• Tidak ada hasil yang ditemukan

Urusan Wajib Kesehatan

Dalam dokumen 81e9bb93bb10c70ac0ee7acd62218fb9 rkpd 2014 (Halaman 93-110)

VW V II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN

2) Urusan Wajib Kesehatan

Urusan wajib Kesehatan diselenggarakan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas Kesehatan, RSUD dr. H.M. Rabain Muara Enim dan RSUD Talang Ubi Kabupaten Muara Enim. Pada tahun anggaran 2012 alokasi belanja untuk membiayai urusan wajib kesehatan direncanakan sebesar Rp.234.088.230.982,69,-terealisasi Rp.223.385.190.297,05,- atau 95,43% terdiri dari Belanja Tidak Langsung sebesar Rp.73.120.829.724,69,- terealisasi Rp.67.912.630.396,00,- atau 92,88%, dan Belanja Langsung sebesar Rp.160.967.401.258,00,- terealisasi Rp. 155.472.559.901,05,- atau 96,59%, dengan rincian realisasi belanja masing-masing SKPD lingkup kesehatan sebagai berikut:

a. Dinas Kesehatan

1) Belanja Tidak Langsung direncanakan sebesar Rp. 49.529.600.773,14 terealisasi sebesar Rp. 45.986.712.767,- atau 92,85%. Jumlah ini diarahkan untuk membiayai belanja gaji dan tunjangan PNS, Tambahan Penghasilan PNS berdasarkan beban kerja, Kelangkaan Profesi dan Petimbangan Objektif Lainnya (uang makan dan tunjangan kesejahteraan tahunan).

2) Belanja Langsung, direncanakan sebesar Rp. 55.394.318.410,- terealisasi Rp. 52.690.276.482,05,-atau 95,12%. Jumlah anggaran tersebut diarahkan untuk membiayai 19 program dan 85 kegiatan Dinas Kesehatan,diantaranya :

¦§¦ IIEVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN

PEMERINTAHAN

- Pengadaan obat dan perbekalan kesehatan, dilaksanakan guna memenuhi

kebutuhan 2 Rumah Sakit Umum Daerah, 25 Puskesmas dan Jaringannya. Pada tahun 2012 dana pengadaan obat dan perbekalan kesehatan sebesar Rp. 6.881.050.490,- atau Rp. 9.407 per kapita per tahun.

- Pengawasan obat yang beredar di Kabupaten Muara Enim dilakukan pada

sarana distribusi/Apotik dan Toko Obat, sedangkan Pengawasan makanan dilakukan pada industri rumah makan pangan, toko makanan dan pasar tradisional. Pada tahun 2011 dilakukan pengujian terhadap 57 sampel makanan. Dari sejumlah sampel tersebut, 10 sampel tidak memenuhi syarat kesehatan. Sementara itu, tahun 2012 pengujian dilakukan pada 53 Sampel makanan dan terdeteksi 2 sampel yang tidak memenuhi syarat kesehatan.

- Program Jaminan Kesehatan merupakan aplikasi dana belanja premi asuransi kesehatan yang meliputi Jamsoskes sharing 30% APBD Kabupaten dan 70% APBD Provinsi, dana Jamkesmas dan dana Jampersal. Alokasi dana Jamsoskes tahun 2012 adalah sebesar Rp. 10.930.927.860,- terealisasi sebesar Rp. 10.279.074.635,05,- (94,03%). dana jamkesmas dan jampersal sebesar Rp.4.800.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 4.729.225.750,- (98,53%).

Pelayanan Kesehatan bagi masyarakat melalui program Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) di kabupaten Muara Enim tahun 2012 menjamin 225.611 Jiwa penduduk miskin. Pada periode tahun anggaran 2012 terlaporkan 60.346 jiwa memanfaatkan pelayanan rawat jalan dan 99 jiwa mendapat pelayanan rawat inap.

Sementara itu, Program Jamsoskes Sumsel Semesta pada tahun 2012 sebanyak 339.937 jiwa. Melalui program ini, pelayanan pengobatan tingkat pertama terealisasi 239.354 kunjungan, terdiri dari rawat jalan sebanyak 238.570 kunjungan dan rawat inap sebesar 784 kunjungan.

