 370C selama 24 jam

Diambil bakteri yang telah diremajakan pada media NA miring sebanyak satu jarum ose steril

Disuspensikan dalam 5 ml NaCl Diinkubasi 370C selama 24 jam

Diambil satu jarum ose bakteri yang telah disuspensikan kemudian digores pada cawan petri yang berisi NA dengan cara zig – zag

Pada setiap cawan petri yang telah diinokulasi bakteri dibuat 5 lubang sumuran didaerah K (-), K (+),

konsentrasi 5%, konsentrasi 10%, konsentrasi 15% dengan diameter 5 mm dan kedalaman 4 mm menggunakan borer steril

Masing – masing lubang sumuran di masukan 5 ҏL berbagai konsentrasi ekstrak, kontrol positif dan negatif Diinkubasi pada suhu 370C selama 24 jam

Diukur diameter daerah hambat (zona bening) dengan menggunakan jangka sorong

Ekstrak etanol kental dibuat dalam 3 kosentrasi

Lampiran 2. Perhitungan konsentrasi uji aktivitas kombinasi ekstrak daun bidara laut (Ziziphus maurtiana L) dan daun mengkudu (Morinda citrifolia L) terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia colli

a. Konsentrasi ekstrak 5 % dengan larutan stok 5 ml V1 x C1 = V2x C2

b. Konsentrasi ekstrak 10 % dengan larutan stok 5 ml V1 x C1 = V2 x C2

c. Konsentrasi ekstrak 15 % dengan larutan stok 5 ml V1 x C1 = V2 x C2

C1 = Konsentrasi larutan standar (mg/ml) V2 = Volume larutan yang dibuat (ml)

C2 = Konsentrasi larutan yang dibuat (mg/ml)

Lampiran 3. Perhitungan kontrol positif obat cefixime 100 mg Dibuat larutan stok 2,5 %

V1 x C1 = V2x C2

100 ml x 6 g = 10 ml x C2

C2 = 10 𝑚

100 𝑚𝑙 𝑋 2,5𝑔

C2 = 25 𝑚𝑙/𝑔 = 0,25 gram = 250 mg

100 𝑚𝑙

Bobot cefixime yang ditimbang = Bobotcefiximex Bobot 1 kapsul cefixime

Bobot sediaan

= 250 mgx 0,24 gram

100 mg

= 0,6 gram Keterangan :

V1 = Volume larutan standar (ml)

C1 = Konsentrasi larutan standar (mg/ml) V2 = Volume larutan yang dibuat (ml)

C2 = Konsentrasi larutan yang dibuat (mg/ml)

Lampiran 4. Surat ijin penelitian

Lampiran 5. Perhitunganregresi linear rata- rata diameter zona hambat uji aktivitas kombinasi ekstrak daun mengkudu (Morinda citrifolia L.) dan daun bidara laut (Ziziphus maurtiana L.) terhadap

pertumbuhan bakteri Escherichia coli

Dimana Y = daerah hambat X = konsentrasi (%)

𝑎 =

Ƹy−b (Ƹx)

n ∑XY − ∑X ∑Y

√[1050 − 900][2397,952 − 2117,84]

204,9

T hitung =𝑟 √𝑛−2

√1−𝑟2

0,999 √3 − 2

=

√1 − 0,998 0,999 √1

=

√1 − 0,998

= 0,999

√0,002 = 0,999

0,0447 = 22, 3489

Ttabel = (α/2, df) α = 0,05, df = n – k= 3 – 2= 1

= 0,05/2 (1)

= 0,025 (1)

= 12,70620

Uji signifikan = t hitung> t tabel

= 22,3489 > 12,7062

= Signifikan

Lubang sumuran

15%

5%

Zona bening

K -

10%

Bakteri

K +

Lampiran 6. Hasil pengujian aktivitas kombinasi ekstrak daun mengkudu (Morinda citrifolia L) dan daun bidara laut (Ziziphus maurtiana L) terhadap bakteri Escherichia coli

Zona hambat cawan petri I

Zona bening 15%

K+

K- 5%

Bakteri 10%

Lubang sumuran

Zona hambat cawan petri II

5% Bakter

K- 10%

K+

15%

Zona bening Lubang sumuran

Cawan petri III

Lampiran 7. Uraian Bahan

1. Asam sulfat (FI. Edisi III Tahun 1979 hal, 58) Nama resmi : ACIDUM SULFURIDUM Nama lain : Asam sulfat

Rumus molekul : H2SO4

Pemerian : Cairan jernih seperti minyak, tidak berwarna, bau sangat tajam dan korosif.

Kelarutan : Dapat bercampur dengan air dan dengan etanol, dapat menimbulkan panas.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat Kegunaan : Zat tambahan

2. Air suling (FI. Edisi III Tahun 1979 hal, 96) Nama resmi : AQUA DESTILLATA Nama lain : Air suling

Rumus molekul : H2O

Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau, tidak mempunyai rasa.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik Kegunaan : Sebagai pelarut

3. Barium klorida (FI. Edisi III.Tahun 1979, hal 656) Nama resmi : BARRII CHLORIDUM

Nama lain : Barium klorida Rumus kimia : BaC2

Berat molekul : 208,236

Pemerian : Tidak berwarna

Kelarutan : Larut dalam 5 bagian air Khasiat : Preaksi

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat 4. Etanol (FI. Edisi III Tahun 1979 hal, 65)

Nama resmi : AETHANOLUM Nama lain : Alkohol

Rumus molekul : C2H6O

Pemerian : Cairan tidak berwarna, jernih, mudah menguap, bau khas, rasa panas.

Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air, dalam kloroform P dan dalam eter P

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya, jauh dari nyala api.

Kegunaan : Zat tambahan

5. NaCl (FI. Edisi III. Tahun 1979.hal 403) Nama resmi : NATRIUM CLORIDA Nama lain : Natrium klorida

Rumus molekul : NaCl

Pemerian : Hablur heksahedral, tidak berwarna atau serbuk putih, tidak berbau, rasa asin.

Kelarutan : Larut dalam 2,8 bagian air mendidih, dan dalam lebih

kurang 10 bagian gliserol P, sukar larut dalam etanol (95%) P

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

Khasiat : Sumber ion klorida dan ion natrium

Lampiran 8. Tabel distribusi t (df = 1 – 40)

Lampiran 9. Surat bebas penelitian dari laboran

Lampiran 10. Dokumentasi

Penimbangan serbuk simplisia Pencampuran sampel dengan pelar

Perendaman selama 24 jam Penyaringan

Penguapan Ekstrak kental

Pembuatan media nutrient agar Suspensi bakteri skala 150 X 106

Penuangan NA pada media Inokulasi bakteri pada cawan petri

Pengamatan zona hambat Pengukuran zona hambat

Dokumen terkait