Selain itu Program Jampersal yang melayani pemeriksaan kehamilan, pelayanan nifas termasuk pelayanan KB pasca persalinan dan pelayanan bayi baru lahir. Pada tahun 2012, program ini menargetkan 18.592 pelayanan kesehatan ibu maternal dimana Pelayanan persalinan normal di tingkat dasar (puskesmas) tercatat sebanyak 7.723 sedangkan 75 proses persalinan harus dirujuk ke strata lebih tinggi.

¨©¨ IIEVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN

PEMERINTAHAN

- Dalam meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat

tahun 2012, Pemerintah Kabupaten Muara Enim melalui Dinas Kesehatan telah melakukan kegiatan pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana Puskesmas antara lain :

• Pengadaan alat angkutan darat bermotor 25 unit, almari 42 set, meja kerja 24 set, kursi kerja 48 set, kursi tunggu 16 set, tempat tidur periksa 8 set dan alkes 67 set.

• Pengadaan puskesmas keliling 3 unit • Rehab puskesmas pembantu 6 unit • Pengembangan puskesmas 3 unit • Pembangunan polindes/poskesdes 9 unit • Rehab polindes/poskesdes 15 unit

• Peningkatan sarana dan prasarana aparatur 7 unit

Dengan demikian, sampai dengan tahun 2012 tercatat 8 unit puskesmas rawat inap, 17 unit puskesmas non rawat inap, 113 unit Pustu dan 312 unit Poskesdes.

- Program pencegahan dan penanggulangan penyakit dilaksanakan melalui

kegiatan pemberantasan sarang nyamuk dan kegiatan pencegahan dan penanggulangan penyakit menular. Pemberantasan sarang nyamuk dilakukan di 19 Kecamatan dengan jumlah desa di Fogging / semprot sebanyak 57 desa/kelurahan endemis.

Gambaran kasus DBD di kabupaten Muara Enim empat tahun terakhir dapat dilihat pada Tabel berikut.

Tabel 4.2. Perkembangan Kasus DBD

Di Kabupaten Muara Enim Tahun 2009-2012

Tahun Jumlah kasus Kasus kematian Incidence rate (per 100.000 penduduk)

2009 204 1 31

2010 143 1 21,4

2011 292 0 40,74

2012 590 10 84,28

ª«ª IIEVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN

PEMERINTAHAN

Kasus DBD di Kabupaten Muara Enim selama tahun 2009-2012 terus meningkat, terutama kondisi cuaca ekstrim di tahun 2011 mempengaruhi tingginya jumlah kasus khususnya bulan Desember 2011 penderita DBD berjumlah 54 orang. Tahun 2012, meningkat 102,05% dari tahun sebelumnya. yang merupakan puncak dari siklus lima tahunan kasus kejadian DBD. Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit DBD sedikit mengalami kendala. Hal ini disebabkan keterlambatan penyampaian laporan kewaspadaan dini rumah sakit (KDRS) DBD dari rumah sakit ke Dinas Kesehatan. Selain itu,persepsi masyarakat tentang stigma fogging/pengasapan sebagai satu–satunya jalan mencegah timbulnya DBD. Adanya stigma tersebut mengakibatkan penggunaan abate cenderung ditinggalkan dan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan metode 3M plus jarang dilakukan.

- Program pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin dilaksanakan dalam

bentuk kegiatan operasi katarak dan bibir sumbing. Kegiatan pelayanan operasi katarak pada tahun 2012 dilaksanakan di Puskesmas Tanjung Agung dan Gelumbang dengan jumlah yang di operasi sebanyak 120 mata. Kegiatan pelayanan operasi katarak ini bekerjasama dengan Tim Operator dari RS Khusus Mata Masyarakat Palembang (RSKMM) dan Persatuan Dokter Mata Provinsi Sumatera Selatan (PERDAMI). Sedangkan operasi bibir sumbing dilaksanakan di Klinik Hj. Murayah Kecamatan Muara Enim. bekerjasama dengan Divisi Bedah Plastik RSUP dr. Moch.Hoesin Palembangberhasil mengoperasi 49 pasien bibir sumbing.

- Program Perbaikan Gizi Masyarakat, yang terdiri dari penyusunan peta

informasi masyarakat gizi kurang, Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dan Vitamin, pemberdayaan masyarakat untuk Pencapaian Keluarga Mandiri Sadar Gizi (Kadarzi), Monitoring Evaluasi dan Pelaporan. Pada tahun 2012 pemberian makanan tambahan terlaksana pada 255 orang (100%). Sedangkan balita gizi buruk ditemukan 4 orang yang telah berhasil ditangani 100%. Selanjutnya dari pemetaan prevalensi gizi kurang dan gizi buruk tahun 2012 semua kecamatan dalam kabupaten Muara Enim bebas rawan gizi.

2) Secara umum Pencapaian Kinerja Indikator Makro Pembangunan Daerah Bidang Kesehatan di Kabupaten Muara Enim empat tahun terakhir digambarkan pada tabel di bawah ini :

¬­¬ IIEVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN

PEMERINTAHAN

Tabel 4.3

Indikator Makro Pembangunan Daerah Bidang Kesehatan Tahun 2009 – 2012

No Indikator Makro Kesehatan

Tahun

2009 2010 2011 2012

1. Angka Harapan Hidup (Tahun) 67.47 67.66 67.85 -

2. Jumlah Kematian Bayi (per kelahiran hidup) 23 / 15.299 87/15.731 (9 diantaranya kematian bayi 29 hari- < 1thn) 93/15.750 69/16.727

3. Jumlah Kematian Ibu (per kelahiran hidup)

13 /

15.294 20/15.731 11/15.750 19/16.727

4. Prevalensi status gizi anak balita (% BB/U)

- Gizi Lebih (%) 1.66 2.4 1.59 2.69

- Gizi Normal (%) 89.07 87.7 90.64 90.96

- Gizi Kurang (%) 8.12 8.7 7.03 5.69

- Gizi Sangat Kurang (%) 1.14 1.2 0.75 0.65

5. Keluarga yang telah memanfaatkan air

bersih (%) 69.6 71.27 71.77 72

6. Jamban Keluarga (%) 78.09 79.75 79.84 80

7. Pembuangan air limbah (%) 73.12 74.15 74.50 73

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim, Tahun 2012

Angka harapan hidup tahun 2012 masih diolah oleh BPSTahun 2012, mortalitas bayi terlapor 69 kasus kematian. Jumlah ini meliputi 66 kasus kematian neonatal (0-28 hari) dan 3 kasus kematian post neonatal (29 hari - < 1 tahun). Penyebab kematian dari faktor eksternal secara umum disebabkan antara lain: Anemia Gizi kronis pada ibu hamil yang bermula dari asupan gizi pada masa anak dan remaja yang kurang maksimal; dan Keterlambatan keluarga mengambil keputusan untuk merujuk ke Rumah Sakit.

Jumlah kematian bayi yang tercantum pada Tabel 4.3 merupakan kontribusi lebih dari 70% pada usia neonatal. Kematian bayi pada usia tersebut adalah karena prematuritas murni (berat bayi lahir rendah = BBLR). Kondisi ini mengakibatkan bayi menjadi sangat rentan terhadap penyakit dan infeksi. Sedangkan kematian bayi pada usia post-neonatal sebagian besar disebabkan penyakit karena faktor dari lingkungan luar yang tidak sehat seperti diare.

Jika dikonversi ke dalam bentuk angka indeks, jumlah kematian bayi yang dilaporkan di kabupaten Muara Enim tahun 2012 adalah 4,13 per 1.000

®¯® IIEVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN

PEMERINTAHAN

kelahiran hidup. Angka ini masih lebih rendah apabila dibandingkan dengan angka kematian bayi secara nasional (30 per 1.000 kelahiran hidup). Adanya perbaikan persepsi pada sistem pencatatan dan pelaporan serta penelusuran kasus (audit) kematian bayi menyebabkan data kematian bayi yang dilaporkan semakin akurat.

Kematian ibu maternal di kabupaten Muara Enim pada tahun 2012 berjumlah 19 orang dari 16.727 kelahiran hidup. Kematian maternal tersebut umumnya disebabkan oleh perdarahan (31.57%) disamping penyebab lain seperti : hipertensi, partus lama dan infeksi. Faktor eksternal yang menjadi penyebab kematian ibu umumnya diakibatkan keterlambatan keluarga mengambil keputusan untuk merujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih lengkap. Jumlah kematian ibu tahun 2012 menunjukkan tren meningkat dibanding tahun lalu. Jumlah kematian ibu tahun 2012 dalam konversi angka kematian ibu (AKI) adalah 113,59 per 100.000 kelahiran hidup. Adanya perbaikan dalam sistem pencatatan dan pelaporan, faktor migrasi penduduk serta fluktuasi kelahiran hidup menjadi faktor penyebab perubahan pencapaian AKI. Namun peningkatan dan penurunan kasus kematian ibu tersebut tidak melebihi target penurunan AKI nasional pada tahun 2012 yaitu 180 per 100.000 kelahiran hidup.

Persentase Keluarga yang memanfaatkan akses air bersih pada tahun 2012 meningkat 0,23% dari tahun 2011. Kondisi yang tidak jauh berbeda terjadi pada pengguna jamban Keluarga, peningkatan terus terjadi sejak tahun 2009. Sementara itu, sarana pembuangan Air limbah mengalami penurunan 1,50% pada tahun 2012. Penurunan ini terjadi karena peningkatan jumlah penduduk dengan peningkatan jumlah keluarga yang menjadi parameter tidak dalam proporsi yang sama tiap tahunnya.

4) Prestasi– prestasi yang di peroleh Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim di bidang pelayanan kesehatan dan kinerja Sumber Daya Kesehatan tahun 2012 adalah sebagai berikut :

- Wasor/Pengelola kabupaten terbaik III tingkat Nasional kategori

Pencegahan Kecacatan Tingkat 2 Kusta atas nama Nova Erianti yang diadakan Kemenkes RI bekerja sama dengan Organisasi Penanggulangan Kusta Pemerintah Kerajaan Belanda (NLR)

°±° IIEVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN

PEMERINTAHAN

- Bidan Teladan I tingkat Provinsi Sumatera Selatan atas nama Eva Norita

(desa Air Asam Puskesmas Beringin)

- Paramedis Teladan II tingkat Provinsi Sumatera Selatan atas nama Marlina

(perawat pada Puskesmas Air Itam)

- Juru Imunisasi Teladan II tingkat Provinsi Sumatera Selatan atas nama Eva

Susanti (jurim pada Puskesmas Beringin)

- Juara III Lomba Balita Sehat Tingkat Provinsi Sumatera Selatan kategori

usia 24-59 bulan atas nama Lusita Aprilia Hasan (perwakilan dari Puskesmas Muara Enim)

- Juara I Lomba Sekolah Sehat tingkat Provinsi Sumatera Selatan kategori

Sekolah Menengah Atas jatuh pada SMA Bukit Asam Kecamatan Lawang Kidul

- Juara III Lomba Sekolah Sehat tingkat Provinsi Sumatera Selatan kategori

Sekolah Menengah Pertama jatuh pada SMP Negeri 2 Kecamatan Lawang Kidul

Hasil pengamatan terhadap penyakit di kabupaten Muara Enim tahun 2012 dapat dilihat pada Tabel di bawah ini :

Tabel 4.4

10 Kasus Penyakit Terbanyak di Kabupaten Muara Enim Tahun 2012 *)

NO Nama Jenis Penyakit Jumlah

kunjungan

Persentase (%)

1 Saluran Pernapasan Bagian Atas ( ISPA ) 58.271 37,51

2 Diare ( Termasuk tersangka colera ) 18.472 11,89

3 Penyakit Tulang Belulang, Radang sendi (termasuk

reumatik) 18.088 11,64

4 Tekanan Darah Tinggi 16.626 10,70

5 Penyakit Kulit dan Jaringan Sub Kutan 15.531 9,999

6 Penyakit Rongga Mulut 9.690 6,24

7 Penyakit Lain pada Saluran Pernapasan Bawah 9.028 5,81

8 Kecelakaan dan Ruda Paksa 7.220 4,65

9 Typoid 4.784 3,08

10 Penyakit Mata dan Adneksa 4.780 3,07

11 Penyakit Lainya 9.470 6,10

Jumlah 155.332 100

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim, Tahun 2012 *) angka sementara

²³² IIEVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN

PEMERINTAHAN

5) Capaian kinerja keuangan yang dibawah 85% sebagai berikut :

• Penyediaan Jasa Surat Menyurat dengan dana Rp. 2.500.000,- teralisasi Rp. 1.899.420,- (75,98 %). Hal ini disebabkan pengiriman surat menyurat tahun 2012 lebih terfokus pada laporan keuangan untuk pengusulan gaji dokter dan gaji PTT. Sementara itu, pengiriman laporan ke tingkatan administrasi yang lebih tinggi sudah mulai memanfaatkan jaringan internet. • Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik. Dengan dana

Rp.1.150.080.000,- terealisasi Rp. 827.898.887,-(71,99%).hal ini direalisasikan disesuaikan dengan pemakaian dan sebagai upaya penghematan.

• Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah.dengan dana Rp.443.424.000,- terealisasi Rp.368.475.300,-(83,10%). Hal ini disebabkan karena penggunaan anggaran disesuaikan dengan kebutuhan dan selektif dalam melaksanakan perjalanan dinas.

• Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Dalam Daerah dengan dana Rp. 249.850.000,- terealisasi sebesar Rp. 176.177.500,- (70,51%). Hal ini disebabkan karena penggunaan anggaran disesuaikan dengan kebutuhan dan selektif dalam melaksanakan perjalanan dinas.

• Penyediaan Jasa Administrasi Lelang dengan dana Rp. 15.000.000,- terrealisasi sebesar Rp. 5.531.500,- (36,88%). Hal ini disebabkan karena penggunaan anggaran pada belanja habis pakai memanfaatkan anggaran rutin dinas.

Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan

Kegiatan penyusunan RKA dan DPA SKPD dengan dana Rp.80.000.000,- dengan realisasi sebesar Rp. 60.343.500,- (75,43%). Hal ini disebabkan efisiensi anggaran.

Program upaya kesehatan masyarakat

1. Penilaian Penampilan Kinerja Petugas Puskesmas dengan dana Rp. 143.326.000,-realisasi sebesar Rp.120.798.500,-(84,28%), hal ini dikarenakan anggaran untuk perjalanan dinas dalam daerah (transport peserta) tidak terealisasi sesuai dengan target karena ada beberapa puskesmas yang tidak mengirimkan utusan untuk mengikuti seleksi petugas teladan.

´µ´ IIEVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN

PEMERINTAHAN

2. Lomba Desa Siaga dengan dana Rp.65.000.000,- terealisasi sebesar Rp.54.632.500,-(84,05%). Hal ini disebabkan Efisiensi anggaran perjalanan dinas.

3. Operasional Tim Koordinasi dan Tim Pengelola dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) dengan dana Rp.43.000.000,-. terealisasi sebesar Rp. 29.190.000,- (67,88%), semula honorarium pengelola dianggarkan melaui APBD Kab.Muara Enim. Dalam pelaksanaannya honorarium tim ini dibayarkan melalui APBD provinsi, sedangkan yang dana APBD Kabupaten Muara Enim tidak direalisasikan.

4. Pelayanan P3K dengan dana Rp.82.835.000,- terealisasi sebesar Rp. 66.065.000,- (79,75%). Hal ini disebabkan kegiatan ini bersifat insidentiil sehingga realisasi sesuai dengan kebutuhan.

Program promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat

Kegiatan Peningkatan Pendidikan Tenaga Penyuluh Kesehatan dengan dana Rp.98.415.000,- terealisasi sebesar Rp. 79.765.000,- (81,05%). Hal ini dikarenakan efisiensi anggaran perjalanan dinas.

Program Pengembangan Lingkungan Sehat

Kegiatan Penyediaan Air Bersih dan Sanitasi Bagi Masyarakat sebesar Rp. 263.054.500,- terealisasi sebesar Rp.223.212.000,-(84,85%). kegiatan dalam Program pengembangan lingkungan sehat merupakan program pendamping Kegiatan PAMSIMAS, dikarenakan beberapa tahapan kegiatan program pendamping terangkum dalam kegiatan yang bersumber dari dana PAMSIMAS. sehingga terjadi efisiensi anggaran.

Program pencegahan dan penanggulangan penyakit menular

Kegiatan peningkatan surveilance epidemiologi dan penanggulangan wabah (PE KLB) dengan dana Rp. 63.001.400,- terealisasi sebesar Rp. 53.052.400,- (84,21%). Hal ini disebabkan kegiatan PE KLB bersifat insidentiil, sehingga penyerapan dana disesuaikan dengan kebutuhan. Disamping itu Kasus luar biasa yang terjadi selama tahun 2012 tidak sebanyak tahun sebelumnya.

Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin

Kegiatan Penanggulangan Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA) dengan dana sebesar Rp. 10.156.000,- terealisasi sebesar Rp. 7.886.000,- (77,65%). Hal ini adanya bantuan dana dari pemerintah provinsi Sumatera Selatan terhadap penemuan penderita ISPA ke desa sasaran sehingga dana APBD Kabupaten Muara Enim tidak direalisasikan.

¶·¶ IIEVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN

PEMERINTAHAN

Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas/ Puskesmas Pembantu dan Jaringannya.

Pengadaan Puskesmas Keliling (pusling) dengan dana Rp.850.595.000,- terealisasi sebesar Rp. 702.249.500,- (82,56%). Hal ini terjadi karena adanya penyederhanaan spesifikasi pusling akibat spesifikasi yang telah dirancang pada tahun sebelumnya tidak tersedia (out of stock) di pasar pada tahun anggaran berjalan.

b. RSUD Dr. H.Mohamad Rabain Muara Enim

1) Pendapatan RSUD Dr. H. Mohamad Rabain yang masuk dalam Pos Pendapatan Lain-Lain Yang Sah ditargetkan sebesar Rp.20.311.600.000,- dengan realisasi sebesar Rp. 22.137.990.650,95 atau 108,99%.

2) Belanja Tidak Langsung direncanakan sebesar Rp.19.851.264.739,19,- terealisasi sebesar Rp.18.742.459.292,-atau 94.41%, diarahkan untuk membiayai belanja gaji dan tunjangan PNS, Tambahan Penghasilan PNS berdasarkan beban kerja, Kelangkaan Profesi dan Petimbangan Objektif Lainnya (uang makan dan tunjangan kesejahteraan tahunan).

3) Belanja Langsung, dialokasikan anggaran sebesar Rp.92.594.875.284,- terealisasi Rp.90.384.933.612,90 atau 97.61 %, yang diarahkan untuk membiayai 12 program dan 36 kegiatan diantaranya yaitu;

• Program pelayanan administrasi perkantoran dengan alokasi dana sebesar Rp.4.950.755.000,- terealisasi sebesar Rp. 4.150.872.371,- atau 83,84%. Program ini diarahkan untuk membiayai kegiatan antara lain penyediaan jasa surat menyurat, penyediaan jasa komunikasi sumberdaya air dan listrik, penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor dan rapat-rapat koordinasi dalam dan luar daerah.

• Program peningkatan peningkatan sarana prasarana aparatur dengan alokasi dana sebesar Rp.11.655.893.210,- terealisasi sebesar Rp.11.281.920.500,- atau 96,79%. Program ini diarahkan untuk pengadaan perlengkapan gedung kantor.

• Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur dengan alokasi dana sebesar Rp.905.300.000,- teralisasi sebesar Rp.538.657.000,- atau 59,50%. Program ini diarahkan untuk kegiatan pendidikan dan pelatihan formal serta penilaian angka kredit jabatan fungsional.

• Program obat dan perbekalan kesehatan dengan alokasi dana sebesar Rp.3.114.400.000,- terealisasi sebesar Rp.2.942.472.500,- atau 94,48% diarahkan untuk pengadaan obat dan perbekalan kesehatan.

¸¹¸ IIEVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN

PEMERINTAHAN

• Program pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit dengan dana sebesar Rp.48.096.014.074,- terealisasi sebesar Rp.44.808.105.850,- atau 93,16%. Program ini antara lain diarahkan untuk pengadaan alat-alat rumah sakit, pengadaan obat-obat rumah sakit (bahan-bahan obat habis pakai), pengadaan meubiler rumah sakit, pengadaaan perlengkapan rumah tangga rumah sakit, dll.

• Program kemitraan peningkatan pelayanan kesehatan dengan alokasi dana sebesar Rp.300.000.000,- terealisasi sebesar Rp.219.780.000,- atau 73,26%. Kegiatan ini diarahkan untuk kemitraan pengobatan lanjutan bagi pasien rujukan untuk masyarakat yang menggunkan Jamkesmas, Jampersal dan Jamsoskes.

• Program peningkatan mutu pelayanan BLUD dengan alokasi dana Rp. 20.311.600.000,- teralisasi Rp. 23.995.520.141,90 atau 118,14%. Kegiatan ini diarahkan untuk pelayanan rumah sakit dan pendukung pelayanan rumah sakit (honorarium dan jasa).

4) Kinerja pelayanan RSUD Dr. H. Mohamad Rabain dapat kami jelaskan sebagai berikut:

• Pelayanan di RSUD dr. H. Mohamad Rabain dari tahun 2008 s/d 2012 menunjukan peningkatan. Peningkatan tersebut dalam memenuhi cakupan pelayanannya kepada masyarakat. Dilihat dari tingkat pemanfaatan, mutu dan efisiensi pelayanan semakin meningkat khususnya tingkat pemanfaatan tempat tidur (BOR) sebesar 89,45% (standar 60%-80%), rata-rata waktu rawat inap 4,15 hari, dan kematian pasien yang dirawat inap lebih dari 48 jam hanya 2,19% (standar 4,5%). Untuk jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.5

Penilaian Tingkat Pemanfaatan, Mutu dan Efisiensi Pelayanan di RSUD Dr. H. Mohamad Rabain Tahun 2008 – 2012

VARIABEL 2008 2009 2010 2011 2012 Hari Perawatan 38.829 39.063 41.709 51.166 52.565 S tan d ar

Pasien Keluar Hidup+Mati) 9.069 9.793 10.152 12.161 13.818

Pasien Mati 236 245 138 326 303

Pasien Mati >48 Jam 70 86 81 101 219

Tempat Tidur 135 135 135 161 161

Jumlah Hari 366 365 365 365 366

Bed of Ratio (BOR) 78,8 79,3 84,6 87,1 89,45 60-80%

Average Length of Stay

(AvLOS) 4,28 3,99 4,11 4,21 4,15 3-6 hr

Bed Turn Over (BTO) 67,2 72,5 75,2 75,5 85,83 40-50 kali

Turn Over Interval (TOI) 1,15 1,04 0,75 0,62 0,45 1-3 hari

Gross Death Rate (GDR) 2,6% 2,5% 1,4% 2,7% 2,19% < 4,5%

Net Death Rate (NDR) 0,8% 0,9% 0,8% 0,8% 1,59% < 2,5%

º»º IIEVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN

PEMERINTAHAN

Kunjungan pelayanan rawat inap pada tahun 2012 sebanyak 13.818 kunjungan, meningkat 13,6 % dibandingkan pada tahun 2011 (12.161 kunjungan). Pengunjung rawat inap yang terbesarnya adalah peserta Maskin (Jamkesmas/Jamsoskes) (53,51%), pasien umum (20,9%), ASKES (17,13,7%), dan peserta Asuransi atau kerjasama pihak ke-3 (9,17%). Untuk jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.6

Kunjungan Pasien Rawat Inap Menurut Segmen Pasar di RSUD dr. H. Mohamad Rabain Tahun 2008 – 2012

Segmen Pasar Tahun Rata²/Th

2008 2009 2010 2011 2012 ASKES 1.375 1.501 2.003 2.489 1.878 1.849 Umum 3.517 681 1.566 2.003 3.075 2.168 Maskin(Jamkesmas/Jamsoskes) 3.455 5.447 5.466 6.281 8.216 5.773 Asuransi Lain 764 1.036 1.117 1.388 649 990 Total 9.069 9.793 10.152 12.161 13.818 10.788

Sumber : RSUD dr. H. Mohamad Rabain Tahun 2012

RSUD dr. H. Mohamad Rabain tidak hanya melayani masyarakat kabupaten Muara Enim, akan tetapi warga masyarakat yang diluar kabupaten Muara Enim juga dilayani. Kunjungan pasien rawat inap pasien berdasarkan domisili pasien dari tahun 2009 sampai dengan 2012 dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.7

Kunjungan Rawat Inap Berdasarkan Wilayah di RSUD dr. H. Mohamad Rabain Tahun 2009 – 2012

Sumber : RSUD dr. H. Mohamad Rabain Tahun 2012

Kunjungan pelayanan rawat jalan dari tahun 2009 sampai dengan 2012 berdasarkan segmen pasar dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

No Wilayah

Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012

% % % %

1 Kab. Muara Enim 6.652 67,9 6.854 67,5 7.503 61,7 8.883 64,28

2 Luar Kab Muara Enim 3.141 32,1 3.298 32,5 4.658 38,3 4.935 35,71

- Lubuklinggau 69 0,7 54 0,5 197 1,6 237 1,71 - Pagaralam 792 8,1 893 8,8 665 5,5 380 2,75 - Lahat 2.195 22,4 2.311 22,8 3.369 27,7 3.908 28,28 - Musirawas 64 0,65 31 0,3 335 2,8 308 2,22 - Lain-lain 21 0,21 9 0,1 92 0,8 102 0,37 Jumlah 9.793 10.152 12.161 13.818

¼½¼ IIEVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN

PEMERINTAHAN

Tabel 4.8

Kunjungan Pasien Rawat Jalan Menurut Segmen Pasar di RSUD dr. H. Mohamad Rabain Tahun 2010 - 2012

Sumber : RSUD dr. H. Mohamad Rabain Tahun 2012

5) Kegiatan capaian kinerja yang dibawah 85% pada tahun anggaran 2012, yaitu:

• Penyedian jasa komunikasi sumberdaya air dan listrik dari alokasi anggaran Rp. 1.164.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 971.907.971,- atau terealisasi sebesar 83,84 % hal ini disebabkan semula direncanakan untuk pembayaran rekening telepon, air dan listrik gedung tahap I dan tahap II (Gedung VVIP), akan tetapi sampai akhir tahun anggaran gedung tahap II belum dioperasionalkan seutuhnya sehingga anggaran yang diperuntukan untuk pembayaran listrik, Air Bersih dan Telepon tidak terserap secara maksimal sesuai rencana.

• Penyediaan jasa kebersihan kantor dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.303.900.000,- terealisasi sebesar Rp. 864.572.000,- atau terealisasi sebesar 66,31% hal ini disebabkan semula anggaran ini untuk memenuhi kebutuhan operasional gedung tahap I dan tahap II Gedung VVIP), akan tetapi sampai akhir tahun 2012 gedung tahap II (VVIP) belum dioperasionalkan seutuhnya sehingga anggaran yang diperuntukkan pengadaan alat dan bahan pembersih, gaji/upah tenaga cleaning service tidak sepenuhnya terserap.

• Penyediaan makanan dan minuman dengan alokasi anggaran sebesar Rp.143.070.000,- terealisasi sebesar Rp. 118.181.300,- atau terealisasi sebesar 82,60% hal ini disebabkan yang semula kegiatan makan dan minum rapat ini antara lain direncanakan untuk kegiatan pembinaan kegiatan Akreditasi oleh tim dari Komisi Akreditasi Rumah Sakit Kementrian Kesehatan. Namun tim dimaksud tidak bisa hadir dan ditunda pada tahun 2013, sehingga dana yang telah disediakan hanya dipergunakan sesuai kebutuhan.

SEGMEN PASAR TAHUN Rata2/Th

2008 2009 2010 2011 2012 ASKES 9.136 11.131 15.656 17.251 16.056 13.846 Umum 6.748 9.382 11.731 13.420 13.597 10.976 Maskin (Jamkesmas/Jamsoskes) 5.925 7.177 15.413 16.162 18.618 12.659 Asuransi Lain 2.400 3.680 5.517 6.164 8.102 5.173 Total 24.209 31.370 48.317 52.997 56.373 42.653

¾¿¾ IIEVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN

PEMERINTAHAN

• Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan formal dengan dana sebesar Rp. 844.500.000,- terealisasi sebesar Rp. 486.232.000,- atau 57,58%. Hal ini disebabkan tidak terealisirnya magang tenaga ICU karena telah terpenuhinya kuota peserta magang di 5 (lima) rumah sakit (yang telah terakreditasi) sebagai penyelenggara magang, dan selanjutnya telah dijadwalkan untuk magang pada bulan April 2013 di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung. Selain itu pada belanja kursus-kursus singkat dan belanja bimbingan teknis yang semula direncanakan untuk 175 orang

Dalam dokumen 81e9bb93bb10c70ac0ee7acd62218fb9 rkpd 2014 (Halaman 93-110)